Pacarku Bukan Tiktokers

By luwucosuccessor

49.3K 6.5K 1.1K

"Aku mau cari pacar tiktokers, otak aja gak punya apalagi selingkuhan" Not a romance comedy story More

01. Vloger atau Tiktokers?
02. Pilihan yang Diberi Semesta
03. Layu Sebelum Berkembang?
04. B + M = L
05. Free Cake
06. Pantang Menyerah
07. Ngalong
08. Kamu Keren
09. Keraguan
10. Tupperware membawa berkah/?
11. Sulit
13. Awalnya Terpaksa
14. Akhirnya Suka
15. Lucas atau Bowo?
16. Dia bukan Pacar Kenapa Cemburu?
17. Sekarang Apa?
18. Cie
19. Suatu Sore
20. Malming
21. Deadpool
22. Kehebohan
23. Antara Foto dan Kolor
24. Jungwoo
25. Lucas
25. Jeng Jeng!
27. Parkiran.
28. Gazebo; Bintang Tak Terlihat, Mie Tek Tek Terdengar
29. Semuanya Tahu dan Taruhan yang Terlupa
30. LuWoo the Explorer 0.1
31. LuWoo the Explorer 0.2

12. Rasa

1.2K 216 38
By luwucosuccessor

Jungwoo menghempaskan dirinya ke sofa di depan meja miss Seulgi setelah meletakkan tupperware Lucas ke atas meja di depannya. Di seberang meja Lucas berdiri menatap Jungwoo menunggu jawaban darinya. Jungwoo menatap Lucas yang pagi ini terlihat sangat kusut, seragam berantakan, mata panda, dan keringat yang mengalir dari pelipis.

"Kenapa ke sini?" Ulang Jungwoo. "Ngembaliin tupperware lah." Lanjut Jungwoo yang dia sendiri tidak tahu kenapa tapi merasa sedikit kesal.

"Kan gua bilang titipin aja ke kelas." Lucas mengela napas dan ikut mendudukkan dirinya di sebelah Jungwoo.

"Kamu gak sadar kelas kamu tu jauh? Kan lebih deket ke uks." Jungwoo menatap Lucas kesal.

"Ya maksudnya pas lu turun ke kantin, sekalian gitu dikit lagi nyampe kelas gua... ini lu belum ngantin?" Tanya Lucas memalingkan wajahnya ke arah Jungwoo.

Posisi Lucas yang ikut menyandarkan kepalanya membuat Jungwoo yang hanya bersandar harus melihat ke belakang. "Belum."

Lucas yang tadinya hanya melihat leher dan pipi Jungwoo kini dapat melihat Jungwoo dengan jelas. "Gak laper?"

"Ngga. Itu aku bawa kebab, tapi udah lembek gegara kamu telat." Ucap Jungwoo kembali mengalihkan pandangannya dari Lucas.

"Kok lu tau gua telat??"

"KAK!!" Sebuah suara dahsyat tiba-tiba terdengar. Jungwoo yang tadinya ingin menjawab hanya bisa kaget hingga terlonjak.

Berbeda dengan Lucas, dia langsung menuju sumber suara sambil membawa tupperwarenya.

"Udah sadar lu?" Tanya Lucas pada seseorang yang Jungwoo tidak bisa lihat karena tertutup sekat.

"Lapeeer!!" Keluh suara tadi masih dengan nada tinggi.

"Nih gua punya kebab."

"Mana? Ih kok lembek gini? Ogah gue kak, lain napa!" Protesnya.

"Udah lu makan aja kenapa sih, baru dijemur aja udah tumbang. Cemen!"

"Kek taik!" Balas suara melengking tadi.

Kemudian suasana kembali tenang.

Jungwoo melangkahkan kakinya ke arah sekat dan mengintip siapa yang sedang bersama Lucas. Jungwoo tidak mengenal siapa dia tapi dari simbol di bahunya bisa dipastikan bahwa dia kelas satu. Siswa kelas satu tadi sedang mengunyah kebab yang tadi pagi dibuatnya, sedangkan Lucas hanya memperhatikan saja.

"Padahal aku bikinnya buat kamu." Kata Jungwoo tiba-tiba.

Lucas dan temannya langsung melihat ke arah Jungwoo.

"Lu makan aja ya." Kata Lucas menoleh ke arah temannya. "Ikut gua." Kata Lucas pada Jungwoo dan menariknya keluar uks.

"Lu kok pelit banget sih?" Tanya Lucas begitu mereka sudah berada di luar.

Jungwoo hanya diam menatap ke arah sepatunya, dia hanya ingin Lucas menjadi tester pertama.

"Gua yakin pasti roti yang kemaren gua kasih pasti bukan cuma lu doang yang makan." Kata Lucas menatap Jungwoo tajam.

"...Woo?" Panggil Lucas tapi Jungwoo masih saja diam.

"Jungwoo!!" Teriakan Lucas mengagetkan Jungwoo.

Jungwoo kaget.

Lebih kaget lagi saat Jungwoo sadar jika dia masih duduk di atas sofa.

Jungwoo mengangkat kepalanya, di seberang meja Lucas berdiri dengan satu tangan memegang tupperware, satu lagi memegang kebab. Terlihat Lucas sedang asik mengunyah.

"...iya?" Tanya Jungwoo ragu. Entah kenapa Jungwoo merasa sangat lega.

"Kuy, lu mau ke kantin kan?" Tanya Lucas masih setia berdiri.

"Iya." Duh halu kampret! Kesal Jungwoo membatin.

"Yaudah kenapa masih duduk."

Jungwoo terkesiap lalu dengan cepat dia berdiri dari duduknya. Lucas hanya menggelengkan kepala lalu keluar uks lebih dulu. Jungwoo dengan cepat mensejajarkan langkahnya.

"Tadi siapa?" Tanya Jungwoo menoleh ke arah Lucas.

"Hm? Chenle."

"Dia kenapa?"

"Pingsan."

"Kok bisa?"

"Salah gua sih."

Jungwoo hanya bisa heran dengan jawaban singkat Lucas.

"Tadi pas pelajaran terakhir, kan bentar lagi keluar, gua chat di grup siapa yang mau ikut ke kantin, si Chenle mau, yaudah sih kami cabut ke kantin. Eh tiba-tiba pak Minho datang terus langsung nggeret ke depan tiang bendera. Ya gitu lah." Sambung Lucas yang dengan santainya bercerita seperti kenakalannya seolah-olah sama dengan anak-anak yang menggambar dengan lipstik ibunya.

Jika boleh tertawa, Jungwoo ingin tertawa keras mendengar cerita Lucas, tapi Jungwoo merasa tidak enak jika menertawakan Lucas padahal dia yang bertanya.

"Kamu kok lusuh banget hari ini?" Kepo Jungwoo.

Lucas menghela nafas. "Gua pens Kroasia."

"Oh, lawan Prancis sih mana bisa menang!" Jawab Jungwoo cepat.

Lucas langsung menolehkan kepalanya kaget. "Eeeeh! Ball posession yang menang siapa?! Kroasia!"

"Yang penting yang bawa pulang piala." Jawab Jungwoo tenang.

"Hah! Biasa aja! Negara sekelas Prancis tapi maen pas final gitu, kacau!"

"Kurang apa lagi Prancis? 4-2."

"Dih! Juara dunia tapi kok ngemis penalti!" Kata Lucas mencibir.

"Mpat duaa~ masih ngeraguin penampilan Prancis?"

"Penampilan? Hha, skor oke menang, tapi penampilan kosyong bro!"

"Yang penting skor akhir lah ya..."

"Eleh kacau!"

Jungwoo tersenyum, "Prancis kasi bukti bukan cuma meme-meme doang."

"Ya itu jelas..." Aku Lucas.

Tanpa mereka sadari karena saling berdebat ternyata mereka sudah berada di luar gedung.

"Dah ya gua cabut." Kata Lucas.

"Gak ke kantin?"

"Engga, ada perlu ke ruang paskib."

Jungwoo terdiam, tidak menjawab ataupun langsung pergi ke kantin.

"Oi?" Panggil Lucas.

"Kamu jangan nitip tupperware lagi ya, susah banget buat ngembaliin aja." Ucap Jungwoo kembali memandangi sepatunya.

Kali ini Lucas yang terdiam. "Kalo gua nitip sesuatu tapi jangan lu balikin lagi gimana? Dijaga aja." Akhirnya Lucas menjawab dengan suara pelan.

Jungwoo langsung membawa pandangannya pada Lucas, "hah?"

Lucas menunjukkan senyum, "oke." Jawab Lucas kembali pada nada seperti biasa dia bicara, setuju dengan permintaan Jungwoo sebelumnya. Kemudian Lucas langsung berbalik meninggalkan Jungwoo.

Jika ingin jujur, sebenarnya Jungwoo kecewa.

Entah apa yang membuat Jungwoo kecewa, dia sendiri tidak pasti.

"Hahh..." Jungwoo menghela napas kesal.

Jungwoo langsung berbalik arah menuju kantin, setidaknya dia harus makan setelah menghadapi cobaan hidup.

Dalam perjalanan menuju kantin, ponselnya bergetar. Jungwoo segera membaca notifikasi yang masuk. Seseorang menandainya di sebuah postingan instagram.

Foto Lucas yang sedang menggigit kebab terpampang jelas di depan mata Jungwoo. Fotonya beserta caption "Walopun beda club, yang penting tetap debat secara sehat." Kemudian masih ada lanjutan dengan paragraf baru, "Di order ya sist gan kebabnya enak banget pasti ketagihan pengen makan terus."

Jungwoo yang tersenyum tanpa sadar saat melihat foto Lucas yang sedang menggigit kebab, akhirnya tertawa lepas saat membaca caption bobrok Lucas.

"Jadi kebabnya enak kan, Cas?" Gumam Jungwoo.

.
.
.

Tbc~
Oke mulai episode depan kaga ada lagi tupperware, enek gua tupperware mulu. :(((
Jangan lupa pencet bintang dan komen ya! Kalo bisa share ff ini ke tetangga lu. :(
I'm luwuco successor, cya~

Continue Reading

You'll Also Like

148K 6.5K 58
UDAH END,TAPI BEBERAPA PART DI UN PUBLISH,SEWAKTU-WAKTU BAKAL DI PUBLISH LAGI "Mau peluk gak? " Tanya Revo sambil merentang kan tangannya. "Heh lo ga...
48.7M 4.2M 35
[Telah Dibukukan, Tidak tersedia di Gramedia] ❝Untukmu, Na Jaemin. Laki-laki tak sempurna Sang pengagum hujan dan sajak❞ ©tx421cph