KECANDUAN

By noerdiyansyahdhany

304K 17.2K 1.4K

BUKU 2. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 80 - Bab 208 (Tamat) Diangkat dari nove... More

80. 尤其去找因子 - Youqi Mencari Yinzi
81. 虎子快来救我 - Huzi Cepat Selamatkan Aku
82. 顾海真情流露 - Gu Hai Mengungkapkan Perasaannya
83. 心海掠过飓风 - Hati Hai Tersapu Badai
84. 疯狂表白攻势 - Pengakuan Gila
85. 叫一声哥听听 - Panggil Aku Kakak
86. 一封情书闹剧 - Lelucon Surat Cinta
87. 流氓本性再露 - Keluar Sifat Nakalnya Lagi
88. 实在拿不出手 - Tidak Bisa Menyentuhnya
89. 体检风波再续 - Cek Fisik Yang Menegangkan
90. 疯狂迷乱的夜 - Malam Yang Kacau
91. 笑声洒了一路 - Gelak Tawa Sepanjang Jalan
92. 小两口买家具 - Pasangan Muda Belanja Furnitur
93. 雨中温情一幕 - Kehangatan Dalam Hujan
94. 俩坏小子赚钱 - Dua Bocah Nakal Menghasilkan Uang
95. 醋坛子又翻了 - Botol Asam Cuka Kembali Terbalik
96. 知道我要什么 - Tahu Apa Yang Aku Mau
97. 终于得到回应 - Sebuah Jawaban
98. 终于找到元凶 - Akhirnya Tersangka Ditemukan
99. 穷皮男来闹事 - Pria Miskin Datang Membuat Onar
100. 引荐堂哥认识 - Mengenalkan Sepupu
101. 深夜私闯民宅 - Urusan Tengah Malam
102. 你是不是傻翱 - Bukankah Suatu Kebodohan
103. 无耻的代言人 - Juru Bicara Yang Tak Tahu Malu
104. 什么叫不要脸 - Apa Harus Disebut Tidak Tahu Malu
105. 想法子治恶人 - Ide Menaklukan Orang Jahat
106. 这回彻底栽了 - Kali Ini Benar-Benar Dilakukan
107. 老爸你结婚吧 - Pa, Menikahlah
108. 白老爹大喜日 - Hari Bahagia Ayah Bai
109. 大海英勇护妻 - Istri Dahai Yang Pemberani
110. 只因为那是他 - Hanya Karena Dia
111. 别来打扰我们 - Jangan Ganggu Kami
112. 正式自立门户 - Resmi Hidup Mandiri
113. 两人的平安夜 - Menikmati Malam Natal Berdua
114. 一个陌生来电 - Sebuah Panggilan Tak Dikenal
115. 深夜强行拷问 - Siksaan Tengah Malam
116. 顾大少抽疯了 - Tuan Muda Gu Sudah Gila
117. 顾大少耍流氓 - Tuan Muda Gu Dilecehkan
118. 半路杀出强敌 - Melawan Musuh Yang Kuat
119. 大晚上穷折腾 - Derita Malam Panjang
120. 这下捅娄子了 - Masalah Kali Ini
121. 你争不过我的 - Kau Tidak Bisa Melawanku
122. 终究晚了一步 - Terlambat Satu Langkah
123. 都淡定一下吧 - Tenanglah Sebentar
124. 街头偶然相遇 - Tanpa Sengaja Bertemu
125. 慢慢开始懂爱 - Perlahan Mulai Memahami Apa Itu Cinta
126. 快要走投无路 - Tidak Ada Cara Untuk Pergi
127. 彻底让你死心 - Membuatmu Menyerah
128. 我承认我错了 - Kuakui Aku Salah
129. 逃避不如面对 - Melarikan Diri Lebih Buruk Daripada Menghadapi
130. 不要欺人太甚 - Jangan Terlalu Kejam
131. 正式放出狠话 - Melontarkan Perkataan Kejam
132. 儿大也不中留 - Sudah Dewasa Tidak bisa Tetap Diam
133. 第一个安稳觉 - Kali Pertama Merasa Damai
134. 睡得昏天暗地 - Linglung Akibat Tidur
135. 和顾海去部队 - Bersama Gu Hai Di Militer
136. 因子成功反击 - Serangan Yinzi
137. 自作孽不可活 - Akibat Dosa Sendiri
138. 首长前来慰问 - Jenderal Datang Menjenguk
139. 金貴的小菊花 - Krisan Kecil Yang Berharga
140. 脸皮厚的顾某 - Wajah Tanpa Dosa
141. 强来的后遗症-Tekad Datang Setelah Terpuruk
142. 小因子耍赖皮 - Yinzi Kecil Yang Tak Tahu Malu
143. 马上就要露馅-Segera Terpampang
144. 发情的大灰狼-Masa Estrus Sang Serigala
145. 见证奇迹时刻-Menyaksikan Keajaiban
146. 光荣完成使命-Misi Yang Terselesaikan
147. 进一步了解你-Mengenal Lebih Dalam Tentangmu
148. 我全部的幸福-Kebahagiaan Yang Sempurna
149. 尝试寻找突破-Mencoba Mencari Jawaban
150. 猛汉偶尔婆妈-Adakalanya Seorang Ibu Menjadi Tegas
151. 发现可疑之物-Suatu Hal Yang Mencurigakan
152. 事情有了眉目-Mencapai Titik Terang
153. 大海抱抱我吧-Dahai Peluk Aku
154. 真相浮出水面-Kebenaran Telah Muncul
155. 心里走出困境-Keluar Dari Kesulitan
157. 萌哥哥萌弟弟-Gairah Kakak Beradik
158. 我给你丢人了-Aku Membuatmu Malu
159. 杨家一员猛将-Membawa Paksa Satu Anggota Keluarga Yang
160. 真叫个大乌龙-Lebih Tepat Dipanggil Dà Wūlóng
161. 我怎么不行了-Apa Aku Tidak Bisa
162. 光棍节的贺礼-Hadiah Keperjakaan
163. 一对难兄难弟-Sepasang Saudara Susah Bersama
164. 温馨赛前准备-Persiapan Hangat Sebelum Kompetisi
165. 来一顿家暴宴-Mengundang Prahara Rumah Tangga
166. 杨猛童鞋发力-Kekuatan Kaki Yang Meng
167. 又一炮灰倒下-Debu Dari Tembakan Telah Turun
168. 他还会回来的-Dia Akan Kembali
169. 别让人拐跑了-Jangan Biarkan Orang Lain Menculikmu
170. 这一宿折腾的-Menginap Tanpa Tidur
171. 终于通过电话-Akhirnya Bisa Menghubungi
172. 我们哥俩互勉-Kami Dua Bersaudara Yang Saling Membantu
173. 临行前的准备-Persiapan Sebelum Keberangkatan
174. 小两口团聚了-Pasangan Muda Itu Kembali Bersatu
175. 只想与你缠绵-Hanya Ingin Bersamamu
176. 试探两人关系-Godaan Sebuah Hubungan
177. 狂风伴着暴雨-Topan Bercampur Badai
178. 三个字大逆转-Tiga Kata Yang Tak Pernah Diduga
179. 被抓了个现行-Tertangkap Basah
180. 父子正式谈判-Negosiasi Antara Ayah Dan Anak
181. 洗脑过程开始-Proses Cuci Otak Dimulai
182. 成精的大耗子-Siluman Tikus Besar
183. 首长突然来袭-Serangan Dadakan Jenderal
184. 爆炸性好消息-Berita Baik Yang Mengejutkan
185. 多么仁慈的爹-Kebaikan Sang Ayah
186. 地道被发现了-Terowongan Telah Ditemukan
187. 真让人发愁啊-Sungguh Membuat Orang Khawatir
188. 双双挑战权威-Keduanya Menantang Otoritas
189. 因子去找顾洋-Yinzi Mencari Gu Yang
190. 顾海成功逃离-Gu Hai Berhasil Melarikan Diri
191. 爱情之旅启程-Perjalanan Cinta
192. 找个地方落脚-Mencari Sebuah Tempat Untuk Tinggal
193. 新世纪活雷锋-Kehidupan Baru Lei Feng
194. 姜圆幡然悔悟-Penyesalan Jiang Yuan
195. 街头突然突然-Serangan Dadakan Di Ujung Jalan
196. 俩小子窝里斗-Pertengkaran Dua Bocah
197. 敌人中了埋伏-Menyergap Musuh
198. 老顾视察民情-Lao Gu Memeriksa Keadaan
199. 小两口逗闷子-Senda Gurau Pasangan Pengantin Muda
200. 顧海的恶趣味-Fantasi Liar Gu Hai
201. 两人的除夕夜-Malam Tahun Baru Berdua
202. 顺利抵达西藏-Tiba Di Tibet
203. 欠我一个表情-Masih Ada Utang Ungkapan Kepadaku
204. 召唤儿子回家-Memanggil Anaknya Pulang
205. 毕业之际来临-Menjelang Kelulusan
206. 顾小哥动色心-Saudara Gu Bertindak
207. 我要和你在一起 - Aku Ingin Bersamamu
208. 青春大戏落幕 - Akhir Kisah Masa Remaja

156. 肺都快气炸了 - Paru-Parunya Telah Meledak

2K 122 15
By noerdiyansyahdhany

Gu Hai langsung menuju ke kediaman Zhen Dacheng.

Gu Hai sama sekali tidak memiliki rasa segan, sejak lahir sampai sekarang, Gu Hai hanya bertemu tidak lebih dari tiga kali. Jika bukan karena ibunya yang suka sesekali menyebutnya, Gu Hai tidak akan pernah tahu bahwa dia memiliki keluarga seperti itu, selebihnya dia tahu tentang Zhen Dacheng dari segelintir orang luar. Sifatnya yang eksentrik, keras kepala, karakternya yang buruk, selalu bertentangan... Akibatnya setelah dia mendengar bahwa Bai Luoyin pergi menemui Zhen Dacheng, dia tidak dapat menahan diri untuk mengirimkannya sebuah api besar.

Dua penjaga menghentikan Gu Hai.

"Perlihatkan identitasmu".

Tanpa pikir panjang, Gu Hai segera menghantam salah satu dari penjaga itu, "Identitas nenekmu!".

Serangan dadakan itu membuat para penjaga tidak punya kesiapan.

Penjaga lain segera bergegas dengan wajah bengis, Gu Hai segera menyeretnya ke sisi dinding hingga terjatuh. Penjaga yang dihantam tadi diam-diam menyerang Gu Hai dari belakang, tetapi tindakan Gu Hai lebih cepat darinya, akibatnya sebuah tinju melayang di tempat yang sama, rahang penjaga itu patah, sampai mulutnya tidak bisa dibuka. Saat penjaga yang terjatuh tadi akan berteriak, dengan cekatan Gu Hai mengunci batang leher belakang penjaga itu dengan kakinya, sekedar mendengar teriakan, penjaga itu tidak bisa lagi menengadahkan kepalanya.

Gu Hai menggila, ia memasuki halaman itu seperti badai dahsyat, sampai akhirnya dia tiba di depan pintu kediaman Zhen Dacheng.

Para penjaga berwajah zombie itu tidak bisa tidak melihat Gu Hai. Bagaimana bisa orang itu lebih sadis daripada kita?

"Tuan Zhen sedang sibuk, anda tidak diperbolehkan masuk".

Gu Hai meliriknya dengan senyum dingin. "Tahukah kamu rasa telur itu sangat sakit?".

Zombie itu memunculkan pandangan sekilas .

Selang beberapa detik, ujung sepatu Gu Hai yang keras itu telah menghantam selangkangan penjaga itu. Wajah garang penjaga itu kini telah berubah menjadi wajah kesakitan, meringis hingga berkeringat, sampai akhirnya tersungkur dan mengerang, terlihat di celana itu terdapat garis tanda darah.

Sementara Zhen Dacheng sedang duduk menikmati teh di dalam ruangan, menghadap jauh dari jendela, sehingga tidak mengetahui apa yang terjadi di luar.

Gu Hai segera masuk ke ruangan itu dengan langkah lebar, dengan cekatan, Gu Hai merebut mangkuk teh dari tangan Zhen Dacheng, dan melemparkannya ke lantai. Karena benturannya sangat keras, membuat serpihan kaca mangkuk itu memantul dan menimpa punggung tangan Zhen Dacheng, dan menggoresnya menggambar mulut kecil.

"Zhen Da Cheng". Gu Hai meremas tiga kata itu dengan giginya.

Zhen Dacheng menatap mata Gu Hai, seolah-olah dia telah mengharapkan kedatangannya, lalu bertanya dengan tenang. "

"Ada apa?".

"Keparat!".

Seiring dengan teriakannya, Gu Hai membanting Zhen Dacheng ke lantai sambil menghujani dengan tinjunya tanpa ampun.

Ketika Zhen Dacheng masih muda, tepat dimana dia masih merupakan seorang jenderal yang kuat. Meskipun sekarang sudah tua, tapi dia masih tetap menjaga fisiknya, tulang-tulangnya begitu kuat, disaat dia mendapat serangan dari Gu Hai bukan sebuah masalah. Masalah yang sebenarnya adalah Gu Hai itu sudah gila, dan orang gila itu memiliki kekuatan yang tak terbatas, akibatnya, dia hanya bisa melindungi dirinya sendiri, tetapi tidak memiliki kekuatan untuk melawan. Bahkan jika dia terus berada di posisi seperti ini, sekeras apapun tulangnya, lambat laun pasti akan patah juga juga.

Terlebih lagi dia masih merupakan pamannya, sebuah tamparan besar, apakah ada seorang keponakan menyerang pamannya?

"Lindungi Tuan Zhen!".

Tidak ada yang tahu siapa yang berteriak itu, hanya saja tiba-tiba lebih dari dua belas orang bersenjata sudah berjajar dibalik jendela, kemudian tujuh atau delapan orang bergegas memasuki ruangan itu. Sangat mudah bagi mereka untuk menundukkan seseorang, namun terasa sulit menundukkan dua orang, karena mereka harus menarik Gu Hai pergi, selain itu mereka juga harus memastikan bahwa Zhen Dacheng baik-baik saja. Sayangnya, pada saat itu, Gu Hai sama sengitnya dengan singa jantan, siapapun yang mendekat siap-siap saja terkena taringnya, akibatnya, tidak ada seorangpun yang berani mendekat. Tidak ada pilihan lain, akhirnya tujuh atau delapan orang itu mau tidak mau harus menghadapinya, tapi hal itu Zhen Dacheng harus kehilangan martabatnya akibat dari usaha mereka yang sia-sia.

Tiba-tiba suara tembakan terdengar dari luar.

Seketika Zhen Dacheng panik, matanya menyiratkan kekhawatiran.

"Siapapun tidak ada yang boleh menembaknya!".

Setelah perintah diteriakkan, beberapa dari mereka yang mengangkat senjata akhirnya menurunkannya kembali. Kemudian beberapa orang di ruangan itu yang membantu melerai, masih berdiri tegang, tidak ada satu orangpun yang bergerak.

Orang ini berani melawan Zhen Dacheng, sudah pasti tidak bisa dipandang remeh, jangan sampai bertindak gegabah.

Beberapa pria bersenjata yang berada di luar itu mulai masuk, bergabung bersama tujuh atau delapan kawanannya dalam sebuah lingkaran.

Zhen Dacheng mendongakkan kepalanya, terlihat puluhan pasang mata tajam penuh waspada, paru-parunya serasa akan meledak.

Aku tidak mengizinkan kalian menembak, bukan berarti kalian diam saja! Apa kalian ingin menyaksikan aku mati lalu mengangkat mayatku!?.

Ketika Gu Hai berhenti, Zhen Dacheng sudah kehilangan separuh nyawanya.

------

Saat malam tiba, keheningan terasa mencekam di halaman itu.

Dengan enteng Gu Hai menyeret seorang penjaga, sabuk kulit ditangannya melayang ke leher penjaga itu, rasa sakit yang terasa membuat mulut dari penjaga itu terbuka, dalam sekejap, merah lebam seperti matahari terbenam langsung tergambar di leher penjaga itu.

"Cepat katakan, apa kamu terlibat dalam mempersulit Bai Luoyin!?".

Penjaga itu menggelengkan kepalanya, tubuhnya berdiri tegak memberikan wajahnya yang tampak tidak bersalah.

Gu Hai kembali mencambukkan sabuk kulit itu di tempat dan kekuatan yang sama, dalam sekejap merah lebam itu berubah menjadi merah darah.

"Katakan siapa saja orang yang terlibat melecehkannya, katakan apa yang mereka lakukan!? Jika kamu tidak bisa mengatakannya, sebagai gantinya, kamu yang akan menanggung semuanya!".

Sabuk kulit itu kembali terangkat.

Tanpa pikir panjang, penjaga itu langsung menunjuk, "Dia.... Dia yang mengguyur air dingin kepada anak itu".

Dengan wajah dingin Gu Hai langsung mendekat, langkah demi langkah terlihat sangat mengerikan, kemudian menatap dan memerhatikannya, sebelum menunjuk ke sebuah kolam ikan yang tidak jauh dari situ, "Lompat!".

Pria itu tidak bergerak sedikitpun.

"Jika sampai kau membiarkanku menendangmu ke kolam, jangan harap lagi kau bisa kembali".

Pria itu memincingkan matanya ke arah Gu Hai, bibirnya membentang lurus menunjukkan keangkuhannya.

Dengan cepat Gu Hai menarik tangan pria itu, kekuatan penuhnya membuat sendi itu berbunyi. Sontak pria itu kehilangan kendali, dan terjongkok, sementara rasa dingin yang menggerogoti tulang menenggelamkan seluruh tubuhnya.

Kaki Gu Hai menekan kepala pria itu, menekannya sampai tenggelam ke dasar kolam.

Tiga menit kemudian, pria itu mulai berjuang keras, namun Gu Hai tidak melonggarkan kakinya, sampai akhirnya gelembung udara tercipta dan muncul ke permukaan air.

Gu Hai tetap tidak melepaskannya, sampai akhirnya tubuh pria itu mengejang tak terkendali, guncangan air itu membuat ikan-ikan menjadi panik, akhirnya Gu Hai dengan kasar mengangkat kepala pria itu keluar dari dasar kolam.

"Katakan siapa lagi!?".

Teror itu berlangsung selama dua jam, semua hal-hal yang menyulitkan Bai Luoyin, yang menyakiti Bai Luoyin, yang menertawakan Bai Luoyin..... tidak ada yang lolos, semua dibalas puluhan kali lipat. Rumah yang hancur itu menambahkan suasana mencekam dan dingin, seperti makam orang hidup.

Seorang anak laki-laki yang berjongkok di sudut tembok itu menatap Gu Hai yang sedang berjalan ke arahnya.

Anak itu yang terakhir dilaporkan, dengan kasus melemparkan mantou di kaki Bai Luoyin.

"Karena kau masih anak-anak, jadi aku tidak akan mengotori tangan ini dengan memukulmu, tetapi kau harus mengingat bagaimana pada akhirnya orang-orang itu. Aku akan menunggumu hingga kau dewasa, dan aku akan datang lagi menemuimu untuk membuat perhitungan denganmu, kau hanya tinggal menunggu waktu!".

Anak itu sangat ketakutan sampai akhirnya menangis.

------

Hari sudah gelap, Gu Hai bergegas ke rumah sakit lagi. Sesampainya di rumah sakit, Dokter yang bertugas memberi tahu bahwa Bai Luoyin sudah pulang.

"Kenapa harus cepat pulang?".

Dokter itu mengangguk, "Anak itu tidak mau tinggal lama-lama di rumah sakit. Ketika dia sedikit membaik, dia minta segera pulang".

Gu Hai segera pergi ke rumah Bai Luoyin.

Pada saat itu mereka sedang makan malam, hanya Meng Tongtian yang sudah selesai makan, memainkan pesawat dengan remot kontrol. Ketika melihat Gu Hai datang, hati Meng Tongtian sangat senang, karena tidak bisa mengendalikan kegembiraannya, pesawat itu menjadi tidak terkendali sampai akhirnya terjatuh.

"Kakak Gu Hai, kau di sini?".

Gu Hai mengusap kepala Meng Tongtian dan bertanya, "Dimana Bai Luoyin?"

Meng Tongtian menunjuk, "Di rumah sedang tidur".

"Dia tidak ikut makan?".

"Makan, tapi muntah terus".

Wajah Gu Hai langsung berubah, sebelum akhirnya masuk ke kamar Bai Luoyin.

Bai Luoyin sedang bersandar di tempat tidur, matanya sedikit terbuka, namun terlihat dari wajahnya tampak sedikit lebih baik daripada tadi siang.

Gu Hai menyentuh dahi Bai Luoyin, suhu badannya sudah turun, tapi tangan dan kakinya masih terasa dingin.

Bai Luoyin bisa merasakan bahwa ada seseorang yang menyentuhnya, matanya langsung terbuka.

"Apa yang kamu lakukan di sini?".

Gu Hai tidak berbicara, dia hanya meraih selimut dan menyelimuti Bai Luoyin.

Bai Luoyin menarik kakinya keluar selimut.

"Aku tidak mau kamu lagi".

Gu Hai mengambil kaki Bai Luoyin dan memasukannya kembali ke dalam selimut. Setelah itu Gu Hai membalikkan kalimat yang diucapkan Bai Luoyin.

"Saya juga tidak mau kamu lagi".

Sekilas tatapan tajam Bai Luoyin tertuju pada Gu Hai, sementara kakinya yang sedang dipegang oleh Gu Hai terangkat dan menendang dada Gu Hai, meskipun secara fisik dia lemah tapi masih memiliki tenaga.

"Lalu kenapa kau masih di sini? Pulang sana ke rumahmu! Minggir, sialan! Pergi yang jauh!".

Gu Hai tidak mengindahkan kata-kata Bai Luoyin, segera dia naik ke tempat tidur, dan memeluk erat Bai Luoyin, mata yang berbinar itu menatap tajam Bai Luoyin.

"Apa kau hanya tahu kesalahanku saja? Kau hanya memiliki keberanian menyalahkanku, tapi kenapa kau tidak berani menceritakannya kepadaku? Kamu hanya memiliki keberanian menyalahkanku, tapi kenapa tidak bisa berbagi denganku? ... Coba lihat kebodohanmu! Di dunia ini tidak ada yang lebih bodoh darimu! Kau pikir aku membutuhkan bantuanmu? Jika harus memilih, dari dulu aku tidak menginginkanmu! Aku seorang laki-laki dewasa, tapi sepertinya aku hanya pelengkapmu saja, yang sama sekali tidak berguna. Selain sebagai pelampiasan, pemicu kegilaan, pemuas, selain itu aku hanyalah sebagai orang yang tidak berguna!".

Bai Luoyin tidak bergeming, tidak membuka mulut ataupun bergerak sedikitpun, napasnya terengah-engah, seperti antara hidup atau mati.

Kepalan tangan Gu Hai menghantam dinding.

"Kenapa kamu harus menemuinya? Kau itu kesayanganku, kenapa mau ditindas oleh mereka? Kenapa?".

Kali ini, Bai Luoyin menghela napas.

Ruangan itu mendadak sunyi.

Bai Luoyin melirik ke samping, sang kaisar yang awalnya tangguh kini sudah lumpuh, matanya berkaca-kaca.

Bai Luoyin tidak tahu dari mana datangnya, seakan ada yang menghantam kepala bagian belakang Gu Hai. Akhirnya Gu Hai tidak bisa membendung air matanya.

"Kamu punya keberanian memarahiku? Coba lihatlah dirimu sendiri, menangis seperti anak perempuan manja. Coba tanyakan pada dirimu sendiri, apa aku menganggapmu sebagai pelengkap atau malah sebaliknya kamulah yang menganggap aku sebagai pelengkap semata? Kau itu sempurna, tapi karena kamu hanya bisa berpikir kalau aku itu tidak berguna, maka dari itu kau merasa menjadi tidak berguna!".

Setelah mengucapkan kata-kata itu, mendadak Bai Luoyin berkeringat.

"Jadi kau merasa tangguh! Siapa yang punya ketangguhan! Jika kamu tangguh bagaimana bisa kamu jadi sakit? Bagaimana bisa kau berbaring di tempat tidur dengan ketangguhanmu itu? Jika aku melepas pakaian dan berdiri di luar selama seminggupun aku tidak akan sakit!".

"Coba sekarang lepas semua pakaianmu, jika kamu tidak mau, berarti kamu bukan seorang yang tangguh!".

"Bai Luoyin, ini kau yang memintanya untuk melepas pakaian".

"Aku sudah mengatakan jelas untuk membuka pakaian, bagaimana?".

Gu Hai benar-benar melepaskannya, tapi baru saja melepas dua potong pakaiannya, tiba-tiba Bai Hanqi masuk.

"Hei, Dahai malam ini akan tinggal di sini?".

Gu Hai tersenyum malu, kemudian menarik selimut menutupi tubuhnya. "Saya baru saja merencanakannya".

Dengan perutnya yang sakit, Bai Luoyin memandang Bai Hanqi dan menunjuk ke arah pintu.

"Papa, usir dia".

Bai Hanqi mengalami dilema. "Dahai sudah melepas bajunya, apa masih pantas menyuruhnya pulang?".

"Pa~~~". Bai Luoyin memohon.

Bai Hanqi menelan ludah sambil mengusap telinganya sendiri, kemudian bergumam pada dirinya sendiri. Suhu hari ini berapa derajat ya? Bagaimana bisa lupa cuaca....

Bai Hanqi membuka tirai dan pergi keluar.

Continue Reading

You'll Also Like

29.9M 2.5M 70
Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga. Cowo...
5.5K 905 9
" Jarak kita memang dekat, tetapi hati kita saling berjauhan." *** Diana Aqilah, remaja cantik berusia 16 tahun yang tidak ingin berbaur dengan para...
14.7K 2.5K 17
[PART DI PRIVAT, HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Seviluna Queensha, selama hidupnya dia selalu berbuat hal jahat. Di masa SMA-nya dia bersikap seperti...
16.6M 1.6M 72
Galak, posesif, dominan tapi bucin? SEQUEL MY CHILDISH GIRL (Bisa dibaca terpisah) Urutan baca kisah Gala Riri : My Childish Girl, Bucinable, Gala...