apapun yang kamu lakukan, senyum mu, tawa mu, cengiran kuda khas mu, dan panggilanmu terhadapku, aku menyukainya. semuanya.
-Akbar
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Pagi2 sekali Putri sdh datang ke sekolah dia hendak menyalin tugas Zania karna bukunya tertinggal di laci
"Del aku pinjam buku tugas B.Indo nah"
"Noh ambil aja di tas" ucap Zania yg lebih sibuk memerhatikan sang kekasih di depan mata dari pada sahabatnya
"Awas copot tuh mata"
Saat Putri hendak mengambil buku dilaci, dia merasakan ada kertas yg bahkan dia tidak ingat kapan menaruhnya
(Fyi guys, Putri tuh tipikal gabakal ninggalin kertas di laci. Nyamuk. Klo buku mah memang sering malas bawa berat katanya)
Lalu dia mengambil kertas itu
'Putri Desinta❤️'
Surat cinta? Bukannya sombong sih, walau dia sering menerima hal seperti ini tetap saja dia tak enak.
'aku tau ini bukan hal yg tidak benar untuk dilakukan seseorang yg bahkan gak pernah kamu sadari
Udah tau ga bener masih aja dilakuin_-, gumam Putri dalam hati
Tp aku gabisa nahan diriku sendiri. Will you meet me at thebackyard after school later?
Love,
SR
"Yah bagaimanapun aku harus nemuin dia supaya dia ga makin berharap" gumam Putri
"Mau nemuin siapa lo? Penggemar gaje lagi?"- Zania
"Lo ga kapok sama terakhir lo nemuin fans lo dan berujung lo gaberani ke sekolah 3 hari?" - Dimas
"Dari pada dia nambah berharap.. aku harus jelasin sejelas2nya ke dia"
"Heh tolol!" - Zania dan Dimas
"Klo lo dtg dia malah nambah ngarep tau gak?!" - Zania
"Intinya gw ttp dtg" ucap Putri final.
***
~Pulang sekolah~
Putri datang dengan santai lapangan kebelakang sekolah
Dia melihat seorang cowok bersender dinding dengan tampang coolnya
Tp.. postur itu seperti tidak asing
"Yo , Put!"
Akbar..??
"Akbar ngapain disini?"
"Numpang lewat aja. Ngapain lo disini sendirian?"
"Ooh.. itu.. ada yg mau Putri temuin"
"Oke. Yok"
"Ehhh mau kemana???"
"Kan kata lo ada yg mau lo temuin. Ya ayok temuin dia"
"Akbar gausah ikutt"
"Klo gw maunya ikut"
"Akbar tunggu sini aja ya?? Nanti klo Putri lama baru nyusul"
Akbar menghela napas kasar. Dia tau Putri akan menemui seseorang disini berkat Zania. Dan entah kenapa dia ada firasat buruk ttg pertemuan Putri ini.
Tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Dia juga tidak mau terlalu berkesan memaksa. Dan kenapa lo harus masang puppy eye gitu sih.. gw jadi gabisa nolak, batin Akbar
"Gw tunggu lo 10 menit. Ga balik, gw nyusul"
Putri tersenyum manis dan mengangguk. Lalu pergi ke lapangan belakang.
Disana ada seorang cowok jongkok sendirian. Sepertinya itu adalah 'SR' yg menunggunya
"Hai?" Sapa Putri
"Yo" cowok itu langsung berdiri tegap dan ternyata dia tinggi banget gais
"Kamu SR?"
"Yup, nama gw Shadam Rizal"
"Mau apa sampe ngajak Putri kesini?"
"gw mau nanya, benar lo cewe yang pernah hajar ketua geng Angkasa?
"Yang mana orangnya?"
Buset.. ni beneran orangnya? Masa Angkasa kalah sama cewek kecil begini? Malah tampangnya polos lagi , pikiri Shadam
Shadam mengeluarkan handphonenya dan memperlihatkan foto seorang cowok tampan dengam postur tegap dan badan atletis
"Kok kaya kenal ya.."
"Oooohh!! Itu komplotan goblok yang kerjanya ngebuli, malak, sama bolos itu ya?? Waktu itu dia gangguin teman sekelas Putri makanya Putri hajar deh. Gatau diri banget tu orang"
Shadam merasa tertohok dengan semua perkataan Putri. Ayolah, Shadam anggota dari geng Angkasa. Itu berarti dia masuk kategori 'goblok' yg Putri bilang
"Jadi bener lo orangnya"Shadam menyeringai dan bersiul nyaring
Tiba2 segerombolan cowok dengam cabe2an dibelakangnya mulai mendatangi mereka
"Hooo jadi ini yg berani hajar Angkasa sampe bonyok?" Ucap salah satunya
"Tampang polos banget lu. Sok sucih!!" Ucap salah seorang Cabe
"Tauk! Beraninya lo hajar Angkasa kita yg ganteng sampe babak belur begitu!" Balas teman sepercabaiannya
"Kita apain nih?" Sekarang giliran Shadam yang berkata sambil menyeringai tajam
"Apaan maksud lo bawa bubuhan begini?!" Putri tidak terima
"Hajar aja. Kita balas dendamnya Angkasa!"
"BENER TUH HAJ--"
bugghhhh!!!!
"Akbar!!"
"Lo lama. Gw capek nunggu sendirian. Ternyata tamu lo banyak"
"Lebih tepatnya tamu tak diundang" ucap Putri. Perlahan mennyeringai
Dan saat itu juga Putri mulai diserang sama bubuhan Shadam
Putri melawan mereka. Dan Putri sadar, Akbar membantunya dibelakang
Putri sangan mensyukuri pilihannya tadi pagi untuk menggunakan celana pendek, dia bisa dengan bebas menendang cowok2 itu tanpa malu jika segitiga bermudanya terlihat
Beberapa kali Akbar dan Putri seperti memiliki telepati, mereka bekerja sama menghajar bubuhan lemah itu.
Akbar menarik tangan Putri dan melemparnya. Untungnya reflek Putri bagsu, dia langsung menendang 2 cowok dihadapan Akbar
Beberapa saat kemudian bubuhan itu tumbang. Tinggal cabe2an nya aja yg masi ketakutan
"Lo kasih tau ke Angkasa Angkasa itu! Klo berani lawan gw sendiri! Jangan nyuruh bubuhan lemah kaya gini"
Teriak Putri, dan cabe2an itu lari terbirit2
"Bar kamu gapapa??? Ada yang luka??? Keseleoo?? Kanker?? Tumorr???"
"Yakali kelai bikin kanker Put" kekeh Akbar
Tiba2 Putri terduduk sambil memegangi perut bagian kanannya dan meringis
"Lo knapa???"
"Tadi kayaknya ada tendangan ngena.."
Akbar melepas tasnya dan memindahkannyaa ke depan badannya. Dia langsung menggendong Putri tanpa memperdulikan protes yg keluar dari mulut gadis itu
"Ihhhh!!! Turuninnn!!!! Akbarrr!! Turuninn gak??!! Malu tauu!"
Protes Putri sama sekali tidak didengarkan.
"Ssshhh!! Brisik! Lo kelai aja gapunya malu masa digendong begini malu"
"Itu beda begeee"
Dan Putri kembali meringis karna perutnya kembali sakit
"Makanya diem aja" ucap Akbar menyindir
Akhirnya Putri pasrah dengan Akbar. Akbar membawanya ke mobil dan langsung menuju rumah sakit
****
Sesampainya dirumah sakit
"Dibuka dulu seragamnyaa ya dek" ucap sang dokter
Akbar berdecak pelan. Dokter itu cowok dan berani2nya menyuruh Putri membuka seragamnya. Walau Akbar tau, itu untuk melihat keadaan perut Putri
Putri hanya manggut2 saja.
Dibukanya kancing seragamnya satu persatu dan menyisakan kaos tipis dan diangkatnya sedikit
Betapa kagetnya Akbar melihat ruam biru yg besar diperut Putri. Dia menggeram kesal, dalam hati dia mengucapkan sumpah serapahnya untuk siapapun yg menendang Putri tadi
"Kau berkelahi?"
Putri mengangguk kecil
"Dengan dia?" Dokter itu menunjuk dengan dagunya
Putri mengangguk kembali
"Tidak ada masalah dengan bagian dalamnya. Hanya memar terkena serangan, tp menurut saya ini akan agak lama sembuhnya. Jadi saya akan memberikan obat pereda nyeri, jaga2 jika kau merasakan nyeri yg menyiksa dan salep untuk meredakan memarnya"
"Dan untukmu, berhentilah berkelahi, kau tidak kasihan dengan pacarmu ini yg kena imbasnya?" Tanya dokter tersebut
"Nggak kok dok, dia malah membantu saya" - Putri
"Kau dengar sendiri katanya, paman"
"hah??? Paman??"
Dokter itu menghela napas kasar dan duduk dikursinya lalu terkekeh
"Yaa, berandalan kecil ini keponakanku tersayang"
"Menjijikan paman"
Putri terkekeh kecil
"Kau ambil saja salep yg biasa ku berikan di apotek nanti sekalian dengaan obat pacarmu"
Entah kenapa saat mendengar kata terakhir dokter itu Putri berdebar, malu, tpi tidak berusaha menyangkal. Dan sepertinya Akbar malah dengan senang hati tidak akan menyangkalnya
"eh dek Rama, luka2 lagi dek? mo ambil salep yang biasa?" ucap apoteker itu
sepertinya Akbar cukup dikenal disini , batin Putri
"iya buk, sekalian mo ambil obat buat cewek ini, ini daftarnya dari paman" ucap Akbar
"ihh, sekarang dek Rama sudah bawa neng geulis atuh, sukaknya, cantik hehehe" apoteker itu mencolek dagu Putri dan Putri hanya bis atertawa kecil dan berterimakasih.
sambil menunggu obat, Akbar memainkan HP nya dan Putri fokus dengan pemikiran yang tiba2 terlintas dipikirannya
"Bar"
"hmm"
"kenapa kamu dipanggil Rama disini?"
"keluarga gw pada manggil gw Rama, memang nama panggilan dari kecil, jadi klo orang yang gatau nama panjang gw pasti bakal manggil gw Rama. tapi gw lebih suka Akbar daripada Rama sekarang"
"why?"
"karna lo selalu manggil gw Akbar" ucap Akbar seraya tersenyum manis pada Putri. sneyuman paling tulus dan paling menawan yang pernah Putri lihat. dan tiba2 saja Putri merasa bdannya panas dan jantungnya berdetak duakali lebih cepat dan tanpa sadar, wajahnya sudah semerah tomat sekarang"
****
Tbc
~~