Sheilla turun dari mobil sport milik Kakanya, Raga. Sebelum ia turun ia mencium punggung tangan kakanya terlebih dahulu.
Sambil melambaikan tangan Sheilla tersenyum "Hati-hati Kaka".
Raga mengangguk dan tersenyum, lalu mobil itu melesat meninggalkan Sheilla di depan gerbang sekolahnya.
Saat ia berjalan menuju kelas terdengar suara yang tak asing di telinganya tengah memanggil-manggil namanya dengan keras.
"SHEIIII!!"
"SHEILLA!! TUNGGU!"
"SHEILLA LUNA!!"
Merasa jengah dengan teriakan itu Sheilla berhenti berjalan dan berbalik "Hm?"
"Yampun. Kirain mau bilang apa ke, ini malah Hm doang. Patung idup ya lo?" Ucap Maudy dengan mengibaskan kipas Doraemonnya.
"Udah, udah ga penting. Itu tadi.. tadi BANG RAGA!!" ucap Melody dengan keras tepat di depan wajah Sheilla dan langsung mendapat toyoran dari Sheilla.
"AAAAAA!!! GANTENG BANGET SUMPAH!" teriak kedua teman Sheilla yang kembar itu.
"Berisik" tungkas Sheilla dengan kesal lalu ia berbalik badan dan meneruskan perjalanannya ke kelas yang sempat terhambat oleh dua mahluk kembar tidak identik.
"Kebiasaan lo, Shei" kesal Maudy dengan merapihkan poninya.
"Lo sih, Mel. Teriakan lo membahana dunia kera banget" protes Maudy.
"Gue? Hey, Hellow. Lo justru yang kekencengan!" Balas Melody tak mau kalah.
"Hah? Lo tanya aja sama Sheilla. Lo yang kekencengan"balas Maudy dengan mendelikan matanya.
"Ohh, udah berani ya lo sama kaka sendiri. Gue kasih tau Bunda lo durhaka sama kaka sendiri!" Ancam Melody dengan satu alisnya terangkat.
Mendengar itu Sheilla hanya menghembuskan nafasnya karena sudah menjadi sarapan baginya mendengarkan pertengkaran dua kembar tidak identik itu.
"Bodo. Bunda lebih sayang gue"
"OYAH?! GUE LAP--"
"STOP!" nahkan. Sheilla bentar lagi jadi nih.
"DI-AM" tajamnya pada kedua kembar itu yang lalu di angguki oleh keduanya.
Saat masuk kelas ia telah melihat Beby tengah memainkan ponselnya.
Sheilla duduk di sebelah Beby dan menyimpan tasnya di meja.
".. ini nih guys! Temen gue yang kakanya itu vokalis Band AXEMPOO! AAAA!! Dia duduk sebelahan sama gue gaesss.. lihat cantikan??" Cerocos Beby, ya karena dia adalah youtubers dan fans berat Band Axempo. Band kakanya Sheilla, Raga.
Lagi. Semua orang yang bertemu dengan Sheilla selalu di recoki tentang Raga, kakanya.
Melody menaruh tasnya dan langsung menghadap kebelakang mnghadap Sheilla dan Beby.
"Shei.. jangan marah dong, Shei" ucap Melody dengan menggoyangkan lengan Sheilla membuat Sheilla menatap tajam Melody.
"Lah? Kembaran lo mana?" Tanya Beby dengan masih memainkan ponselnya.
"Lo nanya gue?" Tanya Melody memastikan.
"Yaiyalah, bego!"
"Ye, biasa aja kali. Si Maudy lagi nemuin Pak Bambang buat ngambil tugas Indo"
"Serius lo? Omaigat demi apa? Hari ini gue gakan ketemu si botak?! A--" belum sempat Beby berteriak Sheilla sudah menyumpal mulutnya dengan kertas yang telah di gulungkan lalu ia beranjak pergi keluar kelas.
"SHEILLAAA!!" teriaknya lagi.
Melody hanya menertawakan kelakuan kedua sahabatnya itu.
Saat Sheilla keluar ia berpapasan dengan Maudy "Kemana lo?" Tanya Maudy dengan membawa buku tebal di tangannya.
"Kantin" singkat Sheilla tanpa menoleh.
"Tugu pancoran dasar" cibir Maudy pada Sheilla.
Maudy berjalan ke arah bangkunya "Lah? Lo kenapa Beb? Lagi tutorial daur ulang kertas?" Tanya Maudy yang membuat seisi kelas menjadi riuh oleh suara tawa.
"Bacot lo!"
"Eh, Melo, Bebek. Ikut ngantin yu? Kasian tuh si Sheilla sendiri" ajak Maudy dengan menaruh buku tebal tadi di mejanya.
"Dengan senang hati" jawab Melody dengan senyum manisnya yang membuat Beby dan Maudy jijik ingin muntah.
"Yu girls"
***
Sheilla berjalan menyusuri koridor sekolah dengan malas karena sedari tadi banyak yang merecokinya tentang Axempo. Seperti sekarang ini di koridor kelas XII IPA.
"Eh eh.. hai Sheilla. Minta no wa nya bang Raga dong!"
"Shei, gue titip kado buat Bang Raga dong!"
"Shei, gue pengen jadi kaka ipar lo dong!"
Najis. Dalam hati Sheilla.
"Shei, kapan-kapan ajak kita dong kerumah lo"
"Bang Raga asli kaka kandung lo?"
"Anjir, kampret! Nyanyaii. Sombong banget!"
"Cilok, baso, batagor, mi ayam. Si Sheila cantik-cantik patung banget"
Yah begitulah beberapa umpatan dan jilatan dari para fans kakanya itu. Setiap hari Sheilla harus mengahadapinya dan tak pernah ia hiraukan atau tanggapi.
Saat ia mulai jauh dari koridor kelas IPA seseorang mengagetkannya.
"De? Maaf. Boleh tanya. Kelasnya Alwi sebelah mana yah?" Tanya seorang perempuan cantik dengan rambut pendeknya seraya tersenyum.
Sheilla memandang perempuan itu lalu menjawab dingin.
"IPA 2"
Saat akan berterimakasih pada Sheilla wanita itu langsung mengurungkan niatnya karena dengan ringannya Sheilla berlalu tanpa mengucapkan sepatah katapun. Liatkan? Sheilla mah gitu orangnya. Haha.
Perempuan itu menghembuskan nafasnya pelan "Ck ck ck. Anak jaman sekarang"
***
Ketiga sahabat Sheilla duduk sesuai pormasi biasanya. Sheilla mendengus sebal dengan kedatangan mereka. Bukan apa-apa hanya saja Sheilla tidak biasa dengan keributan yang mereka ciptakan.
Beby duduk di depan Sheilla sementara si kembar duduk berhadapan. Beby memainkan ponselnya lalu..
"AAAAA!! DEMI APA INSTAGRAM GUE DI FOLBACK BANG TAQQI AXEMPO!!" Nahkan. Ini yang Sheilla derita setiap hari. Mendengarkan toa berjalan yang sangat di sayangkan ia adalah sahabatnya sejak SMP, sementara si kembar sahabat Sheilla sejak masuk SMA.
Dengan kompak si kembar itu menoyor kepala Beby "Toa! Biasa aja dong" kesal Melody yang duduk di sebelahnya.
Sheilla menghembuskan nafasnya berat "Kalian kenapa sih?" Tanya Sheilla dengan wajah frustasinya.
"Apanya?" Tanya mereka bertiga berbarengan.
"Ga" jawab Sheilla dengan memutar bola matanya malas.
Ketiganya hanya mengendikan bahunya tak acuh. Lalu Maudy berdiri "Lo pada mau pada nongki doang di sini?" Tanyanya dengan berkacak pinggang.
"Gue mau makan lah" Melody.
"Gue juga dong" Beby.
"Lo Shei?" Tanya Melody.
"Jelas" dengan dingin dan tajam lalu Sheilla beranjak dan pesan makanan untuk mereka berempat seperti biasa.
Seperginya Sheilla ketiga sahabatnya langsung saling pandang "Kapan yah tu tugu pancoran berubah" Melody.
"Gue heran kenapa kita betah banget sahabatan sama mayat idup" Beby.
"Untung dia kita sayangin, Ya Alloh" Maudy.
Ketiganya langsung mengusap dada mereka masing-masing.
Saat menunggu mereka melihat seorang perempuan membawa minum di tangannya tengah berjalan dan duduk di bersama di meja pojok dengan sosok Most Wanted nya sekolah.
"Lah? Itu si Alwi sama siapa?" Tanya Melody.
"Anjir! Cewenya cantik amat" kesal Beby. Karena Beby memang irian orangnya.
"Tapi, kayanya itu kaka apa.. istrinya yah? Kaya agak lebih tua gitu" timpal Maudy yang langsung mendapat tatapan dari Melody dan Beby.
"Maksud lo?" Tanya Beby.
"Lo melek dong! Liat aja pakeannya aja bebas, gimana sih. Otak kalian pake dong"
"O-iyayah"
BRAKK!!
"Nih"
"Yaampun Sheil lo ngagetin banget, Shei" kaget Beby.
"Untung jantung gue berdetak dengan baik, Shei-Shei" Melody.
"Untung lo sahabat kita, Shei" Maudy.
"Bodo" acuh Sheilla langsung duduk.
"SHEILLA!"
***