mantan; kang daniel

By cheonbi

63.1K 8.5K 424

judul sama cerita bisa gak nyambung kadang start: 27 Feb'18 More

introduction
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7

2.8

848 93 8
By cheonbi

okee gue ga tau siapa yang masih baca but let me minta maaf karna telat apdet.
terimakasih.

kalo mau votment juseyo biar gue semangat :)


















"turunin bego"

gue mukulin Daniel sejak tadi yang maksa buat gendong gue masuk ke rumah Kak Somin. Di teras udah ada Kak Somin sama tunangannya yang ngeliatin kita kayak ngeliat lovers yang nyatanya enggak.

Daniel senyum ke pasangan itu dan bawa gue ke dalam rumah terus didudukin di sofa, gue melempar tatapan malas yang ga dibales dan malah ngobrol sama Kak Matthew.

"Sakit anaknya kak" kata Daniel ke Kak Somin.

"Ga ke dokter lo?" tanya kakak gue sambil naroh tangannya di kening gue "halah gak sakit tuh bilang aja pengen dimanja" terus gue dijitak.

makasih semesthah

"bangsat"

"heh mulutnya" dan mulut gue kena pukul makasih sekali lagi semesta.

"kuat ga lo ke gereja entar?"

gue melirik jam di pergelangan "jam berapa ibadahnya?"

"jam 6 mulai"

"gue tidur bentar ya" terus membaringkan diri gue di kasur. Kak Somin cuma geleng2 terus ke dapur buat nyiapin minum.

"lo ikut entar?" tanya gue ke Daniel, dia yang tadi sibuk masukin barang kita ke dalam rumah noleh "yaiyalah masa gue ga ibadah?" bales dia terus duduk di sofa lainnya.

"kirain pengabdi setan" terus gue cuma nutup mata, badan gue masih ga enak banget tapi gue ga bakal ngelewatin ibadah Christmas Eve. menyadari gue berdosa dan butuh sandaran dari banyaknya yang terjadi di hidup gue sekarang.

"cape?" gue kembali membuka mata ketika merasakan tangan Daniel ada di kening, gue melepas tangannya "enggak" terus duduk.

"istirahat deh lo" Gue berdiri dan narik tangan Daniel ke arah kamar gue.

"Nih istirahat di sini aja lo kan nyetir seharian, gue mau di luar aja"

"Cie perhatian" goda Daniel yang cuma dapat tatapan malas dari gue.

terus gue kembali ke sofa mau goleran sampe ketiduran di sana. gue ga masalah ga tidur di kasur ini sofa juga empuk.

***

25 Desember

Semenjak kaki gue melangkah masuk ke gereja dengan Daniel di samping gue, udah ga kehitung berapa kepala yang menoleh atau berhenti melakukan aktivitasnya ketika mata mereka melihat sosok cowok di samping gue sekarang.

ralat.

Bukan dari kaki gue masuk ke dalam gereja tapi semenjak di parkiran.

"duh"

"kenapa?"

Gue mendongak dan menatap Daniel yang ngeliat gue bingung, kaki kita tetap berjalan ngikutin Kak Somin sama tunangannya yang masih nyari tempat duduk.

beruntungnya kita datang cukup awal jadi pasti dapat tempat duduk dan cepat mengakhiri pandangan orang-orang ke kita --atau lebih tepatnya Daniel--walau bisik-bisik tetangga masih kedengaran.

tolong ya ini gereja woii ㅠㅠ

"Kenapa?" tanya Daniel lagi pas kita udah duduk.

Gue ngeliatin Daniel sebelumnya. Iya sih ya Tuhan dia ganteng banget hari ini. sederhana banget bisa buat kaum hawa ambyar.

celana jeans panjang warna gelap dengan kemeja kotak-kotak merah.

udah. sesimple itu tapi dia Kang Daniel. kalo dia model udah sold out itu barang yang dia pake sekarang.

"Diliatin mulu lo dari tadi. Buat orang berisik di gereja"

Daniel cuma ketawa kecil di samping gue.

Gak berapa lama ibadah dimulai.

Di akhir tahun seperti ini, siapa yang sangka akan gue habiskan bersama Kang Daniel, yang sekitar 2 tahun lalu buat hati gue patah dan sekarang statusnya adalah tunangan gue.

Daniel duduk di sebelah gue, mendengarkan Firman Tuhan dengan  saksama, membuat gue lupa sama kesalahan-kesalahannya. yah gue lupa atau enggak yang ngampunin dosanya ya tetep Tuhan, pendapat gue ga dibutuhkan.

tapi, ini kayak bukan Daniel yang gue kenal. dan entah kenapa gue terenyuh liatnya.

Di sela-sela khotbah, mata gue turun ke bawah.

Ada tangan Daniel yang menggenggam sebelah tangan gue erat dengan mata yang ga berpaling dari Pak Pendeta dan fokus yang ga pecah.

beda sama gue sekarang yang susah menyusun fokus dengan jari dia yang ngusap punggung tangan gue dengan nyamannya.

Setelah ibadah yang khikmat--terimakasih Tuhan bisa kembali menikmati Natal tahun ini--kita berempat ngantri keluar dari gereja.

pas udah di parkiran ada yang manggil gue.

"Jey" gue noleh terus lari sambil senyum creepy "Eunhaaaaaaa" terus meluk Jung Eunha yang kecil nan imut uuuu

"Tumben Natal di sini" ujarnya.

"Iya nih sama Kak Somin" balas gue terus disusul Kak Somin yang pelukan sama dia.

"Eh siapa tu cakep?" gue melirik belakang melihat Daniel yang main hape di belakang gue terus kembali ke Eunha.

"ehmm sodara" maafkan aku Tuhan ku berbohong ㅠㅠ

"kenalin donggg"

gue rolling eyes tapi sebelum gue sempat menjawab Eunha manggil seseorang "Jaehyun!"

gue degdegan dong dan dalam sepersekian detik seorang Jung Jaehyun udah di hadapan gue sambil tersenyum ganteng  cem malaikat

berkat di hari Natal woi.

"Hai Jey, long time no see"

ini suara malaikat atau manusia ya?sedap benar

"oh hai"

"yaudah ngobrol deh" terus Eunha pergi, sudah pasti mau kenalan sama Daniel.

yoksi Jung Eunha ku yang sangat agresif

bodo amat let's focus with uri Jung Jaehyun yorobun :)

"gimana kabar lo Jey?"

"baik kok. Lanjut mana Jae?"

iya basi woi tapi kusenang melihat senyumnya jadi bodoh dadakan ga ngerti mau ngomong apa.

"Manajemen paling" balesnya lagi sambil senyum

jadi bingung mau bales apa pingsan aja karna terpesona

"Sama dong"

"Apa kita satu kampus aja lagi?"

mau jawab satu KK aja tapi entar ambigu dikira pengen jadi istri kedua bapaknya jadi gue urungkan aja dan ketawa cantik.

iya hahaha.

"gimana Jungkook?Bambam?" tanya dia lagi.

Jadi dulu gue sama dia satu smp bareng Jungkook, Bambam juga  dan tentu aja Eunha kan kembaran dia. terus dadakan mereka pindah pas mau sma yaudah jadi terputuslah kisah cinta gue dengan doi, eh.

"biasa masih nakal aja beda geng doang sekarang. beruntung gue ga satu sekolah" balas gue sambil lega dalam hati.

"Bambam terakhir cerita lo deket sama anak gengnya tuh"

Gue berkacak pinggang "Waduh mulutnya minta diplintir kali ya ngegosip sana sini"

Jaehyun jadi ketawa. But beneran deh ya si Bambang itu minta banget dicincang.

"Siapa Jey?" Jaehyun nanya lagi sambil menunjuk belakang gue dengan dagunya yang gue yakini adalah soal Daniel.

"keluarga"

kan mau pdkt yorobun masa bilang yang asli?!

"yakin?" tanya dia mastiin gue cuma ngangguk.

"terus ini apa?"

Jaehyun narik tangan gue, ngusap cincin di jari manis tangan kiri gue dengan jarinya lalu melempar senyumnya ke gue.

senyum yang agak sulit gue jelaskan tapi yang pasti bukan senyum bahagia apalagi ngenye.

"panjang" jawab gue akhirnya sambil senyum kikuk.

Jaehyun cuma senyum "sangat disayangkan ya"

mau aja teriak "gue sangat free untuk ditikung loh tikung ya!!"

sayangnya gue udah keburu ditarik dan cuma bisa dadah2han sama Jung bersaudara.

***

ini udah hampir jam 1 pagi tapi Kak Somin belum balik sama Kak Matthew, katanya sih tadi mau Christmas Dinner tapi kayaknya mereka kabur.

"ngapain?" tanya gue ngeliat Daniel belum juga tidur dan masih stay di ruang tamu dengan laptop di pangkuannya.

"biasa"

gue duduk di sebelahnya sambil minum milo kotakan di tangan, ngeliat kerjaannya di laptop

"Biasa Ayah ga mau ngurus ginian kalo akhir tahun jadi dibebanin ke gue" kata Daniel lagi yang kali ini ngerampas milo gue.

untuk kali ini spesial hari natal gue bebaskan.

"kasihan" kata gue malas sambil nyender ke punggung sofa.

Gue liatin punggung Daniel yang kelewat sempurna untuk bersandar, mandangin dia yang fokus banget.

"siapa yang sangka gue terjebak sama lo di akhir taun ya" celetuk gue.

Daniel kembali menoleh "Iya ya"

"Sorry ya Jey, ngelibatin lo sampe sejauh ini. Sorry juga sikap kasar gue kemaren"

gue senyum, mandang langit-langit sambil menerawang.

"ga masalah"

gue noleh ke dia yang masih liatin gue "  Entah kenapa gue belajar untuk nerima semuanya. Everything happen for a reason"

"Dan gue belajar mau tau dan mau jalanin cara Tuhan"

gue masih natap Daniel sambil senyum "dan lo mungkin satu dari banyaknya stage of my life yang buat gue lebih dewasa"

ya i really mean it. gue mencoba menerima semuanya karna semua pasti terjadi karna ada alasan. semakin gue coba cari yang bisa gue salahin yang ada gue semakin terpuruk dan gue ga mau itu.

Apa dari banyaknya anugrah yang udah Tuhan kasih ke gue, gue bisa marah cuma karna cobaan yang nyatanya mendewasakan gue? Gak mungkin. Gak boleh. Gue gak berhak.

"Dan kalo gitu kenapa lo masih ga mau ngehubungin bonyok lo?" tanya Daniel.

gue ketawa kecil "Pasti lo ya yang dihubungin mulu"

"Iya ngerepotin aja" balas dia lagi sarkas yang dapat tatapan tajam dari gue.

"Ya walau gue ngomong bijak gitu gue mesti butuh waktu Niel. Gue belajar untuk ga membenci mereka jadi menjauh sementara adalah caranya"

Daniel cuma ngangguk-ngangguk terus ngacak rambut gue gemes.

"Tapi lo sibuk ngehubungin Bunda kan"

Kali ini gue yang ketawa "Iya dongg buat ngelaporin anaknya yang bandel"

Daniel jadi ketawa lagi dan kita jadi ketawa bareng.

Dia natap gue di sela tawanya, natap dalam sampai tawanya berhenti "Makasih buat ada di samping gue. Sekarang"

Gue gak tau apa yang terjadi tapi yang gue tau gue senyum dan ngangguk.

Sekali lagi, gue gak tau apa yang terjadi.  Semua terjadi dengan cepat dan tanpa bisa gue cegah, apalagi tau penyebab terjadinya. Gue gak tau.

Daniel yang duduk di sebelah gue, memajukan badannya ke gue yang masih natap dia sambil nyender di punggung sofa.

Gue ga bergerak ketika bibir itu dengan lembutnya menyapu bibir gue dan yang bisa gue lakukan cuma nutup mata dan biarin suasana ngebawa gue dengan alurnya yang ga masuk akal.

Terakhir bibir gue diperlakukan dengan selembut ini mungkin sekitar 2 tahun yang lalu. Menerbangkan gue ke first kiss gue yang udah lama terkubur di memori paling bawah.

Daniel melepaskan tautan bibir kita, menatap gue dalam masih dengan senyumnya yang manis dan menenangkan jiwa.

Tanpa sadar gue tersenyum, memori ketika gue melakukan ciuman pertama gue terputar.

Dan pelaku dari orang yang merebut ciuman pertama gue sedang ada di hadapan gue sambil tersenyum lebar dengan tatapan penuh afeksi.

"Merry Christmas my fiance"

kayaknya gue jatuh ke jurang yang sama lagi untuk kedua kalinya.

***

daniel.k stay with me.

daniel.k turn off the comment

Continue Reading

You'll Also Like

53.3K 4.1K 37
yuk langsung di baca aja cerita nya!!! WARNING!!!! di dalam cerita ini memiliki adegan πŸ”ž dan memiliki unsur kekerasan.!!!
1.6M 75.1K 37
Anyelir Dayana sangat mencintai Biru Nevandra, namun sebaliknya.Biru terlihat tidak mencintainya, padahal hubungan mereka sudah berjalan selama enam...
72K 4K 26
Liona Olivia Zefalika, seorang gadis berparas cantik dengan bulu mata yang lentik dan senyuman yang manis. Dia si bungsu dari tiga bersaudara yang se...
339K 35.4K 46
I want you. All of you. Your flaws, your mistakes, your imperfection, your happiness and sadness, everything.