Ini Kacamata_Nya Bukan Kacama...

By Rhanat4tia

2.4K 178 7

Cerita bersambung mewakili perjalanan hidup seorang manusia yang bernama hawa (Perempuan) More

#Part 1 _ Si Merah
Oh Anakku
Over Thinking
Manusia Biasa
Senyumnya ☺
#Part 2 _ Teman Baru
Permen
Kenapa Aku?
Playstation (PS)
Sepeda
Lukanya adalah Lukaku
Kejujuran Nila
Hanya Titipan
Api
Terdiam
Tersayat
Trauma
Menghibur
Maaf
Janji Nila
Kata - Kata Ayah
Terimakasih Ibu
#Part 3_ Wanita yang beruntung
Cita_Cita Nila
Jaja Cengeng
Kurcaci
Cara yang salah
Bola
Bolos Berjama'ah
Ujian Praktek
Selembut Sutera
Berenang Bebas
Dedenya Dimana
Senyum yang terukir
Jeritan Nila
Pukulan terberat
Burung kecilku
Atraksi Gajah
Hilangnya Buah Hati
#Part 4 _ Singa Sekolah
Pelita Kehidupan
Kenapa dengan Bila
Kebahagiaan Semu
Tiga serangkai
Sepucuk Surat
Cinta Monyet
Hati Kecil Cika
Miss Kepo
Sebuah Janji
Pengumuman
Kata - kata
Buliran Putih
Angin segar dari surga
Sebening Kaca
Bidadari Hati
Terlena
Tak lekang oleh waktu
Keluargaku Surgaku
Tanam dan Tuai
TERJEBAK
Selangkah lagi
Mungkin Nanti
Kontak batin
Ketulusan Pak Kariman
Perjuangan seorang Ibu
Oh Sahabatku
Berharap
Manjanya Nila
Pemenang Sejati

Kematian

28 2 0
By Rhanat4tia

Pak Purnomo ditemani si bungsu bernama Qiyala sampai dirumah sakit tempat dirawat istrinya beserta keluarga. Ketika bertemu Halimah, halimah menceritakan apa yang telah terjadi dan menenangkan Dika seraya berkata. "Dika, semua yang hidup pasti akan meninggal itu sudah ketentuan dari yang maha kuasa. Silahkan kamu bersedih tapi jangan berlarut-larut Nak, kamu kepala keluarga disini maka kamu yang harus lebih kuat."

Mendengar itu semua Dika tersadar jika ia selemah ini bagaimana ia bisa menyemangati istrinya nanti untuk menerima kenyataan bahwa Nadila anaknya telah tiada, lalu ia mengusap air matanya dan berdiskusi untuk mengurus pemakaman anaknya.

Dika membawa bayinya pulang ditemani oleh Pak Kariman, Pak Orland dan Pak Purnomo sedangkan Bu Halimah dan Qiyala menemani Bila dirumah sakit.

"Ayah, Bolehkah Nila ikut ayah menemani dedek bayi?." Pintanya yang masih bingung dengan kata-kata ayahnya dimana Adiknya sudah pergi ke surga tapi ia masih melihat adiknya digendongan ayahnya. Dika menyetujui dan berangkatlah mereka pulang.

Bila yang telah sadar kembali menjerit memanggil-manggil anaknya, Halimah berusaha menenangkan tapi Bila sangat tergoncang dengan kenyataan ini.

"Bila, bila tenangkan hatimu Nak. Ikhlaskan kepergian anakmu Nak." Pinta ibunya.

"Kenapa kebahagiaan yang ku Terima secepat ini Bu, kenapa?." Tanyanya dalam tangisan.

"Setiap ada kesenangan pasti ada kesulitan dan setelah ada kesulitan pasti ada kesenangan, kamu jangan lupa itu Kak." Jawab Qiyala yang ikut menenangkan kakaknya ini.

"Lalu sekarang dimana Mas Dika dan Anakku Bu?." Tanyanya kembali. Bu halimah menjelaskan bahwa Dika sedang melakukan proses pemakaman bayinya, ia sebenarnya ingin melihat bayinya untuk yang terakhir kali tapi Halimah tidak mengijinkan karena khawatir dirinya akan semakin hancur jika melihat keadaan bayinya. Luka yang dialami oleh si Bayi sama parahnya dengan luka yang diterima oleh Bila, halimah saja tidak tega melihat darah yang mengalir dari hidungnya dan luka di perutnya yang terkena pecahan kaca mobil apalagi Bila. Membayangkan itu semua ia menangis tersedu, Bilapun ikut menangis kembali. Qiyala tak tahan melihat penderitaan kakaknya lalu ia pergi ke Mushallah untuk shalat dzhuhur dan mendokan kebaikan untuk keluarganya.

Setibanya dirumah Dika ternyata sudah banyak orang yang berkumpul, baik tetangganya maupun Bu Lena dan Bu Kesya mereka siap menolong Dika dalam proses pemakaman anaknya. Ada rasa haru dihatinya dan bersyukur di kelilingi orang-orang baik.

Setelah jenazah dimandikan dan dishalatkan dibawalah bayi itu ke TPU terdekat rumahnya diiringi dengan suasana berduka, Nila ikut bersama mereka awalnya ia tidak diijinkan tapi ia merengek terus-terusan lalu Pak Orland yang mengijinkannya dan berjanji akan menjaga cucuknya itu.

Diseperjalanan hujan terus seakan ikut bersedih atas kepergian Nadila, Dika dan keluarga memutuskan menguburkannya menunggu hujan tidak terlalu deras. Setelah hujan reda hanya rintik-rintik saja barulah ia menguburkan jenazah anaknya, Nila melihat semua proses penguburan itu. Otaknya penuh banyak pertanyaan kenapa sekarang Adiknya dimasukkan kedalam tanah. Selesainya pemakaman orang-orang pergi meninggalkan mereka satu persatu hingga yang tersisa hanya Dika, Nila dan kedua kakeknya.

Nila melihat ayahnya menatap kuburan adiknya, lalu ia bertanya "Ayah kenapa adik nila dimasukkan kedalam tanah katanya adik Nila berada disurga."

"Ia nak untuk menuju surga ia harus dikuburkan terlebih dahulu agar dari dalam tanah ini ia bisa naik ke surga_Nya Allah swt." Jawabnya.

"Ini namanya kematian Nak, baik Nila, Ayah dan Kakek akan mengalami semua ini." Lanjutnya menjelaskan kepada Nila.

"Kematian." katanya dalam hati mengulangi kata-kata Ayahnya.

Seseram itukah kematian sampai semua orang menangis, setakut itukah kematian sampai semua orang enggan memikirkannya tapi apapun itu kematian telah meninggalkan luka yang pedih itulah yang dirasakan oleh keluarga Dika dan tidak ada satu orangpun yang bisa menghelak atau menghindar darinya.

Bersambung....!!!!

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 447K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
766K 69.6K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...