Maaf up nya lama. Jangan lupa vote and comment:)
Maaf jika banyak typo dalam penulisan.
Setetalah Qiqih mengantar Lia pulang, Lia segera masuk kedalam rumah. Dan untung nya ayah dan bundanya sedang pergi keluar.
Lia menaiki anak tangga satu persatu untuk menuju kamarnya. Lia membuka pintu kamar yang berwarna putih. Lia meletakkan tasnya diatas meja belajar.
Lia membuka jaket Qiqih yang melekat di tubuhnya. Lia mencium dalam-dalam harum dari jaket yang berada di tangannya.
Wangi maskulin. Itulah yang Lia cium dari jaket Qiqih. Wanginya seperti Qiqih. Lia mencium jaket itu lagi sambil memejamkan mata. Lia merasakan ketenangan.
"Kenapa gue merasakan ketenangan saat sedang dekat dan mencium bau lo,qi?"tanya Lia pada dirinya sendiri .
Dilain tempat Qiqih sedang duduk di balkon rumahnya. Qiqih mengingat kejadian yang menimpa Lia.
Saat kejadian itu berputar tanpa henti dengan sendiri nya rahang Qiqih mengeras dan kukuh jarinya memutih.
Entah kenapa saat mengingat kejadian tadi pagi membuat Qiqih tidak bisa menahan emosinya.
"Kenapa gue marah lihat lo menderita?" batin Qiqih.
"Arrrggghhhh." erang Qiqih mengacak rambutnya.
Qiqih berjalan memasuki kamarnya. Ia mengambil jaket dan kunci motor nya.
Qiqih menuruni anak tangga satu persatu untuk mencapai kelantai paling dasar.
Qiqih segera mengambil motornya di garasi dan melajukan nya meninggalkan kediaman Pranaja.
***
Lia sedang tiduran di kasur king zise miliknya. Tubuhnya ia tutupi dengan selimut.
Lia mengingat kejadian tadi pagi saat ana and the geng dengan kejamnya membulinya. Tak terasa air mata yang berada di pelupuk matanya jatuh dengan sendirinya.
Tokk... Tokk... Tokk...
Saat lia sedang menangis pintu kamarnya diketuk oleh seseorang yang berada di depan kamar nya.
Lia menghapus sisa-sisa air matanya. Lia segera mendudukkan tubuhnya.
"Masuk." Lia merapikan tata rambutnya dan mengecek matanya sembab atau tidak. Jangan sampai nanti orang rumahnya tau apa yang terjadi kepada Lia tadi pagi.
Saat setelah mendapatkan izin masuk dari pemilik kamar, seseorang yang berada diluar kamar membuka knop pintu dan melangkah masuk.
Lia mentap siapa yang mendatanginya. Saat dia mendongak Lia melihat bundanya yang melangkah mendekati dirinya.
Ibunda Lia duduk diujung kasur. "Kamu kenapa sayang?"tanya bunda sambil mengelus kepala Lia.
Ibunda Lia menunggu anaknya untuk menjawab pertanyaan nya tadi. Tetapi Lia tak kunjung menjawab.
"Kenapa sayang? Kamu sakit,hm?" tanya bunda lagi dengan tatapan yang sendu.
"I-iya bun Lia lagi pusing. Jadinya Lia izin pulang aja dari pada nanti Lia belajarnya gak konsen."jelas Lia sambil menatap ke arah bundanya dan mencoba menyembunyikan kebenaran terhadap bundanya. "yaudah nanti bunda bawakan bubur sama obat biar sembuh. Kamu tidur gih." Ibunda Lia berjalan keluar kamar, tetapi saat sudah di depan pintu, ibunda Lia berhenti. "Nanti sore salsabila ngajak ketemuan di kafe xxxxx." Lia mengangguk.
Ibunda Lia benar-benar menghilang dari balik tembok kamar Lia. "Huffftt." Lia mendesah lega.
Lia merebahkan tubuhnya di kasur king zise miliknya. Lia menatap langit kamar nya. Lia memikirkan kejadian hari ini yang menimpa pada dirinya.
Hari ini sungguh hari yang melelahkan bagi Lia. Tetapi tiba-tiba saja Lia memikirkan sosok pria yang telah monolongnya tadi,Qiqih. Tanpa diminta sosok Qiqih berkeliaran dalam pikiran Lia.
Lia menghembuskan nafas kasar. Lia mencoba memejamkan mata. Tanpa sadar Lia tertidur lelap.
Lia terbangun dari tidurnya, Lia melirik jam yang bertengger manis di tangan kirinya yang menunjukan pukul 15.00. Ternyata Lia tertidur sudah cukup lama, Lia mengingat bahwa hari ini ia akan bertemu dengan teman lamanya yaitu Salsa.
Dengan segera ia berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap sebelum pergi ke kafe dimana ia akan bertemu dengan teman lamanya yang sudah lama tidak berjumpa.
Setelah sekitar 30 menitan akhirnya Lia sudah rapi dan siap untuk pergi ke tempat diamana ia sudah ada janji.
Lia membuka pintu kamarnya dan turun ke lantai bawah. Lia melihat bundanya sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.
Lia berjalan menghampiri ibundanya. Lia mengambil tempat duduk disamping bundanya yang kosong.
"Bun..." panggil Lia. Ibunda Lia menoleh kesamping tepatnya menoleh ke arah anak sulungnya. "Kenpa?" tanya bunda.
"Bun Lia mau pamit. Lia mau pergi ke kafe buat jemput Salsa."
"iya, hati-hati jangan ngebut bawa mobilnya."
"Iya bun."Lia berjalan keluar rumah.
Lia melihat mobilnya yang berwarna merah sudah berada di depan pintu rumahnya.
Tanpa menunggu banyak waktu Lia segera menaiki mobil merahnya dan membawa mobil merahnya itu bergabung dengan kendaraan lain di jalan raya.
Tidak butuh waktu lama Liat sudah berada di depan kafe xxxxx dimana Lia akan bertemu dengan Salsa.
Lia membuka pintu mobil dan berjalan keluar mobil. Lia mencari handphone nya di dalam tas, Lia mencari nama seseorang untuk dihubungi nya.
"Halo."
"...."
"Lo dimana? Gue udah di parkiran."
"...."
"Oke gue kedalam sekarang. Bye."
Tuttt
Tanpa menunggu jawaban dari lawan bicara nya, Lia menutup sambungan telepon nya secara satu pihak.
Lia berjalan memasuki kafe xxxxx dan berjalan mencari-cari seseorang yang ia hubungi tadi.
"Lia." panggil seseorang dari meja 11 dia melambaikan tangganya ke arah Lia. Lia menoleh dan membalas lambaian itu "hai" Lia menghampiri seseorang yang memanggilnya tadi.
Saat Lia sudah berada didepan seseorang tadi mereka segera berpulakan untuk meluapkan rasa rindu mereka.
"Gue kangen banget sama lo, Li" Ucap seseorang yang berada di hadapan Lia.
"Gue juga kangen banget sama lo, Salsa." jawab Lia.
"Yaudah kita duduk dulu aja." Liat mengambil tempat duduk yang berada di hadapan Salsa.
"Kata bokap gue, kalau lo mau pindah ke sekolah gue, bener itu Sal?" tanya Lia.
"Iya bener, kenapa lo gak seneng ya kalo misal gue satu sekolahan sama lo?" Lia menggeleng kan kepala nya. "Bukan. Bukan itu maksudnya, gue malah sengeng kalo misal lo satu sekolahan sama gue."
Salsa mengalihkan tatapan nya kepada pelayan kafe. "Li lo mau pesen apa?"tanya Salsa.
"Hmmm gue pesen tiramisu sama roti bakar aja."
"Oke." Salsa memangil pelayan kafe untuk memesan makanan.
Mereka berbincang bincang mengenai masalah sekolah, masa kecil, sampai-sampai mereka menceritakan cowok yang mereka taksir.
Saat mereka sedang asyik mengobrol pelayan kafe membarikan pesanan mereka.
"Gimana Sal, lo sama pacar lo yang dulu sering lo ceritain itu?" tanya Lia.
"G-gue udahan sama dia."
"Ha? Kenapa? Bukannya lo bilang lo sama dia itu saling sayang?" Lia begitu kaget mendengar Salsa sudah putus dengan pacar nya itu, pasalnya Salsa selalu bercerita bahwa pacarnya itu sangat menyayangi nya begitu pun sebaliknya.
"S-sebenarnya itu kesalahan gue." Salsa merik nafas panjang. "Gue selingkuh. Gue juga gak tau kenapa gue bisa melakukan kesalahan yang sangat fatal. G-gue kira dia gak tau, ta-tapi akhirnya apa yang gue sembunyiin dari dia terbongkar. Akhirnya diaemutuskan buat pergi ninggalin gue." Salsa mulai terisak, dia tidak sanggup mengingat kesalahan dia di masa lalu.
Lia memegang tangan Salsa untuk menyalurkan kekuatan. "Gugur baru nyadar hiks... Ternyata gue memang masih sayang sama dia. Hiks... Tapi kesalahan gue hiks... gak mungkin termaafkan hiks..." Salsa makin terisak. Lia berjalan dan berdiri disamping disamping Salsa.
Lia merik Salsa kedalam dekapannya. Lia mengusap punggung Salsa untuk meyakinkan bahwa dia bersama nya.
"Beri dia waktu Sal, nanti kalau waktunya udah tepat lo coba minta maaf ke dia dan coba untuk menjelaskan kejadiannya tapi dikurangi dan dilebihi. Kaulaupun dia belum bisa memaafkan lo, tapi setidaknya lo udah coba meminta maaf ke dia. Lo jangan sedih lagi ya?" Salsa mengangguk dan tersenyum menatap Lia.
"Makasih." ucap Salsa. Lia tersenyum." Sama-sama. Yuk kita pulang kerumah. Nanti bunda khawatir sama gue. Terus bunda nanti ngira gue diculik sama om-om."
"Hahahaha lo bisa aja. Mana mau lah om-om sama lo."
"Gini-gini gue tuh cantik tau."
"Hahaha oya deh serah lo, li."
"Hahaha gitu dong ketawa jangan murung terus." Liat membawa Salsa masuk kedalam mobilnya. Lia melajukan mobilnya dengan rata-rata sedang.
####
a/n: maaf banget ya aku up nya udah lama banget. Aku lagi banyak banget tugas sekolah, terus idenya juga susah nemunya hehe.
Walaupun aku up nya lama jangan di hapus ya ini cerita. Pasti aku akan up tapi mungkin sedikit lama.
Selamat Tahun Baru Islam 1440 Hijriah bagi yang merayakannya🙏