Photograph

By YouRa_muriz

683 55 13

Ini cerita Fanfiction pertamaku, entah mengapa aku ingin saja menuliskannya. JB More

1.
3.

2.

196 18 4
By YouRa_muriz

Pria itu berjalan memasuki apartemennya di Sam house Hongdae, pekerjaanya sebagai photographer cukup menguras tenaga untuk hari ini.

"Huft, akhirnya aku bisa merebahkan punggungku di kasur empuk ini." Ucap Jae Bum bermonolog, sambil menatap langit-langit kamarnya.

Bayangan kebersamaannya dengan eomma dan appa beberapa tahun yang lalu berkelebat di kepalanya. Ia rindu keluarganya. Rindu tertawa bersama mereka yang sudah tak bisa ia temui lagi.

Jae Bum, bangkit dari kasur, lalu membuka lemari dan mengeluarkan beberapa baju, kemudian memasukannya ke dalam ransel besar miliknya. Besok ia berencana untuk pulang ke pulau Jeju, tempat ia biasa berlibur bersama orang tuanya, dan bertemu dengan dia.

Jae Bum tersenyum jika mengingat tentang dia. Gadis manis yang sempat mencuri hatinya. Gadis manja yang tak pernah bisa berpisah dengan ramyeon.

Drtt...drrttt...drrtt...

Jae Bum mengambil ponselnya di nakas, dan mendesah pelan.

"Halo."

"Neo michyeoss-eo? Kenapa kauminta cuti disaat banyak pekerjaan seperti ini." terdengar teriakan dari seberang sana.

"We? Aku sudah bicara dengan Park Seo Joon sunbaenim tadi. Dan dia mengijinkan."

"Mwo?" Seo Joon? Aaaishhh."

"Ya, dia akan menggantikan aku untuk sementara. Aku lelah sekali. Butuh istirahat, jadi jangan ganggu aku." Klik. Jae Bum menutup telepon, kemudian mematikan ponselnya. Ia tahu Jackson akan terus menerornya dengan pekerjan jika ia menyalakan ponsel dan tetap berada di Seoul. Malam ini juga ia akan terbang ke pulau Jeju, mengistirahatkan otaknya yang sempat kacau karena kehadiran perempuan yang pernah menorehkan luka di hatinya.

***

Udara pagi yang menyejukkan menyambut kedatangan He Na di tanah kelahirannya. Ia tersenyum, melihat sisa-sisa es yang masih membeku di pinggir jalanan yang ia lewati. Hari ini, pertama kalinya ia menginjakkan kakinya di pulau Jeju setelah lima tahun menempuh pendidikan di Australia. Mau tidak mau ia harus mengelola perkebunan teh yang di tinggalkan oleh orang tuanya.

Cklek. Kim He Na, membuka pintu rumah tua tempat ia dibesarkan. Dipandanginya setiap sudut ruangan yang masih tetap sama seperti terakhir kali ia tingalkan. Ia mengembuskan napas berat. Mencoba meyakikan hatinya bahwa ia bisa melawan kerinduan akan kenangannya bersama eomma dan appa.

He Na meletakkan kopernya di dekat sofa yang terbungkus plastik. Lalu menggulung lengan sweaternya hingga ke siku. Dan ia mulai membuka semua plastik pelindung perabotan, kemudian membersihkannya.

Tak butuh waktu lama, dua jam cukup bagi He Na membersihkan rumahnya. Semenjak kedua orang tuanya meninggal ia selalu berusaha mengerjakan semua pekerjaan sendiri, jadi membersihkan rumah sudah menjadi kebiasaanya selama di Australia.

"Hah, akhirnya selesai juga." ia membaringkan tubuh rampingnya di atas kasur kesayangannya. Menghirup udara sedalam-dalamnya.

Tok...tok...tok... terdengar ketukan pintu dari luar. "He Na."

Dengan semangat He Na langsung berlari ke arah pintu dan membukanya. "Imoooo." Teriaknya melihat wanita paruh baya yang merupakan adik dari Ibunya. Lalu memeluknya dengan erat.

"Kenapa pulang tidak bilang-bilang." Tanya Jang Nara seraya membelai punggung keponakannya.

"Tidak apa-apa Imoo, aku tidak ingin merepotkan lagi."

"Seperti orang lain saja kau ini. Sudah sarapan belum?"

"Belum, Imo mau makan bersamaku? Aku mau masak ramyeon." He Na sungguh sangat merindukan mi instan itu.

"Boleh, ayo Imo bantu masak. Memangnya di benua kanguru sana tidak ada mi?"

"Ada Imoo, tapi berbeda rasanya."

Kemudian mereka melangkah bersama menuju dapur. Mengambil dua bungkus ramyeon, daun bawang dan dua butir telur dari kulkas.

"Kamu baru datang sudah belanja?"

"Iya, saking pengennya makan ramyeon, pas turun dari pesawat langsung belanja." Ucap He Na semangat. Ia sangat bahagia bisa bertemu kembali dengan Imonya yang sudah dia anggap sebagai pengganti ibunya.

Masih sambil memasak mi, pandangan He Na berhenti pada vila minimalis yang berada di belakang rumahnya. Ingatannya kembali melayang pada kenangan-kenangan masa remajanya dulu bersama dia. Cinta pertama yang tak pernah bisa ia lupakan.

"Bum-Bum..." lirihnya.

***

15/08/2018

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 64.6K 89
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
76.7K 7.1K 43
Habis nikah langsung kabur ke Bali sama pacar? JANGAN YA DEK YA!! Salsabila Adhikara Rusli yang dijodohkan dengan Ronald Arulian Wijaya langsung berl...
45.5K 8.9K 26
Cerita berisi tentang seorang Pemuda Cantik menganggap Pria yang selalu bersamanya itu adalah Ayah Kandungnya, tapi ternyata tidak seperti kenyataann...
510K 36.4K 44
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG