Adore U [COMPLETED]

By Kingkongkeju

24K 3K 1.1K

[ ON GOING ] Can you love me too? Apakah cinta harus sesakit ini?---Y. More

Prolog
Can't Deal With My Heart #1
Chocolate Milk #2
Are You Jealous #3
Abis 'nganu' #4
Don't stare at me #5
Just A Little Kiss #6
My Rival? #7
Sweet Lunch #8
Cute Red Ear #9
Salahkah? #10
Happiest Bday #11
Blackforest Cream #12
I'll Be Here #13
Girlfriend? #14
See You #15
Baper #16
Nose Bleeding #17
My Bunny #18
Kiss, Lick, Bite #19
Mirror #20
Jealousy #21
Jawline #22 [WARNING!!]
Tell It #23
Fly #24
Crash! #25
She's Dumber Than Me #26
Bodoh!! #28
Please #29
Break #30
Before I Go #31
Are You Hungry? #32
FINAL #34

H-Hai Kyungwon-ah #27

421 84 59
By Kingkongkeju







Cr. By : Kingkong Keju

IG : @selirnyaroa








"YAH!! Bodoh sekali kau!", Irene memukul kepala Minkyung menggunakan centong sayur yang ia pegang. Minkyung meringis kesakitan sambil mengusap-usap kepalanya

"maaf kak. Aku terlalu panik dan khawatir pada Yebin", Minkyung menunduk sambil memainkan ujung jemari jenjangnya

"kita sudah jauh-jauh kesini, tapi kau bahkan tidak tahu kemana akan mencarinya?! Oh astaga, aku ingin pulang saja!", Irene bangkit dari kursi dan bermaksud keluar dari ruang makan, namun tangan Seulgi menahannya

"sayang, duduklah dulu", ucap Seulgi dengan lembut. Irene menatap kekasihnya dengan tatapan kesal namun pada akhirnya luluh juga

"huh, menyebalkan!", ujar Irene yang kemudian duduk di atas pangkuan Seulgi. Minkyung membelalakkan matanya melihat tingkah manja kakaknya

"baiklah, begini saja-", Seugi menatap Minkyung namun tangannya sibuk memeluk pinggang Irene

"-coba kamu posisikan diri sebagai Yebin. kira-kira kamu akan pergi kemana?", tanya Seulgi

"a-aku...mungkin aku akan- aish jinja! Bisakah kalian tidak bermesraan di depanku sekarang?", kesal Minkyung yang melihat Irene yang sibuk merangkul leher Seulgi

"kalau mau bicara ya tinggal bicara saja", sahut Irene memandang Minkyung dingin. Seulgi menatap keduanya bergantian

"sayang, bisakah kamu turun sebentar? Nanti bisa kita lanjutkan lagi di dalam kamar", Minkyung kembali terbelalak mendengar tuturan santai Seulgi. Seolah-olah dirinya tidak ada disana

"hellaaaww...aku tidak transparan loh. Aku masih disini", sindir Minkyung. Seulgi memperlihatkan cengiran kudanya. Irene yang sudah kesal, turun dari atas pangkuan Seulgi kemudian duduk di sampingnya

"baiklah, mari kita lanjutkan. Jadi?"

"emmm...mungkin aku akan lebih memilih untuk pulang dan mengurung diri di dalam kamar", ujar Minkyung. Seulgi menjentikkan jemarinya

"that's it! Kamu benar. Apakah Yebin pernah tinggal disini?"

"dia lahir di Korea, namun dibesarkan disini"

"dan apa kamu tahu alamat tempat tinggalnya?", tanya Seulgi lagi. Minkyung menggeleng

"oh astaga!", sahut Irene sambil memukul keningnya sendiri

"maafkan aku kak", Minkyung menunduk penuh sesal. Seulgi menepuk kepala Minkyung pelan

"jangan sedih. Kita pasti akan menemukan caranya. Dan kamu Hyun-ah-", Irene terkejut mendengar namanya dipanggil dengan nada dingin seorang Kang Seulgi. Ia tahu, jika kekasihnya itu akan marah hanya dengan mendengar nada suaranya

"iya?"

"seharusnya kamu membantu memberi adikmu saran. Bukannya menambah pikiran untuknya. Lihatlah dia", Irene turut menatap Minkyung. Ia menyadari kesalahannya, kemudian bangkit dan berjalan menghampiri sang adik lalu memeluk lehernya

"maafkan kakak yah. Harusnya kakak tidak memarahimu", ucap Irene sambil menciumi puncak kepala Minkyung. Minkyung mendongak untuk melihat wajah sang kakak

"tak apa kak. Aku memang bodoh"

"aish, jangan berkata seperti itu. Aku tahu adikku itu jenius. Hanya saja-"

"hanya apa kak?"

"terkadang lemot. Hahaha", Irene membenamkan kepala Minkyung di pelukannya. Minkyung tersenyum

"baiklah. Jadi kira-kira, siapa yang mengetahui alamat Yebin di Jepang?", tanya Irene seusai mengecup pipi Minkyung

"yang pertama, pasti keluarganya tahu. Selain itu, aku tidak tahu lagi siapa yang mengetahuinya"

"hmm...kalau begitu tanya saja keluarganya. Ayah? Ibu?", saran Seulgi

"Ibunya sudah ada disini. Yebin sebelumnya tinggal bersama ibunya disini selama bertahun-tahun"

"kalau begitu, coba saja menanyakannya pada beliau"

"tidak unnie. Aku tidak berani"

"kenapa?, sahut Irene

"Kyungwon pernah cerita padaku jika Ibunya itu lumayan galak"

"hmm...kalau begitu coba hubungi Kyungwon. Mungkin dia tahu", ucap Seulgi

"a-aku rasa, aku tidak bisa unnie"

"kenapa lagi?", sahut Irene lagi

"aku sedang menghindarinya"

"kalian berdua sedang bertengkar?"

"emm...b-bisa dibilang begitu", Minkyung menggaruk tengkuknya. Irene menggelengkan kepalanya

"cepatlah berbaikan. Hubungi sekarang juga", perintah Irene

"tapi kak-"

"kenapa? Kau tidak mau berbaikan dengan sahabatmu sendiri?", kesal Irene. Ia mengambil segelas air putih di depannya

"pertengkaranku dengan Yebin juga ada kaitannya dengan Kyungwon kak", ucap Minkyung

"apa maksudmu?", Irene mulai meneguk air putih yang ia ambil tadi

"dia pacarku juga", singkat Minkyung

"UHUKK!!!"

"kamu tidak apa-apa sayang?", tanya Seulgi yang kemudian menepuk punggung Irene pelan

"KAU MEMACARI KEDUA KAKAK-BERADIK ITU?!"

Minkyung mengangguk pelan

"astaga", Irene menepuk keningnya sekali lagi. Ia sudah tidak bisa berkomentar apa-apa lagi tentang adiknya itu





###





Rrrrr...Rrrrrrr....





Ponsel Kyungwon bergetar di atas meja di samping tempat tidur

"eoh? Ada video call dari nomor yang tidak diketahui? Siapa? Ah, lebih baik aku menyerahkan padanya saja"

Gadis berambut pink tersebut pun menuruni tangga dengan segera dan langsung berlari menuju dapur

"unnie.."

"yah, Eunwoo-ya jangan berlarian. Nanti kepalamu sakit lagi"

"arra arra, aku tahu unnie. Tapi ini, ada panggilan untukmu", Eunwoo pun menyerahkan ponsel pada sang pemilik

Kyungwon membaca nomor yang tertera di layar ponselnya

Nomor siapa ini?

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Kyungwon menyerahkan centong sayur pada Eunwoo lalu mematikan kompornya

"Eunwoo-ya, tolong pindahkan ayam itu ke dalam mangkuk disana. Itu sudah matang", sementara itu Kyungwon menarik sebuah kursi dan menerima panggilannya. Tidak lama kemudian, sesosok perempuan cantik bak bidadari terpampang di layar ponselnya

"yeoboseyo. Ah, Irene unnie?", ucap Kyungwon saat mengenali siapa orang diseberang sana

"oh, hai Kyungwon-ah"

"hai juga unnie. Apa unnie mengganti nomor?"

"ah, tidak juga Kyungwon-ah. Ini nomor Seulgi"

"ooh, begitu ya. ngomong-ngomong, ada perlu apa unnie?"

"jadi begini. Kau pasti tahu kan keberadaan Yebin?"

"Yebin adikku? Tentu aku tahu unnie"

"bisakah- ah, tunggu sebentar. YAH! KEMARI KAU KIM TIANG! Uh, tunggu sebentar ya, aku akan segera kembali", Irene sejenak menghilang dari pandangan

Tidak lama kemudian, nampaklah wajah seseorang yang sebenarnya sedang tidak ingin Kyungwon lihat detik ini

"Minkyung?"

"oh, h-hai Kyungwon-ah", jawab Minkyung dengan kikuk

"hm?"

"apa aku mengganggu waktumu?"

"unnie, apa aku sudah boleh memakannya?", Kyungwon menoleh dan mendapati Eunwoo sudah menggigiti ujung sendoknya

"tentu. Makanlah dulu, aku akan menyelesaikan panggilan ini"

"neeee", sahut Eunwoo senang

"hm? Kau bilang apa tadi?"

"ah-uh. Itu. Aku sedang mencari Yebin, tapi aku butuh bantuanmu"

"dia sedang ada di rumah Bunda. Kau tidak perlu mencarinya", ketus Kyungwon

"justru karena itulah aku menghubungimu Kyungwon-ah. Bantu aku"

"unnie, apa susu ini juga untukku?", tanya Eunwoo. Kyungwon kembali menoleh lalu mengangguk

"siapa itu? Sepertinya aku familiar dengan suaranya"

"bukan urusanmu. Cepat katakan apa maumu"

"baiklah. Maafkan aku. Tapi aku sedang berada di Jepang sekarang, dan aku bermaksud menjemput dan membawa pulang Yebin. sayangnya aku yang sangat bodoh ini melupakan satu hal"

"kau memang bodoh", ujar Kyungwon pelan

"aku tidak tahu alamat Yebin disini. Bisakah kau memberi tahuku?", pinta Minkyung dengan raut wajah yang benar-benar tulus

Kyungwon menghela nafas

"kau yakin bisa membawanya pulang?"

"aku yakin"

"baiklah. Berjanjilah untuk membawanya pulang dengan selamat. Nanti akan aku kirim alamatnya lewat chat"

"gomawo Kyungwon-ah. Dan juga maaf membuatmu sakit", ucap Minkyung dengan sangat pelan pada kalimat terakhir

"hmm", Kyungwon mengangguk kemudian langsung memutuskan panggilan tersebut

"siapa itu unnie?", Kyungwon meletakkan ponselnya di atas meja, kemudian duduk mendekati Eunwoo

"Minkyung"

"Minkyung unnie?", Kyungwon mengangguk. Ia mengambil tisu lalu membersihkan ujung bibir Eunwoo yang kotor

"kau benar-benar seperti anak-anak setiap kau makan Eunwoo-ya", Kyungwon tersenyum ketika mengatakan hal itu. Tentu saja itu membuat pipi Eunwoo bersemu merah

"jangan mengejekku"

"aniya. Kau justru terlihat imut", Eunwoo menutupi wajahnya

"yah! Berhentilah memandangiku seperti itu!", Eunwoo menyuapkan sesendok penuh nasi ke dalam mulut Kyungwon, membuat Kyungwon gelagapan seketika

"rasakan itu...hahaha", tawa Eunwoo memenuhi seisi dapur, sedangkan Kyungwon hanya mampu sekuat tenaga mengunyah sesendok penuh nasi di dalam mulutnya



















To Be Continued..





10/07/18













kira-kira, Minkyung bakalan bisa bawa Yebin pulang atau enggak????

Continue Reading

You'll Also Like

4.3M 517K 80
Pembelian Novel Version bisa di shopee momentous.publisher❤ Elbiana Angelista Dewaga, siswi cantik SMA Cendrawasih yang terkenal bersikap dingin dan...
55.3M 4.2M 60
Selamat membaca cerita SEPTIHAN: Septian Aidan Nugroho & Jihan Halana BAGIAN Ravispa II Spin Off Novel Galaksi | A Story Teen Fiction by PoppiPertiwi...
3.5M 760 2
#Book 1 THIS PSYCHOBABY WITH A DEADLY OPIATE! { Harap follow wattpad dan sosial media penulis sebelum baca biar kalian gak ketinggalan notifikasi, in...