Satu Minggu Kemudian..
Flatshoes nya Ia Ketuk Ketukan Dilantai Hingga Menimbulkan Suara Yang Nyaring.
Gadis Itu Melipat Kedua Tangannya Sambil Bersender Didepan Sebuah Toko Buku.
Matanya Terfokus Pada Sesuatu Yang ada Digenggaman nya.
Hingga Seorang Gadis Lainnya Berlari sambil Melambai Pada nya.
Saat sudah Dekat, Gadis yang tadi Menunggu Mendengus kesal.
"Lama!" Ara-Gadis Itu Mendumel Pada Nadine Yang Baru Datang.
"Ya Sorry, tadi Baru Bangun Terus Mama Ngomel Dulu Hehe."
"Dih, Itu Sih DL Ya! Lo janjian Nya Jam 9 udah disini, Tapi Liat dong sekarang jam Berapa? Setengah 10! Setengah jam gue nunggu Kaya bocah Bego Gak Masuk."
"Lah Siapa Suruh Nunggu Didepan?"
"Elu Kan."
"Eh iya Hehe."Nadine Menunjukkan Cengiran nya Lalu Mereka Berdua Masuk Kedalam Toko Buku.
Niatnya Kedua Remaja Itu Hanya Ingin Melihat Melihat, Tapi Karena Heboh Dengan Novel Terbitan Zattpad, Mereka Jadi Membeli Beberapa Buku disana.
Kedua gadis itu sengaja Meluangkan Waktu Berdua Karena Ingin Merasakan Udara Segar setelah Ujian Akhir Semester.
Mereka Juga Sengaja Untuk tidak Mengajak Chika, Karena Semenjak Kejadian Ia Dijemput Mama nya, Gadis itu Terlihat Lesu Dan Tidak Bersemangat.
Selanjutnya Mereka Berdua Pergi Ke Cafe.
"Din"Panggil ara Dan Dijawab Deheman Dari Nadine. "Menurut Lo Chika Kenapa? Ko aneh Gitu ya? Trus ka april juga ikut ikutan. Heran Gue." Komentar Ara Sambil Menyeruput Americano Yang Ia Pesan.
"Gatau, ada masalah kali."
"Yeh Gua Nanya Lu Jawab Singkat Banget."
"Yauda Si Maap."
Kedua nya Memilih Sibuk Dengan HP Sampai Kedua Gadis Itu Pulang Kerumah Masing Masing.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Rumah Itu Penuh Dengan Hiasan Berwarna Biru Muda Dan Putih, Bunga Bunga Yang Diletakkan Di Pillar Pillar Didalam Rumah.
Dirga Dan April Hanya Menyaksikan Dari atas Beberapa Pekerja Yang Mondar Mandir Memasang kan Hiasan Disekitar Rumah Mereka.
Tiba tiba tangan dirga bergerak Mengelus Surai Adiknya.
"Ini Lebih Baik, Kalo Perjodohan nya Gak Diundur Karena Ujian Akhir Semester, Lo Malah Gak Fokus, Kan Aneh Kalo Lagi Ulangan Tiba Tiba Lo nangis."Ledek Dirga Lalu Mencubit Pipi April.
"Lebih Bik Lagi Kalo Semuanya gak Terjadi Bang."Balas Gadis Itu Masih Menatap Lurus, Tangannya Ia Tumpu Pada Besi Yang Tersambung dari Pegangan Tangga.
"Jalanin aja, Ini Udah Takdir Lo Sama Gue, Gak Bisa Dirubah Lagi."Balas Dirga Lagi Berusaha Menenangkan Gadis Disampingnya.
"Ya tapi tetep aja, Kalo Ravi Tau Semuanya, Gue Harus Bilang apa? Udah Gitu Seharusnya Acara nya Mulai Kemarin. Hari Ini Ulang Tahun Ravi. Gue-
"Kenapa Lo Mikirin Ravi Mulu sih? Sepenting Apa Sih Dia? Sampe Lo Mikirin Sampe Bela Bela In Dia Juga?"Dirga Meninggikan Suara.
"Karena Gue Baru Sadar Kalo Dia Terlalu Berharga Buat Gue Miliki. seharusnya gue jaga dia, tapi malah dia yang jaga gue, bukannya Itu Gak adil?" Cicit April Pelan, Matanya Berkaca Kaca.
"Justru gue Berusaha Kasih Solusi Biar Lo Ngelepas Dia, Kalian Berdua Gak ada Pihak Yang Dirugikan Atau disakiti."Dirga Menarik Kepala April Kedalam Pelukannya, Lalu Mengusap Rambutnya Pelan.
"Udah Jangan Nangis, Malu Ntar Sama Chika Kalo Nangis. Sekalian Mandi Gih, Udah Sore."Ucap Dirga Dibalas Anggukan April. Gadis itu Lalu Masuk Ke kamar nya Untuk Mandi.
Setelah Memastikan April Masuk Ke kamar nya, Dirga Menghela Nafas Nya, Mata nya Menatap Lurus Kebawah, Melihat Dua Orang Pria Paruh Baya Yang Sedang Berbincang Diruang Tamu.
'Sebenernya Gue Juga Gak Mau Ngelakuin ini Pril, Kalo Gue Gak Terpaksa Nerima Tawaran Lelaki Tua Brengsek Itu, Ini Demi Perusahaan Papa Dan Kesehatan Lo, Semuanya Ditangan Gue. Dan Gue Gak Mau Dua Orang Yang Gue Sayangi Jatuh Karena Keputusan Gue. Maaf Pril..'
Ucap Dirga Dalam Hati Sambil Menghembuskan Nafas Nya Kasar Lalu Membalikkan Tubuhnya Menuju Kamar.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sementara Itu Dikediaman Dawala.
Reza Asik Memainkan Play Station Di kamar nya. Sementara Chika Mondar Mandir Dilantai Bawah Karena Kelaparan Dan tidak ada Satupun makanan Dimeja Makan.
"Woy Bang, Beli Apa kek Gitu Sebelum Malem, Sumpah Gua Laper."Dumel Chika Sambil Menggoyangkan Bahu Reza yang asik Bermain Game.
"Ambil Dompet Gua Di lemari, Trus Beli Apa Kek, Gua Jangan Lupa Dibeliin."Jawab Reza Tanpa Mengalihkan Pandangannya.
"Jalan kaki gitu?"Balas Chika sambil Cemberut.
"Yaiyalah Masa Ngesot, Udah Beli Nasi Padang aja Sono Ganggu Aya Lu."Jawab Reza Sewot Karena Chika Gak Berhenti buat goyangin Badannya.
Akhirnya Pasrah, Chika Berjalan Gontai Kearah Lemari Dan Mengambil Selembar Uang Lima Puluh Ribu, Lalu Ia Mengambil Jaket Dikamarnya, Dan Berjalan Keluar Rumah.
Sesampainya Ditujuan, Chika Langsung memesan Pesanan langganan abangnya Dan Dia. Lalu matanya Menelusuri Rumah Makan Tersebut, Matanya Menangkap Sesosok Yang sangat Ia Kenal.
"Chika!" Terlambat, Chika Baru saja Berbalik setelah Pesanan nya Sudah Terbungkus, Tapi Orang Itu Malah Memanggilnya. Sial.
Kalau Kalian Menebak Itu Dirga Atau Bintang, Kalian Salah Besar, Dia Cakra, Mantan Chika Beberapa Minggu yang lalu.
"Apa?"Balas Chika Datar.
"Apa kabar?"Ucap nya Basa Basi Sambil Memamerkan Senyum nya.
"Lo gak Liat kalo gue sehat sehat aja?"Jawab Chika Sewot, Mukanya Terlipat.
"Ohh, gimana.. Sama Dirga? Baik baik aja?"Tanya Nya Lagi.
"Kepo amat Kek Wartawan."Jawab Chika Lagi.
"Gue Nanya Doang, Kenapa Lu Jawabnya Sewot Banget sih?"Ucap Cakra Mulai Kesal.
"Ya Siapa Suruh lu ngajak Gua Ngomong? Gue Baik Baik Aja Kok Sama Dirga.. Sampe Mau Nikah malah."
"Hah? Apa? Nikah?"Tanya Cakra Kaget Dan Chika Mulai Panik Karena Mulutnya Asal Ceplos.
"Apa sih, Budeg Lu. udah ah gue mau pulang." Chika Buru Buru Berbalik Lalu Berlari Kembali Kerumahnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Lah lama Banget Beli Nasi Padang tinggal Ngesot Doang Padahal."Komentar Reza Saat Chika Baru sampai.
"Komen Mulu Kaya Netijen. Udah Makan Tuh Nasi Padang. Biar Ntar Malem Kaga Kelaperan, Malu Malu In."Sepasang Adik Kakak Itu Berjalan Kearah Meja Makan.
Mereka Berdua Menikmati Makanan Sederhana Itu Dalam Keheningan.
"Dek." Panggil Reza, Chika Menoleh Dan Menaikkan Sebelah alisnya Seolah Bicara 'Ada Apa'.
"Mama Sama Papa Peduli Gak Sih Sama Kita Dan acara Ini?"Tanya Dirga Membuat Aktivitas Chika Berhenti.
"Menurut lo?"Tanya Chika Sambil Menatap Dalam Kearah Reza.
"Enggg gimana Ya, Lo Tau Sendiri Mama Lo Gimana Orangnya, Sibuk. Emang Sempet dia Dateng Ke acara ini? Papa juga Kalo sibuk setidaknya Sekarang udah pulang Buat Siap siap Nanti Malem Kan?"Jawab Reza Asal Sambil Mengaduk Ngaduk makanan nya.
"Gue ngerti, Sebenernya Lo Ngerasain Hal yang sama Kaya Gue, Lo Mau Sehari Aja kan Kita Kumpul Berempat, Dan gue tau Lo Iri Sama Keluarga nya April. Mereka Harmonis, Gak kaya Kita, Mencar Mulu."Balas Chika Kemudian Sambil Mendaratkan Punggungnya Pada Senderan Bangku.
"Chik.. Lo bahagia Atau Sedih Sekarang?"Tanya Reza Lagi Membuat Chika Menatapnya lagi.
"Ya Ada Sedih Ada Seneng nya Juga, Sedih Karena Gue Gak Percaya Kita Bisa Di jodoh Jodohin Gini, Dan Senengnya Gue Beruntung Yang Dijodohin Sama Kita Itu April Sama Dirga. dan sebentar lagi gue sama lo bakal jadi Bagian Dari Keluarga Mereka Kan? Bukannya Itu Seru? Gue mau Sekali aja Dapet Kasih Sayang Seorang Mama. Tapi apa Pernah Mama Nyisain Waktu Buat Kita? Kalo Ada Uang Baru Deh.." Jelas Chika Membuat Kedua Nya Diam Dan Melanjutkan Makananya.
Suara Dari Ponsel Chika Membuat Mereka Saling Tatap. Gadis itu terfokus Pada Ponselnya Dan sesekali Melirik Kakaknya.
Sebuah Pesan Masuk, Dan Saat Melihatnya Chika Hanya Meringis Lalu Mendecih Pelan
Father'
Nanti Kamu Datang Duluan Sama Kakakmu, Papa Dan Mama Menyusul.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
April Melihat Dirinya Pada Pantulan Cermin Yang Ada Di dalam Kamarnya, Ia Baru Saja Didandani. Dress Biru Muda Yang Melekat Ditubuhnya Sangat Cocok, Rambut nya Yang Ditata Dan Sedikit Anak Rambut Dibuat Keriting Terlihat Indah Disamping kanan Dan Kiri Wajahnya.
Rangkaian Bunga Yang ada Di kepala nya Mempercantik dirinya, Juga Sepatu Hak Setinggi 3 Cm Membuat Dirinya Terlihat Anggun Oleh Siapapun Yang Melihatnya.
Bunda Menghampirinya Dengan Senyuman Diwajahnya.
"Wahhh, Putri Bunda Selalu Cantik Memakai Apapun, Benar Kan?"Ucap Bunda Seraya Melirik Ke arah Perias Untuk Meminta Saran. perias itu mengangguk setuju membuat Bunda Tersenyum makin Lebar.
"Bunda Sayang Kamu, Jadi Dirimu Sendiri, janji Sama Bunda Kalau April Gak nangis Didepan Nanti Oke?"Ucap Bunda Sambil Mengecup Pelan Kening Putri nya.
April Tersenyum Tipis Lalu Mengangguk.
kita lihat Dirga Sekarang.
Lelaki Itu Tampak Kesusahan Saat Memakai Dasi Pada Kemeja nya. Ia berulang kali Kesal Karena tak kunjung Membuat Dasi itu Terlihat Bagus Pada Kemeja nya.
"Mas perlu sa-
"Gak usah saya bisa." Potong Dirga Saat Salah satu Perias menawarkan bantuan.
Bunda nya masuk kekamar dan melihat putra nya Itu, Ia tertawa Kecil.
"Kalau gak bisa ya jangan ngeyel.."Bunda Meraih Dasi Dirga Lalu Mengikatnya Dengan Cepat dan Rapi.
"Kan belajar."Jawab Dirga.
"Boong banget, Udah kekamar april Gih, Bentar Lagi Tamunya Dateng."
Dirga Mengangguk, Ia Berjalan Pelan Kearah Kamar april yang ada Disebelah nya.
Ia mengetuk pelan Pintunya lalu masuk karena pintu tidak dikunci.
"Ayo turun, Pangeran nya Udah Nungguin Loh."Ledek dirga pada April Yang Sedang duduk didepan kaca rias.
"Gak usah ngomong yang aneh aneh."Jawab april Ketus lalu Berdiri Dan Berjalan Kearah Dirga.
"Gue Gak Nyangka Ade Gue Yang Tomboy Dan Galak Ini Bisa Jadi Cantik Dan anggun Kalo Di dandanin."Canda Dirga Seraya tertawa. April melayangkan Pukulan Pada Bahu Pria Itu.
"Ngeledek Mulu, Udah Ayo Turun."April Menggerakkan Tangannya Menggandeng Dirga.
"Siap?" Dirga Lalu Membuka Pintu Kamar April, Kedua nya Menarik nafas Dan Menghembusakan nya Secara Perlahan.
Mereka Menuruni Tangga, Kedua Remaja Lain Yang Sedang duduk Sofa Ruang Tamu sontam Berdiri saat melihat mereka berdua Turun.
"Mari Mulai Acara nya."
Sesaat setelah Orang tua Chika Dan Reza Datang, Acara Itu Dilangsungkan.
Mulai dari makan malam Bersama Sampai Perbincangan hangat, Beberapa orang datang untuk dijadikan Saksi Seperti Kerabat Dekat Dan juga.. Klien Yang Memutuskan Ini, Pak Hasan.
Sebelum Acara Pemasangan Cincin, Kedua pasang remaja Itu Diberikan Waktu Untuk Berbicara.
Untuk itu Reza langsung Menarik tangan April Pergi Ke Taman Belakang dekat Kolam Renang.
Kedua Diam Saat Sudah Duduk di bangku taman.
"Gue tau Lo Kecewa Sama Gue Karena Gue Malah Terima Perjodohan Ini.."
"....."
"Gue tau Kalo gue Bodoh, Bego, Bajingan, Brengsek, Berani Berani nya Gue Terima Lamaran Perjodohan Ini Disaat Kita Harus 1 Tahun Lagi Nyelesain Sekolah."
"Maafin Gue Pril.. Tapi sebenernya Gue..
Reza Menggantungkan Kalimatnya, Tangannya Ia Gerakkan Untuk Menggenggam Tangan Gadis itu, Sontak april menoleh, Matanya Terkunci Oleh Mata Dirga.
"... April Maaf, Gue Suka sama Lo."
Kata kata yang Paling Ditakuti Nya Meluncur dari mulutnya. Gadis itu Meneteskan Air mata nya, Kenyataan Bahwa Reza Juga Menyukai Nya Terlalu Menyakitkan.
Jadi sekarang. Siapa yang akan april pilih? Reza atau Mempertahankan Ravi?
Gadis itu Dibuat Pusing Oleh Dua laki laki yang selalu Menarik perhatian nya.
".. Reza Maaf Juga.. Gue Suka Sama Lo Tapi Gue, Belum Bilang Ravi Semua Hal Ini."Isal Gadis itu Sebelum Reza Merengkuh Tubuhnya Kedalam Pelukannya.
"Gue tau lo belum berani buat cerita semua nya..Tapi gue tau suatu saat nanti Lo bakal Cerita Semuanya Ke Ravi, Dan Gue Siap Nanggung semua Sakit Hati Itu Sendirian Sebelum Lo Bilang Semua Ke ravi Sampai saat itu. Gue Bakal Terus Nunggu Lo Pril. Karena gue udah terlanjur suka Dan Sayang Sama lo." Reza Mengusap Punggung April.
"Makasih Reza.. Gue juga Sayang Sama Lo."
"Sama sama."
Perhaps Love; Rhtym Of love
Part 14
To Be Continued
Yhaaaa Gimana :)
Hehe maap sampe sini dulu gais Minggu Koala Lanjutin Hehe. Mian Pendek :D
Tunggu Part Selanjutnya! See you!
Jangan lupa VOMENT NYA !!!!