Aku tahu, sebenarnya rasamu itu masih kekal.
••••••
Happy reading
New cover yeeeayyy... Jangan lupa coment cover Pangeran Surgaku yang baru...
••••••
Hari ini prilly kembali ke kampus, sebenarnya dia sudah selesai, hanya saja ada beberapa masalah dikampus yang harus ia selesaikan dengan beberapa dosen.
Hari ini cukup melelahkan dari pukul 8 pagi sampai sekarang pukul 12.30, kini prilly membeli minuman dikantin dan mengisi perutnya yang sudah keroncongan dari tadi, akhirnya semua masa lalu dia yang buruk dengan beberapa dosen selesai juga, prilly cukup bernafas lega dia bisa menyusun skripsi dengan tenang dan bisa segera lulus.
Prilly menghabiskan 2 gelas jus jeruk, karna udara yang benar benar panas membuatnya sangat haus.
Prilly segera bangkit dari kursinya dan membayar kepada ibu kantin itu.
"berapa bu?"
"nasi 1 minum 2 ya neng?"
"iya bu"
"semuanya 50 ribu"
"oh okke bu"
"sial" lirih prilly ketika meraba saku celana tidak ia temukan uang.
Prilly memang tidak suka membawa dompet dan tas seperti kebanyakan perempuan. Prilly lebih suka memasukkan uangnya disaku celana atau baju kalaupun ada. Kalau tidak ada dia akan meletakkannya di case ponselnya.
Sial benar benar sial. Prilly tak menemukan uang sepersenpun. Dia benar benar lupa membawa uang
Sudah makan banyak. Gak punya duit. Kan malu
"neng buruan dibelakang masih ada yang ngantri" tegur ibu kantin itu pasalnya prilly tak segera membayar
"haduh gimana ini?" teriak batin prilly
"ini bu ambil aja" ucap seseorang seketika sambil mengulurkan selembar uang 100 ribu
"kembaliannya buat ibu"
"wah makasih ya pak aliandra"
"iya sama2"
Prilly terkejut terhadap kehadiran ali yang tiba2.
"waktu dicari sama sekali gak kelihatan, giliran gak dicari eh nongol sendiri orangnya" batin prilly
Prilly terkejut ketika mendapati ali sudah tak ada didekatnya lagi, ali melangkah jauh meninggalkan kantin denfan sebotol air mineral ditangannya
"ternyata kamu masih peduli sama aku"
Prilly segera mengejar langkah ali, dia bisa menyamainya walaupun rasanya nafasnya hampir mau habis
"pak ali masih peduli sama prilly?"
Tak ada jawaban dari ali.
Koridor kali ini memang sepi jadi memudahkan prilly untuk bersejajar dengan ali, jika ramai pasti prilly akan ketinggalan langkah ali, sebab ali seperti lomba lari cepat
"pak ali kebelet pipis ya? Kok jalannya cepet banget" ucap prilly polos dan lagi lagi tak ada respon dari ali
"ihhh pak aliii" teriak prilly sambil menarik tangan ali dan berhasil membuat ali menghentikan langkahnya.
"lepaskan tangan anda, kita bukan mukhrim"
Prilly tetap enggan melepaskan tangan ali, meskipun prilly tahu, dia tak punya kekuatan yang cukup untuk menahan tangan ali. Jika ali ingin, pasti sekali hentak tangan prilly akan terlepas dari genggamannya di tangan ali. Namun keberanian prilly lah yang membuatnya seperti ini.
"saya kan calon istri pak ali, jadi boleh boleh aja dong pegang tangan"
"itu dulu"
Ali menekankan kalimatnya
Sontak hal itu membuat mata prilly berkaca kaca. Ia berniat akan minta maaf kali ini, namun respon yang diberikan ali kepadanya membuatnya mengurungkan niatnya.
"jangan menangis" ucap ali singkat
"tu kan pak ali masih sayang sama aku. Maafin a..."
"saya hanya tak mau setiap langkah saya dikutuk oleh malaikan akibat tangisan tak berguna kamu itu"
Jleeebbb
Sakit oyy ambulan oyy, prilly butuh pasukan oksigen dan hati baru, biar makin strongg ngadepin ali yang berubah jadi dingin,ketus, dan cuek ini. Tolong hambamu ya Allah..
Prilly benar benar terdiap dengan ucapan ali, akhirnya membuat ali melepaskan cekalannya dan segera meninggalkan prilly
"aku tahu pak ali masih cinta sama prilly"
Teriakan prilly mampu menghentikan langkah ali yang tadinya mulai menjauh
"jika pak ali masih sayang sama aku, balik badan dan tatap mata aku. Kita mulai lagi semuanya dari awal. Maafkan aku"
Air mata prilly sudah tak mampu ditahan lagi, mengalir denfan sendirinya dan sepertinya enggan berhenti
"saya tahu, hati kamu masih mencintai saya"
Ali tersenyum sinis, meski ia tahu, Prilly tak mampu melihatnya sebab posisinya yang membelakangi Prilly
"tau apa kamu soal hati saya?"
"saya tahu. Bahwa sayalah wanita yang pantas untuk anda. Saya memang memiliki kekurangan agar anda mampu melengkapinya. Tapi jika anda bersama orang yang telah sempurna, anda tak akan pernah kesempatan untuk melengkapinya. Saya percaya pertemuan kita hingga sekarang bukanlah sesuatu yang kebetulan, ini sudah garis takdir, bahwa aku milikmu dan kamu milikku, kita memang pantas untuk sama sama" meski dengan suara yang terputus putus akibat tangisnya yang tak bisa lagi dibendung, namun ucapan prilly cukup jelas dipendengaran ali.
"saya sudah tidak menginginkan kamu lagi"
Bagai petir disiang bolong, perasaan prilly hancur. Ini pertama kalinya dia di tolak, perjuangannya dihancurkan begitu saja oleh seorang pria. Dan pria itu yang dulunya sangat mencintainya.
"lalu apa tujuan kamu, merubah saya menjadi seperti ini, membuat saya jatuh cinta. Lalu dengan gampangnya kamu pergi begitu saja?"
Ali masih setia membelakangi prilly dan dia juga masih setia mendengarkan segala ucapan prilly
"aku pikir kamu adalah orang yang gak akan pernah nyakitin aku. Ternyata aku salah. Aku mencintaimu teramat dan kamu memiliki potensi terbesar untuk melukai saya"
Prilly berusaha mengontrol emosi dan deru nafasnya.
"kalau tak niat menetap, buat apa kamu membangun tempat dihati saya?"
Air mata prilly dan suara serak prilly tak mampu meluluhkan hati ali. Ali tetap pada posisinya. Berdiri tegak membelakangi prilly
Akhirnya Prilly lah yang menghampiri ali, berdiri dihadapan ali yang menunduk. Prilly benar benar kacau.
"kenapa hati kamu jadi sekeras ini?"
Sudah, ini sudah cukup. Prilly tak sanggup lagi melontarkan kata katanya. Dia hanya sesegukan sambil menunduk
"saya pernah mencintai kamu, tapi kamu sendiri yang membuat rasa itu mati, jangan cari saya, jangan ganggu saya lagi sebab saya sudah memiliki calon istri"
Prilly mendongak tak percaya, secepat itu?
"ternyata sebaik apapun laki laki. Dia tetap buaya. Yang bisanya hanya nyakitin hati"
"jika dulu kita sepakat menikah berdua, dan kali ini kamupun harus sepakan untuk mengakhiri semuanya. Lepaskan saya sebab saya sudah melepaskan kamu. Jika memaksa menggenggam sesuatu kamu sendiri yang akan terluka. Sebenarnya saya tidak ingin melukai kamu, kamu pernah mencintai saya dan sayapun begitu sebaliknya. Saya berjuang penuh ke kamu tapi berkali kali kamu abaikan. Dan saya memilih meninggalkan kamu"
Ali melangkahkan kakinya menjauhi prilly. Prilly benar benar terpukul dengan semua ucapan ali, ternyata seperti ini. Dia tak ingin ini berlanjut, tapi jika ali sendiri sudah tak mau dengannya, lalu bagaimana?
Tangis prilly belum juga reda, padahal ali sudah menghilang diujung jalan dan menuruni tangga agar sampai di parkiran mobil.
Ini sepenuhnya bukan salah ali, ya prilly menyadari bahwa selama ini dia semena mena terhadap ali. Dia selalu membangkang terhadap apa yang ali minta. Ini semua kesalahannya
Pandangan prilly mulai mengabur, tubuhnya lemas, tenaganya habis dikarenakan menangis yang dari tadi tak mereda. Gelap dan...
•••••
Maaf ya lama banget update nya. Sampe ada yang nanya dan sempat WA ke nomor aku. Hehehe maaf banget ya udah buat nunggu. Aku tau kok nunggu itu gak enak :D
Jadi maaf ya...
Jangan lupa vote dan coment...
Salam manis dari aku :)