I,M YOURS ✅

By shofy_Fhy

2.7K 135 0

kau adalah hal yang kucari selama ini, jangan pergi,..aku mohon, cukup bagiku kehilangan rasa itu, biarkan ak... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
note
visual
Bab 20
Bab 21
Extara part

Bab 5

117 8 0
By shofy_Fhy

jika kehadiranku hanya membuatmu tersiksa, aku mohon biarkan aku pergi dengan luka ini"_ MAKRO ALANTA RESERTA

✌✌✌

Luna sudah siap dengan apron coklatnya, tanganya gesit merajik jus dan coffee yang di pesan pelanggan yang datang di caffe kecilnya ini. nuansa Cafe ini cocok untuk mereka yang ingin sendiri atau bagi mereka yang mengerjakan perkerjaan kantor atau tugas kuliah, cafe ini cocok untuk kalangan anak muda. cafe ini dan segala kenangannya membuat Luna mengingat serpihan paling kecil dari kebahagiaanya dengan dia yang tidak pernah melihat luna.

"selamat menikmati.." luna menaruh jus tersebut diatas meja pesanan.

luna bukan karyawan disini dia pemiliknya, karyawanya ada 2 dan itu siswa high school yang bekerja paruh waktu, dia menganggap dua karyawanya sebagai adik.

"ka Luna, besok aku minta ijin untuk tidak masuk, adikku sakit, aku tidak ingin meningalkanya sendiri di rumah, " Aron yang sedang mengelap gelas menyampaikan maksudnya pada luna yang sedang duduk sambil menikmati minuman kesukaanya cofee latte,. Aron adalah karyawan luna di caffe ini laki laki berusia 17 tahun dan masih di SHS (senior high school) tingkat akir.

Luna tersenyum sambil mengangguk " antar dia ke rumah sakit, jangan terus membeli obat di minimart kalau tidak sembuh sembuh, aku akan membantumu, jangan khawatir, perhatikan saja adikmu agar cepat sembuh,, bagaimana biaya Labmu yang kemarin kau ceritakan?"

"terimakasih.. aku sudah melunasinya, aku bisa masuk ruang lab lagi dengan teman temanku yang lain, semua karena berkat ka luna, termakasih ka" Aron tersenyum ramah, tanganya yang sibuk mengeringkan gelas gelas yang selesai dicucinya.

"tidak apa apa, aku sudah menggapmu sebagai keluargaku," safia menarik laci abu abu di bawah mejanya, mengeluarkan berapa lembar uang "ini.. adikmu ulang tahunkan? beli dia hadia, dan traktir dia di restoran, ok..! "
Aron menatap Luna sendu, Aron menundukan kepalanya, dalam hati Aron bersumpah akan menjadikan luna kekasihnya jika umur Aron lebih tua dari Luna,. bahkan Aron sempat mengutarakan perasaanya pada luna, namun luna hanya tertawa, luna menggapnya sebuah lelucon,. Luna bukanya tidak mengerti, tapi dia sangat mengerti perasaan yang dimiliki Aron adalah bentuk karena rasa takjub dan kagum. sejak saat itu Aron memanggilnya 'ka Luna' sebelumnya dia memanggil luna dengan panggilan kesayanganya 'una' sama seperti safia memanggil luna dan sejak saat itu pula Aron ingin menjaga dan melindungi Luna sebagai kaka perempuanya.

✌✌✌

Makro memakai jeket abu abunya, dia menarik kacing jeketnya, lalu meraih tas punggung hitam miliknya. makro keluar dari kamar menuruni anak tangga. dia melihat Mamanya yang sedang menikmati seharapan paginya sendiri, suatu hal yang sudah biasa selama kepergian papanya 5 tahun yang lalu dan sejak itu pula Panga sang kaka tiri menjauhkan diri dari Makro dan mama tirinya, hubungan yang sempat harmonis itu kini menghilang tanpa jejak,. Makro seumuran dengan safia yaitu 22 tahun sedangkan Panga berusia 25 tahun,. saat makro datang ke mension mewah ini 9 tahun yang lalu saat umurnya 13 tahun, panga menyambutnya dengan senang hati layaknya adik kaka sedarah, namun semakin kesini masalah demi masalah kini muncul perlahan dan memutuskan keakraban itu dan berubah menjadi dua sosok yang saling berlawanan.

Makro  keluar dari pintu utama mension menuju garasi dan melesat pergi dengan motor sport miliknya menuju kampus.

✌✌✌

Safia melihat kembali tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah bisnis minggu lalu, Safia mengambil jurusan Bisnis sama dengan Makro tapi Makro di bagian keuangan sedangkan Safia dibagian Akuntan publik,.

Makro dan fian masuk kedalam ruang kelas duduk dibagian paling atas, saat Makro naik melalui tangga kecil didalam ruangan itu, safia  lansung keluar tanpa peduli makro dengan fian, masih ada waktu 30 menit untuk masuk kelas, jadi safia keluar menuju caffe didepan kampus untuk mengisi perutnya dengan roti dan jus.

melihat kepergian safia Makro menghela nafas lalu menghempaskan tubuhnya di kursi,

"malam ini ada party kecil di club, aku dengar semua di undang,.. jangan terlalu mengalah bro, selagi dapat kesempatan kenapa tidak digunakan?! main kasar itu perlu jika tidak ada jalan lagi,.." fian menepuk bahu Makro,

"aku pikir main kotor tidak akan mengasilkan apa apa, selain menyesal, aku hanya ingin safia sendiri yang sadar"

lama mereka berbicara satu persatu mahasiswa kini mulai memenuhi ruangan ini dan yang pasti safia duduk paling sudut, diam dan tenang.

✌✌✌

banyak mahasiswa yang berlalulalang dihalaman kampus ada yang pulang ada juga yang baru datang,.

safia berjalan menuju ke tempat parkiran namun tanganya di cekal oleh sesorang, melihat siapa yang mencekal tanganya tubuh safia lansung menegang kaku,  dia sudah mencoba menghindari hal hal semacam ini,

"jika aku ingin kamu berhenti maka berhenti jangan membuatku seperti laki laki paling bajingan yang selalu menguntit kemana kau pergi," sorot mata Makro yang sangat tajam mampu meruntuhkan kepercayaan diri safia

safia mencoba menguatkan hatinya untuk tidak terlihat lemah dihadapan Makro,. tidak ada masalah yang jelas diantara mereka yang membuat mereka menjauh dan membentengi diri masing masing, semua berhak untuk berubahkan,

"apa kau menyukaiku, apa aku terlalu cantik shingga kau selalu ada dimana saja mengikutiku,  ah... aku tau aku terlalu murahan, dan kau ingin memakai diriku sama seperti prempuan lain yang kau cumbui setelah itu kau beri uang,?!" safia bersyukur setidaknya kali ini dia sudah bisa menjawab kata kata Makro, safia hanya lelah, lelah dengan semuanya, lelah berurusan dengan keluarga Reserta,. namun ada satu hal yang membuatnya sangat membenci Makro.

"kau sadar itu?!, kau sadar jika kau murhan? jika kau sadar jadilah bagian dari wanita murahanku yang selalu melemparkan dirinya kepadaku, sehingga aku tidak perlu mengejarmu" Makro dengan suara datar tapi menusuk itu membuat safia kini merasa paling rendah jika berhadapan dengan kata kata tajam Makro

"kenapa? kenapa kau selalu seperti ini dengaku?" suara safia kini mulai bergetar. safia benci menangis, safia benci dirinya yang lemah,

"kau mau tau kenapa aku membencimu? karena aku mencintaimu tapi aku tidak bisa memilikimu"

cukup sudah, safia tidak kuat lagi air mata yang tadi ditahanya kini jatuh, ada banyak hal yang membuatnya rapuh, ada banyak hal yang membuatnya lelah, salah satunya berhadapan dengan laki laki dihadapanya ini, rasa itu masih ada, rasa yang sempat membuatnya bahagia, dan rasa itu pula yang membuatnya rapuh, stelah 9 tahun yang lalu rasa itu pergi kini rasa itu hadir kembali disaat safia sudah memiliki orang lain,. safia tidak tau hal apa lagi yang harus dihadapinya kali ini, apa berujung bahagia atau berujung menyedihkan

"aku tidak mencintaimu, aku membencimu sampai pada ingatanku yang paling kecil aku sangat membencimu, dari dulu sampai sekarang!!" safia mengempaskan tanganya yang di gengam Makro dari tadi

"kau membenciku safia" Makro melangkah mendekati safia membuat safia mundur
"kau tidak berhak membenciku!" makro melangkah lagi
" kau wanita murahan yang egois" melangkah lagi
" kau yang membuatku dan luna seperti ini " melangkah lagi
" KAU HARUS TANGUNG JAWAB ATAS RASA INI, KAU YANG MEMBUATKU MENCINTAIMU DAN MENGABAIKAN LUNA, KAU YANG MEMBUAT PERSEHABATAN KINTA HANCUR, KAU!! KAU  FHY!!  KAU!!!" makro meninggikan suaranya. beruntung  di loby kampus tidak terlalu banyak orang, dan keadaan sepi, jadi teriakan makro tadi tidak terlalu dipikirkanya.

bug.. tubuh safia kini disandaran pintu mobilnya, kedua tangan Makro mengurungnya, air mata safia semakin deras, kisah terpahit dari hidupnya harus diungkit kembali hari ini, kisah yang sempat membuatnya kehilangan Luna

"terlalu banyak fhy, hal yang tidak kau tau, aku juga sakit fhy, aku butuh kebahagian untuk menyembuhkan lukaku, 9 tahun yang lalu aku mencoba untuk pergi dari kalian, kau dan juga luna, kau egois fhy, kau tau aku dan luna adalah dua orang sangat menjaga perasaanmu, kau pergi menghilang lalu kau datang kembali, kau tahu aku sudah mencintai luna, tapi kau dengan kegoisanmu itu, lalu disaat aku sudah sangat mencintaimu sangat ingin memilikimu, kau melemparkan dirimu ke laki laki bejat itu, laki laki yang sudah membuat dirimu terlihat murahan,. aku sudah tidak bisa kembali ke luna fhy, aku bukan mainanmu dan luna, luna tidak sekuat yang kau kira fhy, dia juga punya hati, sampai kapan dia terus mengerti dirimu, sedangkan kau terus bertingkah kekanakan" makro mengeluarkan penat hatinya yang selama ini dia simpan, dia sudah tidak peduli lagi perasaan safia, dia muak wanita rapuh dihadapanya ini, dia ingin menjauh tapi dia tidak bisa jauh, dia ingin menutup mata namun telinganya selalu mendengar suara tangisan wanita rapuh ini,

safia mencoba memahami setiap kata makro, kekanakan?? kekanakan? apa safia seperti itu? safia tidak menyuruh makro untuk mencintainya, jika jujur rasa cinta safia untuk makro kini sudah mati, jika rasa itu masih ada itu rasa cinta diantara persehabatan, safia egois? safia tidak meminta makro atau luna untuk peka berlebihan,. safia tidak menyuruh luna untuk membuat makro kembali mencintai safia, safia tidak mengerti dengan luna, jika dia merasa bersalah Karena berhubungan dengan makro di belakang safia selama safia menempuh pendidikanya SMAnya di Indonesia, luna sudah memaafkan mereka berdua, safia sudah tidak mengamggap lagi masalah itu, karna lunalah yang selalu ada untuk makro selama ini bukan safia. lalu diamana letak kegoisan safia selama ini?. safia mengeleng semua tidak benar, semuanya sangat rumit

"aku tidak menyuruh luna untuk membuatmu kembali padaku, aku melemparkan diriku ke panga karena aku butuh uang untuk biaya kuliahku, aku sudah tidak mencintaimu lagi, lalu kenapa kau menyetujui permintaan luna saat itu, seharusnya jika kau benar benar memcintainya kau tidak menyetujuinya, bukan aku yang egois, bukan aku yang kekanakan, tapi kalian yang peka berlebihan kalian dewasa berlebihan, kau tidak bisa menyalahkanku, karena kau sudah mencintai orang lain, begitu juga dengan diriku aku mencintai orang lain dan bukan dirimu" safia mengucapkan itu semua dengan suara bergetar karena menangis,

tidak jauh dari tempat itu, Panga menikmati kejadian mengelikan sekaligus dramatis dihadapanya ini, awalnya dia ingin menjemput luna saat dia pulang dari kantornya dan membawanya pergi, tapi melihat adik tirinya yang ternyata sehabat dari wanitanya dia bertahan dan menikmati semuanya.

"aku memcintaimu, tidak bisakah alasan itu cukup membuatmu mengerti" Makro menyelipkan rambut safia kebelakang telinganya dengan lembut, makro mengusap air mata safia

safia mengeleng "aku tidak mencintaimu"

"lalu kau mencintai siapa?! bajingan itu?!"

safia menatap kearah makro yang sedikit lebih tinggi darinya "iya aku mencintainya, aku tidak peduli jika akirnya aku kembali tersakiti"

"apa kau tidak mengerti posisimu fhy!?"

"aku tidak peduli lan, tugasku hanya mencintai bukan dicintai, aku sama sepertimu"

Makro merengkuh safia dalam dekapanya, melihat itu tangan panga terkepal dan berjalan mendekati

"well..well...well,, jangan terlalu erat merengkuh yang bukan milikmu, " panga menghentikan aksi peluk keduanya. safia melebarkan matanya, dan panga hanya mandangnya sinis.

"ah..! dan aku ingatkan lagi, menjauh dari semua hal yang barkaitan denganku, kau dan ibumu!!! "  panga menarik lengan safia agar berdekatan denganya

"aku harap kau melepaskan apa yang harus kau lepaskan, kau pengecut yang tidak berani dengan apapun, satu hal yang kau tau, sebelum ayah__"

"dia bukan ayahmu, kau dan ibumu bukan keluargaku" panga memotong kata kata makro, mambawa safia masuk kedalam mobilnya lalu pergi

Makro merindukan kakanya itu, seandainya panga memberinya waktu untuk menjelaskan semuanya " aku merindukan kita yang dulu kak.." lirih panga lalu menyalakan mesin Motornya menuju club.

✌✌✌

melihat situsai mencekam seperti ini, safia tidak berani bersuara, tidak..! safia memang tidak pernah memulai pembicaraan dengan panga jika berdua didalam mobil . safia tau seperti apa temperamen panga jika ada yang mengusiknya, maka safia hanya diam selama dalam perjalanan

"aku tidak menyuruhmu untuk diam!" tegas panga yang muak melihat safia diam

"lalu aku harus apa lagi" safia menjawabnya dengan suara datar

"jangan mencintaiku!"
safia mengerti, sepertinya panga mendengar semuanya tadi

"ini hatiku, aku yang berhak atas hatiku, tugasku hanya mencintai dan tidak menuntut balasan, jika kau takut aku merusak pernikahaanmu maka satu hal yang harus kau tau aku tidak menuntut balasan cintamu, cukup seperti ini"

mendengar kata kata safia mbuat panga diam dan melajukan mobilnya dalam keheningan yang mereka ciptakan sama seperti hubungan mereka.

=========

uda bab 5 nih, ehhh uda sejauh ini aku minta klik 🌟 nya ya😁😁😁, biar strong buat updetannya. oiaa aku lupa, critanya di private ya jadi follow dulu, biar semangat ngetiknya, nanti aku follback 👌

Continue Reading

You'll Also Like

351K 9.1K 40
Ini season 2 dari cerita Kiss Love, makanya yang belum baca jangan berani baca yang ini langsung baca dulu yang kiss love! WARNING !!!!!! : Dilarang...
30.8K 3.2K 27
"Jangan menyentuh aku ya? Hmm aku tau, Bapak ini suami aku tapi ingat kalau kita nggak kenal!!" _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _...
1.3M 178K 53
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
2.5K 128 49
Devonna Lawrance, perempuan cerdas yang sangat-sangat malas untuk bersekolah, dipaksa ayahnya untuk memasuki sekolah umum setelah sekian lama menjala...