Jaejoong terbangun sendiri ia tidak mendapati yunho berada disampingnya dengan mengucek matanya yang masih mengantuk ia meraih jubah tidur yang tergeletak di lantai dan memakainya asal
Tap
Tap
Tap
Jaejoong menuruni tangga dengan pelan buttnya masih terasa perih karena di hajar oleh yunho semalam
"ahjumma.. apa kau melihat yunnie ?" tanya jaejoong
"Tuan yunho sedang berada di paviliun barat sejak kemarin malam, nyonya" jaejoong mengangguk
Namja cantik itu berjalan kearah pintu keluar yang mengarah pada paviliun barat sungguh ia masih mengingat betapa bingungnya ia mencari jalan keluar dari paviliun barat
dilihatnya para penjaga yang menatapnya dengan pandangan takut dan langsung merunduk dan sedetik kemudian ia menyadari
"aishhh!"
Tidak ada yang salah sungguh..
Namun jaejoong hanya lupa jika ia hanya mengenakan jubah tidur yang sangat kontras dengan kulitnya walaupun tidak sepenuhnya terbuka namun baju tidur ini bisa mengundang siapa saja untuk segera menyerangnya saat itu juga.
"diamana yunnie?" tanya jaejoong
kedua pemuda yang berpakaian serba hitam yang menjaga pintu hitam yang menjulang tinggi itupun saling memandang
"t-tuan yunho sedang berada di dalam nyonya" jawab salah seorang anak buah jung
"biarkan aku masuk" ucap jaejoong
"mhiane.. anda termasuk dalam daftar orang yang dilarang masuk ke dalam nyonya
Jaejoong melotot dan berkacak pinggang menatap para anak buah jung itu
"yah! Aku istrinya!" kesal jaejoong
"jeongmal mhianeyo nyonya" kedua pengawal itu membungkuk meminta maaf
Jaejoong berdecak dan kembali ke paviliun timur membuat kedua pengawal itu bernafas lega setiaknya kepala mereka sementara selamat karena tidak membiarkan istri pimpinan black diamond itu masuk
.
Yihan berlutut memohon ampun pada yunho yang barusaja menghajarnya karena telah lalai menjaga jaejoong
"kuharap kau tidak mengulanginya lagi, yihan-ssi aku tau kau memiliki bakat tapi kenapa kau begitu ceroboh!" yunho menatap bengis namja di depannya yang memohon ampun padanya
"mhianeyo presdir jung, nyonya memaksa saya untuk mengantarnya kesana" ucap yihan
"aku mengampunimu karena aku tau kau orang kepercayaanku, jika kau mengulanginya aku akan meremukkan tulang - tulangmu!"
Srak!
Yunho melepas sarung tangannya dan pergi begitu saja meninggalkan yihan dan yoochun di tempat paling di takuti oleh anak buah jung itu
Tempat kedap suara dan berada di lantai bawah paviliun barat yang khusus di rancang untuk tempat penyiksaan bagi para pembelot ataupun anak buah yang tidak mematuhi aturan black diamond.
"jangan mengulanginya yihan-ah, kau tau yunho sangat tempramen jika mainannya disentuh orang lain" yoochun membantu yihan berdiri
Yeah..
Yunho, Yoochun dan yihan adalah teman namun mereka sangat berbeda yihan hanya anak dari supit yang sudah melayani keluarga jung sejak turun temurun jadi wajar saja jika yihan berada di kasta yang berbeda dengan yunho
"yunho sudah jatuh cinta pada jaejoong" ucap yihan singkat
"molla.. siapa yang tau" ucap yoochun asal
"gwencana?" tanya yoochun
"ne, gwencana"
"bersiaplah sebentar lagi kau harus mengantar jaejoong, jangan membuatnya terlihat" pesan yoochun
Namja cassanova itu segera pergi dari ruangan itu meninggalkan yihan yang berjalan sedikit tertatih dan menyeka sudut bibirnya yang robek.
.
Ceklek.
Yunho mendongakkan kepalanya saat pintu ruang kerjanya di buka
"kau mau kopi?" yoochun meletakkan kopi yang di buatnya di depan yunho dan ia sendiri menyeruput kopi yang ada di gelasnya
"apa dia baik - baik saja?" tanya yunho
"sepertinya tidak parah, kau masih ingat caranya bertarung rupanya" ejek yoochun
"semalam aku telah mempelajarinya, seperinya ada ruang bawah tanah yang berada di balik kamar appa jaejoong" yunho menunjuk sketsa mension kim yang ada di depannya
"yah! Yah! Kita bahkan belum pernah masuk kesana"
"ck. Aku akan memastikannya segera" yoochun mengeryitkan alisnya
"kau tidak lihat sekarang sudah jam berapa eoh?" yunho melirik jam yang tergantung di dinding dan menghela nafas
"aku akan kembali, sebaiknya kau menemani appaku bertemu dengan rekannya" yoochun mengangguk malas
"nehh" jawab yoochun asal
Yunho keluar dari ruangannya dengan memikirkan banyak hal tidak di perdulikannya para anak buah jung yang membungkuk hormat padanya ia terus berjalan dengan sedikit terburu ia yakin jaejoong pasti sudah terbangun
Yunho melewati pintu besar yang mengarah ke paviliun timur
"presdir.. tadi nyonya sempat kemari" ucap salah seorang anak buah jung
"lalu?"
"kami tidak memperbolehkannya masuk sesuai instruksi anda" yunho mengangguk singkat dan segera berlari
Tap
Tap
Tap
Setelah sampai di dalam mension yunho disambut dengan tatapan sinis jaejoong yang menurutnya sangat cute
Cup.
"kau sudah terbangun eum?" yunho mengecup bibir jaejoong singkat
"mandilah bear, kau harus mengantarku dan binnie ke sekolah" jaejoong menyibukkan diri dengan menata makanan yang seharusnya sudah rapi
"mhianeyo.. aku ada rapat pagi boo, dengan yihan saja eum?" jaejoong berdecak dan meninggalkan yunho
"menyebalkan!" gumam jaejoong
Yunho mengikuti jaejoong dan mensejajarkan langkahnya ia sangat menikmati wajah kesal jaejoong yang sangat cute.
Brak!
Jaejoong membuka lemari dengan keras membuat yunho menggelengkan kepalanya istrinya itu bahkan berganti baju dengan santai tanpa memperdulikannya di belakangnya yang baru saja keluar dari kamar mandi
Set.
Yunho tersenyum kecil walaupun jaejoong sedang marah padanya namja cantik itu tidak melupakan kewajibannya untuk menyiapkan kebutuhannya
"boo.. dasiku" jaejoong menatap wajah yunho yang tidak menunjukkan rasa bersalah membuatnya mendengus
Tanpa menjawab apapun tangan lentik jaejoong mengaitkan dasi yunho dengan rapi mata yunho melirik bekas merah yang kemarin sangat kentara sedikir memudar
"boo.." panggil yunho
"eum.." gumam jaejoong
"darimana bekas merah yang kemarin ada di lehermu" tangan jaejoong berhenti merapikan dasi yunho dan menatap mata suami tampannya itu
"itu-.. hanya kecelakaan kecil" jawab jaejoong ragu
"apa kau pergi ke suatu tempat tanpa ku ketahui?" yunho menaikkan sebelah alisnya
"tidak" jawab jaejoong singkat
"arasso" jawab yunho datar
.
Setelah selesai sarapan yunho, jaejoong, dan monbin keluar bersamaan lihat betapa manjanya bocah mungil itu pada appanya
"appa.. tadi pagi kita tidak bermain bola" pout monbin
"arasso.. besok kita bermain bola dengan samchon juga eum" monbin bersorak girang
"neee .. appaaaaa" seru monbin
Yunho menurunkan monbin dan memasukkannya kedalam mobil yunho melambai dan tersenyum kearah putra tunggalnya itu
"bear.." panggil jaejoong
"ne.." jawab yunho
Cup.
Jaejoong mengecup singkat bibir hati yunho dan memeluk namja yang berstatus sebagi suaminya itu dengan erat seakan menyalurkan rasa bersalah karena sudah berbohong
"jja berangkatlah" ucap yunho
Yihan menatap yunho yang juga menatapnya seakan mengisyaratkan
'jangan lakukan kesalahan yang sama'
"bye bye appaaaaaa" monbin melambai kearah yunho
Setelah memastikan mobil yang di tumpangi jaejoong keluar gerbang jung ia segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang
.
Dongbang kindergarten -
Yihan memberi jaejoong minuman yang di minta namja cantik itu
"gomawo, yihan-ssi"
jaejoong menerima minuman itu dan duduk kembali di ayunan yang ada di taman bermain yang ada di depan sekolah dongbang
"kenapa tidak pulang saja jaejoong-ssi?" tanya yihan
"apa kau memberitahu yunnie jika aku ke mension kim?" jaejoong memutar kaleng minuman yang ada di tangannya
"ne?" kaget yihan
"aku bertanya padamu, yihan-ssi" jaejoong tersenyum singkat membuat hati yihan berdebar
"waeyo?" tanya yihan balik
"aku hanya penasaran saja, sepertinya yunnie tau jika aku mengunjungi mension kim.. aku sudah hidup dengannya selama lima tahun dan aku bisa merasakan jika yunnie mengetahuinya" terang jaejoong
Yihan meraba perutnya yang kemarin sempat menjadi samsak yunho membuatnya mendengus bagaimana ia bisa terjebak di dalam keluarga jung seperti ini ia merasakan pening dikepalanya juga sakit di bagian perutnya
"entahlah.. yunho orang yang mudah mendapatkan informasi seperti -.."
BRUK!!!
Yihan jatuh tersungkur dan pingsan membuat jaejoong melotot panik dan segera berteriak histeris
"yihan-ssi kau kenapa?" jaejoong menggoyangkan bahu yihan namun namja tampan itu masih memejamkan matanya
Semua orang ikut berkerumun membantu jaejoong membangunkan yihan
Jaejoong mendial 119 untuk meminta bantuan dan berselang 5 menit ambulance datang dan membawa yihan jaejoong mengikuti ambulance dengan mengemudikan mobilnya ini kali pertama ia menyetir sendiri setelah sampai di korea bulan lalu
Setelah mendapat perawatan yihan di pindahkan ke dalam kamar rawat jaejoong terkejut karena perkataan dokter yang mengatakan jika tubuh yihan babak belur di balik jasnya
"sebenarnya apa yang terjadi" gumam jaejoong tidak mengerti
Namja cantik itu melihat yihan yang tertidur tenang di ranjang kamar rawatnya
Brak!
Jaejoong menoleh dan benar saja yoochun datang dengan nafas memburu tangan kanan suaminya itu bahkan seperti orang yang panik
"yoochun-ssi? Kau disini?" heran jaejoong
"apa dia tidak apa -apa?" tanya yoochun tidak sabaran
"yihan-ssi harus dirawat setidaknya tiga hari kata dokter" yoochun bernafas lega karena setidaknya yihan tidak meninggal
"syukurlah dia tidak apa - apa" gumam yoochun
"apa yihan-ssi memiliki musuh, yoochun-ssi?" tanya jaejoong
"wae?" tanya yoochun
"aniyo.. hanya saja dia terlihat seperti namja yang tidak suka mencari gara - gara dengan orang lain"
"ne dia memang seperti itu"
"lalu kenapa dia sampai terbaring seperti ini?" heran jaejoong
Yoochun mengepalkan tangannya sungguh ia ingin sekali menghajar jaejoong jika saja namja cantik itu bukan istri sahabatnya
"apa kau tidak menyadarinya jika ini semua karenamu!" ucap yoochun sedikit kesal
Sungguh yoochun merasa sedih melihat sahabatnya menjadi korban seperti ini.
"mwo? Aku?" kaget jaejoong
"apa kau berbohong pada yunho?" Ucap yoochun datar
DEG!
Jaejoong baru menyadari kesalahannya tangannya bergetar dan menatap yoochun
"apa semua ini karena yunnie?" mata jaejoong berembun dan hampir meneteskan air matanya
"...."
Tap
Tap
Tap
Jaejoong berlari keluar dan menyeka air matanya
sungguh jika semua ini karena dirinya ia merasa sangat bersalah! Ia harus menemui yunho dengan langkah kakinya ia segera melajukan mobilnya menuju kantor jung corp tidak perduli bagaimanapun di pikirkan yihan tidak bersalah karena ia yang menginginkan mengunjungi mension kim
30 menit kemudian -
Ckittt!
Setelah memarkirkan mobilnya jaejoong berlari dan segera menuju ruangan yunho yang berada di lantai 20 di kantor jung corp namja cantik itu dengan tidak sabaran berlari
"selamat pagi nyonya jung" ucap yeoja yang merupakan sekretaris yunho itu
"apa yunnie ada di dalam?" tanya jaejoong tanpa basa basi
"ne, presdir baru saja tiba dari rapat"
Brak!
Yunho mendongak menatap jaejoong yang datang dengan nafas memburu membuatnya menaikkan sebelah alisnya ia penasaran apa yang membuat istrinya berwajah seperti itu
"waeyo boo?"
"apa yang kau lakukan pada yihan, yunnie?" desis jaejoong
"yihan?" ulang yunho
"ne, dia terbaring di rumah sakit sekarang!" yunho meneruskan menandatangani dokumen di depannya tanpa perduli wajah marah istrinya
"ah jadi dia di rumah sakit" gumam yunho
"mwo?" kaget jaejoong
"Wae?" Tanya yunho polos
"Apa benar kau membuatnya seperti itu hanya karena aku bear?"
"kau tau aku tidak suka di bohongi, JUNG JAEJOONG"
yunho memberi penekanan saat memanggil istriya
Glup.
Jaejoong menelan ludahnya karena melihat tatapan yunho yang sangat menyeramkan baru kali ini ia di tatap dengan pandangan seperti itu
di depannya ini seperti bukan suami yang selalu memanjakannya dan memberinya kasih sayang dengan penuh cinta
"y-yunie.. mhiane" cicit jaejoong
"semakin kau berbohong kepadaku semakin banyak pula yihan selanjutnya" ucap yunho santai
"yunnie-ah .. jangan seperti ini aku memiliki alasan tersendiri kenapa aku harus berbohong"
yunho menaikkan sebelah alisnya karena di luar ruangannya para karyawannya mengintipnya dan juga jaejoog yang sedang bertengkar walaupun mereka tidak bisa mendengengar apapun karena ruangan yunho kedap suara namun mereka bisa melihat dari kaca bening yang menjadi tembok pembatas dengan luar
pip.
Ceklek!
Yunho menekan tombol di remot yang ada di dekat mejanya semua ruangannya menjadi tertutup warna putih dan pintu pun terkunci yunho bangkit dari kursi kerjanya dan meraih tangan istrinya
Grep.
Dengan sekali sentak yunho berhasil mendudukkan jaejoong di pangkuannya mereka saling menatap dalam diam jaejoong membiarkan saja tangan yunho yang mengelus pinggang rampingnya
"ada yang ingin kau sampaikan padaku?" suara yunho melunak membuat jaejoong merasa lega
"Aku akan berbicara padamu setelah ini"
Jaejoong membuka kancing kemejanya satu persatu membuat yunho mengeryit apa yang akan di lakukan istrinya
Set.
Kemeja namja cantik itu tanggal karena di buang asal oleh jaejoong bibir jaejoong maju dan mengulum bibir yunho tangannya membuka jas dan kemeja yunho dengan gerakan seksi
Dan..
Gotcha !!
Ia merasakan benda kebanggaan suaminya mengeras saat ia dengan sengaja menggesek dengan buttnya
Set!
Jas dan kemeja yunho tanggal mereka sama - sama topless jaejoong berdiri dan melucuti pakaiannya sendiri di depan suaminya
Yunho?
Namja tampan itu hanya diam saja menikmati apa yang di lakukan jaejoong
setelah total naked namja cantik itu dengan nakal kembali duduk di pangkuan yunho dan mengalungkan tangannya dengan mesrah
bibirnya menciumi leher yunho dan meniggalkan jejak disana
"ahh"
Yunho segera menggendong jaejoong ala koala dan masuk ke dalam kamar rahasia yang ada di dalam ruangannya
Bruk!
Jaejoong terlentang diatas ranjang bersprey maroon itu kulit putih mulus jaejoong yang sangat kontras dengan warna sprey di bawahnya membuat gairah yunho naik berkali - kali lipat namja tampan itu segera membebaskan benda kebanggaannya yang terus meronta
Srak!
Yunho berada diatas tubuh jaejoong istrinya itu menatapnya dengan pasrah dan tatapannya seolah mengundangnya untuk segera mencicipi tubuh istrinya
**di skip ya puasa** 😂😂
"YUNNIEHH/ JAEJOOOONGHHH!" keduanya klimaks bersama
Bruk!
Setelah melewati dua ronde yang panas jaejoong telungkup diatas ranjang dengan tubuh lemas dan nafas terengah - engah
Set.
Yunho menggulingkan dirinya kesamping tanpa mengeluarkan juniornya dari hole tight istrinya ia mendekap tubuh jaejoong yang lebih kecil darinya
"waeyo?" yunho mencium rambut jaejoong yang beraroma vanilla
"aku mendatangi mension kim, bear.." jaejoong membiarkan tangan yunho yang mengelus - elus perutnya dengan lembut
"uhm.. Lalu?" yunho membenarkan kepala jaejoong agar berbantal lengannya
"aku bertemu dengan appa, dan juga hyungku mereka sangat senang bertemu dengaku kemarin" jaejoong merasakkan sesak di dadanya karena mengingat hyunjoong yang hampir membunuhnya
"...."
"appa.. hiks.. dia sangat senang bertemu dengan uri monbin" yunho membiarkan saja tangannya di basahi oleh air mata jaejoong
"...."
"appa juga sangat ingin bertemu denganmu, bear" jaejoong mengusap air matannya kasar
Namja cantik itu membalik tubuhnya hingga ia bisa menghadap kearah suaminya secara langsung dan secara otomatis junior yunho terlepas dari holeya
"ahhh" desah jaejoong tanpa sadar
"jinjayo? Appamu ingin bertemu denganku?" jaejoong mengangguk imut
"ne.."
"Jadi.. dari mana luka di lehermu kemarin?" jaejoong terdiam saat di tanya hal itu
Namja cantik itu tidak mau mengambil resiko jika saja yunho berbuat nekat kepada hyungnya bahkan yihan yang menurutnya tidak bersalah saja menjadi korban karena dirinya
ia tidak ingin ada korban lagi karena dirinya!
"kau mau bermain sekali lagi, bear?" jaejoong tersenyum menggoda kearah yunho
Ia hanya bisa berharap yunho segera mengalihkan pikirannya dan tidak bertanya tentang bekas yang ada di lehernya
"aniyo .."
Cup.
Dengan lembut yunho mengecup kening namja cantik itu menyalurkan cintanya yang begitu besar bagi jaejoong
"apa itu semua dilakukan hyungmu?" yunho mengelus rambut jaejoong dengan lembut
Triing***
Yunho melirik ponselnya yang tergeletak diatas lantai ia segera memungutnya
"yah! Hyung! Kenapa kalian tidak menjemput monbin eoh!" sembur changmin
"mwo?" yunho melirik jam tanganya dan menepuk keningnya
"apa binnie bersamamu?" tanya yunho tenang
"eoh! Dia menelfonku dan sekarang berada di ruanganku"
Yunho terkejut karena adiknya itu mengubah panggilannya menjadi video call mau tidak mau ia mengangkatnya dengan kondisi diatas ranjang
"YAH! Apa yang kalian lakukan di siang hari seperti ini!" changmin menatap tidak percaya hyung dan kakak iparnya
"dimana binnie?" tanya jaejoong
Yunho segera membenarkan letak selimut jaejoong yang melorot agar tidak tertangkap kamera
"dia baru saja tertidur setelah makan siang denganku" jawab changmin
"Arasso.. gomawo Minnie"
Pip.
Yunho melempar asal ponselnya diatas meja nakas namja tampan itu menatap langit - langitnya
"yunnie .. jangan melakukannya lagi ne" ucap jaejoong memelas
"itu tergantung padamu boo, jika kau berbohong lagi padaku kau bisa tau sendiri aku orang seperti apa" jawab yunho santai
"arasso aku berjanji tidak akan berbohong padamu lagi, bear" yunho menatap jaejoong yang bersungguh - sungguh berjanji membuatnya sedikit luluh
"arasso" jawab yunho singkat
Srak!
Yunho turun dari ranjang membuat jaejoong heran
"kau mau kemana bear?" tanya jaejoong panik
"istirahatlah, aku harus bekerja boo" jaejoong mempoutkan bibirnya kesal
"arasso! Buttku sakit" gerutu jaejoong
Ceklek.
"kau yang menggodaku jung jaejoong" yunho masuk ke dalam kamar mandi mengabaikan jaejoong yang menggerutu
"haaah.. setidaknya aku bisa mencegahmu berbuat hal buruk labih jauh lagi walaupun harus mengorbankan holeku" jaejoong menggigit selimut dengan gemas karena merasakan perih di holenya
Bagimana tidak selama seminggu ini mereka hampir setiap hari melakukan hubungan seks walaupun tidak munafik ia sangat menikmatinya namun setelahnya ia hampir menangis karena merasakan perih di holenya yunho benar - benar menghajar holenya.
Ceklek.
Yunho keluar dengan wajah segar namja tampan itu mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya jaejoong benar - benar gigit jari melihat tubuh atletis yunho
"wae?" heran yunho
"kenapa tubuhku tidak bisa sepertimu, yunnie huweeee..." yunho tertawa melihat ekspresi menggelikan jaejoong
Set.
Yunho duduk di tepi ranjang dan mengelus rambut jaejoong
"setidaknya dengan tubuhmu ini kau bisa meluluhkan seorang jung yunho, boo" pipi jaejoong memerah mendengar ucapan yunho
"jinjayo?" jaejoong memegang pipinya yang panas
"ne.. apalagi bagian ini" yunho mengelus pelan nipple jaejoong membuat namja cantik itu mendesah pelan
"ahhhh yunnhh"
Bruk!
Yunho merebahkan paksa tubuh jaejoong
"Jja.. tidurlah boo aku akan membangunkanmu nanti"
Jaejoong mengamati yunho yang mengenakan kembali celananya ia pasti gila karena membayangkan tubuh yunho yang terus mendesah diatas tubuhnya menikmati pijatan holenya.
Tap
Tap
Tap
BLAM!
"aku pasti sudah gila" gumam jaejoong
.
Yunho baru saja menyelesaikan berpakaian dan memunguti pakaian jaejoong ia meletakkan pakaian istrinya di atas ranjang rupanya jaejoong baru saja terlelap ia jadi gemas sendiri istrinya datang dan marah - marah namun beralih mengajaknya bercinta
Yeah..
Jaejoong memang sangat mengerti cara berkomunikasi dengannya bahkan meredakan amarahnya dengan bercinta.
"so naughty kitten" gumam yunho
Tbc.
See you next chapter chingu, special edition anniversary yunjae ❤❤
Jangan lupa tinggalkan jejak 😄
#610Yunjae11thAnni
#alwayskeepthefaith
#yunjaeforever