Baeji POV
"Nanti malem, kamu pake ini ya" ucap Yoongi sambil memberiku sebuah baju.
Aku senang dan segera melihatnya di kaca. Tapi ternyata, baju itu terlalu terbuka.
"Yak! Ini apaan?! Terlalu terbuka tau!" sahutku kesal.
"Nanti kamu pake jaket ama leggings. Sampe rumah kamu lepas aja tuh jaket ama leggingnya. Bajunya juga boleh 🌚" bisiknya. Wajahku memerah karenanya.
"Au ah, bomat"
"Ya jangan ngambek" katanya sambil whining seperti anak kecil dan mengejarku yg hendak pergi ke dapur.
"Chagi~"
"Aish.. Kenapa sih?" kataku pelan.
"Jangan marah ya"
"Iya, aku gk marah kok" kataku sambil tersenyum.
"Oppa duduk aja. Ramyeonnya udh mau jadi" lanjutku.(perasaan baru turun ke dapur ko udh jadi aja :/)
"Ya ampun.. Ramyeon doang?" protesnya.
"Iya lah. Kan nanti malem kita mau keluar, lagipula ini jam 4"
"Yaudah deh.." katanya pasrah.
-TimeSkip-
"Chagi, kamu udh siap blm?" tanya Yoongi dari luar kamar.
"Sebentar lagi!" sahutku.
Uhh. Baju ini terlalu menunjukkan kulitku. Tapi kalau memang Yoongi yg meminta.. Gpp kali ya?
"Ko lama banget sih!" teriaknya. Aku diam saja. Masih mencoba memakainya. Ah! Selesai!
"Aku masuk ya!"
"Eeh?!"
"Omo.. Kau cantik sekali.." gumamnya.
"Sudah kuduga bajunya cocok" lanjutnya sambil memelukku.
"Biasa aja kok.." kataku.
"Sekarang pake jaketnya. Jangan bikin aku nafsu 🌚"
"Aish.." gumamku sambil mengenakan jaket dan legging.
"Kajja!" ucapku antusias.
-TimeSkip-
"Waah! Tempatnya bagus sekali!" ucapku saat kita sudah sampai.
"Kan aku yg milih" katanya datar.
"Masuk yuk" katanya sambil tersenyum dan mengambil tanganku. Aku mengikutinya.
Suasana restaurant ini sangat indah. Tempatnya dekat laut. Jadi kesannya sangat seger gimana-gimana gitu :v
"Sit down my princess" bisiknya. Aku tersipu malu. Dia sangat romantis.
"Kamu pesen dulu" katanya.
"Aku pesan Kimbap sama Banana milk, ya" ucapku ke Waiter.
"Aku Tteokbokki sama Sprite aja" (terinspirasi dari abang J-hope)
"Ditunggu ya" ucap Waiternya ramah.
Sambil menunggu, Yoongi sesekali ngegombalin aku. Awto baper mas.. Stob it. Saat makanannya datang, kita memakannya sambil memandang ke Aquarium yg kebetulan ada di samping meja kita.
"Chagi, aku ke kamar mandi sebentar ya"
"Assiap" kataku.
Dia pergi. Tiba-tiba, hpnya berbunyi. Hpnya ia tinggal di meja dan aku sempat melihat siapa yg menelponnya. Tapi sebagai Istri yg baik (azek) aku tidak mengambilnya, hanya melihat. Yuri? Siapa itu. Karena aku tidak berani mengangkatnya, aku diemin aja ampe mati. Lalu ada deretan Chat spam dari dia. Dan dari keliatannya, dia caper banget dengan suamiku. Tapi aku berusaha Positive Thinking. Mungkin itu hanya teman kantornya, tapi apa dia tau kalo Yoongi sudah punya Istri?! Huft..
Siapapun dia, aku tidak menyukainya.
"Chagi, aku sudah bayar. Ayo kita pulang dan.. Melakukannya.. Hehe" katanya sambil tersenyum ambigu.
"Oh.. Oke. Ayolah, aku sudah mengantuk" kataku datar. Nadaku terdengar sinis dan Yoongi langsung bingung.
Di mobil kita tidak berbicara. Aku memilih untuk tidur saja. Mungkin aku Jealous dengan si Yuri ini.
"Kita sudah sam-" ucapan Yoongi terhenti karena aku keluar duluan.
"Kamu kenapa sih?" tanya Yoongi sambil menghampiriku yg lagi berbaring di tempat tidur. Aku membelakanginya.
"Kenapa gk nanya ama Yuri aja, huh?" ucapku sinis.
"Wha- oh." ia berhenti sejenak. Aku menengok ke arahnya, dia mengecek hpnya.
"Chagi.. Jangan marah.. Dia bukan siapa-siapa." jelasnya.
"Lalu? Siapa dia?" tanyaku.
"Aku blm menceritakannya ya? Oke.."
"Jadi waktu kita di Myeondong, aku gk sengaja nabrak cewe. Dia ternyata mengenaliku, tetapi aku tidak mengenalinya. Ia memberiku nomornya, dan namanya Yuri. Min Yuri." jelas Yoongi. Aku hanya menanggapi dengan malas.
"Aku terlalu lelah untuk memikirkan sebuah teori kenapa marganya sama dengan milikmu" kataku kesal.
"Aigoo, jangan marah Chagi." katanya sambil memelukku. Aku tenggelam di pelukannya. Aku menangis kecil.
"Aku benci kamu, Oppa.." kataku tetapi entah kenapa aku memeluknya lebih erat.
"Love you too" katanya sambil mengelus kepalaku.
Setelah aku agak baikan, aku mau membicarakan tentang dia ke Yoongi.
"Oppa, si Yuri ini.. Namanya Min Yuri kan?" tanyaku.
"Iya?"
"Terus kamu pernah bilang kalau kamu pernah punya adik perempuan?"
"Iya?"
"Mungkin dia adikmu!" teriakku.
"Mwo? Tidak mungkin, chagi. Dia sudah meninggal.." katanya.
"Mungkin saja dia tidak meninggal" kataku sambil menekan kata-kata ku. Aku mendekat dan menindih tubuhnya.
"Bagaimana kalau kau ajak dia ke sini saja?" kataku sambil tersenyum.
"Ide bagus" jawabnya sambil mengecup keningku.
"Umm.. Kenapa kau tiba-tiba menindih ku, Baeji-ya?" tanyanya.
"Hmm.. Aku mau itu.." kataku malu-malu
"Hah! Tidak usah minta dua kali, Chagi~" katanya sambil menciumku lembut, yg lama-lama berubah menjadi ciuman penuh nafsu.
-Mereka nganu.Udh itu aja 😐-
Ting tong
"Siapa itu?" sahut Yoongi. Aku sedang menonton bersama Yoongi dan aku sedang berada di pangkuannya.
"Aku aja yg buka" kataku sambil beranjak.
"Eonnie!" teriak cewe itu. Dia berambut ungu dengan dress yg menurutku terlalu sexy.
"Ini siapa?" tanyaku ramah.
"Yuri! Adik iparmu" katanya. Aku shook. Ini Yuri? Dan apa? Adik ipar? Sudah kuduga ini adiknya Yoongi!
"Ada apa, chagi?" tanya Yoongi yg berada di belakangku.
"Oppa!" teriaknya lagi.
"Kamu Yuri itu kan?" tanya Yoongi.
"Iya!"
"Silahkan masuk" ucapku ramah.
"Jadi.. Bagaimana kau mengenaliku? Aku tidak ingat punya adik kelas yg bernama Yuri sebelumnya." tanya Yoongi.
"Hihi. Itu karena, aku bukan adik kelasmu, Oppa. Aku adik kandungmu. Yg selama ini kau anggap sudah meninggal" katanya sambil tersenyum.
"A-apa..?"
"Min Yuri jjang! Min Suga Jjang! We are the Min Family!" ucapnya.
"Jadi selama ini.. Kau masih.. Hidup?"
"Yep."
"Lalu, Eomma-"
"Eomma sudah meninggal 5 tahun yg lalu, Oppa.." jelas Yuri.
"Apa?!"
"Aku tinggal bersama Eomma sejak dia cerai dengan Appa. Dan beberapa tahun setelah itu, dia meninggal karena serangan jantung. Appa mengetahui ini, dan bilang kepadamu bahwa aku yg meninggal." jelas Yuri. Yoongi hanya diam. Aku agak emosional dengan penjelasan Yuri.
"Kamu.. Tinggal dimana sekarang?"
"Di Apartmen yg tidak jauh dari sini. Bersama Namjachinguku."
"Apakah Appa sudah bertemu denganmu?"
"Belum.. Terakhir kita bertemu itu, ya.. 5 tahun yg lalu."
"Habis ini, temuilah dia." perintah Yoongi.
"Oke.. Aku pamit dulu ya.."
"Terima kasih sudah datang, Yuri-ah"
"Sama-sama Eonnie." katanya sambil tersenyum.
"Oh ya. Bagaimana kau mengenaliku?"
"Aku salah satu followers kaka di IG"
"Oh~" kataku senang.
"Dari foto yg kaka post, aku tahu kalau Oppa sudah menikah dengan kaka."
"Nama Eonnie, Baeji kan?"
"Hehe, tepat sekali"
"Aku senang, akhirnya aku memiliki seorang Eonnie! Dan aku juga bertemu dengan Oppaku lagi. Semoga kita bisa ketemuan kapan-kapan ya! Dan kalian bisa mengunjungi Apartmenku kapan saja. Annyeong!"
"Annyeong!" kami berdua melambai dari pintu sambil melihatnya berlari.
Tiba-tiba, Yoongi memelukku dari belakang dan aku merasa ada sesuatu yg basah di pundakku.
"Eh, Oppa kok nangis?" tanyaku kaget.
"Aku sedih saja. Eomma ternyata sudah meninggal.. Aku merindukannya"
"Hussh.. Jangan nangis Oppa.. Aku kan ada" kataku lembut.
"Berjanjilah padaku. Kamu tidak akan pernah meninggalkan ku, Baeji-ah" katanya sambil menatapku dalam.
"Aku janji" kataku sambil tersenyum dan mengecup hidungnya pelan.
"I love you" - Yoongi
Woah 1100 words? Rekor pertama buat MHIAT, gengs. Btw kalo kalian mencium bau-bau sad ending, tenang aja. Gk bakal sad ending kok. Tapi paling ada dramanya dikit, mwehehe. Selamat liburan buat kalian semuah! Kalo belum libur, sabar aja dan baca epep aku yg lain ya! Trs mungkin awal Januari aku bakal keluarin epep Jin. Tapi masih mikir mau publish atau enggak. Soalnya Draf baru satu karena mau fokus ini. Jadi ya, kalo gk aku publish, jangan marah. Karena ceritanya garing. Oke segini dulu curhatnya, bye!