Setelah seminggu chatingan, Fajar mengumpulkan nyali dan akhirnya memberanikan diri untuk menembak Senja. Minggu sore tanggal 5 November, Fajar nembak si Senja, namun gak langsung diterima sama Senja, Senja meminta waktu untuk memikirkan hal itu.
"Senja"
"Iya, Fajar?"
"Aku mau ngomong serius sama kamu"
"Iya ngomong dah jar"
"Kamu mau gak hubungan kita lebih dari teman?"
"Maksudmu apa jar?"
"Kamu gak paham nja?"
"Iya aku gak paham?"
"Kamu mau gak jadi pacar aku?"
"Senja pikir dulu ya"
Fajar ngerasa dirinya ditolak sama Senja, memang sih Senja belum kasi kepastian tapi si Fajar udah ngerasa ditolak sama Senja. Keesokan harinya tepat tanggal 6 November, Fajar meminta kepastian dari Senja.
"Gimana nja? Nerima aku gk jadi pacar kamu?"
"Iya, Senja mau jadi pacar Fajar"
Fajar langsung senang banget denger kepastian itu dari Senja, kini Fajar kembali merasakan yang namanya cinta, begitu pula sebaliknya, kini Senja kembali merasakan manisnya hubungan percintaan.
Dihari pertama pacaran mereka canggung satu sama lain, karena memang mereka belum pernah kenal satu sama lain sebelum nya. Dan sekolah mereka pun berbeda, Fajar yang masih kelas sembilan, dan Senja yang sudah kelas sepuluh.Mereka jarang untuk bisa bertemu, karena masalah waktu yang berbeda, Senja disibukkan oleh kegiatan Pramuka nya hingga jarang memiliki waktu luang untuk Fajar.
Semakin waktu berjalan Senja semakin sibuk dengan kegiatan Pramuka yang makin padet. Jangankan untuk bertemu, memberi kabar pun jarang karena terlalu sibuk dengan kegiatan Pramuka nya. Fajar hanya bisa sabar menerima kenyataan itu.
"Nja, kamu sibuk banget ya"
"Iya, maaf"
"Kamu gak punya waktu buat aku"
"Maaf jar, bukan itu maksudku"
Senja menangis mendengar pernyataan dari Fajar, Senja memikirkan perasaan Fajar yang merasa tidak bahagia karena terlalu sering ditelantarkan oleh Senja karena terlalu sibuk dengan kegiatan Pramuka nya.
Akhirnya Senja mengatur waktu untuk bisa jalan bareng Fajar, Senja mengajak Fajar untuk lari pagi ke pantai. Namun rencana nya tidak berjalan mulus, Fajar tidak bertemu dengan Senja, akhirnya Fajar memutuskan untuk tidak pergi. Senja pun mengatur pertemuan lagi dengan Fajar minggu depannya, rencana nya lancar gak ada masalah. Kali ini mereka bisa buat jalan bareng.
Mereka mengobrol tentang hubungan mereka yang lalu, dimana Senja sudah mengalami rasa sakit yang hebat dan Fajar juga mengalami sakit hati yang dalam. Mereka berbagi cerita lah tentang segalanya. Waktu telah menunjukkan pukul 8, mereka memutuskan untuk kembali kerumah dan saat perjalanan pulang, mereka bertemu dengan mantan si Fajar, yaitu Pipit. Fajar cuek aja waktu ketemu Pipit, beda sama Senja yang menyapa Pipit.
Fajar kebingungan, kenapa Senja kenal sama Pipit. Fajar pun bertanya pada Senja
"Kamu kenal Pipit sejak kapan?"
"Sejak dulu, waktu aku kemah persami dilanal"
Dan dari situ Fajar tau bahwa sebenarnya Senja dan Pipit ini saling kenal satu sama lain. Senja bertanya pada Fajar
"Kok kamu gak sapa Pipit tadi? Kenapa?"
"Dia mantan ku Nja"
"Pipit mantan nya Fajar? Sejak kapan?"
"Udah lama"
"Senja jadi gak enak sama Pipit, entar Senja dikira jadi penyebab Fajar putus sama Pipit"
"Nggk kok"
Selama perjalanan pulang Senja dan Fajar tidak banyak cerita, karena saking canggung nya. Wajarlah namanya juga first time date pasti canggung lah.