With You #Mark #Haechan #Luc...

By Hyunjiexx

13.8K 1.2K 162

Markhyuck Hyuckhei Lumark Tentang Kehidupan seorang Mark Lee dan kedua sahabatnya Haechan Lucas yang terlibat... More

Friendship
Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16 End~

Chapter 2

869 89 11
By Hyunjiexx

Aku menyadarinya, Bukan berarti dulu aku tak menyadarinya. Kalian adalah sahabat terbaik yang tidak akan tergantikan.

Lee HaeChan
.
.
.

Hari ini hari libur. Haechan terlihat berjalan kesana sini mencari sesuatu dikamarnya.  Wajahnya tertekuk karena kesal.

"Eomma...!" Doyoung masuk ke kamar sang anak dengan wajah bingung nya.

"Ada apa ini Chanie... kenapa kamarmu seperti kapal pecah begini. Aigoo..." Doyoung menghela nafas lelah melihat kelakuan anak sulung nya.

"Kemeja biru ku tidak ada..." Rajuk Haechan.

"Kemeja mu dipakai Jisung. Dia tidak bilang?"

"Aishhh... Aku akan menelefon nya."

"Pakailah baju lain chanie... Jisungie sudah keluar dari jam 8 tadi. Eomma akan memasak sarapan buat appa dulu. Jangan lupa membereskan kekacauan ini sebelum kau keluar rumah."

Haechan Kesal karena Jisung selalu memakai baju nya. Meski ukuran tubuh mereka hampir sama haechan tidak suka bajunya dipakai. Padahal saat membeli baju mereka selalu membeli bersama, Tapi sampai rumah jisung selalu bilang menyukai bajunya. Sekarang dia harus kelimpungan menyetel kaos nya dengan kemeja yang lain. Haechan Suka memperhatikan penampilannya. Tidak heran dia selalu ribut masalah baju dengan adiknya.

"Awas saja jisung jika sampai bajuku kotor akan aku tendang dia." Masih dengan mengerutu haechan membereskan baju yang berserakan di kamarnya. Meski malas dia tetap melakukannya jika tidak Eomma nya akan menghukumnya karna tidak membereskan kamar. Eomma nya adalah seorang dokter yang sangat cinta kerapian dan kebersihan. Eomma nya juga sangat mengerikan jika sedang marah. Haechan kadang bingung bagaimana bisa Appanya yang kalem dan penuh kasih sayang bisa bertekuk lutut di hadapan eommanya yang hyper. Tapi meskipun begitu Haechan Sangat menyayangi Eommanya.

Kling~
"Kau jadi ikut? tunggu lah di halte bus dekat rumahmu."

"Assa...!"  Haechan terlihat bersemangat. Wajahnya terlihat sangat berseri. Sampai suara ringtone ponselnya berbunyi. Haechan segera mengangkat telfon dari sahabatnya.

"Wae...?" Sapanya malas.
"Kau beneran tidak mau ikut?"
"Gak mau... kalian mau aku jadi pendengar.!"
"Aku dan lucas akan pulang sore. kau benar tidak bosan dirumah?"
"Tenang saja, Lagian itu acara club basket mana mungkin aku seenaknya ikut."
"Jae hyung bisa mengaturnya."
"Shirreo...."
"hah baiklah jika itu maumu." halaan nafas kecewa dari sebrang membuat haechan sedikit merasa bersalah karena berbohong. Haechan hanya ingin mencoba berjalan jalan dengan teman barunya. Lucas dan Mark mengikuti pertemuan exschool basket. Sebenarnya Haechan pun mengikutinya. Tapi haechan mengikuti club hanya karena sahabatnya disana selebihnya haechan terlalu malas untuk berkeringat.

"Oke Lee Haechan siapa bilang kau hanya bisa hangout bareng si tiang dan si pucat. kekeke keliatannya menyenangkan." Haechan sangat bersemangat. Dia menuruni tangga dengan semangat dan menyapa kedua orang tuanya.

"Pagi Mom dad..." Haechan adalah anak yang manis. manis di depan kedua orang tuanya.

"Kau mau keluar juga Chan ah.?" Tanya Taeil yang melihat anak sulungnya yang terlihat sangat rapi.

"Hehehe... tentu saja appa, mana ada anak muda weekend dirumah." Sahut Haechan. Doyoung yang ada di sampingnya mengacak rambut putranya gemas.

"Jangan Pulang terlalu malam. Appa dan Eomma ada jadwal dirumah sakit nanti Sore."

"Siap Eomma...Ahh aku pergi dulu annyeong..."

Skip~

Mark dan Lucas Sedang menikmati acara dengan para sunbae club Basket, Sebenarnya Mark pun sedikit malas. Tapi Lucas menyeretnya untuk ikut dengannya. Mengingat dirumahpun Mark akan bosan karna tidak ada siapapun. Lucas yang melihat Mark bosan mendekat dan menariknya menjauhi para sunbae.
.
.
.

"What up broo?"

"Bosan Yukhei..." Rajuk Mark. Sebenarnya Mark Lee adalah pemuda yang suka Ber aego. Tapi sifat manis nya akan tertutup saat dia sedang serius belajar, karena Jhonny dan Ten sangat ketat masalah nilai putranya. Kadang Lucas maupun Haechan ingin protes dan meminta Mark lebih santai. Tapi Mark tidak ingin mengecewakan orang tuanya dan menekan dirinya untuk selalu belajar.

"Aigo..." Lucas mengacak rambut mark gemas.

"Yakk jangan mengacaukan rambutku." Mark protes dengan kelakuan Lucas.

"Kajja..." Lucas menarik tangan kecil mark. Mark yang bingung mengikuti langkah panjang Lucas.

"Woahhhh~ Lucas Tempat ini benar benar menakjubkan~" Mark Berlari kearah pantai. Lucas tau sahabatnya akan menyukai tempat ini. Mark sangat menyukai suasana pantai.

"Aku tidak akan mengajakmu tanpa alasan Mark... Ahh pasti lebih Asik Kalau saja Haechanie ikut." Lucas mendudukan dirinya di pinggir pantai yang sepi. Menandang Mark yang terlihat sedang bahagia. Setidaknya kau bisa istirahat tanpa memikirkan buku buku bisnis ayahmu Kau sudah bekerja keras Minhyung ah. Batin Lucas masih setia memandang Mark.

Lelah bermain Mark menghampiri Lucas dan mendudukan dirinya disamping lucas. Pantai kecil itu terlihat sepi. Udara sore yang dingin mulai menghampiri mereka.
Mereka terdiam sesaat. Sampai suara Mark membuyarkan lamunan mereka.

"Gomowo~ Yukhei..."

"Kau harus mentraktirku seminggu karena ini." Sahut lucas dengan semangat. Helaan nafas yang jadi jawaban. Mentraktir lucas sama saja mentraktir 5 orang.

Drdrdrttt….Ponsel Mark berbunyi. Nama yang tertera dilayar membuat Mark mengernyit. Pasalnya dari tadi Mark mencoba menghubungi Sahabatnya karena bosan. Tapi Ponsel nya mati.

“Haechan.?”

“Yeoboseyo…”

“...”

“Kemana saja kau, Aku menelefon dari tadi siang”

“...” Tidak ada sahutan dari sebrang. hanya Suara berisik yang terdengar.

“Yeoboseyo? chan ah…” Mark melihat layar ponselnya bingung. Lucas menatapnya bertanya Mark mengangkat bahu.

“Mungkin Ponselnya tidak sengaja tertekan, Anak ini benar benar ceroboh.” Ucap Mark hendak mematikan sambungan telefon.

Lucas menarik ponsel mark mencoba mendengarkan. Samar terdengar seorang berbicara membuat Lucas membelalakan matanya kaget.

“Ayolah Haechan, Minumlah sedikit orang tuamu tidak akan tau.” Suara kecil terdengar, Lucas mengernyit bingung

“Aniya, aku masih 16tahun ini tidak benar.” suara haechan terdengar keras. Benar dugaan Mark benar, Haechan tidak sengaja menelefon nya.

“Cih Darimana kau membawa anak kecil ini Woojin ah, Merepotkan”
Tiba tiba panggilang terputus Lucas menatap ponsel Mark dengan wajah bingung.

“Apa yang dilakukan Haechan?!” Ucap Lucas Marah dan khawatir. Membuat Mark disampingnya kaget dan ikut berdiri menyusul Lucas.

“Waeyo?”

“Bukannya tadi dia bilang akan dirumah bermain Game, Aish… Mark coba telefon Haechan lagi.”

“Tadi dia bilang begitu, Bukannya dia dirumah?”  Mark mencoba menelefon lagi tapi tidak ada sahutan dari haechan.

“Aniya, Ada yang tidak beres. Aku akan mencoba telefon doyoung ajjhusi.”

“Andwe. Coba pastikan ke jisung dulu, jangan membuat ajjhusi khawatir dulu.”

.
.
.

Haechan terperangah melihat teman barunya woojin dan hyunjin meminum alkohol dan merokok. tidak hanya woojin dan hyunjin sekitar 9 pemuda berkumpul disana melakukan hal yang sama. Haechan dapat melihat jika mereka seusianya dari SMA lain. Haechan rasanya menyesal mengikuti woojin, Jika Eomma nya tau eomma nya pasti akan sangat kecewa. Dia melihat woojin adalah anak aktif dan ramah di SOPA. Tapi kalau ternyata dia berani meminum alkohol diusia nya yang masih 16tahun. Haechan jadi sangsi untuk berteman dengan nya.

Woojin menghampirinya dan menyodorkan segelas cairan bening yang haechan yakini adalah alkohol.

“Mau mencobanya?” Haechan menatap marah kearah Woojin. Woojin hanya tersenyum tanpa rasa menyesal sedikitpun.

“Ayolah Haechan, Minumlah sedikit orang tuamu tidak akan tau.” Haechan sangat kesal sekarang. Belum Cukup woojin mengajaknya ke tempat ini, Sekarang woojin ingin dia berbohong kepada orang tuanya.

“Aniya, Aku masih 16tahun ini tidak benar.” jawab haechan tegas.

“Cih, Darimana kau membawa anak kecil ini woojin ah, Merepotkan!” Sahut seorang yang diyakini haechan adalah ketua geng itu.

“Siapa yang kau sebut anak kecil disini.?!” Haechan dengan wataknya yang tidak suka ditindas tidak akan tinggal diam jika seorang seumuran dengan nya memanggilnya anak kecil. Semua anak saling berbisik meremehkan haechan.

Pemuda itu mendekati haechan.
“Kau tidak tau siapa aku?” Tanya pemuda itu mendekatkan wajahnya kearah haechan.

“Haruskah aku tau nama mu. Yang aku tau kau hanyalah sampah masyarakat.” Ucap Haechan tidak memundurkan diri sedikitpun. Ingatkan Haechan bahwa dia sekarang sendiri melawan 11 anak disana yang menatapnya berang. Ingatkan Haechan bahwa dia tidak bisa jurus bela diri sedikitpun.

Haechan Hendak beranjak dari tempat nya berdiri sebelum sebuah tangan menghentikannya.

“Lepaskan.!” seru haechan

“Tidak sebelum kau minta maaf atas perkataan kasar mu noona.” Pemuda itu mino menatapnya marah.

“Tidak akan…”  Haechan balik menatap dengan tatapan tak kalah kesal.
Menarik Batin mino.

BRAK...

.
.
.
TBC
.
.
.

Hai~
Mau dilanjut gak Nih~
Next~

Continue Reading

You'll Also Like

4.5K 669 8
you are like the sea, flowing calmly but it keeps me reeling in it.
251K 18.4K 95
Tiga pasang remaja yang di takdirkan menemukan bayi yang di takdirkan mengurus ke empat bayi karna suatu insiden dulunya bayi bayi itu di tempatkan...
197K 8.9K 33
Aelin tidak menyangka kalau sang ibu menikah lagi dengan seorang duda, ayah Aelin meninggal dunia sekitar 3 tahun yang lalu karena serangan jantung...