Love, Hope, Smile #3

By augustsaturday

222 2 0

The 3rd series of December is Coming. When the December is coming talked almost about dreamland with dreamy a... More

Prolog: Saat 60 detik itu berlalu
Begin
First meet after along time
Cloudy
Bulan kedua
Lapangan skateboard
Ulang tahun Yoongi
Good day
Dia kembali
Seseorang di hati Jungkook
Ingatan Taehyung kembali
Sosok Alice di mata Nara
Jeju yang tak pernah diduga
Paris is her serendipity and euphoria
Pertanyaan tentang sesuatu yang hilang
After throwing away my heart
Fated to love you?
Alice, Jungkook, Nara
Alice, Jungkook, Alaia
Mereka pernah punya perasaan yang sama
Cinta yang terlambat disadari
Pertemuan tak terduga pt.2
The untold truth: tentang Jin, Jimin, dan rahasia Harry
Wanita paruh baya dan mimpinya
Back to December: Winter Wonderland
Don't turn around: Autumn Park
Epilog: past future

Paris in the rain

6 0 0
By augustsaturday

Alice menghabiskan akhir pekannya dengan baik. Dia banyak mengambil gambar dan video selama dia di Le Castellet. Siang hari dia pergi ke Paris untuk liburannya lagi. Setibanya di Paris, dia langsung pergi ke hotel yang sudah dipesan oleh pihak Bighit. Lokasi kamar Alice berada satu lantai dengan BTS dan juga beberapa staf Bighit. Selain liburan, BTS juga akan menyelesaikan jadwal pribadi mereka selama hampir satu minggu disana sekaligus liburan mereka. Alice tidak akan terlibat dengan jadwal pribadi BTS, tapi dia bisa ikut kemana BTS pergi selama di Paris.

"Ah melelahkan!" Alice menghabiskan hari pertamanya di Paris dengan mengembalikan energinya, hanya di dalam kamar hotelnya.

Keesokan harinya, Alice mulai keluar dari kamar hotelnya dan pergi ke daerah sekitar hotelnya untuk mengambil beberapa foto seraya menunggu BTS datang. BTS dijadwalkan datang pukul 6 sore. Alice dan BTS akan bertemu di sebuah tempat makan sebelum BTS menuju hotel mereka.

"Aku pikir besok waktu yang cocok untuk pergi ke museum itu?" Alice melihat jadwal kunjungan museum Louvre. Dia menghela napasnya lalu pergi ke tempat makan janjiannya dengan BTS dan yang lainnya.

Setibanya di tempat makan itu, Alice bertemu dengan seseorang yang ia kenal di Bighit. Pertemuan Alice rupanya mencuri perhatian seseorang yang tak lain adalah salah seorang penggemar BTS, yang kebetulan sedang makan di tempat yang sama dengan BTS dan rupanya dia mengenal dengan orang Bighit tadi.

Beruntungnya, Alice dan orang Bighit tadi memilih meja makan yang berbeda dari penggemar BTS, maksudnya di ruangan yang berbeda. Beberapa menit kemudian, BTS datang dan penggemar tadi mendadak terkejut dan segera mengambil ponselnya. BTS baru aja melewatinya. "Beruntungnya aku hari ini! Apa ini jadwal pribadi mereka?" sahutnya. Tidak ada seorangpun yang tahu tentang jadwal pribadi BTS ke Paris. Akhirnya penggemar BTS tersebut mengurungkan niat untuk memposting video yang dia ambil tadi ke media sosialnya.

Alice dan BTS akhirnya menikmati makan malam bersama. Banyak sekali obrolan yang mereka bicarakan dan juga seseorang juga memberitahukan jadwal mereka. "Wah besok free time?" sahut Jin. Salah seorang staf Bighit mengangguk. "Kemana rencana kalian?" tanya Jin pada yang lainnya. Jin juga bertanya kemana Alice akan pergi besok, "aku punya jadwal sendiri besok. Jadi...aku akan merahasiakannya dari kalian." Alice tersenyum dengan sengit.

"Kenapa?" sahut Jin.

"Kenapa?" sahut Alice menuru ucapan Jin. Jin tak segan-segan menjitak kepala Alice.

"Ya...karena aku capek harus ketemu kalian terus," respon Alice.

"Ah...," Taehyung tiba-tiba merespon obrolan Alice dan Jin.

"...aku rasa dia capek ketemu kita lagi." Taehyung tertawa bersama Jimin dan Jungkook.

"Taehyung!" Jhope memanggil Taehyung. "Apa kita harus pergi besok?" tanyanya.

"Hyung..., sorry. Tapi aku juga punya tempat khusus untuk aku datangi besok." Taehyung bahkan meniru cara bicara Alice.

"Woah!" kata Jhope.

"Hoseok! Ayo!" Namjoon merespon ajakan Jhope yang ditolak Taehyung barusan.

"Terbaik!" Jhope memuji Namjoon.

Akhirnya Jin, Jimin, Jungkook, dan Suga memilih untuk menetap di hotel. Sementara, sisanya akan pergi keluar untuk urusan mereka masing-masing. Taehyung pun luluh dengan rayuan Namjoon untuk bergabung dengan mereka. Taehyung akan menyusul saat urusannya selesai. "Oke," sahut Namjoon.

***

Semuanya bangun telat, tak terkecuali Alice. Dia bahkan melewatkan jam makan paginya. Dia baru sepenuhnya sadar saat siang hari. Alhasil Alice harus mengundur waktunya untuk pergi ke museum itu. "Malvin bilang...museum itu sangat cantik saat matahari terbenam. Kalau gitu...aku akan pergi sore." Akhirnya Alice memilih untuk pergi sore hari. Saat dia keluar dari kamarnya, dia melihat Taehyung, Namjoon, dan Jhope bersama. "Sepertinya mereka mau pergi juga," sahut batinnya.

Taehyung mengganti rencananya hari ini, Namjoon dan Jhope akan bergabung bersamanya untuk pergi ke tempat yang dia ingin datangi. Namjoon sangat antusias saat dia tahu kemana Taehyung akan pergi. "Aku dengar sore ini akan hujan," sahut Jhope saat mereka tiba di Lobby, tapi kenyataannya hari ini sangat cerah. "Ini masih musim panas, Hyung." Taehyung merespon ucapan Jhope.

Mereka bertiga pun pergi, yang kemudian disusul Alice. Saat Alice pergi, Jungkook dan Jimin tak sengaja melihat Alice pergi. "Kemana dia akan pergi?" tanya Jimin. Jungkook menggelengkan kepalanya, "dia terus menyimpannya sendiri saat aku bertanya padanya. Aku pikir dia takut kita akan bergabung bersamanya." Jimin tertawa. "Kemana kita akan makan?" sahut Jimin. Jin tidak bisa ikut karena dia memilih untuk tetap di hotel. Jungkook membawa kameranya saat ia keluar bersama Jimin. Dia berniat untuk membuat video baru bersama Jimin di Paris.

Alice tiba di museum itu. Sore ini terlihat sedikit ramai. Dia masuk mengambil antrian. Saat dia bisa masuk ke dalam museum Louvre, dia bergumam bahwa hari ini adalah hari yang tak ingin dia lupakan. Dia benar-benar menikmatinya hingga tanpa terasa dia menyita waktu hampir dua jam. Dia keluar tepat saat matahari hampir terbenam. Dia buru-buru pergi ke piramida terkenal di museum Louvre.

Alice sedikit heran karena saat ia tiba disana, suasananya begitu sepi. Tidak banyak orang yang datang melihat piramida. "Ah sedikit menakutkan saat harus berdiri sendiri disini," sahut Alice. Dari kejauhan dia bisa melihat sebuah piramida yang diterangi lampu dari dalamnya. Dia mengambil gambar dari kejauhan dan juga suasana di sekitarnya. "Aku akan menunjukkan ini pada Malvin."

Matahari perlahan mulai terbenam dan cahaya semakin minim. Alice bergegas mendekati piramida itu. Dia terhenti dan seketika teringat tentang suasana yang sepertinya pernah ia lihat. "Dimana?" sahutnya. Angin datang membelai rambutnya dan kepalanya terangkat melihat ke arah langit, "apa aku pernah mengalami ini?" sahut batinnya lagi. Matahari kini sudah tenggelam.

Alice mulai hanyut dalam pikirannya saat ia menatap ke arah piramida itu. "Apa ada sesuatu yang benar-benar bisa membawaku kesini?"

"Ini tidak mungkin terjadi begitu saja?"

"Aku seperti punya perasaan bahwa aku harus menemui seseorang di tempat ini."

"Apa itu benar?"

Ingatan Alice kembali, "ah!" dia mengingatnya sekarang.

"Mimpi itu!"

Alice buru-buru melihat jamnya, "10 menit lagi."

Rupanya Alice pernah bermimpi, dia pergi ke sebuah museum yang tak lain adalah Museum Louvre. Dia pergi dan bertanya pada dirinya tentang seseorang yang ingin dia temui di museum itu.

"Kapan kita akan bertemu?"

Alice bisa mengingatnya dengan jelas sekarang. Di mimpi itu dia bertemu dengan sosok lelaki berbaju hitam yang mengenakan topi berwarna hitam juga. Lelaki itu datang mengejutkannya saat matahari benar-benar tenggelam. Alice melihat jamnya lagi, "lima menit lagi." Dia mulai penasaran. Dia penasaran siapa sosok ia temui di mimpinya.

Saat waktu menunjukkan waktu pukul 8.45 malam, jantungnya berdegup semakin kencang, "seharusnya dia muncul." Alice melihat ke sekelilingnya, tapi dia tak melihat sosok lelaki seperti yang dia mimpikan.

"Dimana dia?" sahut batinnya. Dia menghela napasnya. "Mimpi hanyalah mimpi, bagaimana mungkin bisa menjadi kenyataan?" Dia menyadarinya saat waktu sudah lewat satu menit. Dia kembali menatap piramida itu dan mengatakan, "setidaknya mimpi itu bisa membawaku ke tempat ini." Dia tersenyum dan hendak pergi.

Seketika Alice hendak berbalik, dia melihat bayang-bayang seseorang berdiri di belakangnya. "Woah! Jangan main-main karena ini tidak lucu jika ada hantu disini." Dia mulai takut tapi sekaligus penasaran. Dia perlahan membalikkan tubuhnya dan saat tubuhnya benar-benar menghadap ke arah bayangan itu, dia menundukkan kepalanya. Dia melihat seseorang berdiri di depannya. Seseorang yang mengenakan baju serba hitam dan "topi hitam!" Mata Alice membulat saat ia melihat sosok yang dimaksud dalam mimpinya.

"Taehyung!"

Alice benar-benar tak menduga dia bertemu dengan Taehyung di museum itu. "Sebentar! Ini...bagaimana...bagaimana mungkin?" Dia benar-benar tak menduga Taehyung adalah sosok yang hadir dalam mimpinya. "Tapi itu cuma mimpi...lalu...," diri Alice masih tak percaya.

"...bukannya mimpi adalah bagian dari masa lalu dan masa depan?" Suara hatinya bicara.

Alice pun angkat bicara. "Kamu...memang pergi kesini?" tanyanya.

"Aku memang niat pergi ke sini saat aku punya kesempatan pergi ke Paris," jawab Taehyung. "Kamu terlihat terkejut?" tanyanya.

"Aku terkejut melihatmu...," pikiran Alice sedang mencari alasan.

"...kamu berdiri di belakangku dan kamu memakai baju serba hitam padahal...," padahal dia tadi melihat Taehyung pergi tapi dia tidak sadar warna baju yang Taehyung pakai.

"Apa aku membuatmu kaget?" tanya Taehyung.

Alice mengangguk.

"Bukannya kamu bersama Namjoon dan Jhope? Dimana mereka?" tanya Alice.

"Mereka masih di dalam."

"Lalu kenapa kamu kesini?"

"Jika aku jujur padamu pasti kamu tidak akan percaya."

"...sebuah mimpi yang membawaku ke sini."

Alice semakin terkejut, "itu artinya mimpi kita saling berhubungan?" sahut batinnya.

"Woah!" Alice benar-benar tak percaya.

"Oh!" Alice tiba-tiba teringat tentang ucapan Taehyung saat mereka di lapangan skateboard.

"Taehyung...,"

"...apa kamu masih ingat tentang ucapanmu saat di lapangan itu?" sahut Alice. Tanpa dia sadari, dia mengatakan apa yang dia katakan di dalam mimpinya walau dengan pertanyaan yang berbeda.

Taehyung berpikir tentang ucapannya waktu itu. Beruntungnya otaknya cepat memanggil memori lamanya. "Ah...itu," sahutnya.

"Kamu bilang saat kita bisa bertemu di tempat yang benar-benar tidak kita duga dan itu hanya ada kita berdua maka kamu akan mengatakan sesuatu padaku. Apa itu?" Alice penasaran.

"Aku...sedang menatapmu sekarang...," Taehyung benar-benar menatap Alice sekarang. "...dan aku...aku ingin ini...untuk waktu yang lebih lama," sahutnya lagi. "Itu hal yang ingin aku katakan," katanya.

Alice terdiam dan mencoba mencerna apa maksud kata-kata Taehyung barusan. "Apa...kamu ingin memintaku tetap bersamamu?" sahut Alice. Taehyung mengangguk, "tetaplah berada sisiku bahkan saat proyek itu selesai." Dia menyinggung tentang kerjasama yang sedang Alice kerjakan saat ini karena memang waktu Alice semakin dekat.

Alice tersenyum, "baiklah! Ayo kita berteman." Dia mengangkat jari kelingkingnya untuk mengingat janji pada Taehyung.

Taehyung mengangkat jari kelingkingnya dan menerimanya. Dia tersenyum pada Alice. "Aku pikir ini yang terbaik. Mimpi ini adalah jawaban dari ingatannya. Dia tidak bisa mengingatnya tapi dia bisa mengingat apa yang dia bisa ingat." Sepertinya Taehyung bisa menerka maksud kedatangan Alice ke museum itu.

Taehyung dan Alice pun akhirnya meninggalkan memori lagi di tempat itu. Mereka berfoto bersama dari kamera Alice maupun dari kamera yang Taehyung bawa. Tak lama kemudian, ponsel Taehyung berdering, "ini sepertinya Jhope hyung." Jhope menelpon Taehyung dan memintanya untuk menemui dia dan Namjoon di sebuah tempat makan. "Sepertinya Namjoon Hyung kelaparan. Ayo kita temui mereka," sahut Taehyung. Alice tak beranjak, "kenapa?" tanya Taehyung heran. "Apa tidak apa-apa?" Alice bertanya tentang kekhawatirannya jika seseorang memergoki mereka. Taehyung menarik tangan Alice lalu membawanya pergi.

***

Hari ini dan besok, BTS akan berkemah bersama dan mereka akan melakukan beberapa pemotretan. Alice tidak ikut karena dia masih ingin pergi-pergi sendiri ke tempat-tempat yang ingin dia datangi. Seseorang dari staf Bighit menemani Alice pergi saat BTS tidak ada. "Apa mereka akan menginap?" tanya Alice. Rekannya mengangguk.

Waktu berlalu begitu cepat, tanpa terasa Sabtu pun tiba. BTS sudah kembali dari berkemah dan hari ini mereka akan melakukan pemotretan di dua tempat berbeda. Mereka akan dibagi dua tim. Jimin, Jin, dan Namjoon akan pergi Bateaux Parisiens. Sementara Jungkook, Taehyung, Jhope, dan Suga akan pergi ke L'Instant. Kedua tempat itu mencuri perhatian Alice, dia akhirnya bergabung dengan tim Jin pergi ke Bateaux Parisiens.

Bateaux Parisiens adalah tur Kapal yang akan membawa mereka pergi mengelilingi beberapa tempat seraya mereka menikmati hidangan mereka. Sementara L'Instant adalah sebuah restauran yang menjual view Menara Eiffel dari seberang sungai. Mereka akan memulai aktivitas mereka dari sore hari.

Hari ini penampilan BTS terlihat sedikit berbeda. Mereka memakai outfit yang sedikit casual seolah mereka akan pergi kencan dengan seseorang. Alice bahkan sempat memuji Jin yang membuatnya pangling. "Hey! Ini Jin yang aku kenal?" Alice secara tidak langsung juga ingin meledek Jin. "Itu pujian apa ledekan?" sahut Jin seraya ia merapikan bajunya. Jin, Jimin, dan Namjoon berada satu mobil yang sama.

Setibanya di tempat Bateaux Parisiens, Alice langsung mengambil beberapa foto dan juga video untuk dia edit nanti. Dia juga mengambil beberapa foto Jin, Jimin, dan Namjoon. "Aku akan mengunggahnya nanti," sahut Jimin melihat hasil jepretan Alice bagus. Tiba-tiba Jin menarik Alice agar bisa berfoto bersamanya, "kapan kita punya foto bersama saat aku tampil sangat tampan? Ayo!" sahut Jin. Jimin pun dengan senang hati mengambil beberapa foto Jin dan Alice bersama. Alice juga sempat mengambil foto suasana sekitar saat matahari mulai terbenam.

"Wah ini benar-benar tempat romantis" sahut Alice.

"Aku akan mengajak pacarku nanti ke sini," sahut Namjoon.

"Woah! Beruntung sekali dia," respon Alice.

Keseruan di tempat Jungkook, Taehyung, Jhope, dan Suga juga tak kalah menarik. Mereka benar-benar beruntung karena sore itu bisa mendapat cahaya yang bagus untuk pemotretan mereka. Jungkook juga berkali-kali mengambil foto pemandangan di sekitarnya dan juga beberapa kali merekam kegiatannya.

Mereka semua menutup hari mereka dengan kenangan yang bagus. Alice benar-benar merasa menikmati liburannya di Paris. Dia seharusnya berterima kasih pada Bang PD dan Ray karena telah menyuruhnya untuk ikut pergi liburan ke Paris.

Akhir minggu mereka ditutup dengan kegiatan mereka di Hotel dan beberapa tempat khas di Paris. Di hari minggu ini, Alice berniat pergi menemui teman sekolah dari tempat asalnya yang ternyata juga pergi ke Paris, teman dekat yang ingin sekali dia temui.

"Abby!!!" teriak Alice dari kejauhan saat dia melihat sosok teman dekatnya. Raut wajahnya terlihat.

"Hey!" sahut Abby.

"Woah! Kita akhirnya ketemu," sahut Alice. Dia benar-benar girang.

"Ayo kita pergi!" Abby ingin mengajak Alice ke tempat yang ingin sekali dia datangi bersama sahabatnya.

Hal tak terduga terjadi lagi, Alice dan Abby tak sengaja melihat BTS sedang melakukan pemotretan. "Mereka lagi," keluh batin Alice lalu dia membalik tubuhnya saat Abby belum menyadari kehadiran BTS. "Mau kemana?" tanya Abby masih sibuk mengambil beberapa foto. "Ke sana...aku tadi lihat ada tempat bagus," sahut Alice. Abby membiarkan Alice pergi.

***

Malam harinya, BTS bersama timnya berkumpul untuk kegiatan mereka besok. BTS diberi jadwal kosong mereka selama dua hari di Paris, tapi rupanya staf mereka menggunakan untuk merekam video personal BTS yang akan digunakan nanti untuk konser. "Untuk jadwal kosong kalian besok, kalian diperbolehkan untuk pergi kemanapun kalian mau. Kalian akan diberi waktu kosong bersyarat," sang director tertawa melihat reaksi BTS sesaat dia mengatakan waktu kosong bersyarat.

"Apa maksudnya?" sahut Taehyung.

"Hey!" Jimin benar-benar tak habis pikir dengan Taehyung.

"Ah sudahlah! Tinggal saja dia," sahut Jimin lagi.

"Oke...," lanjut sang director.

"...besok kalian akan dibagi menjadi 4 tim. Dua, dua, dua, satu."

"Satu?" Jhope meresponsnya dengan cepat.

Sang director mengangguk, kemudian dia memberikan kertas yang telah bertuliskan nama tim mereka, "di dalam kertas itu ada tiga kata Paris, Her, Serendipity, Euphoria. Silahkan pilih!" katanya. Lalu BTS mulai memilih kertas, Jungkook dan Jin sempat menukar kertas mereka, yang kemudian Jin tukar lagi dengan milik Taehyung. Mereka pun membuka kertas itu.

"Paris!" sahut Suga.

"Euphoria," sahut Jimin.

"Euphoria." Jin dan Jimin satu tim.

"JIMIN!!!" Jin terlihat senang mendapat partner Jimin.

Keempat lainnya masih belum membuka kertas mereka. Semuanya menjadi gugup karena takut mendapatkan tim seorang diri. "Aku tidak ingin sendiri. Aku mohon!" Jhope berharap. Kemudian dia membuka kertas, "Serendipity!" Jhope terkejut karena serendipity adalah kata baru. Sisa Taehyung, Namjoon, dan Jungkook.

"Aku yakin Jungkook akan sendiri," sahut Jimin.

"Tidak...tidak!" Jungkook menolaknya.

Kemudian Jungkook membuka kertas miliknya dan melihat kata, "PARIS!!!!!" teriaknya. Taehyung, Namjoon, dan Jhope semakin takut. Sementara Suga dan Jungkook senang karena tidak sendiri. "Hey, apa aku akan sendiri?" sahut Jhope lagi. "Tidak...tidak!" sahutnya. Kemudian, Taehyung membuka kertas berwarna kuning miliknya, dia melihat tulisan "Her?" dia justru terkejut melihat tulisan Her.

"Lihat ekspresinya," sahut Suga tertawa melihat Taehyung karena kaget.

Namjoon semakin gugup membuka kertas berwarna merah miliknya. Dia membukanya dengan menutup matanya. Sementara Jimin sudah berdiri di depan Namjoon untuk siap membacakan kata yang ada di kertas Namjoon.

Namjoon membukanya, mata Jimin terbuka lebar seketika ia melihat tulisan di kertas Namjoon yang membuat lainnya penasaran karena mereka semua berdiri di belakang Namjoon. "Woah!" Jimin tak percaya. Jimin pun mengambil kertas Namjoon dan menutupnya. "Semuanya! Namjoon Hyung akan menjadi partner...," dia memberi jeda.

"...Hoseok Hyung!"

Jhope teriak kegirangan, sementara Taehyung membuang kertasnya karena dia akan pergi seorang diri. Semuanya menertawakan Taehyung tetapi sang director tak kehilangan akal, "Taehyung!" panggilnya. Semuanya mendadak menoleh pada director mereka. "Ya?" sahut Taehyung. "Dia tidak akan benar-benar pergi sendiri," sahutnya.

"Ah? Benar?" sahut Namjoon.

"Lihat...," sahut Suga. Dia menduga bahwa tidak mungkin ada satu orang yang pergi sendiri.

"Jadwal besok adalah video diary kalian dengan tema PARIS is HER SERENDIPITY and EUPHORIA. Jadi...tugas kalian adalah mengambil foto atau video dari kata yang sudah kalian dapat." Suga dan Jungkook merasa beruntung mendapatkan kata Paris dan juga bakat Jungkook yang handal mengambil gambar dan video. "Suga Hyung akan beruntung besok," sahut Jimin.

"Jungkook!" Suga memberi senyumnya pada Jungkook.

"Tidak akan ada staf ataupun Kameraman yang akan ikut dengan kalian. Kalian akan benar-benar pergi sendiri."

"Woah!" Jimin merespon.

"Lalu bagaimana denganku?" tanya Taehyung.

"Karena dia mendapatkan kata Her. Seseorang akan menemaninya," sahut sang director.

"Wah! Apa benar-benar perempuan?" sahut Jin.

Sang director mengangguk. Semuanya terkejut. "Aku nyaris mendapatkan kertas itu tadi," sahut Jungkook hanya saja dia mengiyakan ajakan Jin untuk menukarnya, dan kertas itu hilang dari tangan Jin saat dia tak yakin dengan kertas berwarna kuning tadi.

"Siapa?" Taehyung penasaran.

"Apa dia tamu spesial?" sahut Jungkook. "Army? Army?"

Tentu saja Bang PD tak ingin membiarkan Alice pergi dengan sia-sia karena memang Alice disimpan untuk menjadi bagian rencana itu. Bang PD membiarkan Alice menjadi kartu AS karena dia tahu Alice sangat dekat dengan BTS.

"Alice," sahut sang Director.

Semuanya berteriak, sementara Taehyung tersenyum girang karena bisa pergi bersama dengan Alice. "Apa Anda yakin?" sahut Jimin karena dia tahu shooting yang sedang mereka lakukan akan masuk ke dalam CD. "Alice tidak akan muncul di kamera. Dia akan menjadi teman Taehyung selama satu hari. Dia sudah menyetujuinya kemarin." Jimin datang mendekati Taehyung dan mengatakan bahwa Taehyung akan menjadi laki-laki paling bahagia besok.

"Selamat!" sahut Jimin.

"Selamat!" sahut Jin yang sudah mengenal lebih lama dengan Alice.

"Aku iri padamu," sahut Jhope.

"Jika aku menjadi kamu aku akan mengajaknya pergi ke menara Eiffel." Ungkap Namjoon.

"Ah!" Sang director merespon perkataan Namjoon.

"Sayangnya Taehyung tidak bisa memilih kemana dia akan pergi karena Alice akan memilih kemana dia akan mengajak Taehyung."

Semuanya mengeluh, "itu tidak penting." Jimin masih tak bisa menerima Taehyung menjadi partner Alice.

"Aku yakin Alice punya selera bagus," sahut Taehyung.

"Dimana dia?" tanya Jimin.

"Dia belum kembali. Dia sedang pergi bersama temannya," sahut director mereka.

"Jadi...untuk besok sudah jelas?" sahut sang director. Seketika ponselnya berdering, sebuah panggilan dari Alice. Dia mengangkat.

"Ya?" sahutnya.

"Katakan kepada partnerku. Besok kita akan pergi pagi-pagi sekali. Mungkin sekitar jam 5 atau 6 pagi."

"Oke."

"Thank you," Alice menutup teleponnya.

"Alice barusan menelpon. Dia bilang...," semua menjadi hening.

"...dia memintaku untuk mengatakan kepada partnernya bahwa besok mereka akan berangkat sekitar pukul 5 atau 6 pagi."

"Woah? Sepagi itu?" sahut Suga.

"Kemana dia akan mengajak Taehyung?" sahut Jhope.

"Oke." Taehyung menyanggupinya.

"Aku pikir dia mengajak Taehyung ke tempat yang jauh." Sang director tidak bisa menduganya. Tetapi dia meminta untuk tetap menjaga diri mereka agar semuanya tetap berjalan sesuai rencana mereka.

"Dan...untuk hari selanjutnya, kalian akan diberi waktu bebas seharian di Disneyland Paris jadi jangan ada yang pergi kesana."

"Padahal kita baru saja mau pergi kesana," sahut Jin.

"Cari tempat lain," sahut director mereka. Jin dan Jimin harus memutar otak mereka. lagi.

"Dan...apa semuanya jelas?" sahut sang director.

"Oke!" sahut Jhope.

Semuanya kembali ke kamar mereka masing-masing sesaat sang director membagikan kamera yang akan mereka pakai. Taehyung tidak diberi kamera karena Alice akan memakai kameranya sendiri.

***

Continue Reading

You'll Also Like

10.2M 508K 199
In the future, everyone who's bitten by a zombie turns into one... until Diane doesn't. Seven days later, she's facing consequences she never imagine...
55.3M 1.8M 66
Henley agrees to pretend to date millionaire Bennett Calloway for a fee, falling in love as she wonders - how is he involved in her brother's false c...
1.7M 17.5K 3
*Wattys 2018 Winner / Hidden Gems* CREATE YOUR OWN MR. RIGHT Weeks before Valentine's, seventeen-year-old Kate Lapuz goes through her first ever br...
195M 4.6M 100
[COMPLETE][EDITING] Ace Hernandez, the Mafia King, known as the Devil. Sofia Diaz, known as an angel. The two are arranged to be married, forced by...