Min yoongi pemuda manis yang sangat di banggakan di Universitasnya karena otak pintarnya,tapi siapa sangka kehidupan di luar lingkungan Univnya,yoongi merupakan orang yang sangat rapuh,sakit fisik dan batin yang di sebabkan oleh orang tua angkatnya.
Orang tua angkat yoongi bukanlah orang yang berada bahkan hutang pun di mana2,mereka mengangkat yoongi hanya untuk penghasil uang untuk kesenangan mereka.
Hari ini yoongi tak masuk kuliah untuk kedua kalinya karena appa yoongi menyuruhnya untuk mencari uang,dan membawa yoongi ke sebuah club untuk di jadikan teman minum para penghuni club,bukannya yoongi tak menolak hanya saja jika ia menolak maka fisiklah taruhannya appa nya akan menampar,menendang bahkan meludahi yoongi.
" Dengar Min yoongi,kau itu hanya anak pungut kami jadi menurutlah jangan sampai membuat masalah."ucap appa yoongi seraya meninggalkan yoongi di kamar club.
Yoongi terduduk di lantai dekat pintu memeluk lututnya,menangis,,hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang.
" Eomma,appa,yoonji aku menderita sekarang tolong jemput saja aku,aku sudah tak sanggup menangung semua ini." lirih yoongi dengan sesekali mengusap air matanya.
cklek
Suara pintu mengagetkan yoongi dan membuatnya buru2 berdiri dan membenarkan penampilannya.
" Yoongi,kata bos orang yang akan kau temani tak akan datang,tiba2 ada urusan memdadak kau di suruh pulang saja." ucap salah satu barista di club tersebut.
" ah,,baiklah terimakasih telah memberi tahuku,kalu begitu aku akan pulang permisi." balas yoongi dengan membungkuk lalu pergi ke ruangan yang telah di sediakan untuk mengganti pakaiannya.
----
Di sebuah mansion besar milik keluarga Park,jimin yang sedang duduk di ruang keluarga bersama kedua orangtua nya.
" Bagaimana dengan perusahaan jim?" ucap namjoon appa jimin.
" Baik appa,makanya aku libur sekarang."
" Bagaimana dengan menantu eomma?"
" Maksud eomma?"
" Ya ampun jim kau ini sudah dewasa,sudah waktunya untuk mencari pendamping mu adikmu saja sekarang tengah mengandung anak pertamanya dan kau masih belum punya calon jim."
" Eomma aku ini masih muda,untuk sekarang pekerjaan lebih penting bagiku dan jungkook yang sedang mengandung karena dia menikah muda."
" Pekerjaan atau para jalang club?" celetuk appa jimin yang di balas tatapan malas dari jimin.
" Eomma sarankan untuk berhenti bermain2 jim- JIMIN EOMMA BELUM SELESAI BICARA." belum selesai ucapan eommanya,jimin sudah melenggang menuju kamarnya mengabaikan teriakan seokjin.
" Dasar anak itu kalau sedang di nasehati pasti kabur,tak pernah mendengarkan eommanya ini aku hanya ingin yang terbaik untuknya tapi dia tak pernah mengerti juga." omel seokjin.
" Sudahlah percuma kau mengomel dia tak akan mendengarnya."
tiba2 jimin turun dari tangga dengan pakaian rapih dan santainya dengan membawa kunci mobilnya.
" Mau kemana jim? katanya kau libur."
" Aku bosan di rumah appa,aku akan berkumpul bersama temanku."
" Jimin,eomma minta untuk kau segera membawa calonmu atau eomma akan menjodohkanmu."
" Sudahlah eomma jangan bahas itu lagi aku bisa memilih pendampingku sendiri jadi eomma tak perlu repot mencarikannya untukku,aku pergi!"
" Yakk Park jimin,,,aish anak itu lihatlah kelakuan anak bantet mu itu membuatku naik darah."
" Dia juga anakmu jika kau lupa,kita membuatnya bersama kan." ucap namjoon dengan senyum mesumnya.
" Sayangnya iya,dan hentikan senyum mu itu aaahh,,,aku bisa stres mengahadapi kalian." sambil mengacak rambutnya dan pergi kekamar disusul namjoon yang masih setia dengan senyum mesumnya.
Di tempat yoongi
" Aku harus kemana sekarang ? kalau aku pulang pasti appa akan memarahiku,atau aku cari pekerjaan lain saja agar bisa dapat uang." monolog yoongi sambil menyusuri jalanan seoul yang lenggang.
Setelah mencari ke beberapa toko dan restoran akhirnya yoongi mendapatkan pekerjaan sementara di sebuah restoran,beruntung pegawai yang seharusnya bekerja sedang ada halangan jadi yoongi bisa bekerja.
" Tolong antarkan ini ke lantai atas,di ruangan nomor 83." ucap slah satu pelayan kepada yoongi.
" Baiklah akan aku antarkan." dambil membawa makanan tersebut.
Karena ruangan VVIP ada di lantai tiga jadi yoongi menaiki lift untuk mengantarkannya,setelah sampai di lantai tiga yoongi segera mencari ruangan nomor 83,dan menemukannya yoongi pun mengetuk pintu tersebut.
" Oh makanan sudah datang,simpan saja kedalam." ucap salah satu namja itu dengan senyumnya.
Yoongi pun masuk dan mulai meletakan makanan2 tersebut di atas meja,tetapi perasaan yoongi kurang nyaman seperti ada yang memperhatikannya,dan saat yoongi akan berbalik sebuah tangan melingkar di pinggang yoongi membuatnya hampir menjatuhkan nampannya.
" Kau sangat menggoda,siapa namamu baby,,,?" ucapnya di telinga yoongi.
" M-maaf tolong lepaskan tangan anda tuan." yoongi tak menjawab pertanyaan namja tersebut ia sibuk berusaha melepaskan diri dari tangan namja itu dengan tangannya.
" Sehun-ssi bukankah kita kesini untuk makan2 bukan untuk menggoda pekerja disini."tegur salah satu namja yang hanya memasang wajah datar dan dinginnya dari semenjak yoongi datang.
" Hei,,dia sangat cantik Park jimin apa kau tidak tertarik hah,,?"
" Ehem,,sudahlah kau bisa pergi." ucap jimin kepada yoongi dan mengabaikan ocehan sehun.
" T-terima kasih,saya permisi." ucap yoongi dengan membungkuk setelah tangan namja tadi terlepas karena teguran namja yang di sebut Park jimin itu.
" Kau juga tertarikan padanya terlihat dari matamu jim." ucap sehun seraya menepuk pundak jimin.
" Terserah kau saja aku lapar."
Sehun benar jimin juga sebenarnya tertarik pada namja yamg mengantarkan makanan mereka bohong kalau tidak tertarik,wajah cantik dan imut untuk ukuran namja,mata kucingnya,hidung mungilnya,bibir plum nya,dan jangan lupakan tubuh indahnya itu.tapi jimin tak melakukan seperti apa yang di lakukan sahabat sekaligus partner kerjanya sehun,jika dilihat namja tadi terlihat polos jangan salah jimin juga masih punya hati walau sedikit untuk menggoda,dia hanya akan melakukan hal tersebut kepada jalang2 murahan yang dengan gampang nya bisa di permainkan.
tbc.
gimana ceritanya guys,,? pasti kurang menarik ya,,!😖😖
Voment nya jangan lupa ya,,😊 anyeong!!