Sepertinya semalam Jungkook tak langsung tidur. Buktinya pagi ini Taehyung harus kembali membangunkan majikan nya itu.
"Jeon, bangunlah!"
Tidak ada jawaban dari Jungkook. Tapi Taehyung tak menyerah. Dia terus mengguncangkan tubuh Jungkook. Setidaknya setelah itu dia mendapatkan jawaban. Walaupun justru membuatnya kesal karena Jungkook makin menaikan selimutnya untuk menutupi kepalanya juga.
Taehyung langsung menarik paksa selimut yang digunakan oleh Jungkook. Tapi ternyata ada perlawanan dari pemiliknya.
"Biarkan aku lanjut tidur Tae. Kunci mobilku ada di laci."
Taehyung memang ingin menyetir sendiri. Tapi masalahnya sekarang anak-anak sudah menunggu Jungkook untuk ikut sarapan bersama. Akhirnya dia menarik selimut Jungkook lagi dengan sekuat tenaga.
"Waaaa!"
Mata Taehyung terbuka lebar saat dirinya jatuh dan menimpa tubuh Jungkook. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali saat melihat apa yang ada di depannya. Dia segera berdiri dan menjauh dari ranjang Jungkook.
"K-kenapa kau tak memakai pakaian? Jangan-jangan sampai bawah kau juga tak pakai ya?"
Jungkook bangun dan duduk. Dia melihat ke bagian bawah tubuhnya yang masih tertutupi oleh selimut. "Pakai kok. Mau lihat?"
"T-tidak! Sekarang lebih baik kau cuci muka dan gosok gigi lalu keluar karena anak-anak sudah menunggumu untuk sarapan."
"Sarapan? Jadi kalian belum siap?"
"Mereka ingin sarapan denganmu hari ini."
"Tunggu!" Cegat Taehyung saat melihat Jungkook ingin menyibak selimutnya. "Kau benar memakai pakaian bawah kan? Kalau tidak, biar aku keluar dulu."
Jungkook justru tertawa. Dia langsung menghampiri Taehyung dengan selimut yang sengaja masih dia lingkarakan di pinggangnya.
"Mau apa kau?"
"Memberitahumu sesuatu."
Taehyung menelan ludahnya susah payah. Tiba-tiba suasana terasa horror saat Jungkook semakin mendekatinya. "Jungkook jangan bercanda. Cepatlah, anak-anak sudah menunggu!"
"Iya setelah kau mengetahuinya."
"Tau apa?"
Jungkook memberikan sebuah smirk kepada Taehyung. Setelahnya dia langsung melemparkan selimut yang dia kenakan ke sembarang arah. Itu membuat Taehyung hampir berteriak. Untungnya sempat Jungkook tutup lebih dulu mulut Taehyung menggunakan telapak tangannya.
"Jangan berteriak, nanti anak-anak akan berfikir yang tidak-tidak."
Taehyung menghempaskan telapak tangan Jungkook yang tadi sempat membekap mulutnya. "Kenapa kau mengerjaiku hah! Menyebalkan sekali!"
"Aw, sakit Tae." Jungkook memegangi perut terbentuknya itu setelah mendapat pukulan dari Taehyung. "Aku kan tadi sudah bilang jika aku hanya tidak pakai baju saja. Kenapa kau tidak percaya?"
"Kau juga mengerjaiku! Sekarang cepatlah!"
Jungkook tertawa saat melihat raut wajah Taehyung yang memerah. Ntah karena marah atau memang malu. Tapi jika itu malu, karena apa?
"Baiklah tidak sampai 5 menit aku akan keluar. Tunggu aku di sini!"
Taehyung menghela nafas. Dia mengangguk. Sebenarnya dia kesal. Tapi tetap saja dia mau menunggu Jungkook.
Memang benar kata Jungkook, tak sampai 5 menit juga mereka sudah keluar dari kamar dan berjalan ke ruang makan.
Eun Hee dan Eun Jung yang sedari tadi menunggu mendadak girang setelah melihat Jungkook dan Taehyung menghampiri meja makan.
"Kalian kenapa lama sekali!" Ucap Eun Hee yang sudah melipat kedua tangannya dengan bibir yang mengerucut. "Aku sudah lapar."
"Maaf. Ayo sekarang kita sarapan!"
Taehyung mengambilkan makanan untuk anak-anak terlebih dahulu karena memang mereka sedari tadi ribut dan berkata lapar.
"Eun Hee, Eun Jung apa benar kalian akan ada wisata minggu depan?"
Eun Hee mengangguk. "Iya daddy, apa om Taehyung sudah bicara pada daddy?"
"Ini makanan mu Eun Jung." Taehyung menyerahkan piring yang sudah berisi makanan kepada Eun Jung. Setelahnya dia mengambil piring milik Jungkook. Tidak tahu juga kenapa dia melakukannya. Dia hanya mengikuti pergerakan tangannya saja.
"Terimakasih om. Apa daddy mengijinkannya?"
"Kalian ingin daddy menginjinkan atau tidak?"
"Aku ingin ke sana daddy! Ijinkan kami. Eun Hee bilang dia ingin berfoto dengan hewan yang lehernya panjang seperti ini." Ucap Eun Jung sambil memperagakan panjang leher jerapah dengan kedua tangannya.
Eun Hee memukulkan sendok ke piringnya. "Aku tidak bilang seperti itu! Kan kau yang bersemangat sekali ke sana, Eun Jung."
"Jadi Eun Hee tidak ingin ikut?" Tanya Jungkook.
"Em, ya ingin."
Eun Jung tertawa mendengar perkataan kakaknya itu. "Dasar! perempuan itu memang pemalu."
Eun Hee memukul kepala adiknya. "Aku tidak malu! Tadi aku hanya-"
"Sudah, sekarang kalian makan atau nanti akan terlambat."
Keduanya mengangguk. "Baik daddy."
"Lagipula-" Jungkook melingkarkan tangannya ke pinggang Taehyung yang berdiri di sebelahnya. "Ada pengasuh kalian yang akan menjaga kalian. Ingat, kalian harus selalu bersamanya. Mengerti?"
"Mengerti daddy."
Taehyung menghela nafas. Dia sadar kalau setelah dia meletakkan piring makanan ke hadapan Jungkook, tangan majikannya itu seenaknya bertengger di pinggang nya. Ingin memukul tetapi sedang di depan anak-anak.
"Jeon."
Jungkook menatap Taehyung yang sudah memberikan tatapan tajam padanya. "Hm?"
"Your hand!"
Jungkook melihat ke arah tangannya. Setelahnya dia langsung menyingkirkannya. "Oh. Maaf. K-kau duduklah dan ikut makan!"
"Ya."
"Kalian kenapa berbisik-bisik seperti itu?" Tanya Jungkook kepada si kembar.
"Hanya membicarakan wisata saja daddy." Jawab Eun Hee.
Jungkook mengangguk. Dia melanjutkan sarapannya walaupun dia tau kedua anaknya itu sedang bertingkah aneh. Ntah apa yang mereka lakukan. Tapi Jungkook tak terlalu mempermasalahkannya karena anak kecil memang punya dunianya sendiri.