Pulang sekolah. Waktu dimana yang merupakan sebuah surga untuk murid murid. Sudah dipastikan semua murid siswa maupun siswi pasti lebih suka bel pulang sekolah ketimbang bel istirahat ye kan?. Hari Jumat, saatnya jadwal untuk Audy, Jessica, Lala, dan Vania untuk piket. Mereka lebih memilih piket itu pada jam pulang sekolah, kan aneh ya? Karena menurut mereka kalau piket pulang sekolah anak anak pasti yang ada di kelas sedikit, jadi lebih memudahkan mereka untuk piket. Bener juga sih!. Audy bertugas menyapu lantai kelas, lala merapikan bangku bangku, kessica mengepel lantai, vania mengelap kaca jendela.
"Dy lo dicariin sama galen, deva noh diluar" ujar vania yang habis mengelap kaca dari luar.
Audy mengeritkan keningnya, bingung. "Ngapain?"
"Tau tuh, samperin aja dulu"
Audy keluar kelasnya, karena kepo ia langsung mengahampiri deva dan juga galen.
"Apa?" Judes audy
"Aelah, sante dong dy. Galak amat" ujar galen
"Galak an mana gue sama lo?" Sarkas audy
"Galak an Dava" deva menyalahkan dava
"Awas lo didenger sama orangnya, mampus lo dev" saran galen
"Hehehe"
"Edah ah cepet kalian mau ngomong apaan?" Sergah audy
"Noh si Boss mau ngajakin lo pulang bareng katanya"
Audy mengernyitkan keningnya, bingung. Kenapa juga dia tumben ngajakin pulang bareng kan?
"Kok tumben?"
"Mana gue tau, emang gue istrinya" ujar galen
"Ya siapa tau lo seliran nya" ejek audy
"Gue masih normal kali dy"
"Tanya aja dulu gih" ucap deva
"Oke thanks"
"Yaudah kita balik ya dy" ucap galen dan deva
"Ok"
Audy kembali melanjutkan piketnya yang tertunda.
"Kenapa dy" tanya jessica
"Tuh, kata galen si dava ngajakin pulang bareng"
"CIEE CIEEE ULULULULU" sorak vania
"B aja"
"Eh van kata 'CIE' tuh ada kepanjangannya, asal lo tau"
"Apa emang? Cari Istri di Empang?" Asal vania
"No! Tapi 'Cause I'm Envy"
"Asekkkkkkk"
"Bisa aja lo" ujar audy
"Bisa dong"
"Udah nih, gue udah selesai piketnya" kata vania
"Gue juga" timpal audy
"Yaudah yok pulang aja"
Ajak lala
"Yok"
Usai mereka piket, kembalilah mereka ke rumah asalnya. Dengan menuju keparkiran untuk mengambil kendaraan yang mereka bawa. Tapi tidak dengan audy, audy rencananya menemui dava sekarang di kelasnya.
***
Tok tok tok
Ketukan pintu kelas XII IPA 4 terdengar.
"Masuk aja" suruh seseorang yang berada di dalam kelas itu
Audy langsung memasuki kelas itu.
"Kenapa?"
"Duduk aja dulu, gue ga ngapa ngapain kok"
"Cepetan gue mau pulang"
"Lo lupa, kalo mau pulang bareng gue?"
"Huftt" kesal audy sambil meniup poni nya
'Cantik juga lo pas lagi kesel' batin dava.
"Yaudah ayok pulang!" Suruh audy
"Oke oke"
***
"Dy lo gausah pake helm ya, gue gabawa helm lebih" kata dava
"Ya" ucap audy seadanya
Dava mulai menaikki motor ninja merah nya. Diikuti juga dengan audy yang kesusahan menaiki motor itu karena roknya yang sempit.
"Pegang aja pundak gue" saran dava
"Auk ah"
"Yaudah serah lo" ide jahil dava mulai muncul!
Dava menge-gas motornya yang hampir membuat audy terjatuh, dengan sigap audy langsung memeluk leher dava dari belakang.
"Ekhem" goda dava sambil menahan tawanya
"Ihh modus banget lo ya!"
"Siapa juga yang modus, gue kira lo udah naik"
"Makanya pegangan, gini kan jadinya" ucap dava
"Ah udahlah" audy langsung memegang pundak dava.
"Udah kan?" Tanya dava memastikan
"Dah" jawab audy seadanya
"Oke"
Dava melajukan motornya keluar sekolah. Tapi mereka dihadangi geng motor dari SMA Harapan. Setiap sekolah pasti aja punya geng kan?
SMA Harapan juga punya geng namanya Regart. Ketuanya bernama Rayhan. Sebenarnya yang dari dulu mencari masalah itu rayhan bukan dava.
Terpaksa dava mematikan motornya
"Ngapain lagi lo? Gaterima kalah basket?" Ejek dava
"Wuihh sante bro, kita ngomong ngomong dulu lah" ucap rayhan
"Gue gaada waktu!"
"Oh ya, ini siapa lo? Cewek lo? Cakep juga ya" goda rayhan sambil mengelus puncak kepala audy. Hal itu membuat dava semakin emosian. Segera dava menjongkrak kan motornya dan turun dari motor.
"Apa sih pegang pegang rambut gue!!" Kesal audy
"Cantik cantik tapi galak ya brey" ucap rayhan pada teman temannya. Rayhan kesini juga dengan 2 anak buahnya.
"Apa tujuan lo kesini?! Hah!" Nada suara dava mulai meninggi
"Gue sama geng gue mau nantangin geng SAMPAH lo balapan nanti malem jam 7 di lapangan seperti biasa." Jelas rayhan sambil menekankan kata 'sampah'
"Apa makaud lo bilang geng gue sampah hah?!"
"Geng lo lebih dari SAMPAH!!" Teriak dava
Tanpa disangka satu bogem mentah mengenai pipi dava, dava tersungkur karena belum siap menerima pukulan tiba tiba itu. Sontak audy terkejut.
"Dava!" Teriak audy takut yang masih diatas motor dava
"BANGSAT!!!" Ucap dava tang tanpa aba aba langsung memukul rahang rayhan. Terjadilah pukul pukulan.
"Dav udah dav.... ayok pulang" suara audy gemetar karena takut
"Gue Davaka Bramasta Putra, bakal dateng ke tantangan BUSUK lo!" Jawab dava menyudahi aksi pukulan karena melihat rayhan yang sudah tidak punya tenaga lagi untuk melawan.
"Kita pulang" ucap dava dingin dan langsung melajukan motornya.
***
Mereka sampai di depan rumah audy. Selama perjalanan tadi tidak ada satupun yang berbicara. Mengingat dava yang yang sedang emosi audy tidak berani memulai pembicaraan.
Audy turun dari motornya, sambil merapikan rambutnya yang berantakan. Ragu ragu audy untuk bertanya ke dava, tapi ia beranikan diri untuk menanyakan sesuatu ke dava.
"Em..dav?"
"Hm?"
"eh i...itu lo jadi balapan ntar malem?"
"Gue gapernah ingkar janji"
"Baiknya lo jangan deh, bahaya" dava mengerutkan keningnya.
"Gabisa dy, sekalinya gue buat keputusan pasti bakalan harus gue lakuin"
"Udah ya gue mau pamit ke warbi (warung bu indah) dulu" ucap dava cuek
Warung bu indah adalah salah satu tempat tongkrongan geng lavasa. Warung itu berada di belakang sekolahnya.
"Oke makasi"
'Dava kenapa sih? Kok marahnya ke gue juga? Dasar aneh' batin audy, yang langsung masuk kedalam rumahnya.
-----------------------------
AN
Halo ketemu lagi nih
Kalau ada typo maafin ya
Ikutin terus Troublemaker Boy nya ya
Jangan lupa vomment guys biar cepet update nya