Canggung dalam satu ruangan di mobil, Itulah kata yang tepat untuk Irene dan Seulgi yang masih belum meminta maaf satu sama lain tidak tau kenapa hal itu membuat mereka begitu. Seulgi tau ini sangatlah egois, tapi ia juga lelah selalu mengalah dengan orang yang sama tapi sekarang berbeda masalah.
"Kau benar tidak ingin hadiah itu?" tanya Seulgi memastikan sebelum dia memberikannya ke mommy nya mungkin.
"Iya, aku juga sudah memilikinya" jawab Irene dengan pasti.
"Kau beli sendiri?" tanya Seulgi.
"Baek oppa yang membelikannya sebelum pengunguman masuk Universitas disitu"
"Karena itu kau menolak hadiah dariku? Dan menyuruhku untuk memberikannya ke orang lain?"
"Bukan begitu, karena yang aku tau Baek oppa pasti membelikanku dengan uang nya sendiri"
"Ini dari hasil bekerja dan tabunganku sendiri noona, membelikanmu begini adalah hal mudah sayang"
"Tapi kau bisa membeli yang lebih bermanfaat Seul"
"Yang benar saja kau tidak menghargaiku dan lebih menghargai gift dari hyung, hidupku terlalu banyak jokes"
"Aku akan menerimanya, tetapi kau tidak boleh membelikanku barang yang mahal lagi. Janji?" ujar Irene yang mengalah dengannya.
"Kau terpaksa"
"Aniyo"
"Arrasseo yaksok"
"Okey"
Seulgi kembali menjalankan mobilnya sekarang dan tanpa beban lagi karena sudah tidak ada pertengkaran lagi diantara mereka. Itu adalah masalah kecil yang tidak perlu diperbesar karena sudah bukan waktunya bermain dengan perasaan.
••
Menikmati sore hari adalah waktu yang cocok untuk meminum cokelat panas apalagi cuaca yang dingin. Minho lah yang sedang menikmati sore dengan minuman tersebut, dia harus move on dari Krystal dan harus membuat resolusi dengan baik tahun ini.
Ia juga sedang menunggu seseorang, siapa lagi kalau bukan Jisung bocah nakal itu dan juga menunggu Wendy.
Wendy akhir-akhir ini sibuk dengan buku pelajarannya karena ia juga ingin masuk ke univ yang sama dengan Irene. Jadi dia harus belajar dengan serius, tetapi berbeda dengan Seulgi dan para namja yang lain karena mereka tidak belajar untuk ujian sebelum liburan musim panas datang dan itu masih dalam hitungan bulan untuk memulai ujiannya yaitu sekitar tiga bulan lagi. Anak pintar bebas.
••
"Kau harus banyak belajar sebelum ujian" ujar Irene mengingatkan Seulgi agar belajar.
"Nope" balas Seulgi menggelengkan kepalanya karena tidak setuju.
"Mau aku lempar ke Korea Utara eoh?" ancam Irene.
"Kau tidak mungkin bisa, aku adalah warga negara Korea Selatan jadi bisa- bisa aku ditembak mati karena melanggar perintah negara. Nanti kau pasti sedih kehilanganku"
"Tidaklah, negara kita sudah tidak bertengkar lagi dan group Red Velvet yang terkenal dari KorSel datang kesana apalagi leader nya yang sangat cantik disukai oleh presidennya" ujar Irene mengibaskan tangannya ke wajah karena merasa malu dengan perkataan Seulgi barusan.
"Panas sekali disini" lanjutnya.
"Iya karena aku hot, jadi kau kepenasan dan juga es mu sudah meleleh so you can't be cold again like the first time I meet you"
"Jangan sok inggris juseyoo"
"So what? We hot, We Young" itu hanyalah suara dari sepenggal lagu NCT MIMPI.
°°
"Min, kau tidak pernah berkomunikasi lagi dengan Kai?" tanya Jisung menyeruput coffe nya.
"Muhaimin?" tanya Minho balik. Membuat Wendy hampir menyembur minumnya ke Jisung yang berada disampingnya.
"Nugu muhaimin?"
"Molla" balas Jisung.
"Waeyo kau tidak pernah bermain lagi dengannya Minho-yahh?" tanya Wendy yang juga ingin tahu.
"Dia sudah menjadi teman yang jahat menurutku, Kai membuat rencana untuk mencelakai Seulgi dan itu sudah terkabulakan. Lalu dia berani mendekati wanita lain saat masih berpacaran dengan Soojung" ucap Minho dengan ngotot sampai terlihat uratnya dileher tanda jika dia sudah kesal. Tetapi Jisung bukannya takut tapi malah tertawa mengejek Minho.
"Kau kesal bukan?" tanya Jisung masih tersenyum penuh arti.
"Tentu saja!"
"Kau kesal bukan karena Seulgi yang terkena rencana dari Jongin"
"Aku kesal karena itu"
"Aniya. Bukan karena itu, tapi karena Krystal yang disakiti oleh Kai dan kau hanya bisa diam sebagai orang asing tidak ingin mengganggu urusan mereka dan juga kau menyukai Krystal pasti sudah dari lama" ujar Jisung memberi alasan yang jelas.
Minho masih mencerna ucapan Jisung dan masih belum paham juga. Minho melambaikan tangan karena Seulrene datang ke caffe bersama.
Seulgi menarik kursi untuk Irene duduk, biasa kan dia princess.
"Kau ingin apa noona?" tanya Seulgi.
"Aku ingin udang goreng tepung, lalu cumi tepung dan french fries" jawab Irene melihat menu yang dimeja.
"Minumnya?"
"Chocolate frappe, dan tambahkan cake red velvet juseyoo"
"Arraseoyo" balas Seulgi lalu pergi ke kasir untuk memesan yang diinginkan kekasihnya lalu kembali ke tempat duduknya.
••
"Ini silahkan pesanannya" ujar pelayan yang mengantar pesanan Seulrene.
"Nee khamshammnida" balas Seulgi, lalu Irene memakan pesanannya dengan lahap karena efek pms.
"Apa kau libur noona?" tanya Seulgi melihat kekasihnya banyak makan.
"Iya, sampai 4/5 bulan ke depan" jawab Irene membuat yang lain membelalakkan matanya karena kaget wanita pms bisa selama itu.
"Noona! Kau libur apa?" tanya Minho
"Memang apa?"
"Datang bulan unnie" ujar Wendy memberi pemahaman ke Irene.
"Ahh itu, iya aku sedang libur" jawab Irene tersenyum.
Mungkin dari itu Irene sedikit sensitif kemaren saat Seulgi memberikannya hadiah. Apalagi Irene menjadi egois semalam lalu besoknya mengalah. Unmood sekali para wanita pms itu, susah ditebak.
••
Lama di cafe sampai malam hampir larut, dan besok hari Senin keempat bocah itu harus sekolah. Apalagi hari itu selalu ada upacara disetiap minggu nya.
"Ayo kita pulang, besok kalian harus datang lebih pagi karena ada upacara dan jalanan pasti padat lalu lintas nya" ujar Irene, ia tidak boleh menemani anak dibawah umur diluar. Mentang-mentang sudah old.
"Kajja. Tapi jika kami melanggar tidak membawa kelengkapan untuk besok kau tidak akan menghukum kami kan?" tanya Minho saat mereka berjalan keluar dari cafe.
"Aku akan datang ke sekolah sampai ketua osis diganti tahun ini, jangan berani tidak membawa atau aku akan menghukum yang lebih berat" jawab Irene mengancam Minho dan yang lain.
"Arrasseo" balas mereka bertiga karena tidak mungkin Wendy ikut-ikutan.
••
Esoknya Seulgi seperti biasa menjemput Irene terlebih dahulu dan juga hari ini ia memiliki rencana untuk nanti di sekolah nya.
••
Setibanya di sekolah, Seulgi mengantarkan Irene ke ruang osis lalu ia pergi dari sana untuk ke ruang kelasnya bertemu dengan teman-temannya.
Upacara sudah akan dimulai, semua murid segera keluar dari kelas untuk melakukan upacara. Jika Seulgi tidak dihukum itu rasanya tidak enak, tetapi bedanya sekarang ia dengan sengaja melakukannya dan Seulgi tidak membawa topi hal yang terpenting untuk kelengkapan upacara. Krystal bagian untuk mencari murid untuk dihukum, dan dia menemukan Seulgi yang terlihat dengan sangat jelas kalau Seulgi tidak membawa topi.
"Minho-ah, suruh Seulgi maju ke depan"
"Suruh sendiri"
"Kau kenapa?" tanya Krystal.
"Kenapa memanganya? Itu bukan tugasku, dan aku tidak akan pernah menghukumnya. Silahkan kau sendiri yang menyuruhnya"
"Hhhh. Apa susahnya menyuruhnya"
"Seul, maju lah kedepan. Kau tidak membawa topi" ujar Kyrstal, tetapi Seulgi tidak bergerak sama sekali karena tidak ingin Krystal yang menghukumnya.
•
"Unnie, Seulgi tidak ingin menurutiku suruh dia pergi ke depan dan unnie catat dia" ucap Krystal menghampiri Irene yang sedang mencatat beberapa nama murid yang dihukum.
•
"Majulah Seul, kenapa kau tidak membawa topi?" tanya Irene dengan kesal, moodnya berubah menjadi buruk karena harus menghukum kekasihnya.
"Waeyo? Aku lupa dan itu manusiawi" jawab Seulgi.
"Sunmi-ah, suruh dia maju dan catat namanya lalu kau berikan hukuman apapun yang kau mau" suruh Irene ke Sunmi.
"Noona, kenapa tidak kau saja?" tanya Seulgi menarik lengan Irene untuk tidak pergi.
"Urus dia" kata Irene dan hanya diangguki saja oleh Sunmi.
"Kajja ikuti aku" ketus Sunmi, mungkin dia masih kesal dengan Seulgi yang lebih memilih Irene daripada dirinya.
Seulgi menuruti saja perkataan Sunmi, mengikutinya ke halaman belakang sekolah yang lumayan kotor karena daun yang berguguran.
"Bersihkan ini, lalu kamar mandi namja dan guru. Terus kau bawa box yang sudah tidak dipakai diruang osis untuk dipindahkan ke gudang" ujar Sunmi membuat Seulgi kesal, dia itu maunya sekolah bukannya menjadi pembantu sekolahan.
"Semua itu? Kenapa bukan murid yang lain untuk melakukan beberapa bagian yang kau berikan padaku, ini terlalu kejam untukku noona"
"Ikuti atau kau akan mendapatkan lebih dari ini, dan jangan pernah panggil aku noona aku bukan kakak mu"
••
Seulgi membereskan dan membersihkan semua ruangan dengan perintah dari Sunmi tadi, melakukannya dengan perfeksionis karena tidak ingin ia mengulangnya kembali jika tidak ada yang bersih.
Hal itu membuatnya lelah, karena meninggalkan waktu makan siangnya dan teman-temannya tidak ada yang menemuinya karena ada pelajaran. Siapa yang tidak lelah dengan pekerjaan yang begitu banyak tanpa mengisi tenaga terlebih dahulu.
Wajahnya sangat pucat karena banyaknya pekerjaan dan juga cuaca yang tidak menentu setiap harinya, dia juga punya pekerjaan lain diluar sekolah membuatnya memiliki sedikit waktu untuk istirahat.
••
Seulgi kembali ke kelasnya, waktu juga menunjukkan jam pelajaran sudah berakhir dan waktunya para murid untuk pulang.
Irene sudah pulang duluan karena tugasnya di sekolah sudah selesai. Juga semua rencana akal bulus Seulgi untuk berduaan terus di sekolah dengan Irene gagal.
Seulgi pergi ke restoran untuk bekerja, melakukan rutinitasnya dengan baik. Tetapi badannya tidak sehat, jadi ada beberapa pekerjaan yang tidak ia kerjakan karena kelelahan.
"Kau sick Seul? Pulanglah" suruh Jonghyun yang dari tadi mengamati Seulgi.
"Aniyo, perut ku sakit tidak bisa keluar kotorannya"
"YAK!" teriak Minho yang sedang memakan ayam menjadi tidak konsen karena Seulgi bilang begitu saat dia makan.
"Hehehe" kekeh Seulgi.
••
Next? Pankapan saja 😂