Red Eye《Jaeyong》✔

By acel_kins-

775K 115K 15.1K

Kehidupan Taeyong awalnya sangat membosankan! Tapi itu sebelum bertemu dengan pria yang memiliki mata semerah... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Extra Part

Part 7

32.2K 5.4K 939
By acel_kins-

SETELAH selesai mandi dan berpakaian dengan rapih. Taeyong dan Wonwoo berjalan berselisihan ke arah kantin. Mereka berdua sangat lapar tentu saja, pelajaran olahraga berhasil membuat perut keroncongan!

Tatapan mata Wonwoo berbinar setelah berhasil melihat Mingyu yang sudah duduk di kursi panjang kantin. "Mingyu!" ia berteriak kecil sebelum berlari menghampiri lelaki tampan itu.

Taeyong mendengus. Ia sudah melihat ke arah seisi kantin, tapi tak berhasil menemukan Jaehyun! Padahal Taeyong sudah mandi agar tubuhnya tidak menguarkan bau tak sedap saat ia sedang bersama Jaehyun, namun pada kenyataannya. Lelaki vampire itu tak ada!

Akhirnya dengan langkah lunglai, Taeyong menghampiri Mingyu dan Wonwoo yang sedang mengobrol bersama. Wajahnya tertekuk kesal karena tak berhasil menemukan Jaehyun.

"Kau ingin pesan apa Taeyongie? Biar aku yang pesan." Wonwoo bertanya dengan riang; ia sedang berbaik hati saat ini.

Menghela nafas. Taeyong beralih menatap Wonwoo dengan datar. "Samakan saja denganmu." jawabnya malas.

Lelaki bermarga Jeon itu mengangguk sebelum melenggang pergi, meninggalkan Taeyong dan Mingyu yang terdiam; canggung.

Tapi kemudian Mingyu berdehem, ia menatap Taeyong dengan tatapan yang tak bisa di artikan. "Kulihat akhir-akhir ini kau dekat dengan murid baru itu?"

Sebelah alis Taeyong terangkat. "Jaehyun maksudmu?"

"Hm, aku tak peduli dengan namanya." ia menggeram, kedua tangannya mengepal hingga buku buku jarinya memutih, "aku tahu ini bukan urusanku, tapi sebaiknya kau jangan dekat-dekat dengannya." ia memberi saran; suaranya terdengar rendah dan kasar.

Mendengar itu kening Taeyong berkerut dalam. "Kau benar," ia mengiyakan, lalu mengangkat sebelah sudut bibirnya. "Itu bukan urusanmu." lanjut Taeyong kesal.

Hey! Memangnya siapa Mingyu? Berani-berani nya melarang Taeyong untuk mendekati Jaehyun? Apa Mingyu tidak tahu jika dirinya dan Jaehyun sudah terikat oleh benang merah tak kasat mata?

Entah Taeyong salah dengar atau tidak. Namun ia mendengar geraman buas dari dalam dada Mingyu.

"Dia berbahaya." lanjut lelaki tinggi itu lagi, berhasil membuat Taeyong merenggut.

Berbahaya katanya?

Setelah menyadari apa yang di katakan oleh Mingyu. Taeyong membelai lebar; menatap lelaki tinggi itu dengan shock. Apa selama ini Mingyu sudah tahu tentang jati diri Jaehyun yang asli? Makanya berkata seperti itu?

Saat Taeyong hendak membuka mulut untuk membalas perkataan Mingyu. Wonwoo kembali dengan membawa dua nampan besar, lalu ia meletakkan salah satu nampan itu di hadapan Taeyong dan mereka bertiga akhirnya mulai makan.

Kepala Taeyong di penuhi pertanyaan saat ini. Namun ia mencoba untuk bersikap normal, mungkin setelah ini ia harus bertemu dengan Jaehyun untuk menanyakan apa yang terjadi sebenarnya, dan menanyakan tentang hubungan Jaehyun dengan Mingyu.

Setelah pelajaran terakhir selesai. Taeyong langsung bergegas untuk berlari ke kelas Jaehyun, bahkan ia tidak mempedulikan Wonwoo yang memanggil namanya.

Ah soal sahabatnya itu. Tadi siang saat di kantin, Wonwoo bilang jika lelaki itu tidak bisa menginap malam ini di rumah Taeyong karena akan pergi bersama Mingyu, entah kemana. Taeyong hanya mengiyakan saja, lagi pula ia juga tidak sendirian dirumah. Ada adiknya yang menyebalkan.

"Permisi, ada Jaehyun?" Taeyong bertanya pada seorang siswa yang baru saja keluar. Lelaki pendek dengan wajah yang begitu menggemaskan di matanya.

Lelaki itu menggeleng; terlihat sangat imut. "Jaehyun izin sejak pelajaran ke 2." jelasnya membuat Taeyong mendesah keras.

Jadi ini sebabnya kenapa ia tidak melihat Jaehyun saat istirahat tadi? Diam-diam Taeyong melirik name tag lelaki mungil di depannya, tertulis Park Jihoon.

Setelah mengucapkan terimakasih, Taeyong langsung pergi ke parkiran untuk mengambil mobil. Lalu melenggang pergi dari sana sembari menelan pil kekecewaan.

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

Jam di dinding sudah menunjukan pukul 9 malam saat Taeyong baru selesai membersihkan diri. Sejak pulang sekolah sampai saat ini, ia terus menerus menonton film yang ada di dalam laptopnya. Walaupun bosan, tapi hanya hal itu yang bisa membuatnya tetap sibuk.

Namun Taeyong seketika terkejut dan hampir berteriak saat melihat seseorang yang sedang berbaring di kasurnya dengan nyaman.

Itu.. Jaehyun.. Dengan rambut tersisir rapih ke belakang, kemeja biru yang sangat pas di tubuhnya, dan terakhir celana denim berwarna hitam yang membingkai kakinya.

"Hai.." Jaehyun bergumam; tersenyum saat melihat Taeyong yang begitu menggemaskan. Tubuh lelaki itu di balut dengan piyama bermotif rilakuma.

Mendengus, Taeyong menaruh handuk yang tersampir di bahunya pada gantungan. Lalu menghampiri Jaehyun dengan langkah malas.

Taeyong masih marah oke?! Dirinya kesal saat Jaehyun pergi tanpa kabar seperti itu, padahal lelaki itu sudah berjanji untuk menemuinya di kantin.

"Kenapa wajahmu di tekuk seperti itu?" tanya Jaehyun penasaran; ia menyenderkan punggung pada kepala kasur Taeyong.

"Menurutmu?" Taeyong membalikan pertanyaan dengan nada sinis. Ia naik ke atas kasur; duduk di sebelah Jaehyun. Tapi masih menjaga jarak.

Kening Jaehyun berkerut dalam; tanda jika lelaki tampan itu sedang berpikir keras. "Aku.. Tidak tahu." ia mendesah frustasi.

Mendengar itu Taeyong langsung menolehkan kepala dan menatap Jaehyun dengan raut wajah tak percaya. "Kau tak tahu? Serius?"

"Memangnya ada apa?"

"Ugh!" mengerang kesal. Taeyong akhirnya memiringkan tubuh agar bisa menghadap ke arah Jaehyun. "Tadi saat pelajaran ke dua kau kemana?"

Jaehyun tidak langsung menjawab. Ia mengerjapkan mata terlebih dahulu. "Ada urusan penting."

"Tidak bilang padaku terlebih dahulu?" Taeyong merajuk; ia benar-benar kesal!

Jika Jaehyun memang menganggap dirinya sebagi takdir lelaki itu. Lalu kenapa tidak bilang padanya jika ada suatu hal yang penting? Menyebalkan!

Tawa Jaehyun mengalun merdu. Ia langsung merentangkan kedua tangan untuk menyambut Taeyong. "Beri aku pelukan, nanti akan kujelaskan." janjinya.

Menggembungkan pipi. Taeyong akhirnya memberingsut ke arah Jaehyun dan memeluk Jaehyun dengan erat. Sedetik kemudian tubuh Taeyong bergetar karena suhu tubuh Jaehyun yang tidak bisa di bilang normal. Sangat dingin! Dada Jaehyun juga keras, seperti lantai marmer. Tapi justru hal tersebut membuat Taeyong merasa nyaman.

"Jadi?" tuntut Taeyong; ia menggesekkan pipi pada dada keras Jaehyun.

Lelaki tampan itu memainkan tangannya pada rambut Taeyong. "Ayahku memanggil, ada sesuatu yang harus di kerjakan. Maaf tidak izin padamu terlebih dahulu, ini mendesak." jelasnya; cukup merasa bersalah.

Kejadian itu memang mendesak. Ayah Jaehyun menemukan jejak vampire yang tidak di kenal di wilayah miliknya. Jadi semua orang sedang sibuk mencari vampire tak di kenal ini.

Mereka semua sudah mencari, tapi hanya menemukan jejak serta bau yang berhenti sampai pinggir tebing. Sepertinya si vampire ini melompat ke lautan luas.

"Hm.. Aku mencarimu." ungkap Taeyong dengan pipi yang sudah memerah karena malu.

Lagi-lagi Jaehyun tertawa; terdengar begitu menggoda. Seperti nyanyian para dewa. "Maaf, aku sangat merindukanmu hingga memutuskan untuk menghampirimu disini."

"Aku juga merindukanmu." bisik Taeyong pelan; hampir tak bisa di dengar. Tapi sayangnya pendengaran Jaehyun lebih tajam dibandingkan pendengaran manusia normal, jadi ia hanya bisa tersenyum saat kata-kata itu keluar dari bibir Taeyong.

Teringat sesuatu. Taeyong akhirnya mendongkakan kepala untuk menatap wajah Jaehyun. "Ada yang ingin aku tanyakan padamu."

"Apa itu?"

"Kau kenal Kim Mingyu?" tanya Taeyong tanpa basa-basi. Karena ia sudah cukup di buat penasaran dengan kata-kata Mingyu saat di kantin tadi. Seolah Mingyu itu tahu siapa sebenarnya Jaehyun ini.

Kedua alis Jaehyun terangkat. "Siapa itu?"

"Mingyu! Yang tinggi dan berkulit kecokelatan, kau tiㅡ"

"Ah!" Jaehyun memotong pembicaraan Taeyong, ia mendengus geli. "Si anjing itu maksudmu?"

Oke.. Taeyong tidak mengerti kenapa Jaehyun berujar kasar seperti ini.

"Jangan kasar Jaehyun." Taeyong memperingatkan dengan kesal. Walaupun ia tidak dekat dengan Mingyu, tapi kan Wonwoo adalah sahabatnya! Dan kata-kata Jaehyun tentang anjing itu sangat kasar sekali menurutnya.

Tangan Jaehyun bergerak untuk menggapai dagu Taeyong hingga lelaki mungil itu semakin mendongkakan kepala. Lalu dengan lembut Jaehyun memberi kecupan pada bibir Taeyong. "Aku tidak kasar, hanya saja, dia memang benar-benar seekor anjing." ulangnya lagi.

"Aku tidak mengerti."

"Kau akan mengerti nanti. Aku tidak diizinkan untuk membongkar identitasnya." jelas Jaehyun misterius. Berhasil membuat Taeyong menjadi semakin penasaran.

Ah jika seperti ini Taeyong merasa sangat kesal!

"Uhm Jaehyun.." ia mencoba meredam kekesalan itu dengan cara mencari topik lain.

"Ya sayang?"

Taeyong mengecup dagu Jaehyun. "Ceritakan lebih banyak tentang dirimu." pintanya

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

280K 19.7K 53
[COMPLETED] Dia siapa? Dia suami Wendy? Perjodohan yang Wendy tidak tau? Dan Perlu berapa lama agar Wendy bisa beradaptasi dengan Chanyeol? Bagaimana...
326K 28.9K 54
"Gak ada yang namanya kelas buangan, kita bisa nunjukin kalau kita lebih mampu daripada mereka!" -97 line(s) ©winniedepuh, 2019
164K 17.4K 22
PUSH AND PULL ©bbyrozey Menjadi kekasih Jaehyun bukanlah hal yang mudah, Rose di tuntut harus dewasa, tahan banting dan sabar. Ketua OSIS yang mempu...
3M 408K 57
[Belom revisi] ❝ Bisa gak, gak buat masalah satu hari aja? Gausah ngedip, rayuan lo ga mempan.❞ was #1 in fanfiction [ 10 may 2018 ] was #2 in fanfic...