.
.
.
.
.
Jungkook memegang tangan Taehyung dan melihat melalui bahunya saat dia membolak-balik majalah *parenting. Semua gambar popok dan benda bayi lainnya yang menakutkan mereka seperti kotoran bayi. Jungkook tidak mengatakan padanya tetapi kenyataannya hal-hal yang menyangkut tentang bayi mulai membuat Jungkook takut. Hole sempit dan seks di tengah malam dan ereksi manis Taehyung yang membengkak adalah keuntungan utama dan itu mudah dilupakan mengapa semua hal tersebut bisa terjadi.
.
"Taehyung Kim." Seorang perawat memanggil namanya dan Jungkook melihat kearah berlian di jarinya. Dalam dua minggu nama belakangnya akan berubah. Jungkook telah siap untuk itu. Jungkook tidak suka dia dipanggil Kim. Bagiku dia sudah menjadi Taehyung Jeon.
.
"Itu kita," katanya, tersenyum pada Jungkook sebelum berdiri. Dia nyaris tidak terlihat sekarang. Bagaimana mereka berharap dapat melihat sesuatu yang tidak lebih besar dari kacang, Jungkook tidak yakin tetapi dia berjanji pada Jungkook mereka benar-benar dapat melihat bayi. Bayinya memiliki tangan dan kaki, kedengarannya gila.
.
Jungkook tidak melepaskan tangannya saat dia membawa mereka kembali ke ruang pemeriksaan. Beberapa kali perawat melirik kearahnya, Lebih baik dia tidak mengatakan jika Jungkook tidak boleh masuk ke ruangan tersebut karena Jungkook akan masuk. Ini adalah waktunya untuk melihat bayinya.
.
"Di sini," kata perawat, mundur ke belakang dan membiarkan keduanya masuk ke dalam ruangan. "Silahkan dan lepaskan semua pakaian dan ganti dengan baju ini. Dokter Nelson akan melakukan pemeriksaan organ vital juga hari ini. Tetapi kita akan memeriksa dengan ultrasonografi dulu."
Taehyung tampak tidak berfikir itu adalah bukan masalah besar jika dia harus telanjang. Perawat kembali melihat Jungkook. "Apakah masalah jika orang ini ada di sini?"
.
Orang ini? Apa maksudnya?
.
Taehyung tersenyum dan kembali melihat Jungkook. "Ya, orang ini adalah ayah sang bayi."
.
Perawat berdiri dan memberi Jungkook senyum lega. "Itu bagus sekali. Aku benci jika seseorang yang masih muda sepertimu melakukan semua ini sendirian."
.
Taehyung tersipu dan masuk ke dalam ruangan kecil dengan tirai di depannya. Setelah perawat pergi meninggalkan Jungkook dan melangkah ke tempat yang tampak seperti sebuah ruangan ganti kecil.
.
"Apa yang dia maksud dengan 'orang ini'?" Tanya Jungkook.
.
Taehyung menggigit bibir bawahnya dan menutup matanya rapat. "Apakah aku harus menjawabnya?"
.
"Uh, ya. Terutama setelah komentar tadi." Jungkook mempersiapkan diri untuk mendengar jawaban yang tidak dia sukai.
.
"Namjoon mengantarku pada pertemuanku terakhir. Mereka mengatakan padanya jika dia bisa kembali dan aku mengatakan pada mereka tidak bisa kembali, dia hanya seorang teman."
.
Jungkook hampir melupakan hal itu. Jungkook mengerti kenapa dia diantarkan olehnya. Jungkook belum ada di sini. Tetapi mengetahui laki-laki lain bersamanya saat Taehyung membutuhkan Jungkook, membuat Jungkook sulit diterima. Jungkook sadar wajahnya memucat dan membungkuk dan mencium bibirnya. "Tidak apa-apa. Aku harusnya ada di sampingmu. Tapi, aku tidak."
.
Taehyung mengangguk. "Maafkan aku."
.
"Jangan. aku yang harusnya meminta maaf."
.
Pintu ruang pemeriksaan terbuka kembali dan Jungkook menolehkan kepala ke ruang ganti. Perawat menyeringai pada Jungkook dan menarik sebuah mesin dengan sebuah layar kecil di atasnya. "Apakah dia siap?" Seringai geli di wajah perawat itu lucu.
.
"Hampir," kata Jungkook kemudian melihat ke Taehyung yang bersemu merah. Jungkook tidak bisa menahan tawa.
.
"Bergantilah, Tae. Aku akan keluar."
.
Taehyung mengangguk dan Jungkook melangkah keluar melalui tirai. Jungkook berjalan mendekati meja dan melihat kearah mesin. "Jadi ini cara kita melihat bayi?" tanya Jungkook heran bagaimana mereka melakukan ini.
.
"Ya. Karena Taehyung menggunakan asuransi kesehatan maka kita harus menggunakan yang satu ini. Asuransi akan mengganti biayanya. Kami mempunyai alat 3D terbaru yang banyak digunakan
para ibu dan aku harap asuransi akan menggantinya karena kau bisa melihat bayi sangat jelas. Tetapi tidak."
.
Jungkook berhenti dan menatap mesin lalu ke perawat. Taehyung menggunakan asuransi? Apa-apaan ini? Jungkook tidak pernah berfikir tentang dia memerlukan asuransi. Jungkook selalu mempunyai uang yang banyak untuk membeli; itu bukan sesuatu yang Jungkook pikirkan.
.
"Aku ingin mesin 3D itu. Aku akan membayar berapapun harganya sekarang tapi aku ingin kantor ini memberikan yang terbaik."
.
Perawat melirik pada Jungkook dari anting-anting ke t-shirt yang terlihat bagus hari ini. Ini adalah salah satu pemberian ayahnya setelah melakukan tournya sekitar lima tahun yang lalu. Jungkook menyukainya tampaknya Taehyung menyukai itu juga. "Aku...uh...kurasa kau tidak mengerti berapa banyak uang yang harus kau bayarkan untuk USG ini. Meskipun itu adalah sesuatu yang sangat bagus yang ingin kau berikan pada Taehyung itu sangat—"
.
"Aku mampu membayar semua prosedur yang ada. Aku bilang padamu dari sekarang aku yang akan membayar semuanya. Aku ingin USG yang terbaik untuk Taehyung dan bayiku."
.
Perawat mulai membuka mulutnya saat Taehyung berjalan keluar menggunakan baju katun yang tipis. "Jangan berdebat dengannya. Dia akan memberikanmu masalah jika kau melakukannya. Berikan dia USG 3D."
.
Perawat mengangkat bahu, "Okay, jika kau yakin, tetapi dia harus membayar terlebih dahulu."
.
Jungkook membuka domper dan menyerahkan kartu hitam American Express-miliknya. Matanya terangkat dan dia mengangguk lalu bergegas keluar dari ruangan.
.
"Aku seharusnya memberitahumu aku tidak apa-apa hanya dengan USG biasa tetapi itu akan menjadi sebuah kebohongan. Aku pernah melihat gambar USG 3D di majalah parenting dan aku benar-benar menginginkannya."
.
Taehyung menyeringai seperti anak kecil yang baru pertama kalinya pergi ke Disney World. Hell, untuk mendapatkan senyumnya yang seperti itu Jungkook harus membeli mesin 3D sialan.
.
"Taehyungku dan anakku mendapatkan yang terbaik. Selalu."
.
Pintu terbuka kembali dan perawat masuk mulai memperhatikan Jungkook dia seperti mencoba mengingat sesuatu. Dia menyerahkan kartu, Jungkook mengambilnya dan mengembalikannya ke dalam dompet.
.
"Apa kau anak Sehun EXO?" akhirnya wanita itu bertanya.
.
"Ya. Sekarang ayo kita lihat bayiku," jawab Jungkook.
.
Wanita itu mengangguk dengan semangat dan kembali melihat kearah Taehyung. "Mesin 3D ada di ruangan khusus. Apakah kau merasa nyaman berjalan melalui lorong itu?"
.
"Apakah seseorang akan melihatnya?" tanya Jungkook melangkah di depannya karena Jungkook yakin dia tidak nyaman dengan ini. Perawat membuka lemari dan memberikan selimut. "Ini bungkus ini di sekelilingnya."
.
Jungkook membungkusnya hingga dia benar-benar tertutup. Taehyung mengatupkan kedua bibirnya mencoba untuk tidak tertawa. Jungkook mengedipkan mata dan memberikan sebuah ciuman di hidungnya. Mereka berjalan menyusuri lorong dimana melewati dua pasang perawat lain dan dokter Taehyung yang bertanya mengapa mereka pindah. Perawat segera memberitahunya bahwa baru saja membayar untuk 3D dan dokter sangar senang saat dia mengikuti mereka masuk ke dalam ruangan.
.
Taehyung berbaring di atas meja dan mereka mulai menyiapkannya saat Jungkook duduk dengan sabar menunggu. Begitu perut Taehyung telanjang, perawat memberi beberapa gel di atas perutnya kemudian menatap Taehyung dengan seulas senyum hangat. "Apa kalian ingin mengetahui jenis kelamin bayi kalian?"
.
"Tanyakan pada ibunya," jawab Jungkook, kesal karena dia bertanya pada Jungkook bukan pada Taehyung.
.
"Aku ingin tahu," kata Taehyung, melirik ke arah Jungkook untuk memastikan.
.
"Aku juga," Jungkook setuju.
.
Kemudian dokter mulai menggerakan sesuatu di dalam perut Taehyung dan suara pukulan kecil memenuhi udara. Itu lebih cepat dari biasanya. "Apa itu detak jantung bayiku?" tanya Jungkook sambil berdiri karena tidak mungkin lagi duduk. Jantungnya berdetak cepat seperti yang Jungkook dengar di layar.
.
"Ya itu detak jantungnya," jawab dokter. "Dan di sana...dan di sana dia berada," katanya.
.
Jungkook mulai menatap layar ketika sebuah kehidupan kecil terbentuk. "Dia laki-laki?" tanya Taehyung.
.
"Ya, ini bisa dipastikan anak laki-laki," jawab dokter.
.
Jungkook mengulurkan tangan dan meraih tangan Taehyung, tidak bisa mengalihkan pandangan dari layar. Itu bayi mereka. Jungkook akan memiliki seorang putra. Sialan...Jungkook juga akan menangis.
.
.
.
.
.
TAMAT
.
.
.
.
*parenting: ilmu tentang pengasuhan anak, cara mendidik, membimbing dan mengasuhnya dengan baik dan benar
.
.
.
.
.
[ End ]