[COMPLETE] WATCH ME

By weyoungch

68.7K 8.2K 455

WATCH ME - REPOST REPUBLISH DARI 18 OKT 18 Ide cerita / Editor / Author : Ji (BL/AllxHun) (Romance/Drama/Mpre... More

Chapter 01 - Saudara
Chapter 02 - Tidak Suka
Chapter 03 - Malaikat
Chapter 04 - Suara
Chapter 05 - Awal
Chapter 06 - Percaya
Chapter 07 - Cemburu
Chapter 08 - Bingung
Chapter 09 - Cantik
Chapter 10 - Siapa?
Chapter 11 - Pelukan
Chapter 12 - Tolong Aku
Chapter 13 - Rindu
Chapter 14 - Permohonan
Chapter 15 - Jatuh Cinta
Chapter 16 - Jangan Sentuh
Chapter 17 - Ketahuan
Chapter 18 - Milikku
Chapter 19 - Harapan
Chapter 20 - Detak Jantung
Chapter 21 - Pilihan
Chapter 22 - Mencoba
Chapter 23 - Benci
Chapter 24 - Penjelasan
Chapter 25 - Lihat Aku!
Chapter 26 - Kita
Chapter 27 - Foto
Chapter 28 - Hanya Aku
Chapter 29 - Kenikmatan
Chapter 30 - Licik
Chapter 31 - Maaf
Chapter 32 - Pergi!
Chapter 33 - Kehamilan
Chapter 34 - Pertanggungjawaban
Chapter 36 - Jangan Bertanya
Chapter 37 - Ketidaksabaran
Chapter 38 - Selamatkan Aku
Chapter 39 - Pamit
Chapter 40 - Marry Me (The Last Story)

Chapter 35 - Menghibur

1.2K 154 3
By weyoungch

 "Aku senang sekali dengan lelucon kalian. Kalian selalu ingin membuatku tertawa"

.

.

Kasper terus menyiumi dan menjilati wajah Baekhyun tanpa berniat sedikitpun untuk menyentuh seluruh tubuh Baekhyun. Dia tidak ingin membuat temannya kesal karena melihat dia melakukan rencananya terlebih dahulu. Dia sudah menyuruh beberapa orang untuk membawa Chanyeol dan Kris ke tempat ini. Sekarang dia hanya perlu menunggu kabar dari Tao mengenai rencana penculikan Sehun.

"Hiks. Aku mohon hentikan!" bentak Baekhyun tidak suka mendapat perlakuan seperti ini dari laki-laki asing. Harga dirinya seketika runtuh merasakan kini wajahnya penuh dengan air liur laki-laki di depannya. Tangannya sudah kram karena terikat di belakang punggungnya sejak tadi dan tubuhnya juga terikat menempel seperti lem di kursi yang sangat sempit ini. Sedangkan kedua kakinya terikat berjauhan di masing-masing kaki kursi, seakan-akan dia sekarang sedang mengangkang.

"Aku akan menghentikannya. Kurasa kau butuh istirahat, sayang. Setelah ini kita akan kedatangan banyak tamu. Jadi kau harus bisa membuat apa yang ada di antara selakanganku ini merasakan kenikmatan dari lubangmu. Kau harus bisa membuatnya semakin ketagihan dengan lubangmu. Arraseo?" dirty talk Kasper dengan senyum miring. "Aku ingin semua anggota tubuhmu berfungsi nanti. Bibirmu yang lembut ini juga harus merasakan sesuatu yang manis-manis. Jari-jari lentikmu juga, harus berguna nanti. Jadi kau harus banyak istirahat sekarang, hm?" Kasper mendongakkan kepala Baekhyun dengan menjambak rambut Baekhyun.

Baekhyun semakin terisak mendapatkan perlakuan seperti ini. Wajahnya meringis merasakan kepalanya merasakan sakit. Apakah tidak ada yang menolongnya sekarang? Apakah seperti ini dulu yang dirasakan oleh Sehun? Jika iya, betapa tersiksanya Sehun waktu itu. Setelah dia bisa kabur dari sini, Baekhyun berjanji akan menjaga adiknya dengan baik agar tidak ada yang menculik adiknya lagi. Jika bisa. Jika tidak, mungkin dia akan mati atau lebih baik dia bunuh diri saja.

Drrt

Drrt

Tanpa melihat siapakah yang meneleponnya, Kasper mengangkat panggilan itu. Dan tidak lupa, dia mengeraskan suara panggilan itu agar laki-laki cantik di depannya mendengarkan percakapannya dengan orang yang saat ini meneleponnya.

[Sehun tertembak dan saat ini tidak sadarkan diri. Mungkin kita bisa mengundur sebentar rencana kita. Aku akan membawanya ke rumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama]

Baekhyun melebarkan matanya mendengar orang di seberang memberitahukan keadaan Sehun. Dadanya berdetak keras. Sehun tertembak? Tidak mungkin ini terjadi. Ada Kris dan juga kedua orang sewaannya yang menjaga Sehun, mana mungkin teman Kasper mendapatkan Sehun dengan semudah itu? Dan tertembak?

"Oh? Apa kau bercanda? Apa dia masih hidup? Tidak apa, aku akan menunggumu dan mangsamu datang. Lagipula aku baru saja menyuruh beberapa orangku menjemput Chanyeol dan Kris"

[Aku akan mengusahakan keselamatannya. Perutnya tertembak. Darahnya sangat banyak. Aku takut dia kehilangan banyak darah. Lengannya juga tertembak]

Kasper melirik Baekhyun yang membeku. Dia mendengar suara serak Tao dari seberang. Dia yakin sekarang ekspresi Tao menyerupai ekspresi Baekhyun sekarang. Takut Sehun tidak akan terselamatkan.

"Tidak mungkin" gumam Baekhyun menggigit bibirnya. "TIDAK MUNGKIN!!!!" teriak Baekhyun memikirkan bagaimana nasib adiknya sekarang. Baekhyun tidak mau Sehun kenapa-napa. Air matanya terus mengalir, lebih deras dari sebelum-sebelumnya. Dan jangan lupakan wajahnya yang memerah karena tangisnya.

"Tenang saja, kau bisa menikmati tubuh kakaknya jika Sehun mati" ucap Kasper dengan senyum miring.

"TIDAK!!!" teriak Baekhyun bergerak-gerak dari kursinya. Seringaian terlihat di bibir Kasper. Dia suka Baekhyun yang berteriak-teriak seperti ini. Menurutnya ini akan sangat berguna untuk menambah kesan panas di kegiatan mereka nantinya.

[BRENGSEK Kau!! Sehun akan selamat! Kita tidak akan melakukan rencana kita tanpa Sehun!]

"Baiklah-baiklah. Maafkan aku. Aku hanya bercanda. Aku akan menunggu itu. Lakukan pertolongan secepatnya. Setelah pengambilan peluru itu dari tubuh Sehun, bawa Sehun kemari, baik itu dia sudah sadar atau belum. Aku tidak bisa membiarkan adikku terlalu lama menahan ini"

"DASAR BRENGSEK!!! APA YANG KAU UCAPKAN!!! BERANINYA KAMMMMM" teriakan Baekhyun tertahan begitu sebuah lakban hitam kini tertempel di bibir tipisnya. "HMMM!!"

Brak Brak Brak

Bunyi kursi yang di dudukin Baekhyun terdengar memenuhi ruangan karena rontaannya. Air mata Baekhyun semakin deras tidak terima dengan apa yang diucapkan Kasper. Apalagi itu menyangkut adiknya. Dia harus bisa lepas dari sini dan berlari mencari Sehun. Melihat keadaan adiknya.

Bruk

Kasper menundukkan pandangannya melihat kursi yang di duduki Baekhyun oleng. Matanya menutup tidak habis pikir dengan apa yang ada dipikiran Baekhyun kali ini. Seharusnya Baekhyun diam dan tidak banyak bergerak, mengingat nanti Baekhyun akan menghabiskan malamnya dengan mendesah. Tapi jika sudah begini, Kasper harus melakukan sesuatu agar dia bisa diam dengan terpaksa dia membuat Baekhyun tertidur.

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

Tao menautkan alisnya mendengar bunyi berisik dari ponselnya. Pasti itu suara Baekhyun yang sejak tadi berteriak-teriak. Lalu suara suatu benda yang jatuh, apa itu juga Baekhyun? Entahlah. Dia tidak mau memikirkan apa-apa lagi selain Sehun.

[Aku akan mengurus laki-laki ini dulu. Dia tidak bisa diberi kelembutan ternyata. Dia ingin kekerasan. Nanti kita bertemu lagi]

Sambungan teleponnya ke Kasper terputus. Tao menghela nafas dan mengacak rambutnya frustasi. Keringat dingin memenuhi wajahnya. Dia mondar-mandir di depan UGD dengan perasaan harap-harap cemas dengan keadaan Sehun. Jika saja Sehun tidak selamat kali ini, dia akan menghabisi orang-orang yang terlibat dalam masalah ini. Saudara-saudara Sehun, Johnny, penghuni panti asuhan itu. Semuanya! Semua yang mengenal Sehun akan dia bunuh. Termasuk anak-anak kecil yang tidak berdosa di sana.

Tao menggigit bibirnya erat hingga darah keluar dari bibirnya yang tergigit. Mengingat kejadian tadi. Johnny mencium Sehun di depannya dan orang-orang Kasper. Johnny benar-benar mencari gara-gara dengannya. Johnny hanya belum tahu siapa dia. Dia memang orang biasa, bukan orang super. Tapi dia bisa melakukan apapun dengan uang. Dia bisa melakukan apapun selama uang itu masih berada di pihaknya. Tidak peduli hati Sehun untuk siapa, yang penting adalah tubuh Sehun untuknya. Masalah hati, dia bisa memaksakan Sehun untuk mencintainya nanti. Apapun itu, asalkan keinginannya terpenuhi.

Bagaimana jika semua rencananya gagal karena masalah ini? Dia tidak mungkin mengundur hari ini. Hari ini hari yang sangat ditunggu-tunggunya. Dia juga sudah membeli tiket pesawat untuk membawa pergi Sehun dari Korea. Tidak. Bukan pergi dari Korea, tapi pergi dari kehidupan orang-orang yang mengenal Sehun. Dan hari ini juga dia harus membuat Kris melihat dan melakukan apa yang dia inginkan. Harus!

Cklek

Tao menolehkan kepalanya melihat dokter yang keluar dari UGD dengan mata melotot. Kenapa secepat itu dokter ini keluar? Ini bahkan belum 1 jam. Kenapa dokter ini cepat sekali keluar dari UGD? Pertanyaan itu terus berputar dalam otak Tao. Jangan katakan apapun yang membuat jantungnya keluar! Tao memohon untuk itu. Tao berharap dokter itu tidak mengatakan sesuatu yang buruk mengenai Sehun. Tidak mungkin operasi itu berjalan secepat itu jika tidak terjadi sesuatu.

Jakun Tao bergerak turun. Dia menanti apa yang akan dikatakan dokter itu padanya. Dengan kasar, dia menghapus darah yang keluar dari bibirnya. Langkahnya mendekat ke dokter itu. Tidak lupa, tatapan tajamnya dia berikan untuk dokter itu.

"Pengambilan pelurunya berhasil tuan. Peluru yang memasuki tubuhnya tidak terlalu dalam. Tapi cukup membahayakan jika terlambat sedikit saja penanganannya. Beruntung, anda membawanya ke sini dengan cepat, jika tidak, kami tidak yakin nyawanya masih bisa tertolong" jawab dokter itu menurunkan masker dari dekat mulutnya. Mata dokter itu menatap sayu Tao. Tangannya dengan cekatan melepas sarung tangan yang penuh dengan noda merah bekas operasi yang hanya berjalan kurang dari 1 jam itu. Hembusan nafas keluar dari bibir dokter itu yang menunduk dalam.

Tao menghela nafasnya lega. Dengan begini, dia masih bisa menjalankan rencananya walaupun tidak seekstrim seperti rencananya pada awal. Setelah rencananya berjalan, dia bisa membawa Sehun pergi dari sini. Merawat Sehun di suatu tempat hingga lukanya sembuh total. Tidak apa tidak seekstrim seperti apa yang dia pikirkan selama ini.

"Kami akan memindahkannya ke ruang rawat" lanjut dokter itu tersenyum simpul.

"Boleh aku membawanya pergi" tanya Tao. Terdapat nada permintaan yang harus dituruti segera di pertanyaan yang terlontar dari bibirnya.

"Jangan!" dokter itu menggelengkan kepalanya. "Luka di perutnya-" dokter itu berhenti berucap begitu seseorang di samping Tao menodongkan pistol di pelipisnya. Tangan dokter itu mengangkat perlahan pertanda dia takut jika kepalanya tiba-tiba tertembak. Dengan susah payah, dokter itu menelan ludahnya hingga kepalanya juga ikut menunduk.

"Kenapa?" tanya Tao menatap dokter itu dalam. "Jauhkan pistol itu dari pelipisnya. Biarkan dia melanjutkan ucapannya" perintah Tao yang langsung dijalankan oleh orang itu.

"Luka di perutnya tidak bisa dikatakan ringan, tuan. Walaupun tidak parah, tapi aku takut akan terjadi apa-apa dengannya jika ada kesalahan penanganan terhadapnya" jawab dokter itu takut-takut.

"Jika terjadi apa-apa dengan laki-laki itu, kau yang bertanggungjawab sepenuhnya" ancam Tao memicingkan matanya menatap dokter itu. Dokter itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya, tapi ada ketidakyakinan di raut wajah dokter itu. "Jadi- bolehkah aku membawanya pergi?" tanya Tao dengan senyum manis palsu miliknya.

"Ne" jawab dokter itu singkat dengan kepala menunduk-nunduk takut.

"Kalian dengar? Bawa Sehun pergi dengan kita dan catat siapa dokter yang menanganinya ini" perintah Tao berjalan menjauhi UGD dengan tersenyum cerah. "Awas saja jika kau tidak mau bertanggungjawanb" ancam Tao.

Orang-orang itu mendorong tubuh dokter itu hingga badan dokter itu terhantam ke dinding. Bibirnya dia gigit begitu melihat tubuh yang Tao bilang Sehun itu dibawa keluar UGD dengan orang-orang asing yang berlangkah tegap. Dokter itu seakan menatap kepergian pasiennya itu dengan pandangan kasihan. Kedua tangannya saling menggengam dan kepalanya mendongak.

"Tuhan? Lindungi laki-laki itu. Berikan dia kekuatan untuk mempertahankan dirinya dan berikan dia banyak anugerahMu"

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

BRAK

Taeyong mendongakkan kepalanya menatap beberapa orang laki-laki memasuki panti asuhan. Matanya memicing menatap orang-orang itu. Dengan berani, Taeyong berdiri dari posisi duduknya.

/Jadi laki-laki harus berani/

Ucapan Johnny waktu itu terngiang di telinga Taeyong. Anak-anak yang sedang bermain bersamanya berdiri di belakang tubuh Taeyong dengan raut wajah ketakutan. Taeyong memajukan bibirnya.

"Ahjussi? Apa kau tidak pernah diajari sopan santun? Masuk rumah orang harus mengetuk pintu dulu dan permisi. Bukannya membukanya sangat keras seperti itu. Apa ahjussi tidak memikirkan bagaimana kami kaget seperti tadi?" Taeyong terdengar menasehati orang-orang itu tanpa rasa takut.

Orang-orang itu hanya menatap nyalang anak-anak panti asuhan yang terlihat ketakutan, kecuali Taeyong. Pandangan mereka mengitari sekitar ruangan panti asuhan.

"Taeyong? Dimana eomma?" tanya Chanyeol keluar dari kamar yang di tempatinya sejak tadi. Kepalanya menoleh menatap anak-anak panti asuhan.

"Hyung!!!!" dan sontak semua anak-anak panti itu berlarian ke arah Chanyeol meminta perlindungan, termasuk Taeyong yang mengikuti teman-temannya.

Chanyeol mendongakkan kepalanya menatap orang-orang itu. Dahinya berkerut. Dia tidak mengenal orang-orang ini.

"Ikut kami tanpa paksaan, atau kami akan menghabisimu dulu" ucap salah satu orang-orang itu memberi pilihan kepada Chanyeol. Chanyeol menautkan kedua alisnya. "Apa lagi ini? Siapa lagi mereka? Kenapa hari ini-"

"Hyungg!!" teriak anak-anak panti asuhan begitu tangan Cahnyeol ditarik orang-orang itu.

BUKH

"AAAHHH" dan mereka semakin berteriak begitu melihat Cahnyeol dipukul dengan keras hingga tersungkur.

BUKH

BUKH

BUKH

"Yaa Tuhan, apa yang kalian lakukan?" Nyonya Park yang sejak tadi di belakang berlari ke teras depan rumah karena mendengar suara teriakan anak-anak asuhnya. Wajahnya terkejut.

BUKH

Badan Chanyeol terdorong ke depan. Tubuhnya benar-benar sudah sangat sakit setelah sadar dari mabuk tadi dan karena pukulan Kris. Lalu sekarang, entah orang-orang darimana menyeret tubuhnya ke halaman depan panti asuhan dan memukulinya hingga babak belur seperti ini. Ingin melawan, tapi Chanyeol yakin itu akan sia-sia.

Chanyeol mendengar jeritan dari ibunya dan beberapa anak panti asuhan yang menangisinya. Mata Chanyeol tidak cukup kuat untuk terus menatap mereka semua. Pandangannya kabur.

"Hentikan!! Jangan pukuli anakku!!!" teriak Nyonya Park akan berlari mendekat tapi ditahan anak-anak panti asuhan yang semakin menangis.

"Yaa!" seseorang dari orang itu menarik kerah baju Chanyeol hingga tubuh Chanyeol yang tersungkur sedikit terangkat. "Apa kau tidak tahu jika kekasihmu sekarang dalam keadaan bahaya hah?!"

"A-Apa?" tanya Chanyeol tidak bertenaga.

"Cih!! Apa kau tidak ingin melihat kekasihmu dan adik kekasihmu disetubuhi?"

"Hah" Nyonya Park menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang diucapkan orang itu. Apa-apaan mereka mengatakan kata-kata kotor saat ada banyak anak di dekatnya? Apa mereka tidak memiliki rasa peduli? Dan tadi apa yang dia dengar? Disetubuhi? Tidak mungkin. Sehun? Tadi bukannya Sehun bersama Kris? Tapi kenapa orang-orang ini berbicara seperti itu?

Chanyeol menggeram. Tapi apalah daya yang sejak tadi tidak memiliki tenaga, dia hanya meringis kesakitan. Tanpa menunggu Chanyeol menjawab ucapannya, orang-orang itu menyeret tubuh Chanyeol ke arah mobil mereka, lalu melemparnya ke dalam mobil.

Beberapa saat kemudian, hanya terdengar suara tangis dari anak-anak panti asuhan yang sepertinya ketakutan dengan kejadian tadi. Nyonya Park segera berlari memasuki rumah mengambil ponselnya. Dia harus menghubungi Kris dan menanyakan dimana sekarang dia. Dia harus memastikan jika Sehun sekarang baik-baik saja. Lalu menghubungi Minho agar teman Chanyeol itu bisa menolong anaknya dan juga kekasih Chanyeol, Baekhyun.

"Apa ini maksud Sehun tadi dengan masalah yang akan segera berakhir, hiks" gumam Nyonya Park terisak memeluk anak-anak asuhnya yang terus mengikutinya. "Kenapa sampai seperti ini?"

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

Luhan menggigit bibirnya mendengar suara-suara yang keluar dari ponsel Baekhyun. Dia memberitahu dan menunjukkan pada Kai video pemerkosaan yang dilakukan Chanyeol pada Sehun. Matanya berkaca-kaca. Sama seperti Kris, Luhan tidak habis pikir kenapa Sehun bisa menyembunyikan semua ini darinya dan keluarganya.

"Hiks" isakan Luhan akhirnya keluar juga.

Kai menggertakkan rahangnya. Tangannya mengepal erat melihat perlakuan bejat Chanyeol pada Sehun. Tatapan Kai pada layar ponsel milik Baekhyun seakan-akan ingin membakar laki-laki yang ada di video itu. Bukan Sehun, melainkan Chanyeol.

Perbuatan ini sungguh bejat. Mendengarkan jeritan Sehun yang mengartikan Sehun tidak menikmati perlakuan bejat Chanyeol itu semakin membuat Kai benar-benar akan menghabisi Cahnyeol setelah ini.

"Aku tidak bisa menerima semua ini, Kai. Aku benar-benar akan membawa masalah ini ke jalur hukum" ucap Luhan kemudian bercampur sebuah isakan.

"Sehun tidak akan suka kau melakukan itu" Kai mengembalikan ponsel Baekhyun ke tangan Luhan. Pandangannya melembut menatap Luhan yang kini menatapnya dengan menangis. "Dengarkan aku, Lu. Sebelum ini, Sehun yang memintaku menjauh darinya" Kai mulai bercerita. "Aku tidak tahu apa maksudnya, tapi kau tahu? Sehun juga berbicara dia akan menepis semua perasaannya untuk semua orang yang dia kenal, yang membuat jantungnya berdetak. Perasaannya ke diriku, Kris dan Chanyeol. Mungkin masalah Kris, kau tidak tahu"

"Aku tahu semuanya, Kai. Aku tidak melarang siapapun yang membuat Sehun jatuh cinta. Aku tidak peduli selama orang itu bisa membuat Sehun bahagia, tidak seperti Chan-"

"Dengarkan ceritaku dulu" potong Kai. Luhan menarik nafasnya dalam. "Sehun melakukan semua itu untuk kalian. Kalian yang dia sayangi. Aku juga tidak menyangka, dia memang termuda diantara kalian, tapi ternyata dia juga bisa bersikap dewasa. Dia melakukan itu semua sesuai dengan keinginannya. Menepis perasaannya ke diriku, Kris dan Chanyeol. Tapi, sepertinya perasaannya ke Chanyeol tidak semudah itu menghilang Lu. Sehun selalu mencoba menjauhi Chanyeol agar bisa menepis perasaannya pada Chanyeol. Itu demi Baekhyun. Dan kemungkinan dia menyimpan apa yang dilakukan Chanyeol padanya karena dia tidak ingin menyakiti hati Baekhyun"

"Seperti yang dia lakukan untukku agar kau menjauh darinya. Dia tidak ingin membuatku berada di pihak yang tersakiti. Tapi- jika begini, dia yang berada di pihak yang tersakiti, hiks" dan bukannya menghentikan tangisnya, ucapan Kai sekarang justru membuat Luhan menyadari seberapa besar pengorbanan Sehun untuknya.

"Ya, begitulah"

"Aku takut Baekhyun salah paham karena ini, Kai. Baekhyun sangat mencintai Chanyeol. Aku takut Baekhyun akan menyalahkan Sehun karena masalah ini"

"Tidak. Aku yakin Baekhyun tidak akan melakukan itu" ucap Kai dengan memegang pundak Luhan.

Luhan menatap dalam manik mata Kai meminta alasan yang akan keluar dari bibir Kai, perihal Baekhyun tidak akan menyalahkan Sehun.

"Sebesar apapun Baekhyun mencintai Chanyeol, dia akan tetap memilih Sehun" Kai mengingat ucapan Baekhyun waktu itu. Setidaknya begitulah ucapan Baekhyun waktu itu.

"Darimana kau tahu?" tanya Luhan tidak percaya.

"Kau saudaranya. Kenapa kau tidak percaya dengannya?"

"Bukan aku tidak percaya-"

"Dengarkan aku baik-baik. Jika kau saja pernah merelakanku untuk Sehun, lalu Sehun merelakanku untukmu, kenapa yang saat ini Sehun merelakan Chanyeol untuk Baekhyun, Baekhyun tidak bisa merelakan Chanyeol untuk Sehun? Apa kau mengerti maksudku?" tanya Kai menaikan sebelah alisnya.

"Baekhyun akan merelakan Chanyeol untuk Sehun. Hanya saja, bagaimana dengan perasaannya saat ini, Kai?"

"Perasaan saat tahu video ini?" tanya Kai dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Ya"

"Dia akan bisa mengatur perasaannya dan hatinya setelah ini. Apakah kau tidak percaya pada adikmu itu? Mungkin dia hanya akan membenci Chanyeol. Kenapa kau tidak percaya pada adikmu, hm?"

Luhan terdiam dan menatap wajah Kai.

"Aku percaya"

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

Sehun melebarkan matanya mendengar pertanyaan ayahnya. Air matanya berhenti menetes, tapi kini bibirnya sedikit terbuka mengeluarkan isakan. Apa maksud pertanyaan ayahnya dengan bernada seperti itu? Apa dia tampak seperti seorang gadis yang keperawannya baru saja direnggut? Sehun meraih tangan Kris yang dia rasa ada di sampingnya.

"Apa kau percaya dengan itu? Sehun laki-laki" tanya Nyonya Choi menatap Tuan Choi dengan tidak percaya.

Tuan Choi menggelengkan kepalanya. Antara percaya dan tidak, dia mengingat apa yang diucapkan nenek buyutnya dulu benar-benar terjadi padanya. Dari mulai memiliki istri seorang desainer seperti Nyonya Choi, memiliki 4 anak laki-laki rupawan yang berhubungan dengan laki-laki, lalu salah satu anaknya itu bisa hamil. Yang terakhir, sebenarnya Tuan Choi sempat tertawa dulu. Mana ada laki-laki bisa hamil? Tapi sekarang, dia harus mempercayai ucapan nenek buyutnya itu.

"Aku tidak percaya. Kita harus meminta rumah sakit lain melakukan pemeriksaan lagi" jawab Tuan Choi. "Aku rasa ini seperti yang diucapkan nenek buyutku waktu itu, istriku"

"Seperti yang kau ceritakan waktu itu?" tanya Nyonya Choi dengan dahi berkerut. "Yaa! Kau manusia jaman modern, kenapa kau masih percaya mitos, hah?!"

"Lalu aku harus bagaimana? Semua yang diucapkannya benar-benar terjadi padaku. Kau tahu itu"

"Baiklah, hyung? Apa maksud pertanyaan appa dan pembicaraan mereka? Apa kau memberitahu apa yang diucapkan Johnny pada appa dan eomma? Iya?" tanya Sehun menarik-narik tangan Kris. "Bicaralah! Aku tahu ini kau! Aku hafal ini tanganmu" rengek Sehun. "Bicaralah atau aku akan menangis sangat keras sekarang!"

"Kau hamil" 2 kata yang keluar dari bibir Kris itulah yang berhasil membuat Sehun terdiam.

Hamil?

Sehun mengedipkan matanya sekali. Siapa yang hamil? Dirinya?

"Ha ha ha!"

Plak

Plak

Plak

Sehun tertawa dengan memukuli tangan Kris yang ada di dekatnya. Kebiasaan Sehun yang tidak akan pernah berubah adalah ketika tertawa selalu memukul orang yang ada di dekatnya seperti ini. Lihat! Bahkan moodnya berubah secepat ini.

"Itu sangat lucu!" ucap Sehun menghapus air matanya. "Aku senang sekali dengan lelucon kalian. Kalian selalu ingin membuatku tertawa" ucap Sehun sehingga wajahnya kini memerah. Dia tidak menyangka Kris bisa membuatnya tertawa seperti ini. Ditambah lagi ayahnya juga ikut serta menjadi komedian.

Kris, Nyonya Choi dan Tuan Choi menatap miris Sehun. Sehun jelas-jelas tidak mengerti apa-apa tentang ini. Tawa Sehun tiba-tiba berhenti berganti menjadi sebuah poutan imut dari bibirnya.

"Yaa!!! Hyung kira perutku buncit seperti ibu hamil sehingga mengira aku hamil? Jangan gila!" bentak Sehun terdengar manja. Tangannya memukul-mukul perutnya berharap perutnya yang memang saat dia raba terasa tidak langsing lagi itu agar kembali rata.

Sontak ketiga orang yang saat itu berada di dekatnya menahan tangan Sehun agar tidak memukuli perutnya membuat Sehun terkejut dan melebarkan matanya. Kenapa mereka menahan tangannya seperti ini?

"Kau hamil, Sehun. Kami tidak berbohong. Itulah kenapa appa menanyakan siapa yang menghamilimu" jelas Kris.

DEG

Sehun semakin melebarkan matanya mendengar penjelasan Kris. Jadi Kris dan ayahnya tidak bercanda tadi? Apa yang kakak kedua dan ayahnya ucapkan benar-benar terjadi? Tapi bagaimana bisa? Sehun kan laki-laki? Dan yang bisa hamil dan memiliki rahim adalah seorang perempuan. Apa maksudnya di sini dia seorang perempuan?

Sehun menggelengkan kepalanya. Jelas-jelas dia bukan perempuan. Semua orang tahu dia bukan perempuan walaupun tidak sedikit yang mengatakan dia cantik. Tapi jika hamil?

"Kami tidak percaya. Maka dari itu, kami akan melakukan pemeriksaan ulang dan beritahu kami siapa yang berani melakukan ini padamu" ucap Tuan Choi. "Kris, sebaiknya kau pergi dulu" perintah Tuan Choi menatap Kris.

Kris menatap Sehun sebentar.

/Bawa Baekhyun dengan selamat, secepatnya. Atau aku akan membawa kedua adikmu pergi. Kuberi kau kesempatan kedua untuk menjalankan tanggungjawabmu bersama kakakmu. Orang-orangku juga sedang mencari Baekhyun. Ini akan sangat mudah jika kau sudah tahu dimana orang-orang itu pergi/

Tarikan nafas panjang Kris membuat Sehun kembali meraih tangannya.

"Aku tidak benar-benar hamilkan, hyung? Aku ingin agar kau tetap di sini. Aku tidak mau bertemu siapapun. Aku ingin kau menjelaskan ini semua padaku. Lalu, dimana Johnny?" tanya Sehun bertubi-tubi dengan suara sangat pelan.

"Johnny? Jasper? Astaga? Bagaimana aku bisa melupakan mereka? Aku belum menghubungi mereka sama sekali sejak kejadian tadi" mata Kris melebar sempurna.

Drrt

Drrt

Kris memasukkan tangannya di saku jasnya dan mengambil ponselnya.

"Park ahjumma menghubungiku?" dahi Kris saling bertautan. Pasti ada sesuatu sampai-sampai Nyonya Park menghubunginya. "Yeoboseyo?" Sehun, Tuan Choi dan Nyonya Choi menautkan alisnya.

"Apa kau sudah menghubungi Luhan dan Baekhyun?" Nyonya Choi menatap Tuan Choi.

"Hyung? Siapa?" tanya Sehun.

[Sehunnie? Dia bersamamu kan?]

"Ne" jawab Kris bingung. Telinganya terbagi menjadi beberapa fokus pendengaran. Suara ibunya, Nyonya Park dan Sehun. "Aku keluar dulu" ucap Kris melepas pegangan tangan Sehun dan berjalan keluar ruang rawat Sehun.

Sehun terdiam. Aneh sekali hari ini. Suara ayah dan ibunya kini mulai samar-samar terdengar karena kini dunianya sendiri sudah memasuki pikirannya.

Tangannya meraih perutnya. Benarkah dia hamil? Tangan putih dan lembutnya itu membelai perutnya yang memang dia akui sedikit menggunduk. Otaknya berputar ingin mengingat-ingat cerita ibunya saat hamil dulu.

Menstruasi berhenti?

Astaga, dia bahkan tidak pernah sekalipun menstruasi selama ini. Umurnya sudah 18 tahun, tapi sekalipun tidak pernah merasakan apa yang namanya menstruasi. Itu karena dia laki-laki.

Mual?

Dia setiap pagi selalu merasakan itu. Tapi tidak pernah sedikitpun terpikir untuknya jika dia hamil. Karena apa? Dia laki-laki.

Apalagi?

Entahlah, dia tidak mau memikirkan apa saja. Tapi jika dia benar-benar hamil, apakah ini anak Chanyeol? Sehun menarik nafas panjang dan menutup matanya.

Pasti sudah banyak yang tahu tentang aibnya ini. Yang sangat dia takutkan sekarang adalah Baekhyun membencinya. Hanya itu. Air matanya kembali menetes.

"Apa yang harus kulakukan jika aku benar-benar bisa hamil? Apa yang akan terjadi setelah ini? Aku tidak mau menyusahkan banyak orang. Aku juga tidak mau semua orang tahu tentang aibku. Aku harap aku tidak benar-benar hamil"

.

.

.

.

⚠️ Untuk jadwal update semua ff, bisa cek di beranda 🤗 Jangan lupa baca chapter sebelumnya, bisa lihat aktivitas update biar tidak kelompatan chapter sebelumnya

(●´∀`)ノ♡

Continue Reading

You'll Also Like

2M 303K 56
[TELAH TERBIT] [BUKU 01 DAN 02 DI GABUNG] daily life keluarga ribut
2M 212K 49
[SEKUEL DARI 'MAS AKSA'] ❝Lo milik gua gak ada yang boleh ngedeketin lo siapapun orang nya.❞-Alvaro satria Pratama. Yang satu goblok nya gak ketulung...
2M 180K 35
• BXB • 18+ • FAM'S • ACTION • "SIAPA DIA MARK JUNG !! Kenapa kau membawanya kemari, ini akan menjadi masalah besar untuk kita maupun dirinya!!" "Sor...