BERKUMPUL MENGENAL TENTANG NYA LEBIH JAUH
*Mereka mengobrol*
"Mami, Rara senang sangat Mami datang". Ujar Rara bersikap manja ke Mami
"Mami pun senang dapat jumpa Rara". Ujar Mami
"Mami, Asyna tak datang keh?". Tanya Jan
"Tak, dia tak ikut". Ujar Mami
"Asyna siapa Jan?". Tanya Rara
"Adik Jan". Ujar Jan
"Beruntung yah Asyna punya kakak seperti Jan". Ujar Rara
"Iya". Ujar Jan singkat
"Mami nak ke dapur kejap ya, nak masak dengan Mama Rara". Ujar Mami pergi ke dapur
"Coba Rara jadi adik Jan". Ujar Rara
"Jan tak nak punya adik macam Rara". Ujar Jan menatap Rara
"Kenapa?, Apa karena Rara terlalu manja?". Tanya Rara
"Tak, Jan suka Rara manja jadi comel, tapi Jan tak nak Rara jadi adik Jan, karena Jan bukan hanya nak sayang Rara, tapi Jan nak miliki Rara". Ujar Jan memegang tangan Rara
"Ihhh Jan". Ujar Rara memukul bahu Jan pelan
"Rara tau tak kalau hati Jan dah penuh". Ujar Jan
"Penuh karena apa?". Tanya Rara meletakkan kepalanya di bahu Jan
"Penuh dengan rasa sayang Jan ke Rara". Ujar Jan tersenyum
"Kalau Rara ambil rasa sayang itu untuk di hati Rara?". Ujar Rara
"Jan perbolehkan, tapi hati ni tak kan pernah kosong, karena dah ada Rara". Ujar Jan
"Tapi di hati Rara kosong". Ujar Rara
"Kenapa?". Tanya Jan
"Karena Jan dah ambil isi hati Rara ke hati Jan". Ujar Rara tersenyum
"Kalau Jan balikkan lagi?". Tanya Jan
Rara mengangkat kepalanya dari bahu Jan
"Rara mau nerimanya, tapi Jan juga udah ambil hati Rara". Ujar Rara
"Jan balikkan lagi yah". Ujar Jan
"Berarti Jan ga sayang Rara?". Tanya Rara memasang wajah cemberut
"Bukan macam tu,Jan sayang Rara, Jan balikkan hati Rara karena Jan nak Rara isi hati Rara dengan Jan". Ujar Jan mengusap rambut Rara
"Iyahhh, nihhh hati Rara udah ada Jan". Ujar Rara tertawa kecil
Mami dan Mama Rara pun datang membawa macam camilan dan minuman teh
"Enak banget yah ngobrol nya, nih makan dulu camilan nya, sama minum teh nya". Ujar Mama memberikan teh dan camilan
"Haah sampai tak sadar kalau kita datang". Ujar Mami tertawa kecil
"Terimakasih Aunty". Ujar Jan menerima teh dan camilan nya
"Terimakasih Mama sayang". Ujar Rara
"Kalian cakap apa nih macam seronok sangat". Ujar Mami
"Tak lah, Mami". Ujar Jan
"Biasa lah urusan anak muda". Ujar Mama
"Rara, Jan sering buat Rara kesal?". Tanya Mami
"Haah Mami, Jan sering sangat buat Rara kesal". Bohong Rara
"Apa pula ni, tak betul lah Mami apa yang Rara cakap tu". Ujar Jan
"Betul Mami, bila tak percaya tanya lah sama bang Uwan". Ujar Rara melirik Uwan yang baru datang
"Kenapa Abang dibawa-bawa nih". Ujar Uwan yang baru datang
"Tuh kan Rara tipu Mami". Ujar Jan
"Ohhh Rara tipu Mami". Ujar Mami pura-pura marah
"Maaf Mami, Rara disuruh Jan". Ujar Rara melihat ke arah Jan
"Jan". Ujar Mami
"Kenapa pula Jan?". Tanya Jan
"Hehehe tak lah Mami, Jan selalu buat Rara senang, buat Rara bahagia". Ujar Rara tersenyum
"Bagus lah tu". Ujar Mami
"Ma... Uwan mau keluar bentar ya". Pamit Uwan
"Iya, pulangnya jangan larut malam". Ujar Mama
"Iya ma, Uwan pergi dulu ya Mama, Mami assalamualaikum". Ujar Uwan
"Mami nak istirahat dulu ya". Ujar Mami pergi
"Mama juga mau kekamar". Ujar Mama
Sekarang tinggal Rara dan Jan
"Jan marah". Ujar Rara
"Tak, kenapa Jan kena marah?". Ujar Jan
"Ga, Rara kira Jan marah". Ujar Rara
"Jan tak dapat marah dengan bidadari Jan". Ujar Jan
"Rara juga ga bisa liat Jan marah dengan Rara". Ujar Rara
"Jan tak kan marah, kalau Rara tak salah". Ujar Jan
"Kalau Rara salah". Ujar Rara
"Jan akan marah dengan diri Jan". Ujar Jan
"Kok gitu?". Tanya Rara
"Karena Jan telah membiarkan Rara buat salah". Ujar Jan
"Rara berusaha ga akan membuat Jan marah dengan Rara". Ujar Rara
"Jan akan terus berusaha untuk tak membiarkan Rara sedih". Ujar Jan
.
.
.
BERSAMBUNG
APA YANG AKAN TERJADI SELANJUTNYA YA?
PENASARAN?, TUNGGU KELANJUTANNYA
sebenarnya author belum mau update karena author masih sakit
Tapi karena banyak yang minta update author jadi ga tega
Author paksain mikir, author paksain nulis walau lagi sakit karena author ga mau kalian kecewa
Semoga suka Yaaa
Next/No?
Silakan comment bila ada kritik dan saran karena itu penting banget buat author ❤️
Ig author: @jnationsdaa4_