∆ Love You Agen ∆
Bagian 31
Bye-SisilCantik
#NathanDiandra
EPILOG
Cinta, satu kata yang membuat semua orang bahagia.
Cinta, satu kata yang membuat semua orang terluka .
Cinta, selalay menjungkir balikan ke hidupan semua orang.
Cinta pula yang terpaut dalam cerita ini, cerita karangan yang entah dari mana datang nya? (Author somplak) .
_________
Seorang wanita muda tengah duduk sambil bermain dengan seorang bayi perempuan cantik yang menggemaskan, bayi dengan hidung kecil dan pipi cuby nye membuat sang ibu gemas sendiri .
"Selamat malam. Dady ganteng pulang !!." teriak seseorang yang berjalan ke arah wanita dan sang bayi.
"Ko dady Nat, pulang nya malem sih ?." tanya wanita itu merenggut.
"Barusan ada pasien yang kritis, yang di harus kan operasi. Jadi aku pulang telat, maaf ya." sesal nya.
Wanita itu tersenyum, kemudian mengelus pelipis suami nya dengan lembut.
"Gapapa ko, aku ngerti. Yang penting kamu gak lupa jaga kesehatan sama keluarga."
"Makasih Di, aku sayang kamu sama Danisa." ucap Nathan.
Nathan, Diandra. Setelah sekian lama menjalani hubungan yang penuh perjuangan, Ahir nya menikah. Dan kini sudah di karuniai seorang puteri kecil yang masih bayi. Bayi cantik mewarisi ayah dan ibu nya. Danisa Yuliana Wiraatmaja. Nama yang cantik seperti orang nya.
"Princess dady ko belum tidur, kangen sama dady nya ya ?maaf ya sayang, dady pulang telat." sesal Nathan. Di ciumi pipi gembil putri nya dengan sayang.
"Nat, mandi dulu sana, ihh kamu bau keringet. Nanti ada bakteri, terus nempel ke Danisa lagi." omel Diandra.
"Iya, moms Di..." ucap Nathan, kemudian mengecup bibir istri nya sekilas dan berlalri.
"Nathan !!!." pekik Diandra sebal.
"Sayang dady kamu itu nyebelin, tapi aneh nya momy cinta." ucap Diandra terkekeh.
Ingatan nya kembali pada saat hari pernikahan nya dengan Nathan, hari itu adalah hari menegangkan dalam hidup Diandra.
Flasback On
Seorang gadis dengan gaunpengantin yang sangat indah, tersenyum saat seorang wanita yang sedang menggendong anak kecil berumur dua tahun menggoda nya.
Anak Amel dan Ardan lahir, setelah Elsa melahirkan dua bulan, sungguh hebat kan Ardan ini.
"Nanti kalau kalian hanymoon pulang nya harus udah isi ya, biar Davin ada temen nya." goda wanita itu .
"Amel, plis deh jangan godain gue mulu." ucap Diandra merenggut.
"Ihhsss blushing, hahaha lo lucu banget sih." ucap Amel tertawa.
Diandra hanya mengerucytkan bibir nya karena kesal. "Udah deh, itu bibir gak udah di monyong- monyongin. Sayang tau lipstik mahal nya luntur." ucap Amel membuat Diandra makin jengkel.
"Hey, Diandra udah siap ?." tanya Elsa di depan pintu di ikuti anak laki-laki nya.
"Eh, iya ayo Di ke depan." ucap Amel kemudian menurunkan anak nya. "Jo, kamu ikut tante Elsa sama Fefey dulu ya." ucap Amel. Anak itu mengangguk kemudian menyambut uluran tangan Elsa.
"Ayo sayang, kita ke ayah ya, ke depan. " ajak Elsa dan di jawab anggukan oleh si kecil Jo.
Acara pesta yang sangat meriah, resefsi sengaja di selenggarakan di bandung karena permintaan ayah Diandra saat Nathan melamar nya.
Para pengusaha, para militer dan para pejabat tinggi lain nya hadir, memenuhi undangan dangan jendral Soeharja. Membuat pesta semakin meriah.
Tapi, tiba-tiba suasana menjadi tegang saat calon menpelai pria belum juga muncul.
"Tenang ya Di, semua nya akan baik-baik aja." ucap Renata, yang baru saja datang karena kerepotan dengan anak nya yang sedang sakit.
"Tapi kenapa jadi telat gini ? Nathan susah di hubungi juga." ucap Diandra panik.
"Mungkin macet Di, sabar ya nama nya juga jakarta." hibur Renata.
Ardan dan Budi hilir mudik bergantian menelpon Nathan, bahkan Bang Aji pun sampai menyuruh Afdal melacak keberadaan Nathan .
"Masih gak di angkat ?." tanya Renal pada Ardan.
Laki-laki itu hanya menggeleng, membuat Renal mendecih. "Kalau sampai dia gak dateng, jangan salagin gue kalau dia habis di tangan gue." ucap Renal kemudian pergi.
Budi dan Ardan hanya menelan saliva mendengar ancaman Renal yang menakutkan. "Dikira nyawa orang punya dia apa ?." celetuk Budi.
"Diem lo, kalau dia denger bisa-bisa lo di cabik-cabik, di bikin kue pengantin !." ucap Ardan membuat Budi merinding.
"Ah bangke lo." ucap Budi meninju tangan Ardan. "Lagian ini si Nathan kemana sih ?." gerutu nya.
Ardan hanya menggeleng, kemudian mencoba menelpon nya kembali. Sedangkan Diandra, raut wajah nya sudah sedih dan murung, dia berpikir Nathan tidak akan datang, mungkin pria itu berubah pikiran.
Remasan pada tangan nya, membuat dia tersadar. Dan saat menoleh dia mendapati ayah nya memandang nya dengan senyum hangat.
"Ayah..." lirih Diandra.
"Jangan, kamu jangan nangis ! Percaya sama ayah. Nathan pasti datang." ucap Soeharja.
Diandra mengangguk pelan, dia mencoba positif menunggu Nathan dengan penuh harapan. Saat mencoba memenagkan diri nya sendiri tiba-tiba seseorang berkata.
"Maaf, apa acara pernikahan nya akan di batalkan ?." tanya seorang tamu, membuat Diandra tertegun.
"Pernikahn ini tidak akan di batalkan." ucap ayah diandra.
"Mana ? Pengantin pria nya saja tidak datang ! ." ucap orang itu meremehkan, Diandra semakin kalut membuat yang lain cemas.
"Bagaimana kalau pengatin pria nya di ganti saja dengan putra saya." ucap orang itu.
Jendral soeharja ingin berbicara tapi terhenti saat suara maskulin seseorang berkata dengan lantang.
"Tidak ada yang akan menggantikan posisi ku !."
Semua orang menoleh, Nathan berdiri dengan rambut yang berantakan, kemeja nya keluar sebelah dan nafas yang tersenggal.
"Nathan..." lirih Diandra. Setetes air mata bahagia meluncur begitu saja.
"Maaf sayang, aku telat." ucap Nathan masih mengatur nafas nya.
Diandra berlari ke arah pria itu dan memeluk nya erat. "Kenapa ? Aku takut banget kamu gak dateng." ucap Diandra bergetar.
"Jangan nangis, aku di sini gak akan ninggalin kamu." ucap Nathan mengelus punggung Diandra.
"Oke acara nya akan kita mulai sebentar lagi, Nat ikut gue dulu lo harus ganti baju." ucap Rennal.
"Al ! Lo gak berniat buat mukulin Nathahan kan ?." tanya Diandra curiga.
"Lo soudzon aja ama gue." jawab Renal.
"Aku ke atas dulu ya. . ." ucap Nathan pamit. Dia sempat mencium kening Diandra menenangkan gadis itu.
Tidak lama kemudian orangtua dan keluarga Nathan datang, mereka menjelaskan akan keterlambatan mereka, bahwa ada seseutu saat di perjalan, jendral Soeharja mengerti dan memaklumi.
Acara berjalan dengan sempurna semua orang turut berbahagia dengan pernikahan Nathan dan Diandra, ketegangan yang sempat mereka lalui sudah tak di ingat lagi.
"Kamu tau gak ? Aku itu tadi takut banget kalau kamu gak dateng." ucap Diandra saat Nathan mengajak nya berdansa.
"Maaf, aku juga gak nyangka kalau mobil aku nyrenpet orang." ucap Nathan. "Untung aja orang itu gapapa dan memaklumi." jelas nya.
"Tapi aku deg-degan." ucap Diandra merenggut.
"Kalau seandai nya tadi aku gak dateng, apa yang akan terjadi ?." tanya Nathan.
"Aku bakal bunuh diri karena malu." celetuk Diandra. Nathan terbahak mendengar nya, ada-ada saja istri nya ini.
Akhir nya Nathan bisa memiliki Diandra seutuh nya dan selama nya, dia berjanji akan melakukan apapun untuk Diandra dan anak-anak nya nanti.
Flasback of
Nathan yang baru saja keluar dari kamar mandi, terheran-heran melihat istri nya yang senyum-senyum sendiri.
"Sayang kamu kenapa ?." tanya Nathan.
Diandra menoleh, kemudian tersenyum kembali membuat Nathan menaikan sebelah alis nya.
"Kamu lagi ngode buat bikin adek baru buat Danisa ?." tanya Nathan menaik turunkan alis nya.
Sontak Diandra melotot mendengar ucapan Nathan yang errrr begitulah.
"Dasar mesum..." ucap Diandra.
"Ko mesum sih, aku kan cuma nanya." ucap Nathan, yang kini duduk di sebalah Diandra.
"Lagian nanya kaya gitu, gak bermutu banget." ucap Diandra mengerling.
"Jangan nyalahin aku gitu dong." ucap Nathan tak terima.
"Tau ah, kamu nyebelin ..." ucap Diandra memalinkan wajah.
"Kamu gak lagi hamil kan ? Ko marah-marah gitu." celetuk Nathan.
BUKK
Sebuah bantal mendarat mulus pada wajah Nathan, membuat peria itu mengedip-ngedip beberapa kali.
"KDRT ini nama nya, gak sopan banget maen lempar muka suami ." ucap Nathan mencabik.
Diandra menghela nafas kemudian memeluk Nathan dari samping. "Aku gak maksud gitu ko, tadi aku cuma ke inget saat pernikahan kita, maaf yah." ucap Diandra.
Nathan menghela nafas, tangan nya terulur mengelus rambut Diandra lembut. "Aku yang minta maaf, becanda aku keterlaluan." ucap Nathan.
Mereka berdua bersyukur bahwa hidup mereka di liputi dengan cinta dan kasih sayang, apalagi dengan ke hadiran putri kecil mereka membuat keluarga kecil mereka tambah sempurna.
______________
Balon-balon dan kerlipan lampu mewarnai pesta ulang tahun Davinjo. Putera sulung Ardan dan Amel, semua orang di undang termasuk sahabat-sahabat nya.
Diandra datang mengenakan dress yang senada dengan jas Nathan, begitupun si princess Danisa mengenakan gaun cantik yang serupa dengan ibu nya.
"Ya ampun, anak gue cantik banget." pekik Budi sambil menciumi pipi gembul Danisa.
"Anak gue Bud, bukan anak elo." peringatan Nathan.
"Gapapa dong, gue juga pengen punya anak cewek, elo sama Ardan udah punya, malah Danisa sama Davina seumuran." ucap Budi.
"Makan nya berusaha." celetuk Ardan.
"Gue bakal bikin anak lagi, kalau pekerjaan gue udah gak terlalu padat, kasian kan kalau Elsa hamil gue nya sibuk banget." ucap Budi merangkul Elsa .
"Terserah deh Bud, entar kalau lo udah gak sibuk lagi, lo bikin 12 anak langsung." ucap Diandra membuat Elsa mendelik.
"Lo kira gue ini emak nya kucing apa !." renggut Elsa.
"Gue becanda...." ucap Diandra terkikik.
"Ayo-ayo, kita mulai acara nya." teriak Amel.
Mereka berjalan mendekat ke arah kue ulang tahun, acara di mulai dengan meriah. Mereka semua merasa bahagia dengan keluarga kecil mereka .
Renata, juga menitipkan hadiah untuk Davin. Dia tidak bisa datang karena harus ikut Renal ke kanada untuk tugas. Begitupun para Agen lain.
Diandra masih menggeluti pekerjaan nya sebagai Agen, Nathan selalu mendukung nya, apalagi sekarang ayah Nathan kembali menjadi seorang walikota .
Terkadang roda hidup itu tak pernah terduga, sekarang kita merasa bahagia tapi tak tau besok, lusa atau kapan pun kita tak pernah tau apa yang akan terjadi.
_____________
Nathan Julio Wiraatmaja
Marissa Diandra
Danisa Yuliana Wiraatmaja
Ardan Aryo Evendi
Amelia Hendrawan
Davinjo Airlangga Evendi
Davina Aulia Evendi
Budi Darmawan
Elsa Angela
Fery Reynaldi
Renata Putri
Renaldi Ardian
Ragil Ardian
Bang Aji
Muhamad Afdal
Bayu Adrijaya
Fadil Wiratmaja
Yuliana Wiraatmaja
Jendral Soeharja
_____________
Terimakasih untuk semua memberi SOL yang selalu setia membaca cerita saya, maaf kalau selama ini mimin ada kesalahan.
The End.
Maaf kalau kurang ngena.