NERD GIRL [TAMAT]

By Windflowersxyz

1.4M 45.6K 3.2K

Tidak mudah bagi Ayana Zevaana bertahan di sekolahnya mengingat ia selalu mendapat bully, ejekan dan juga hin... More

01. Nerd Girl
02. Nerd Girl
03. Nerd Girl
04. Nerd Girl
05. Nerd Girl
06. Nerd Girl
07. Nerd Girl
08. Nerd Girl
09. Nerd Girl
10. Nerd Girl
11. Nerd Girl
12. Nerd Girl
13. Nerd Girl
14. Nerd Girl
15. Nerd Girl
16. Nerd Girl
17. Nerd Girl
18. Nerd Girl
20. Nerd Girl
Bukan Update
Change Girl - 21
Change Girl - 22
Change Girl - 23
Change Girl - 24
Change Girl - 25
Change Girl - 26
Change Girl - 27
Change Girl - 28
Change Girl - 29
Change Girl - 30
Change Girl - 31
Change Girl - 32
Change Girl - 33
Change Girl - 34
Change Girl - 35
Change Girl - 36
Change Girl - 37
Change Girl - 38
Change Girl - 39
Change Girl - 40
Change Girl - 41
Change Girl - 42
Change Girl - 43
Change Girl - 44
Change Girl - 45
Change Girl - 46
Change Girl - 47
Change Girl - 48
Change Girl - 49
Change Girl - 50
Change Girl - 51
Change Girl - 52
Change Girl - 53
Change Girl - 54
Change Girl - 55
Change Girl - 56
Change Girl - 57
Change Girl - 58
Change Girl - 59
Change Girl - 60 End
SEQUEL NERD GIRL

19. Nerd Girl

23.1K 755 42
By Windflowersxyz


Selamat membaca...

+++

"Ini rumahmu?" Tanya Damien yang saat ini sedang duduk diruang tamu rumah Ayana.

Ayana mengangguk pelan "Iya ini rumahku, kecil dan sederhana"

"Apa aku boleh berkunjung lagi?" Tanya Damien lagi.

Ayana terdiam ia ragu untuk mengiyakan ucapan Damien tapi ia tidak enak hati mengingat selama ini Damien begitu baik kepadanya. "Ya, kau boleh berkunjung kemari"

Suasana menjadi hening tidak ada lagi yang berbicara, Damien melihat sekeliling rumah Ayana baginya rumah Ayana luasnya seperti kamarnya. "Apa kau nyaman tinggal dirumah ini?"

Ayana mengernyit bingung untuk apa Damien menanyakan itu, tentu saja rumah ini sangat nyaman bagi Ayana "Aku tahu rumahku kecil tapi aku sangat nyaman tinggal disini"

"Aku bisa mencarikan rumah untukmu yang lebih besar" Ujar Damien.

"Tidak perlu Damien. Kau tidak perlu repot-repot untuk mencarikan rumah yang besar untukku karena rumah kecil ini saja sudah cukup" Ayana tersenyum tulus.

Damien merutuki dirinya yang telah lancang menawarkan diri untuk mencarikan rumah yang besar. "Maaf kalau aku telah lancang dan membuatmu tersinggung"

Ayana tersenyum simpul "Tidak apa Damien, aku tidak merasa tersinggung dengan ucapanmu"

Damien menatap Ayana yang penuh lecet dan luka tapi ia tidak habis pikir Ayana masih bisa tersenyum dalam keadaan seperti itu.

"Kau penuh lecet dan luka dan itu harus segera diobati" Ujar Damien.

Ayana menggeleng pelan "Tidak perlu Damien, aku bisa mengobatinya sendiri" Tolak halus Ayana.

Damien tersenyum ia sudah tahu kalau Ayana pasti akan menolak "Kau selalu saja menolak"

Ayana terdiam ia bingung apa yang ingin dia katakan. Sedangkan Damien tetap saja tersenyum memandangi Ayana yang kebingungan.

"Aku mengerti kenapa kau selalu saja menolak, kau tidak perlu merasa tidak nyaman padaku. Anggap saja aku ini sebagai teman atau sebagai sahabat"

Ayana kembali terdiam, berteman bahkan bersahabat dengan Damien tidak pernah terlintas dipikirannya karena ia sadar diri bahwa ia tidak pantas berteman dengan seorang Damien Eldreda.

"Ayolah Ayana kalau kau merasa tidak pantas berteman dengan Damien lalu bagaimana perasaanmu kepada Alvaro apakah juga pantas atau tidak"Pikirnya.

"Apa Alvaro melihat kejadian tadi?" Tanya Ayana dalam hati.

Ayana menggelengkan kepalanya kenapa ia malah memikirkan Alvaro, tanpa bertanya pun ia pasti sudah tahu jawabannya. Walaupun Alvaro melihat kejadian tadi ia juga tidak akan perduli.

Damie menatap Ayana begitu intens ia menyadari kalau saat ini Ayana sedang memikirkan sesuatu sehingga membuat Ayana terdiam cukup lama.

"Ayana, apa kau sedang memikirkan sesuatu?" Tanya Damien.

Dengan cepat Ayana menatap Alvaro "Tidak, aku tidak memikirkan sesuatu"

Damien mengangguk pelan ia tahu kalau sebenarnya Ayana sedang memikirkan sesuatu entah itu apa tapi ia memilih untuk diam.

sepertinya aku harus kembali kesekolah. Aku pamit pergi dulu" Damien berdiri dan menuju pintu dengan diikuti Ayana.

Ketika didepan pintu langkah Damien berhenti dan ia berbalik sehingga posisi Damien menghadap tepat didepan Ayana.

Damien tersenyum menatap Ayana "Kau harus istirahat dan jangan lupa obati lukamu, semoga cepat sembuh" Damien mengatakan itu sambil mengusap pelan kepala Ayana membuat Ayana diam membeku menerima perlakuan Damien yang menurutnya sangat manis.

Setelah itu Damien beranjak pergi keluar dari rumah Ayana dan ia langsung menjalankan mobilnya untuk menuju sekolahnya. Sedangkan Ayana masih terdiam didepan pintu sambil melihat kepergian Damien.

Ayana beranjak masuk kedalam rumahnya dan langsung menuju kamarnya, ia merasa sangat lelah akibat kejadian tadi. Bahkan ia baru beberapa menit sampai disekolah setelah itu ia harus kembali lagi kerumah. Ayana berharap semoga mulai besok kehidupannya akan tenang tidak ada lagi yang akan membullynya walaupun ia tahu pasti akan masih ada orang-orang yang menghinanya.

Ayana duduk diatas kasurnya, Ayana hanya bisa menghela napas ketima melihat tangan dan kakinya lecet. "Bahkan luka yang kemarin saja belum sembuh sudah ditambah lagi dengan luka yang baru"

Ayana mendengus geli ketika ia menyadari kalau apa yang baru saja ia katakan tadi begitu puitis.

Tiba-tiba saja Ayana menyadari sesuatu dengan cepat ia mengambil ponselnya yang terletak diatas nakas. Ia memandang ponsel itu dengan tatapan kosong. Ia mulai mengecek pesan dan ternyata pesan yang ia kirim pada Nathaniel tidak kunjung dibalas.

"Apa kau benar-benar pergi meninggalkanku sendirian?" Tanya Ayana sambil memandang langit-langit kamar. "Bahkan aku tidak sempat mengucapakn selamat tinggal padamu" Lanjutnya.

Ayana menundukkan kepalanya dan ia menatap liontin yang melingkar indah dilehernya, dengan pelan ia melepas liontin tersebut dan memandanginya dengan tatapan sendu.

"Bahkan aku juga tidak sempat mengucapkan terima kasih untuk liontin ini"

Air mata Ayana menetes ia masih tidak percaya kalau Nathaniel benar-benar pergi dan tidak tahu apakah dia akan kembali atau akan menetap disana. Ayana kembali memasang liontin tersebut kelehernya, setelah itu ia memegang ponselnya kembali dan mulai mengetikkan sesuatu diponselnya.

AyanaZevaana

Hai El, aku masih tidak percaya kalau kau benar-benar pergi ke-Amerika, bahkan aku tidak sempat mengucapkan selamat tinggal. Bahkan aku juga tidak sempat mengucapkan terima kasih karena kau telah memberiku liontin yang sangat indah kau tenang saja liontin ini pasti akan kujaga dengan baik.

Sebenarnya aku sedih karena kamu mendadak pergi tapi aku bisa apa, mencegah kau pergi pun aku tidak bisa. Aku pasti akan merindukanmu, terima kasih selama ini telah menjadi temanku. Semua kebaikanmu selama ini tidak akan aku lupakan.

Ayana mulai mengirim pesan tersebut dengan air mata yang terus menetes.

"Kuharap kau tidak akan melupakanku dan benar-benar akan menemuiku kembali" Lirih Ayana.

Ayana merasa lelah tanpa sadar ia mulai memejamkan matanya dan tertidur.

***

Seperti biasa ketika pelajaran dimulai ia akan memilih berdiam diri dirooftop daripada mengikuti pelajaran yang menurutnya sangat membosankan.

Entah kenapa kejadian pagi tadi tiba-tiba saja terlintas dibenak Alvaro, ia dengan sangat jelas melihat ekspresi Damien yang begitu marah besar kepada Keysha dan kedua temannya. Setahunya Damien tidak pernah perduli dengan gadis manapun bahkan sampai mengeluarkan seseorang dari sekolah hanya demi seorang gadis.

"Bahkan sampai saat ini aku belum menemukan apa istimewanya gadis cupu itu" Sinis Alvaro sendirian.

Alvaro mengambil sebatang rokok dikantongnya kemudian ia menyalakan rokok tersebut dan menghisapnya.

Alvaro terus menghisap rokoknya sesekali ia memejamkan matanya karena ia menikmati hisapan demi hisapan rokok tersebut.

Tiba-tiba senyum miring tercetak dibibir Alvaro, ia telah menemukan sesuatu yang menarik "Sepertinya memainkan amarahmu sangat seru, Damien. Dan tunggu saja drama apa yang akan kubuat"

+++

Bagaimana chapter 19 ini menurut kalian. Maafkan saya bila ceritanya semakin gak nyambung. Maaf update nya lama karena kadang susah menemukan ide untuk melanjutkan. Tapi diusahain updatenya cepat.

Jangan lupa vote saran dan krtiknya untuk cerita ini.

Continue Reading

You'll Also Like

29.9M 2.5M 70
Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga. Cowo...
48.7M 4.2M 35
[Telah Dibukukan, Tidak tersedia di Gramedia] ❝Untukmu, Na Jaemin. Laki-laki tak sempurna Sang pengagum hujan dan sajak❞ ©tx421cph
AREKSA By Itakrn

Teen Fiction

34.2M 3.3M 64
"Perasaan kita sama, tapi sayang Tuhan kita beda." ****** Areksa suka Ilona Ilona juga suka Areksa Tapi mereka sadar... kalau mereka berbeda keyakina...
10.6M 788K 56
Alika Syakilla, gadis polos dan ceroboh yang terpaksa tinggal di rumah keluarga Devin karena sebuah perjodohan. Devin Arya Mahesa, sepupu jauh sekali...