My Seme is Uke

By Chrnin

98.6K 7.2K 667

[Hunkai] Oh Sehun, anak bungsu dari keluarga Oh. Dijodohkan dengan Kim Jongin, seorang anak tunggal dari kelu... More

0+0
0+1
0+2
0+3
0+4
0+5
0+6
0+7
0+9
0+10
0+11
Cookies [+LINE]
0+12
New?
0+13

0+8

4.7K 397 30
By Chrnin

Dia, Sehunku.

Ah, sepertinya aku harus belajar berhenti menyebutnya Sehunku.

Karena pria itu sudah berpaling dariku, pada seorang pria yang aku akui sangat manis.

Mungkin banyak dari kalian yang ingin Sehun menjadi top, kaum atas.

Tapi ketahuilah, bagiku, Sehun itu jauh dari kata dominan. Dia sangat manis, imut disaat yang bersamaan.

Bisa diabetes aku lama-lama jika harus berhadapan dengannya.

Dia itu ceroboh, dan kecerobohannya yang membuat kami bertemu. Ah, bukan, aku sudah sejak lama menaruh perhatian padanya tapi tidak berani mendekatinya. Katakan saja aku ini pengecut.

Dia anak jurusan bisnis, anak kesayangan di jurusan bisnis. Para dosen dan mahasiswa lain sangat menyukai pria albino itu.

Apa daya aku yang hanya mahasiswa jurusan komputer yang gedungnya terletak dekat dengan gedung jurusan bisnis.

Pertama kali aku menatapnya adalah saat dia dengan percaya dirinya maju ke panggung saat festival kampus, dia hanya berdiri disana sambil berkata, "Nikmati saja wajahku."

Ah, manisnya.

Baiklah manis baik, aku akan menikmati wajahmu. Wajah manismu.

Sejak saat itu aku makin suka menatapnya saat kami tidak sengaja berpapasan.

Dan suatu malam, aku baru pulang bermain game di pc bang. Tapi malah diserempet oleh orang yang naik sepeda dengan ugal-ugalan.

Baru saja mulutku hendak menyumpah padanya, dia sudah berucap duluan.

"Maaf tuan, aku sedang buru-buru! Kalau ingin protes besok datanglah ke universitas Hanyang jurusan bisnis! Katakan kau mencari si albino ya!"

Begitu teriaknya. Aku ingat betul bahwa itu adalah suara anak kesayangan jurusan bisnis. Oh Sehun.

Awalnya aku ingin mengikutinya, tapi aku urungkan. Aku lebih memilih pulang dan tidur.

Sampai pukul 2 malam pun, aku belum bisa tidur. Masih berpikir apakah besok aku harus menemui pria manis itu atau tidak.

Ah, pria manisku.

Entah pukul berapa aku ketiduran, tapi saat aku bangun sudah pukul 8 pagi.

Tanpa pikir panjang aku segera mandi dan memakai baju terbaikku. Ya, aku akan menemuinya.

Seperti biasa, aku menggunakan sepeda ke kampus. Ramah lingkungan, sekalian olahraga. Jarak kampus hingga apartemenku hanya sekitar 15 menit bersepeda. Aku bukan tipe anak manja yang harus menggunakan kendaraan bermesin untuk sampai kampus.

Lagipula kan lebih asik saat kau membonceng kekasihmu dengan sepeda daripada dengan motor. Lebih romantis.

Saat aku di depan gedung fakultas bisnis, para wanita mengerubungi. Wajar saja, aku masuk ke dalam 5 besar orang tertampan satu kampus. Ditambah lagi aku beberapa kali menjadi model.

Aku diam saja saat para wanita itu bertanya macam-macam, aku hanya menanggapinya dengan senyum tipis.

Sampai sebuah suara mengalihkan pandanganku ke pintu masuk gedung jurusan bisnis.

"Itu dia!" Teriak seorang wanita dengan rambut pirangnya.

"Aku?" Ah, manisnya. Lihat itu! Manisku sedang menunjuk dirinya sendiri dengan wajah kebingungan.

Kericuhan tadi tiba-tiba menjadi hening. Para wanita memisahkan diri, memberi jalan padaku.

"Oppa tampan itu mencarimu, Oh."

Ya, tadi ada yang bertanya apa alasanku kemari. Dan sesuai perintahnya, aku mengatakan bahwa aku ingin menemui si albino.

"Hai, albino." Aku mendekatinya dengan senyum terbaikku.

"Siapa?"

"Kau tidak mengingatku?"

Manisku menggeleng tidak acuh.

"Kemarin ka--..."

"Maaf aku tidak mau memiliki urusan dengan orang tidak dikenal."

Dia mengibaskan tangannya pelan kemudian buru-buru pergi.

Grep.

Aku menahan tangannya. Urusanku belum selesai tahu!

"Perkenalkan aku Park Chanyeol, ingin berkenalan denganmu."

"Kenapa berkenalannya harus denganku?"

"Karena aku ingin selalu berurusan denganmu."

Bukan rona merah yang terlihat di pipinya. Tapi telingaku yang memerah karena menahan sakit saat dia menginjak kakiku.

Ah, sakit.

Hari berikutnya aku terus datang ke jurusan bisnis. Hanya satu tujuanku, mendekati si manis.

Tuhan itu adil. Siapa yang berusaha maka ia akan mendapatkan balasannya.

Tidak sia-sia aku mengejarnya selama hampir satu semester, akhirnya dia luluh juga.

Dia menerima ajakan kencanku yang ke-- tunggu aku hitung dulu.

10? Bukan, lebih banyak.

30? Tidak, itu masih jauh.

50? Bukan juga, sepertinya ada tiga digit angka kok.

Ah iya! 109. Dia menerimaku diajakan kencan ke 109.

Dan seperti pasangan lain. Tidak ada yang beda dari hubungan kami. Kami saling menebar keju setiap hari. Mengucap kata cinta setiap bertemu.

Hanya selama dua tahun.

Karena setelah itu, aku mendengar kabar buruk darinya.

Dia dijodohkan.

Sehunku, manisku, dia sudah dijodohkan.

Sehun bukan tipe anak pemberontak, kalau pun ingin memberontak dia pasti akan minta bantuan kakaknya.

Aku menyerahkan semua keputusan padanya, aku hanya ingin dia bahagia. Aku sudah bersiap diri jika Sehun memilih untuk putus dariku.

Tapi dugaanku salah.

Dia menangis tersedu saat aku meminta untuk mengakhiri hubungan kita. Well, aku mengatakannya duluan karena tidak sanggup jika mendengar kata putus dari Sehun.

Aku percaya padanya.

Dia bilang akan tetap melanjutkan perjodohan ini, tapi tidak akan sampai menikah.

Baik, oke, aku menurut.

Bahkan saat pertunangannya pun aku hadir, menyanyikan sebuah lagu untuk mereka.

Stay with me, lagu ost drama milik seorang penyanyi solo yang berduet dengan seorang idol tampan.

Dan kini aku menyanyikannya dengan kakak ipar Sehun, Jiwon. Oh Jiwon, istri Oh Yeonseok, kakak Sehun.

Hatiku sangat sakit sebenarnya, tapi aku masih pada pendirianku. Aku percaya pada hati Sehun.

Well, tadinya begitu.

Tapi kepercayaanku runtuh seketika saat memergokinya bercumbu di ruang tengah apartemen.

Ingin rasanya aku mengahajarnya, tapi aku tidak setega itu. Hatiku masih menyayanginya, sangat.

Aku masih bisa menerima alasannya. Alasan? Apa menangis dan mengucap maaf bisa disebut alasan?

Seorang Park Chanyeol hanya luluh dengan Oh Sehun. Hanya Oh Sehun yang bisa membuat Park Chanyeol bahkan melakukan hal gila.

Mereka menyebutnya, cinta gila.

Kalian tahu bagaimana rasanya jadi aku? Tidak tahu kan pasti.

Rasanya sakit terus menahan amarah. Apalagi ketika orang yang kau percayai, orang yang kau perjuangkan, orang yang selalu membuat janji manis tidak meninggalkanmu malah ingkar. Dia malah dengan mudahnya mengucap kata putus.

Sakit? Itu pasti.

Tapi, bisa apa kau? Apa kau bisa memukulinya karena sakit hati? Tidak.

Yang bisa aku lakukan hanyalah menahannya selama yang aku bisa. Aku harus terbiasa tanpa cintanya, tapi aku juga harus memaksimalkan waktu berdua kita.

Karena aku tahu, cepat atau lambat kami pasti berpisah.

.

.

.

.

.

Aku nulis apa ini:"
Tijel sangat:"

Maapkeun baru update, aku lupa kalo hari senin aku uas. Aku ingetnya abis makan es kepal milo, abis aku update chap 0+7 itu lho🙄

Karena aku libur sampe jumat aku usahain up terus, tapi aku gak janji up kalo uas. Uasnya baru selesai sabtu minggu depan:"

Nikmati aja ini dulu, aku mau baca berita susu prenagen yang katanya bisa bikin hamil .gg


Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 605K 75
"Gue udah bilang, gue gak mau jadi pacar lo Galak!!" Pekik Gisha menolak tegas. "Gue gak peduli. Intinya, lo pacar gue! Dan lagi, Siapa yang lo maksu...
105K 2.1K 11
You can find story' about SeKai, ChanKai and SeKaiYeol threesome in here Lmao. Sehun x Jongin X Chanyeol! SKY - Sub Unit impian lol Top Sehun! Top Ch...
10.4M 767K 77
[21+] MPREG! EROTIC ROMANCE [SOME STORY ARE PRIVATE] Rasanya aku ingin petir dan hujan selalu datang, agar aku bisa selalu memelukmu. Karena dengan...