'I Hate That'
~MIEL~
Cewek itu sedang menikmati indahnya sunrise lewat balkon kamarnya.
Udara dingin dipagi itu tak menyulutkan semangatnya memotret indahnya sunrise pagi ini.
Jemarinya menari-nari diatas keyboard ponselnya. Mengetikkan caption yang tepat untuk 'SnapGram' nya.
Pagi yang indah⛅
Mira tersenyum sekilas. Hari ini hari sabtu, weekend dan tentunya sekolah sedang libur. Mira melangkahkan kakinya masuk ke kamarnya, udara diluar tak lagi sedingin tadi. Udara mulai menghangat, tak seperti sikap dia yang masih saja beku.
Mira menghempaskan tubuhnya dikasurnya. Menatap langit-langit kamarnya yang dipenuhi bintang-bintang kecil berwarna-warni hasil karyanya. Ia tersenyum lebar, tiba-tiba muncul ide untuk menulis lagi dikepalanya.
Ia duduk dihadapan meja belajarnya, mengambil buku dan pena nya, lalu tangannya itu mulai menuliskan apa yang ada dihatinya saat ini.
Aku disini, masih disini dengan perasaan yang sama, masih mencintai kamu, dan kamu yang masih tak peduli hal itu.
Apapun yang terjadi, tak ada niatan dihati untuk mengganti posisimu dengan yang lain.
Meski kamu masih bersikap acuh akan rasaku, meski kamu masih tetap kekeuh mengabaikan perjuanganku, yang perlu kamu tahu 1. Aku mencintaimu dengan segala kekuranganmu dan akan selalu begitu.
Aku tak tau, sebenarnya apa yang dimaksud dengan cinta itu.
Aku tak mengerti, apa arti cinta itu.
Karena aku belum pernah memiliki siapapun yang mengisi hatiku, sebelum kamu.
Kamu adalah yang pertama, dan mungkin juga yang terakhir.
Lihat aku, kumohon hargai perjuanganku.
Tak perlu mencintaiku kembali, Tak perlu membalas perasaanku, cukup dengan kamu melihatku, tersenyum kearahku, aku sudah cukup bahagia untuk itu.
Mira menutup bukunya kasar. Jika boleh jujur, ia lelah. Ia lelah terus-terusan diabaikan seperti ini. Tapi entahlah, hatinya masih saja terus mempertahankan 'dia'.
Mira mengambil ponselnya, sedari tadi ponselnya itu berbunyi terus. Ada beberapa notifikasi dari aplikasi Instagram. Mira pun membuka aplikasi Instagramnya.
Elangrey_
Pgi mir
Mira tertegun. Ia mengucek matanya berkali-kali. Mengira dirinya hanya berhalusinasi Elang mengirimkan pesan padanya via instagram. Bahkan, Mira sendiri tak tahu kapan Elang men follback instagramnya.
Ia mengetikkan balasan dengan gugup. Ia berkali-kali menghapus, takut salah-salah kata. Astaga, hanya chat saja membuat Mira berkeringat dingin seperti ini, bagaimana jika Elang mengucapkannya langsung? Mungkin Mira sudah mati berdiri.
--Elah, bales aja pagi juga, ribett--batinnya.
Pagi juga Elang
Mira menutup ponselnya. Memeluk erat-erat ponselnya itu. Senyum-senyum sendiri sambil mengetuk-ngetukkan ponselnya itu didagunya. Ia sangat gugup, sudah lama tak bertukar pesan dengan orang yang sudah lama ada dihatinya itu.
5 menit
Elang tak kunjung membalas pesannya. Dibaca saja tidak. Mira menghembuskan nafas gusar, bisa saja ada orang iseng yang membajak akun Elang, dan mengirimkannya pesan. Jika benar begitu, orang itu jahat sekali. Berani-beraninya dia mempermainkan perasaan nya. Mira sangat kecewa.
Tiba-tiba ponselnya berdering kencang. Pertanda ada panggilan video, dari whatsapp. Mira sudah deg-degan, ia kira itu dari Elang. Wajahnya yang tegang berubah menjadi lesu. Ternyata itu dari grupnya, dengan sahabatnya, 3 manusia yang melebihi gilanya orang gila itu.
'Pagiii gaisss'sapa Geyra heboh
'Haii haii'jawab Chia
"Woi anjirrr lahh!"teriak Mira tak kalah heboh dari Geyra
'Paan sih!'
'Heboh bat dah lu amirr'
"Gimana gue ga heboh! Orang si es nge DM gue duluan cobaa?!"teriak Mira, antara kesal dan senang
'Nyante dong kalo ceritaaa! Gausah jerit-jeritt begee! Gue enggaa budeeeg!"balas Chia dengan kesal, karena suara Mira yang terlalu kencang untuk videocall
'Seneng sih seneng, tapi jan geer dulu kenapaa'kata Geyra sok bijak
Rasha, yang juga bergabung dalam videocall itu hanya diam saja. Sesekali tersenyum dan menahan tawa.
"Tadinya gue seneng, cuma gue juga mikir. Engga mungkin banget dia chat gue duluan, apalagi sampe ngucapin 'pagi' gitu"ujarnya menekan kata pagi
'Jadi cewek tuh yaa harus kuat, jan dikit dikit baper dikit dikit nangis, yang ada cowo cowo tuh malah makin liar, makin ngerasa hebat, ngerasa puas karna udah nyakitin anak perawan orang'lagi-lagi Geyra berujar dengan bijak
'Nama lo berubah jadi GEYRA TEGUH ya gey? Hahaha ngakak guee, hahahaha'dengan lantangnya Chia tertawa, laknat sangad:*
'Vangsatt'umpat Geyrra
"Yaa terus gue harus gimana? Gimanapun juga gue udah baper duluan inii, elah"ucap Mira lalu menghembuskan nafas gusar
'Menurut gue, bales aja dulu. Ngga ada salahnya kan? Yaa seperti yang sering gue bilang, jadi cewe gausah baperan! Tahan diri, tahan bibir lo yang pengen senyum! Jual mahal dikit ngga papa kali'Kata Geyra, kali ini dengan nada serius dan muka datar. Jika sudah seperti ini, tandanya ia sedang tidak main-main dan ucapannya harus dituruti
'Gey? Lo sehat? Abis keselek biji salak jogja ya lo? Hahahaha, ga tahan gue dari tadi pengen ketawa, hahahaha'akhirnya setelah diam cukup lama, Rasha bersuara juga. Meski, agak tidak mengenakkan hati seorang Keyvani Geyra Tasqiya
"Yee, biarin kali dia bijak. Napa si lo bedua ga suka banget Geyra jadi bijak? Tapi apa yg dibilang Rasha,ada benernya juga, iya sih iya yang abis dikasih oleh-oleh salak jogja sekilo, wkwk"kata Mira dengan nada jenaka
'Nyebelin lo semua!'nada bicara Geyra berubah menjadi sangat dingin. Meski hanya lewat ponsel, ketiga nya bisa melihat jelas tatapan dingin nan menusuk dari mata sahabat mereka itu.
'Yahyah dia ngambek'ucap Rasha tanpa ada rasa bersalah sedikitpun diwajahnya
'Aelah, just kidding sayang kuu, manis kuu, jan ngambek dong'ujar Chia mencoba merayu Geyra
"Gey? Marah yaa? Yahyah, maaf yaak. Aduhh muka nya jangan diserem-seremin gitu dong ah. Ngeri tau ga"Kata Mira, merasa bersalah
'Au ah'ujarnya dingin, lalu mematikan videocallnya.
"Yah ngambek beneran dah tu anak"gumam Mira
Ketiganya pun memutuskan mematikan videocall mereka. Memilih mencoba membujuk Geyra agar sahabat mereka yang tengil itu tak jadi merajuk.
Drtt..Drtt..
Ponsel Mira bergetar, tanda ada pesan masuk. Mira harap-harap cemas, tanpa sadar menggigiti kuku panjangnya.
--aduhh kalo itu elang, gue harus gimana? Kalo gue baper terus Elang ngga mau tanggung jawab gimana? Kalo cinta gue masih bertepuk sebelah tangan gimana? Yatuhan, tolong bantu hambamu ini, kuatkan hati hamba yang selembut sutra ini--batinnya berteriak.
Elangrey_
😊😊😊
--what the?--batinnya berteriak lagi
Entah kenapa, hanya dengan 1 pesan dari si cowok es itu membuat jantung Mira berdegup kencang tak karuan. Meski isinya hanya 3 emoticon senyum, tapi sangat tak bagus untuk kesehatan jantungnya yang sampai kini masih loncat-loncat didalam sana.
"Inget apa kata Geyra mir! Jangan baperan jadi cewek!"Gumamnya pada dirinya sendiri
Lang, sejak kapan lo flbk IG gue?
Mira benar-benar gugup sekarang. Tapi, ia tak mungkin melewatkan kesempatan emas seperti ini. Jarang-jarang cowok itu mengiriminya pesan duluan seperti ini, apalagi jika membicarakan hal yang tidak penting dengan menyapa seperti tadi. Ditambah balasan emoticon senyum, membuat Mira senyam-senyum sendiri. Ia tak bisa membayangkan ketika wajah dingin cowok muka triplek itu tersenyum manis kearahnya, mengacak rambutnya dengan gemas, menggenggam tangannya. Ah! Jika boleh Mira pasti sudah menobatkan dirinya sebagai manusia paling bahagia dimuka bumi ini.
--astaga! Apa yang gue pikirkan? Engga mir, engga. Lo ga boleh baper duluu. Inget kata Geyra. Ingat kata Geyra!--batinnya mensugesti pikirannya.
Drtt..Drtt..
Ponselnya kini sudah bergetar kembali. Ritme detak jantung Mira kini sudah benar-benar tak karuan.
"Ini jantung ngapain lagi loncat-loncat, elah"cibirnya pada dirinya sendiri dengan tangan yg memegang dada kirinya
Dibukanya ponselnya itu dengan takut-takut
Elangrey_
Lpa kpn,udh lama bgt gue flbk IG lo
Astaga?! Apa ini?! Kenapa Mira tak pernah sadar jika instagramnya sudah diikuti balik oleh Elang? Mira merasa bodoh. Selama ini, Mira memang malas membuka notifikasi instagram yg mengatakan ada orang yang mengikutinya. Dan kemalasan itu kini berbuah menjadi malapetaka.
Hehe, sorry gue ga liat notif😁
oh iya btw tumben DM IG? Kan bisa lewat Whatsapp, Lang?
Mira berusaha mengulum senyumnya sedari tadi. Ia sudah meyakinkan dirinya untuk tidak melibatkan perasaan, tapi yaa mau bagaimana lagi jika tetap saja hatinya kini berbunga-bunga dan pipinya terasa memanas sejak tadi. Mungkin muka nya sudah merah padam sekarang ini.
Tak lama, ponselnya itu bergetar lagi. Ia segera membuka ponselnya dengan tidak sabaran.
Elangrey_
Wa gue eror
--kalo dia balesnya singkat begini, gue jadi bingung nyari topik pembicaraan supaya ini chat tahan lama, ish!--batinnya menggerutu kesal
Oh eror. Kok bisa? Blm diperbaharui?
Mira membanting asal ponselnya itu. Ia menunggu dengan harap-harap cemas. Ia takut, hanya takut Elang tak lagi merespon chatnya.
10 menit
Oke, habis sudah kesabaran Mira. Diambil nya ponselnya itu lalu mematikan sambungan data nya. Dengan kesal ia meletakkan ponselnya itu ke dalam laci samping tempat tidurnya. Ia menggeruu kesal, benar kata Geyra. Cewek memang harus kuat, jangan mudah baper. Kalo dikit-dikit baper apa-apa baper gini nih jadinya.
Sakit sendiri,nyesek sendiri,sesek sendiri pokoknya serba sendiri.
Jika sudah begini, Mira tak bisa apa-apa. Ia hanya menyesal terlalu bawa perasaan. Padahal nyatanya Elang hanya menganggapnya angin lalu, mungkin Elang mengirim pesan padanya hanya untuk menghilangkan sepi. Mira benar-benar merasa dibodohi. Ia kesal setengah mati. Bukan pada Elang, tapi pada dirinya sendiri.
Kadang, ia bertanya pada hatinya.
Kenapa bisa mencintai dia? Padahal tak ada yang isitimewa darinya. Kenapa tak bisa berhenti mencintai? Padahal tak pernah dihargai.
☆☆☆
Suka banget ngetik panjang, padahal isinya gaada yang bagus, aneh.
Wkwk, dasar aku si pesimis.
See you next part.