" DANAU KERTAS "
***
Waktu berjalan begitu cepat ! Tiba saat nya para sohib untuk berangkat menuju wisata danau kertas , mereka hari ini janjian ngumpul di rumah Nana jam 08:00 pagi !
*Rumah Nana*
Saat jam masih mengukir angka 07:30 dan Nana masih asik berada di depan kaca meja riasnya untuk bersiap-siap tiba-tiba terdengar suara motor yang begitu Nana hapal ! Yah ternyata itu adalah suara motor si Yanto ( gimana Nana nggak hapal kalau hampir setiap hari Yanto pasti datang kerumah Nana untuk antar jemput sekolah ) . Nana bergegas keluar untuk mempersilahkan yanto masuk !
"Masuk "
"Yang lain mana?"
"Yah belum datanglah kan janji nya jam 08:00 baru kerumah " jelas Nana yang membuat Yanto menggangguk paham .
* Rumah Tiara *
Strrrrrr..... Suara motor yang terparkir tepat di depan rumah Tiara ! Siapa lagi kalau bukan Nita , soalnya arah rumah Nita itu searah Ama Tiara mangkanya mereka perginya bareng .
"Kok datang nya lama banget?"
"Maaf tadi gue bangun nya kesiangan"
Ting...Ting pesan dari Nana
"Tir lho di mana? Udah berangkat belum? Nita udah ada kan? Kalau udah berangkat cepetan !" Pertanyaan bertubi-tubi yang di kirim Nana pada Tiara .
"Liat nih ! Nana udah chat gue , ayok kita berangkat sebelum dia ngamuk " Nana emang hobi bangat ngamuk kalau dia di suruh nunggu lama , saolnya nunggu tu berat Nana nggak akan kuat , hhhhhhh
*Rumah Nana*
Hehehe.... Dari kejauhan Tiara dan Nita udah senyum-senyum nggak jelas karna mereka takut kalau Nana udah bete nungguin mereka .
" Kami nggak telat kok Pau ! Janjinyakan jam 08:00 dan kini masih jam 07:58 jadi kami nggak telat " hehe jelas Tiara sambil tertawa
"Heh" hanya ekspresi datar yang Nana tunjukan .
"Serius deh Pau , kami emang nggak telat ! Kini aja masih jam 07:59 " lanjut Nita .
"Suka-suka lho pada lah " timpal yanto santai .
Setelah semua perdebatan yang yang terjadi akhirnya mereka pun tiba di rumah tama, seperti biasa mereka selalu mengawali pertemuan dengan saling sapa seperti biasa nya
"Hai beybe" Sapa nana.
"Eh udah sampai, masuk gi" Sambut tama yang diikuti oleh para sohibnya untuk masuk kerumah.
"Ada makanan nggak? Lapar nih" Pinta nita dengan muka memelasnya.
"Kayak nya otak loh isi nya emng cuman makan deh wkwkwk" Timbal Tiara sambil ketawa.
"Gue rasa" Lanjut yanto dengan muka datang nya, sontak melihat hal itu para sohibnya pun tertawa terbahak bahak karna melihat ekspresi datar yanto tapi bedah hal nya dengan nita yang tidak perduli dengan percakapan sohib-sohib nya itu, melaikan tetap pada tujuan nya mencari makanan yang bisa dia makan, alasannya sih karna dia nggak sempat makan pas mau berangkat ke rumah tama pagi tadi .
Karna yang tau jalan ke danau kerta adalah temen nya tama maka nya mereka harus nunggu dulu karna teman nya itu belum datang, selagi nunggu mereka pun sibuk liat-liat rumah tama karna ini perdana kami main kerumahnya tama ya wajarlah ya soalnya rumahnya tu jauhnya mintak ampun (sumpah jauh banget nggak tipu tipu suer) . 30 menit berlalu akhirnya temen si tama dateng jadi tampa basa basi kami pun langsung putar motor dan berangkat , di perjalan mereka ketemu lagi sama temen tama yang lain kurang lebih ada 3 temen lain nya, perjalan terasa begitu menyenangkan mereka melewati banyak pegunungan, sungai dan juga melewati beberapa sawah yang baru di tanam yang menjadikan pemandangan di sana benar benar indah di tambah lagi dengan perbukitan yang mengelilingi sawah sehingga menciptakan udara yang sejuk dan bersih .
Tak terasa ternyata waktu yang mereka habis kan di jalan saat ini sudah lebih dari 2 jam namun mereka belum juga tiba di tempat tujuan, hal ini pun memancing emosi nana dan yang lain nya.
"Tama, kata loh lokasi nya nggak jauh dari rumah lo tapi nggak sampek sampek sih? " Teriak nana karna jarak motor tama dan dirinya yang lumayan jauh.
"Iya nih kok nggak nyampek juga sih udah 2 jam lebih nih?! " Lanjut nita yang mendengar teriakan nana.
"Ya sabar bentar lagi juga nyampek kok" Timpal tama dengan tenang padahal sebenarnya dia juga nggak tau kapan nyampek nya hehhehe
"Yak Allah gusti!!! jalan nya kok buruk banget sih" Pekik yanti karna kesal melihat jalan berlubang yang ada di depan mata nya.
"Hahahahahahahaha yang sabar to ndok" Timpal ani dengan bahasa jawab nya yang mendok hehhehehh.
Dan satu jam lebih mereka melewati jalan berlubang Tapi penderitaan tak berakhir di sana melaikan ada satu titik lagi yang membuat mereka berpikir lebih baik pulang dari pada lanjut hehhehhehe, tapi tama meyakinkan bahwa setelah tanjakan ini mereka akan tiba di danau kertas karna mendengar bahwa mereka akan tiba di lokasi yang mereka ingin kan mereka pun bersedia melewati tanjakan tinggi tersebut. Karna tanjakan itu masih berupa tanah belum di bangun aspal dan kondisi saat itu juga sedikit licin karna hujan semalam jadi membuat mereka kesulitan untuk menanjak ke atas , jalan satu satu nya agar mereka bisa ke atas
Yang di belakang harus turun dan jalan kaki ke atas supaya beban di motor nggak terlalu berat dan setelah mencoba trik itu akhirnya motor pun bisa sampai ke atas, mereka pikir setelah tanjakan itu mereka Benar-benar akan langsung tiba di danau kertas tapi kenyataan nya.
Mereka masih harus berkendara lagi selama 30 menit dan akhirnya mereka pun tiba di danau tersebut tapi dan lagi lagi tidak semudah itu untuk mereka langsung menjangkau tepi danau tersebut melaikan mereka harus melewati kebun sawit terlebih dahulu kemudian anak sungai di lanjutkan dengan melewati ladang jagung dan beberapa tanaman sayur-sayuran juga kacang-kacangan baru lah mereka tiba di tepi danau kertas yang indah itu mereka melewati semua itu bukan tanpa sebab karna lokasi yang mereka datangi memang belum di buka untuk umum jadi wajar jika mereka melewati banyak hambatan untuk sampai ke lokasi itu.
"Wahhhhhh gilak, sumpah capek sumpah" Eluh nana setibanya di lokasi.
"Ini yang loh bilang nggak jauh?" Protes tiara ke tama dengan muka sinis nya.
"Deket dong Hehhehhehhe" Jawab tama dengan wajah tak bersalah nya yang membuat para sohib nya terdiam karna kekonyolan tama yang mereka percayai, karna sebelum nya tama bilang kalau perjalan nya paling lama 1 jam dan ternyata butuh waktu 4 jam untuk tiba di danau kertas ini.
"Untung pemandangan nya bagus, kalau nggak!" Ancam ani dengan tatapan tajam yang ditunjukan untuk si tama.
"Hehhehe kalau nggak kenapa?" Tanya tama cengegesan.
"Gue bunuh loh" Sahut yang lain dengan kompak, dan dilanjutkan dengan gelak tawa..
*ceritanya terasa sedikit berbeda karna ceritanya udah terlalu lama jadi author mintak maaf kalau cerita ini dan yang sebelum nya kurang nyambung ya*
*dan maaf juga kalau ada typo di mana-mana dan bahasa yang kurang di mengerti, jadi mohon bimbingan nya*
*jangan lupa vote dan komen makasih*