Para pemudah pernah bersumpah kepada Indonesia.
Akan bersatu dalam tumpah darah bangsa dan bahasa.
Bahwa pemudah akan selalu menghaturkan bakti .
Memastikan sumpah pemudah tetap relevan hingga kini.
Menyediakan jika pemudah ikut mempertajam perpecahan.
Malah aktif menyebarkan ujaran kebencian.
Gampang hanyut oleh informasi sembarangan.
Larut dalam propaganda politik murahan.
Indonesia adalah keberagaman yang seharusnya menguatkan.
Rawatlah dengan segala kemampuan yang dapat di arahkan.
Jangan mau sekedar menjadi serdadu bagi generasi tua.
Sebab masa depan justru milik kita para pemuda.
Buatlah barisan sendiri selagi bisa .
Jngan silau dengan para berhala yg sibuk merebut kuasa .
Jadilah penenang bagi rakyat yg gelisa .
Jadilah penentu ketika jalan terlihat buntu.
Sejarah pemuda adalah sejarah revolusi.
Pemuda adalah motor perubahan yg hakiki.
Karna pemuda kesadaran berbangsa tumbuh se abad lalu.
Di bumi Pertiwi yg ratusan tahun di jajah bangsa kompeni.
Siapa yg tak takjub karna supah sekelompok pemuda untuk bersatu nusa ,satu bangsa dan satu bahasa.
Maka jadilah Indonesia.
Negri dengan beragam suku dan3 religi.
Yg sebelumnya tak selebih dari sekedar dongeng dan imajinasi.
Pemuda bergerak mencari jalan kemerdekaan.
Tanpa pemuda proklamasi,rapat ikada atau pertempuran surabaya tak akan terlaksana.
Pemuda ada di jalan revolusi yg lain.
Ketika pemuda sadar politik terlalu lama menjadi panglima dan ekonomi makin mendekati anarki , maka pemuda menuntut suksesi.
Merekah mendesah alih kepemimpinan nasional
Dari tangan pemimpin besar revolusi , serta membersihkan politik dari Anasir kiri .
Pemuda dari setiap angkatan berpadu setiap jiwa .
Meletusnya peristiwa malari sejatinya adalah ketidak puasan anak negri terhadap modal asing yg merusak ekonomi.
Sekali lagi pemuda menjadi penyambung revolusi.
Pemuda lah yg menduduki gedung DPR dan MPR.
Mendesah resim untuk runtuh .
Dan menjadi pengawal resmi atas orde reformasi.
Benar kata bung Karno 1000 org tua hnya bisa bermimpi .
Maka berikan aku 10 pemuda maka akan ku gancangkan dunia.
Sabtu 27-10-2018
Ahmad Cambang