BEAUTIFUL TIMES [MARKREN]

By Markrentown

63.7K 4.6K 662

"When we look back, like the panorama inside a movie, a beautiful time is drawn." Oneshoot collection of Mark... More

00. Hello
01. Holding On
02. Mark Hyung
03. Forever With You
04. Candlelight Dinner Becomes Wild
05. First Snow
06. Daisy
07. Meet My Mom
08. Merci, Renjun
09. One Day In December
11. Regret
12. Longing
13. Imagination Friend
14. Time With You
00.2 Hello 2.0
Perfect Photograph

10. You & I + Child = Happy

3.2K 213 55
By Markrentown

Tittle: You & I + Child = Happy
Genre: Family
Rated: R+
Author: LeeChanghyunSisters

******

******

Seoul Hospital

1 Januari 2019 tepat di pergantian tahun, Nampak seorang yeoja di damping sang suami tengah beberapa jam yang lalu memasuki kamar bersalin. Setelah 9 bulan lamanya wanita itu akhirnya memasuki tahap yang paling menegangkan di seumur hidupnya, menentukan nyawanya beserta anaknya.

"Renjun-Sii apa yang kau rasakan sekarang?" Tanya Uisa Hyewon, Kang Hyewon adalah salah satu Dokter Obgyn di rumah sakit Korea ini

"Uisa, aku merasakan Mulas yang sering dan teratur" jawab Renjun, yeoja yang saat ini tengah menahan rasa sakitnya

"arraso, kajja aku akan memeriksanya"

Renjun yeoja cantik itu tengah di periksa oleh Uisa, ia datang ke Seoul Hospital bersama Suaminya.

"ahh, Renjun-Sii, ini sudah pembukaan 5, kau telah memasuki persalinan, nanti akan terasa sakit semakin terus dan teratur, sebaiknya, anda tidur dan memiring ke kiri agar cepat pembukaan yang ada" Saran Dokter Hyewon tersebut

"ah nde"

"Yena-Sii"

"Nde Uisa"

"Observasi keadaan Pasien setiap 30 menit, kau mengerti bukan?" Tanya Hyewon

"ah nde Uisa, "

Renjun susah payah ia menahan rasa sakitnya di setiap menitnya saat ia kontraksi, keringat dinginya bercucuran di mana mana, ia merasakan sakit yang luar biasa saat ia kontraksi.

Mark sang suami yang melihat Renjun kesakitan hanya bisa memberikan support dengan mengelus rambut Renjun dan memberikan kata-kata penenang berharap rasa sakitnya berkurang.

"ahh, ahhh" Renjun mulai merasakan kontraksi di menit kedua ini

"Nyonya Renjun Tarik nafas dari hidung keluarkan dari mulut secara berlahan dan teratur, setiap anda kontraksi anda bisa melakukan ini berulang kali nde, ini bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit, dan agar ibu tidak tertekan di saat belum pembukaan lengkap" ucap Yena menyarankanya dan mempraktikanya.

"Sayang" ucap Renjun, ia memegang jemari Mark dengan amat begitu eratnya.

"Nde, sayang, kau bersabarlah" Mark mencium kening Renjun dengan lembut.

"Sayang, Huu haahhh" Renjun mulai merasakan kesakitan, kontraksinya sedang meningkat sekarang, Yena tengah mencatat dan menghitung tiap kontraksinya sedangkan Renjun sudah mulai tidak tahan untuk tidak meneran.

Mark menatap Renjun dengan sorot mata tak tega melihat istrinya yang tengah lepas dari kontraksinya "Gwenchana?" Tanya Mark

"Appo" rengek manja Renjun

"Tenanglah, aku di sini" ucap Mark menggenggam tangan

"Sayang" Ucap Renjun meremas tangan Mark dengan dengan kerasnya

"aku tidak tahan" ucap Renjun lagi

"Nyonya , ayo tarik nafas anda bisa nyonya" semangat Yena, ia memberikan dukungan pada Renjun untuk tetap bersemangat "Demi malaikat kecil yang akan hadir beberapa jam lagi " ucapnya lagi

"ayo sayang kau Bisa" Mark memberikan semangat pada Renjun sembari mempersiapkan kamera untuk merekam kelahiran anak pertama mereka.

"Suster tolong rekam proses kelahiran anak pertamaku dengan bagus jangan ada yang tertinggal adegan secuil apapun itu, tapi suster bisa kan mengoperasikan kamera ini?" Ucap Mark sambil memberikan kamera itu kepada Yena.

"pastinya suster itu tau caranya tidak sepertimu yang gaptek, ganti wallpaper handphone saja tidak tau!" Ucap Renjun disela kesakitannya.

Mark hanya meringis mendengar ucapan sang istri dan Yena serta Dokter Hyewon hanya terkikik geli mendengar aib seorang Mark Lee.

"Kalau begitu aku akan memanggil suster yang lain untuk menjadi asistenku." Ucap Dokter Hyewon sembari melenggang pergi dari ruangan Renjun.

JJJ

3 jam berlalu, Mark masih dengan setia di samping Renjun memberikan dukunganya untuk menjalani persalinan dengan lancar dan normal

"Ingin minum?" tawar Mark pada Renjun dan hanya di gelengkan oleh Renjun " ayo sayang ini untuk tenagamu nanti" ucap Mark lagi, dan di berikan anggukan oleh Renjun. Setelah memberikan air minum pada Renjun agar ia tidak dehedrasi, dan menghilangkan rasa kelelahan, Mark mengelap peluh Renjun dengan Sayang , namun lagi lagi kontraksi terjadi membuat Renjun kembali menunjukkan rasa kesakitan di mimic wajah Renjun, ia hampir saja meneteskan airmatanya karna merasa kasihan.

"Sayang, Kenapa?" Tanya Renjun di sela sela kontraksinya

"aniyo" Mark menggeleng lalu memberikan kecupan singkat di bibir mungil Renjun "Terima Kasih Sayang, aku mencintaimu" ucap Mark membuat Renjun tersenyum padahal ia sedang dalam masa persalinan dan kontraksi yang sangat menyakitkan

"Sayang berjanjilah agar kau tidak akan meninggalkanku?" ucap Renjun

"Aku janji, tidak akan meninggalkan kalian, , kau harus tetap berjuang demi malaikat kita dan tetaplah menjadi Eommanya sampai maut yang memisahkan"

"umm," Renjun kembali menarik nafasnya dan menghembuskan kembali

"Anyeong Nyonya Lee, bagaimana?" tanya Dokter Hyewon pada Renjun dengan membawa asisten Dokter untuk mendampinginya.

"Dokter Kontraksinya sudah semakin sering dan Air ketubanya sudah keluar namun belum semuanya" Lapor Yena pada Hyewon.

"nde, Nyonya saya periksa dahulu, kita lihat berapa pembukaanya"

"Tunngu Dokter, sakitnya datang lagi"

"tarik nafas Nyonya, iya begitu bagus" Selesai kontraksi, Hyewon melakukan pemeriksaan sesuai prosedur "ahh Nyonya ini sudah lengkap anda bisa memulai untuk meneran, dengarkan aba aba saya, saat kontraksi yang amat kuat anda dorong dengan cara meneran, seperti saat ibu buang air besar, jangan bersuara, dan kakinya di lebarkan" Hyewon mulai memberikan cara cara untuk melakukan persalinanya

"Emmmm," Renjun sudah mulai meneran

"tidak Nyonya, jangan bunyi saat anda meneran,"

"ayo sayang kau bisa" Mark memberi semangat pada Renjun sambil menggenggam erat tangan Renjun.

"iya terus pintar nyonya, terus" Dokter Hyewon memberikan aba aba untuk Renjun.

"Yak, Suster yang benar memegang kameranya, jangan seperti itu." Itu suara Mark yang kesal melihat Yena salah posisi dalam merekam proses kelahiran anak pertamanya.

"Suster yang benar merekamnya, nanti kalau hasilnya jelek, aku akan menuntutmu." Sungut Mark

Yena hanya memutar bola matanya melihat seruan Mark.

"Yak, Mark Lee sialan! Uugghhh....Berisik sekali sih. Kau buta aku sedang melahirkan anakmu kenapa kau berisik sekali seperti di hutan saja." Teriak Renjun sambil meraih rambut Mark dan menjambaknya dengan kencang membuat Mark terhuyung kesakitan.

"Sayang, nanti rambutku botak kasihan anak kita nanti punya Appa jelek berkepala botak." Ucap Mark sambil melepaskan jambakan Renjun tapi sayang kekuatan seorang Renjun saat ini begitu kuat dan jambakan itu tidak mau terlepas.

"aduuuhhhhh, sayang.....wajahku jadi jelek dikamera." Mark masih saja mengoceh minta dilepaskan rambutnya dari kesakitan.

"Mark Lee ayooo jelek bersama dikamera." Ucap Renjun sembari mengeran.

Yena yang melihat adegan itu hanya terkikik gelid an Hyewon serta asistennya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku sepasang suami istri itu.

Mark akhirnya menyerah dan diruangan itu menjadi acara saling sahut menyahut teriakan kesakitan antar Renjun dan Mark. Sampai akhirnya tangisan bayi terdengar dan teriakan sepasang suami istri itu berhenti, Keduanya lega akhirnya malaikat kecil mereka terlahir kedunia ini.

Maliakat kecil yang berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3,6 kg, sebutir bening krystal mengalir di pelupuk mata seorang yeoja cantik bernama Renjun ia berhasi mengeluarkan malaikat kecilnya, ia bahagia sangat begitupun dengan Mark.

"Selamat, Nyonya Lee, kau baru saja melahirkan seorang malaikat tampan, anakmu benar benar menggemaskan, " ucap Dokter Hyewon sambil memeriksa keadaan sang bayi "Suster Choi bersihkan bayinya setelah itu bawa kesini lagi untuk mendapatkan asi dari sang ibu"

"Baik Dokter " ucap suster Choi sambil menggendong bayi Mark dan Renjun untuk dibersihkan.

"Terima Kasih sayang sudah mempertaruhkan nyawa demi melahirkan keturunan kita." Mak memeluk dan mencium bibir mungil Renjun sedangkan Renjun membalas ciuman Mark.

"Terima kasih juga karena mau mendampingiku saat melahirkan dan maaf sudah menjambakmu." Sesal Renjun sambil mengelus rambut Mark

Suster Choi dating dengan bayi mereka dan memberikan pada Renjun untuk diberikan ASI.

Pemandangannya yang indah diruangan bersalin itu membuat Dokter dan Suster diruangan itu terharu, mereka meninggalkan ruangan itu untuk memberikan privasi bagi sepasang suami istri dan anaknya bersama.

"Sayang, kau sudah menentukan namanya?" Mark bertanya pada Renjun.

"Lee Junhyuk itu nama untuk putra kita, apa kau keberatan,sayang?" Tanya Renjun

"Tidak, apapun nama yang kau berikan, aku sangat senang karena itu kau." Mark mengelus rambut anaknya dengan sayang.

"Ciihhhh, keju mozzarella sekali." Umpat Renjun mendengar kata-kata Mark

"Jangan mengumpat atau berkata kasara didepan anak kita sayang." Mark memperingatkan Renjun dengan senyum khasnya.

"Mian, aku tak sengaja dan sayang anak Eomma yang menggemaskan maafkan mulut kasar Eommamu ini." Ucap Renjun sembari mencium kening sang malaikat kecil.

Sungguh kebahagiaan yang tidak bisa digantikan apapun bagi keluarga kecil Mark dan Renjun.

JJJ

Sudah 6 bulan Junhyuk tumbuh sehat dan aktif seperti sekarang dia merangkak diantara kaki sang Appa yang baru saja bangun.

"Oh, apa itu tadi yang lewat didepanku seperti anak bayi." Ucap Mark sambil melihat kebawah kakinya tapi tak ada apapun disana dan Mark melenggang pergi ke dapur untuk menemui istri tercintanya.

"Sayang, kau masak apa hari ini." Mark memeluk Renjun dari belakang dan menempelkan dagunya ke bahu Renjun.

"Nasi Tim untuk makanan pertama Junhyuk dan Sop Ayam untuk kita berdua sarapan jadi sekarang awasi Junhyuk sambil menungguku selesai memasak."

"Junhyuk ada disini tapi kenapa aku tak melihatnya dari tadi Renjun?." Mark tampak berpikir

Renjun menghembuskan nafas jengkel "Sayang, jangan bercanda tadi Junhyuk ada di karpet dekat ruang TV." Ucap Renjun sembari melongokkan kepalanya kearah ruang TV dan benar Junhyuk tidak ada disana dan itu membuat Renjun berubah panik.

"Sayang, kenapa diam saja cari Junhyuk nanti kalau dia hilang bagaimana!" Renjun sudah berlari keluar rumah takut Junhyuk ada diluar dan Mark mengikuti Renjun untuk mecari Junhyuk.

JJJ

Sedangkan bayi yang mereka cari sedang bermain-main dengan kubangan air seninya sendiri sambil tertawa di bawah meja makan.

Mark dan Renjun kembali masuk kerumah sambil terengah-engah, tidak ada Junhyuk di luar rumah. Renjun sudah menangis dipelukan Mark sedangkan Mark mengelus rambut Renjun dan menenangkannya tapi mata Mark menyipit melihat malaikat kecilnya terkikik geli karena air yang dia mainkan.

"Sayang berhenti menangis, itu..."

"Berhenti menangis! Anak kita hilang dan kau menyuruhku berhenti menangis, Appa macam apa kau ini." Renjun marah sambil menjambak rambut Mark sedangkan Mark kesakitan karna rambutnya lagi-lagi menjadi sasaran kemarahan Renjun. Apa tidak ada cara lain, lama-lama rambutku botak." Batin Mark mengeluh

"Bukan itu maksudku sayang, itu Junhyuk ada dibawah meja makan." Mak menunjuk Junhyuk agar Renjun melihatnya, Renjun melepaskan rambut Mark dan lari kearah Junhyuk dan menggendong bayi itu.

Mark berjalan kearah mereka dan memeluk mereka. Kepanikan berubah jadi kebahagiaan tatkala sang buah hati sudah ditemukan dan tidak menghilang.

"Ughhh kau bau sayang." Renjun mencium Junhyuk " Sayang, kau mandi lagi dengan Appamu, Eomma mau menyelesaikan masakan Eomma." Renjun menyerahkan Junhyuk ke Mark untuk dimandikan Mark

"Bagaimana kalau kita mandi bertiga." Goda Mark

Renjun memutar bola matanya malas tapi ia juga merasakan dirinya bau air seninya Junhyuk jadi mungkin itu bukan ide yang buruk

"oke kita mandi bertiga" sambil menjambak rambut Mark dan menyeret Mark untuk saja Junhyuk tidak terjatuh dan Junhyuk tertawa bahagia melihat sang Appa kesakitan.

Pagi yang penuh keributan dan kebahagian di keluarga kecil Mark dan Renjun.

~END~
.
.
.

.
.
.

A/N;

Happy reading dan maaf kalau banyak kekurangan.
Terima kasih buat yang udah baca, komen dan vote dan terima kasih buat dedek mechy yang udah bantuin 😘

#bow

Satu lagi terima kasih buat admin markrentown yang udah bantuin dan izinnya buat masukin FF amatir saya.

*******************
17 Januari 2019
Admin; Prince 👑

Continue Reading

You'll Also Like

126K 11.8K 28
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
180K 8.4K 53
cerita arsyah "Walaupun gue lebih muda dri dia tpi pikiran gue dewasa, dan gue cuek juga sama dia masih perhatian" kata ari "Emang sih dia dingin dan...
85.7K 10.7K 51
Rj: Bukankah itu artinya kita saling mencintai, kenapa kita tidak bisa bersatu Jaemin ah~ Hyunjin "Tapi bukankah semakin kau mencintainya semakin bes...
210K 17.5K 28
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...