chanyol sekarang ini sedang menuju ke perusahaan suho karena ada sesuatu yang ingin di bicarakan ,chanyol hari ini chanyol baik bus karena mobilnya masih belum di perbaiki , chanyol duduk di bangku paling belakang menginga dimana mereka duduk dulu , tak lama dia sampai di pemberhentiannya , dia memasuki kantor suho yang sedang tidak ada orang di sana , diapun menunggu di dalam
"chanyol'a kau sudah datang?" suho duduk di kursinya meletakkan berkas-berkasnya
"apa apaan ini hyung kenapa aku harus menunggu begitu lama , bagaiamakalo aku mati karena bosan??chanyol berdiri sambil menyaku tangannya
"hei bos memanggil karyawanya bukankah itu sudah biasa kenapa kau merengek??" suho tersenyum sambil duduk di depan chanyol
"memangnya hal penting apa yang ingin hyung katakan padaku??" suho sejenak berfikir chanyol masih menunggu
"hwayong sudah kembali !!" detak jantung chanyol berdetak dengan cept dwaktu seakan berhenti dia menahan nafas saat dia mendengar nama hwayong
"hwa...hwayong'i park hwayong??" chanyol mencoba mengatur nafasnya
"kapan?,bagaimana? tidak dimana dia sekarang ??" chanyol berdiri dan meremas rambutnya merasa tak sabar menemukan hwayong
"chanyol tenagkan dirimu !!" suho mendorong tubuh chanyol agar duduk kembali
"hyung kenapa?? chanyol apa yang kau lakukan disini ??" baekyun masuk dan kemudian duduk di samping chanyol
"baek kau tahu hwayong sudah kembali"
"emm, jangan-jangan kau baru tahu!!" baekyun mengangguk
"apa ini kau sudah tahu?? hyung" chanyol berbalik menatap suho
"bukankan ini sudah 1 bulan sejak kepulangannya dan suho hyung baru memberi tahu chanyol , bukankah itu kejam namannya ??" baekyun menatap chanyol dan suho bergantian
"bukan begitu sebenarnya hwayong tidak ingin kalian tahu , saat aku memberi tahu baekyun pun dia langsung marah besar padaku , tapi mau bagaimanapun juga kurasa kau harus tahu chan!!" kata suho membenahkan duduknya
"yaah benar juga sampai sekarang hwayong bahkan tidak mau bicara denganku!!" baekyun menyilangkan kakinya
"itu denganmu manamungkin dia akan seperti itu padaku , dimana dia sekarang hyung??" chanyol memegangi kerah suho
"dia berkerja denganku di bagian desain ku jadikan dia ketua tim di bidang fashion , dan sebenarnya sehun juga bertemu dengan hwayong" tampa basa-basi chanyol langsung menuju dimana hwayong berada dia mencari-cari sosok hwayong
"permisi dimana park hwayong ??"
"ketua tim park dia sedang keluar" kata sarang kebingungan saat seorang lelaki menangkap bahunya
chanyol langsung turun menunggu dengan harap bahagia
chanyol pov
aku berlari menuju lobi menunggunya di depan pintu kantor dengan senyumku yang tak tahu begitu lebar aku menunggunya , hwayong kembali hwayong kembali itu yang ku katakan dengan mondar-mandir di depan kantor aku tak peduli dengan mereka yang menatapku dengan tatapan aneh masa bodoh , dan aku menangkap sosok itu yang sangat aku rindukan , di kerumunan kariawan yang sedang tersenyum ria dengannya , senyumnya masih sama aku merindukannya ,aku menunggunya sampai di depanku tidakaku tak tahan lagi aku ingin segera memeluk gadis itu yang sangat aku rindukan
"park hwayong aku menemukanmu" ku peluk erat tubuhnya yang masih sama saja kecil , pendek
"hei kerdi darimana saja kau masih sama saja , ehhhm aku sangat merindukanmu" sekali lagi aku memeluknya wanginya masih sama oh tuhan terimakasih kau kembalikan hwayongku aku sangat sangat merindukannya mau bagaimana lagi aku mengungkapkan rasa rindukuini , aku melepaskan pelukannya dan alih-alih mendapat belasan pelukan dia menatapku dengan tatapan yang enahlaha ku tak tahu tatapan apa itu
"kenapa ada apa dengan ekspresimu!!?" aku mengusap kepala hwayong
PLAAAAAK
"hei jangan memeluk seorang gadis sembarangan" hwayong berlallu begitusaja dia berjalan dengan sangat cepat , menekan tombol lift dan akupun mengikutinya dia menuju ke kantor suho hyung
"bagaiamana aku bisa memaafkan si brengsek itu aku muak melihat wajah dia dan si brengsek itu kalian bisa menganggapku yang bersikap tidak dewasa aku tidak peduli aku tidak mau bertemu dengannya oppa kenapa oppa memberitahunya sebisa mungkin aku menghindarinya aku tak mau menemuinya" aku terhenti di depan pintu ruangan suho yang sebenarnya terbuat dari kaca baekyun terlihat menggeleng menandakan jangan masuk
"hwayong'a maafkan aku aku bisa jelaskan waktu itu" "DIAM KAU" untuk yang pertama kalianya aku melihat hwayongku menangis dengan emosi seperti itu
"oppa oppa tahu apa yang ku rasakan selama di jepang aku selallu memikirkan apa salahku sampai mereka begitu membenciku ,aku mencoba menjelaskan semuanya pada mereka tapi mereka bahkan tidak mau mendengarkan ku sekedar mendengarkan bahkan mereka tidak mau melihat wajahku , kejadian itu , saat itu detik itu aku sangat sedih , saat itu aku melihat eomma yang berubah , dia menamparku , memintaku untuk berubah , dan itu bahkan tidak pernah di lakukan eomma dulu padaku , tapi saat itu aku sangat membutuhkamn dia dan si brengsek itu tapi apa yang mereka lakukan memutuskan semua kontah hubungan aku tidak mau mendengarkan apapun darinya , seperti mereka dulu" hwayong berbalik dan melihatku yang tertunduk
"kau sudah dengar aku sudah tidak mau menemuimu lagi "kata itu aku teringat janji yang dulu pernah aku katakan pada hwayong bahwa aku tak akan membiarkannya sendiri , aku tahu dia seperti itu karena aku , dia tak pernah sendiri dia tak pernah merasakan kepedihan sendiri dan aku melakukan kesalahan , bagaiamana ini hwayongku , pasti berat mengalami semua ini
"hwayong' hayong'a" suho oppa mengejar hwayong dan aku masih terdiam di tempatku , baekyun pun sama , hari ini aku melihat tatapan yang asing yang di berikan hwayong padaku dan ternyata itu tatapan kebencian yang sebenlumnya tak pernah aku dapatkan dari hwayong
seakan langit runtuh aku merasakan aku yang bertanggung jawab dengan ini semua
chanyol pov end
"hwayong'a dengarkan dulu!" suho menangkap lengan hwayong yang akan memasuki mobilnya
"oppa aku kira aku bisa percaya padamu tapi kurasa oppa sama saja dengan mereka , oppa hanya memikirkan perasaan mereka tampa memikirkan perasaanku" hwayong melempar tangan suho dan memasukki mobilnya dia menancap gasnya entah kemana dia akan pergi
hwayong menekan tombol berkali-kali
"iya sebentar!, hwayong'a" tampa basa-basi hwayong langsung memeluk jongin dengan airmata yang sudah membasahi pipinya
"jong!!, aku benci mereka aku tidak mau bertemu dengan mereka tapi suho oppa dia malah meminta mereka untuk menemuiku!!" jongin menuntun hwayong masuk ke rumahnya memberinya teh agar dia merasa tenag
"jong hari ini aku bertemu dengan chanyol dan baekyun , aku tidak ingin bertemu dengan mereka tapi suho oppa" jongin memeluk tubuh wanita yang sangat dia cintai itu
"sudah yong jangan menangis lagi , baiklah aku akan membuatmu tak bertemu dengan mereka lagi!!" jongin mengusap kepala hwayong , entah dari kapan mungkin hwayong terlallu lelah menangis sampai dia tertidur di pelukan jongin , jongin mengangkat tubuh hwayong ke kamar yang kali ini sudah di siap kan khusus untuk hwayong
"aigo ternyata seperti ini rasanya menjadi sandaran seorang park hwayong , jangan menagis yong aku merasa sakit saat melihatmu menangis , senag rasanya mengetahui aku yang pertama kali kau fikirkan saat kau seperti ini"
paginya hwayong bangun dan terkejut saat melihat wajahnya yang membengkak dia mencari-cari jongin tapi tak dia temukan ,
"kau sudah bangun hool wajahmu bengkak sekali" jongin berjalan dengan membawa keranjang belanjaan
"cepat mendi dan siap-siao aku akan memasak hari ini aku ambil cuti hanya untuk mu yong" jongin mencium kening hwayong dengan lembut
selesai mandi hwayong mengenakan pakaian yang di siapkan jongin kaus polos putih panjang dengan celana trining berwarna abu-abu
"HEY KIM JONGIN CELANAMU KEPANJANGAN NGAK ADA CELANA YANG LAIN "
"NGAK !!" jongin yang tengah mencuci sayuran tersenyum mendengar teriakan hwayong , jongin berfikir inikah yang di rasakah pengantin baru , pagi-pagi sudah melihat wajah wanita yang di cintai , mencium keningnya memasakkan makanan untuknya
"apa ini terlallu panjang !!" hwayong keluar dengan mengenakan pakaian yang di berikan jongin
"kenapa kau terlihat imut mengenakan itu!!" jongin menoleh sebentar dan kemudian terfokus kembali ke masakannya
" jong , kau masak apa" hwayong memeluk pinggang jongin yang tengah memasak
"sup puntukmu"
"uuuuu kenapa wajahmu memerah" hwayong memperhatikan wajah jongin yang memerah kali ini
"merah apanya tidak" jongin menutupiwajahnya dengan kedua tanganya
"memang benarkan wajahmu memerah hei lihat sini !!" hwayong menggoda jongin dengan terus mencoba membuka tangannya
"hey park hwayong hentikan atau aku akan marah"
"tidak mau sini-sini" tiba-tiba jongin mendorong tubuh hwayong ke tembok tak ada jarak lagi di waja merek 1 ml lagi bibirmereka akan bertemu , hwayong hanya memejamkan matanya
"kau kenapa memejamkan matamu?" hwayong membuka matanya namun dia langsung melihat mata jongin yang menatapnya
CUP
"hey " hwayong memegangi pipinya yang di kecup oleh jongin
"lainkali jangan lakukan itu aku bisa hilang kendali nantinya " jongin mengusap rambut hwayong , mereka memasak bersama , sambil bercanda , kemudian menghabiskan waktu bersama