A Mysterious Nerd

By Riaratnaaa

45.2K 1.9K 24

Ibu Aruna,Jesabelle mengalami pelecehan seksual sewaktu masih SMA.Pelakunya adalah teman seangkatannya,Jason... More

Identitas Baru
Teman Sekelas
Informasi
Penyelamat
Sorot Balik
Pelajaran dari Keandra
Titik Terang
Marianne
Tatap Muka
Melapor
Erik Javoiss Momoa
Peradilan
Balas Dendam
Ditikam
Koma
Penantian
Tamat
Info

Kembali Bertemu

1.7K 93 1
By Riaratnaaa

  Aruna berlari menuju tempatnya bekerja.Hari ini seharusnya menjadi hari pertamanya bekerja di perusahaan itu,namun di tengah perjalanan mobilnya mendadak mogok dan mengharuskan dia harus berjalan kaki.

Setelah menyapa beberapa pegawai yang kebetulan berpapasan dengannya,ia kemudian memasuki ruangan khusus sekertaris.Ruangannya tidak jauh dengan ruangan milik CEO perusahaan ini,hanya dibatasi dinding sebagai sekat pemisahnya.

Aruna menghempaskan dirinya ke kursinya.

Hah—

Selama beberapa saat hanya deru nafasnya yang terdengar.

Beberapa saat kemudian,terdengar bunyi pintu ruangannya diketuk.

"Masuk!"

Seorang office boy masuk ke ruangan Aruna dan menyampaikan pesan dari CEO.

"Nona Aruna diminta ke ruangan CEO."

Setelah menyampaikan pesannya,OB tersebut pamit undur diri.

Aruna mendengus kesal namun tetap melaksanakan perintah atasannya.

Aruna mengetuk pintu ruangan di depannya.Setelah sang pemilik mempersilahkannya masuk,barulah ia melangkah masuk ke dalam.

CEO tersebut mempersilahkan Aruna untuk duduk.

"Terlambat datang dihari pertama bekerja,heh?"

"Maaf,pak." Aruna menunduk dalam,bukan karna takut namun karna malas bersitatap dengan orang di depannya.

"Sebagai hukumannya,mulai besok kamu akan bekerja disini,satu ruangan dengan saya." Putus CEO tersebut.

Otomatis Aruna langsung menatap orang di depannya.

"Tapi pak—."

"Tidak ada tapi-tapian.Sekarang silahkan kembali ke ruangan kamu,silahkan nikmati jam-jam terakhir kebebasan kamu.Karna mulai besok saya akan mengawasi kamu."

Aruna keluar dari ruangan itu tanpa merasa harus pamit terlebih dahulu.Bahkan ia membanting pintu ruangan itu dan hanya dibalas kekehan oleh sang atasan.

Sekembalinya ia ke ruangannya,ia langsung mengalihkan perhatiannya pada laporan-laporan di hadapannya.Ia berniat melampiaskan kekesalannya dengan melakukan hal-hal yang positif,contohnya dengan menyelesaikan tugas laporan yang seharusnya untuk minggu depan.

Saat Aruna sedang asik berpacaran dengan laporan-laporan di depannya,tiba-tiba ponselnya berdering.Ada panggilan masuk dari Boss.
'Mau apa lagi orang ini?' Pikir Aruna.

Ia mengulur waktu menjawab panggilan tersebut,siapa tau orang itu bosan menunggu lalu mematikan sambungan teleponnya.

Benar dugaan Aruna,beberapa saat kemudian orang tersebut memutus panggilannya.Aruna berniat kembali melanjutkan pekerjaannya,namun ponsel nya kembali berbunyi.Ia mengabaikan panggilan itu selama beberapa saat,namun kemudian dengan terpaksa ia mengangkatnya karna pomselnya tidak henti-hentinya berbunyi.

"Apa?" Jawab Aruna dengan ketus.

"Begitukah caramu menyapa atasanmu,Nona Aruna?"

Aruna memutar bola matanya karena jengah dengan tingkah atasannya yang gila hormat ini.

"Maaf pak,ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya berusaha lebih sopan.

"Buatkan aku kopi dan segera antar ke ruangan ku!" Kata atasan Aruna dengan nada memerintah.

"Pak,saya ini sekretaris anda bukannya office girl." Orang tersebut benar-benar membuat Aruna kehilangan kesabaran.Seenaknya saja ia memerintah ya membuatkan kopi.Kalau ada uang tip nya tentu ia tidak akan masalah.

"Aku memintamu membuatkan kopi bukan sebagai office girl tapi sebagai seorang calon istri."

Aruna menekan tuts keyboard nya dengan keras seolah menyalurkan ketidak sukaannya terhadap kalimat atasannya.

"Memang siapa yang mau menjadi istrimu?Aku sudah punya pacar dan aku hanya akan menikahi pacarku." Tegas Aruna.Sebenarnya ia tidak benar-benar memiliki pacar,ia hanya ingin menghindari orang satu ini.

Orang di seberang telepon itu tertawa terbahak membuat Aruna mencebikkan bibirnya karena kesal.

"Memangnya ada yang mau dengan gadis galak sepertimu selain aku?Lagipula kau harus ingat,aku sudah menghak patenkanmu sejak pertama kali aku melihatmu."

Aruna memutus sambungan teleponnya secara sepihak lalu mematikan ponselnya.
'Enak saja orang itu meng-hak milik kan aku,aku hanya milik orang tuaku' Batin Aruna.

"Menyebalkan." Ia mengerucutkan mulutnya,sebal.

Flashback

  Seorang pemuda yang diketahui sebagai CEO perusahaan ternama di kota ini terlihat sedang berkutat dengan tumpukan kertas di mejanya.

"Cate,bawakan semua laporan yang perlu ku tanda tangani!" Perintahnya melalui sambungan telepon.Setelah itu ia langsung memutuskannya tanpa menunggu persetujuan atau sekedar tanggapan dari sang penerima telepon.

"Ver—." Panggil seorang perempuan yang merupakan HRD di perusahaan itu.

"Britney,bisa tidak kau mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke ruangan ku."

"Biasanya kau juga tidak mempermasalahkannya." Perkataan Veron membuat air mata Britney mulai menggenang di pelupuk matanya.Sejak ia hamil,ia jadi sangat sensitif.Bahkan perkataan Veron yang sebenarnya biasa saja jadi terdengar begitu pedas di telinganya.

Veron merasa bersalah melihat Britney hampir menangis.

"Hei—sudah ya,aku minta maaf.Tidak masalah jika kau mau masuk ke kelasku tanpa permisi sekalipun." Veron mengusap-usap punggung Britney agar dia tenang.

"Baiklah untuk kali ini aku berbaik hati memaafkanmu." Kata Britney lalu berlalu meninggalkan Veron,Britney duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan kursi kebesaran Veron.

Veron geleng-geleng kepala melihat Britney yang moodnya gampang berubah-ubah.Saat ini Britney memang tengah hamil anak dari rekan kerjanya setelah enam bulan lalu mereka menikah.Bukannya memilih untuk stay di rumah atau setidaknya bekerja di kantor suaminya,Britney malah memutuskan untuk tetap bekerja dengan Veron.Katanya ia akan setia menemani Veron sampai Veron akhirnya menikah.Ia tidak ingin Veron sampai lupa menikah karena terlalu sibuk bekerja.

"Ikut aku mewawancarai calon pegawai siapa tahu ada yang cocok kau jadikan sekertarismu!" Ajak Britney.

"Mewawancarai calon pegawai baru itukan tugasmu lagipula aku juga tidak memerlukan sekretaris." Tolak Veron secara halus.Ia tidak ingin Britney kembali tersinggung.

Britney meletakkan setumpuk kertas berisi profil calon pegawai.
"Baca dulu profil mereka,siapa tahu kau tertarik."

"Sudahlah kau saja.Aku sedang sibuk.Aku akan melakukan meeting yang seharusnya untuk satu minggu ke depan sekaligus dalam sehari ini.Setelah itu aku akan menemui Aruna untuk melamarnya.

"Benar kau tidak tertarik menemui mereka?" Tanya Britney untuk memastikan.

"Hmm." Gumam Veron.

"Kamu tidak tertarik jika aku bilang salah satu calon pegawaimu bernama Aruna Morales?"

Veron langsung mengalihkan pandangannya dari tumpukan kertas di depannya.Ia langsung berjalan ke ruangan yang biasa digunakan untuk mewawancarai calon pegawai baru dan meninggalkan Britney.

Veron masuk tanpa merasa perlu untuk mengetuk pintu terlebih dahulu.Para pegawai yang bertugas mewawancarai calon pegawai baru merasa heran karena tidak biasanya CEO perusahaan mereka turun langsung menemui calon pegawai.

Netra Veron bertemu dengan manik mata seorang gadis yang menatapnya terkejut bahkan sampai membuka mulutnya.

Veron menghampiri gadis itu,menarik tangannya agar berdiri lalu mendekapnya.
"Finally,I found you."

Gadis itu memberontak tak nyaman dalam pelukan Veron.Pertama karna merasa sesak nafas akibat pelukan Veron yang terlalu erat.Kedua karna ia malu menjadi bahan tontonan orang-orang.

Menyadari ia sedang jadi bahan tontonan,Veron segera melepas pelukannya lalu berdehem singkat.

"Ehem,mulai hari ini kami jadi sekertaris saya.Kamu bisa bekerja mulai besok.Britney akan mengantarmu ke ruanganmu.Saya permisi." Veron berjalan meninggalkan ruangan.Ia berpapasan dengan Britney yang berdiri di ambang pintu,Britney memberikan tatapan tajamnya.

Bukannya ia tidak senang  mengantar Aruna,,tetapi ia baru sampai setelah bersusah payah menyusul Veron ke ruangan ini,dan sekarang Veron malah memintanya mengantar Aruna,itu berarti ia harus berjalan lagi untuk sampai ke lift lalu berjalan lagi dari lift melewati ruangan Veron.Kakau ia tahu akan begini jadinya,Britney lebih memilih menuggu di ruangan Veron.

"Untung kau sahabatku,kalau tidak aku pasti sudah melemparmu dari rooftop gedung ini." Bisik Britney ke telinga Veron.

Flashback End

  Aruna sedang menunggu taksi.Ia ingin pergi ke bengkel untuk mengambil mobilnya.

Sebuah mobil mewah berhenti di hadapan Aruna.Veron keluar dari mobil dan tersenyum manis kepada gadis di depannya.

"Ayo aku antar!" Ajak Veron,masih dengan senyum tersungging di bibirnya.

"Tidak, terimakasih." Tolak Aruna.

"Aku tidak menerima penolakan." Veron mendorong punggung Aruna agar memasuki mobil.

Di perjalanan Aruna diam saja,menghiraukan Veron yang asik berceloteh.

Perlu waktu sekitar 25 menit untuk sampai ke bengkel tersebut.Disana mobilnya sudah terparkir rapi seperti baru di cuci,padahal tadi ia hanya meminta kepada pegawai bengkel untuk menservice mobilnya.

"Berapa yang harus aku bayar?" Tanya Aruna.

Setelah pegawai bengkel menyebutkan nominal yang harus Aruna bayar,ia mengeluarkan dompet dari dalam tas nya.

Namun Veron menahannya,ia sudah terlanjur membayar biayanya sekaligus uang tip untuk pegawai itu.

"Aku menganggapnya sebagai hutang."

"Bayar dengan hatimu." Sahut Veron.

Aruna yang hampir memasuki mobilnya,kembali menghadap Veron.

"Kau yakin ingin hatiku?" Tanya Aruna.

"Tentu saja,aku mencintaimu." Balas Veron dengan tegas.

Aruna melihat keseriusan di mata Veron.
Kemudian ia memasuki mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya.Lalu ia membuka sedikit kaca jendelanya.

"Kalau kau memang mencintaiku,temui ayahku." Setelah itu ia menjalankan mobilnya meninggalkan Veron yang berkali-kali mengucapkan kata 'yes' sambil mengepalkan tangannya.

Continue Reading

You'll Also Like

KANAGARA [END] By isma_rh

Mystery / Thriller

7.7M 555K 93
[Telah Terbit di Penerbit Galaxy Media] "Dia berdarah, lo mati." Cerita tawuran antar geng murid SMA satu tahun lalu sempat beredar hingga gempar, me...
1.2K 212 9
"Kalian tau gasih ruang aula yang terbengkalai itu? katanya pintunya gabisa dibuka" Tanya Hazel memecah keheningan diantara mereka. "Setau gua sih ka...
7K 535 12
정재현 & 정채연 "Aku suka padamu, Chaeyeon. Ah tidak, aku mencintaimu, Jung Chaeyeon."
113K 6.7K 64
Berawal dari hobi membaca novel tentang Gus. Khalisa Syairah Khaulah memutuskan untuk pindah ke pesantren. Jika kebanyakan dalam cerita yang dia baca...