"Gimana Naz? Zea ngga rewel kan? " Tanya Tante Citra begitu Nazwa menyerahkan Baby Zea kepada Tante Citra.
Saat ini Tante Citra dan juga Om Johan sudah kembali dari luar kota, dan tepat dua hari mereka kembali. Jujur Nazwa sedih, karena terlalu singkat Baby Zea menemani harinya.
"Ngga ko Tan.. Baby Zea anteng banget. " Jawab Nazwa tersenyum.
"Maaf yaa Nazwa.. Rakaa.. Karena kami sudah merepotkan kalian berdua. " Ucap Om Johan.
"Ngga masalah, Om. Lagipula Nazwa seneng ko, jadi Nazwa ngga bosen kalo lagi sendiri. "
"Ouh iyaa Raka.. Lusa ada acara keluarga di rumah Oma. Kalian masih disini ngga? Kalau masih, bisa ikut saja sekalian memperkenalkan kamu kepada seluruh anggota keluarga Nazwa. " Ajak Om Johan.
"Benar itu nak.. Kan selama kamu menikah, kamu belum pernah bertemu dengan keluarga besar kami, jadi tidak ada salah nya untuk datang lusa. " Saran Umi Tasya.
"In sya Allah Om, Umi. Saya akan minta persetujuan Nazwa terlebih dahulu. " Jelas Gus Raka.
"Nazwa izinin ko Mas.. Lagipula udah lama ngga ke rumah Oma. " Sahut Nazwa dengan cepat.
Gus Raka tersenyum kemudian mengangguk pelan.
"Baiklah. Kami akan ikut. " Jawab Gus Raka.
"Yasudah kalau gitu kami pamit dulu Mba.. Nazwa.. Rakaa.. " Pamit Om Johan berangsur bangkit dari tempat duduknya, dan ikuti oleh Tante Citra.
"Iyaa hati-hati di jalan. " Jawab Umi Tasya.
"Assalamualaikum. "
"Waalaikumsalam. "
Nazwa terus memandangi punggung mereka yang mulai menjauh, rasanya Nazwa masih ingin bermain dengan Baby Zea.
"Yahh.. Bakal sepi lagi. " Gumam Nazwa menghembuskan napas lelah.
"Makanya buat sendiri, biar sama kamu terus. " Celetuk Umi Tasya rupanya mendengar gumaman Nazwa. Sementara Gus Raka sendiri tengah menghantar Om Johan dan Tante Citra ke depan.
"Iiihh.. Umii. Kan udah dibilang sama Mas Raka, kalo kita masih nunda dulu. Kan Nazwa masih jadi santri. " Jelas Nazwa.
"Kan Umi cuma ngasi tau. " Jawab Umi Tasya berangsur pergi meninggalkan Nazwa.
"Ada-ada aja si Umi mah. " Cibir Nazwa sambil menatap Umi Tasya hilang dibalik pintu dapur.
****
Pagi ini semua anggota keluarga Nazwa termasuk Nazwa dan juga Gus Raka sudah siap untuk berangkat menuju kediaman Oma yang berada di Surabaya.
"Nazwa.. Oma itu seperti apa? " Tanya Gus Raka ketika mereka sedang di kamar tengah bersiap-siap.
"Yaa seperti orang lah, Gus.. Masa seperti jin. " Cibir Nazwa dengan asal.
"Astagfirullah.. Bukan itu maksud saya. Maksudnya Oma itu sifat nya bagaimana? Cuek? Murah senyum? Atau gimana? " Ucap Gus Raka dengan sabar.
"Ouhh.. Bentar Nazwa mikir dulu. " Jelas Nazwa mendongak menatap langit-langit kamar.
Lama Nazwa terdiam, entah sedang berfikir atau sedang menghitung cicak lewat di atas. Sementara Gus Raka yang melihat itu langsung gemas sendiri, sebab mereka sudah terlambat.
"Nazwa masih lama lagi mikir nya? Kalo ngga dilanjut di mobil saja. Kita sudah ditunggu Umi dan Abi. " Celetuk Gus Raka mulai sedikit kesal dengan istrinya.
"Hehee.. Maaf Gus. "
"Jadi Oma itu orang nya asik banget, ngga kaku amat, murah senyum, gampang akrab sama siapa aja. Pokoknya Gus Raka ngga usah gugup kalau sama Oma. Tapi ada satu sifat unik Oma yang ngga ada di oma-oma yang lain. "
"Apa? "
"Oma Nazwa itu K-Popers garis keras hehe.. Apalagi kalo udah ketemu EXO sama BTS, berasa kaya punya suami lagi, ngga cuma itu beliau juga suka sama Blackpink setiap mereka konser dimana pasti Oma ga pernah Absen. Jadi jangan kaget kalo di rumah nanti banyak foto idol K-Pop, terus juga kadang Oma suka ngomong bahasa Korea, walau cuma satu dua kata. " Jelas Nazwa di sertai kekehan kecil.
"Yasudah saya paham. Kalo gitu ayok ke depan.. Umi dan Abi pasti sudah lama menunggu. " Ajak Gus Raka seraya meraih tangan Nazwa. Dengan semangat Nazwa menyambut tangan Gus Raka dan membawa keluar kamar menemui orang tua mereka.
Di ruang tamu sudah ada Abi dan Umi tengah sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan di bawa ke Surabaya. Sesekali Umi Tasya juga mengecek kembali barang kali ada yang kurang.
"Assalamualaikum Abi.. Umii.. " Sapa Nazwa begitu sampai di hadapan mereka.
"Waalaikumsalam. "
"Umii ko banyak banget bawa barang nya? " Tanya Nazwa.
"Iyaa sayang.. Ini semua pesanan Oma kamu. Dan beberapa makanan untuk semua orang di sana. " Jelas Umi Tasya.
"Nak Rakaa.. Kita di Surabaya sekitar dua hari, kamu tidak apa-apa? " Tanya Abi Faza kepada sang menantu.
"Tidak apa-apa Abi.. Lagipula kami disini dua minggu jadi tidak masalah. " Jawab Gus Raka.
"Baju-baju kalian? "
"Tenang Abi.. Serahin semua sama Nazwa. " Seru Nazwa sambil memperlihatkan koper kecil berisi pakaian nya dengan Gus Raka. Karena memang Nazwa sudah mengetahui jika mereka akan disana selama dua hari.
"Baiklah kalau begitu. Bisa minta tolong untuk bawakan barang-barang nya ke mobil. " Titah Abi Faza.
"Iyaa Abi. "
Kedua laki-laki itu secara bergantian mengangkut barang ke bagasi mobil, tidak tinggal diam Nazwa juga membantu membawakan barang-barang ringan masuk dalam bagasi.
Setelah selesai memasukan semua barang, semua orang segera masuk mobil dengan Gus Raka yang menyetir sementara Nazwa dan Umi Tasya berada di bagian tengah.
Waktu perjalanan mereka tak membutuhkan waktu yang lama mungkin sekitar 1-2 jam saja. Mengingat jarak kota Malang ke Surabaya cukup dekat.
****
Mobil yang dikendarai Gus Raka mulai memasuki pekarangan rumah elit bernuansa putih dan emas. Disana sudah terdapat banyak sekali mobil terparkir di halaman rumah, mungkin beberapa keluarga juga sudah berkumpul.
Sungguh Gus Raka tidak mengira jika keluarga besar Nazwa tergolong orang kaya raya, seketika Gus Raka jadi makin tidak percaya diri. Takut jika Oma Nazwa tidak akan menyukai nya.
Nazwa keluar dari mobil melihat ketiga sepupu nya berdiri di teras rumah.
"Viraaa.. Ailaa.. Leonii.. " Teriak Nazwa pada ketiga sepupu yang sudah di anggap besty oleh Nazwa. Tanpa memedulikan sang suami, gadis itu langsung berlari menuju ketiga sepupu nya karena memang sudah lama mereka tidak bertemu.
"Widihh.. Naz. Apa kabar? " Tanya Leoni memeluk Nazwa.
"Kabar gue baik. Sehat wal afiat, Lu sendiri gimana? " Tanya Nazwa setelah melepaskan pelukan dari Leoni.
"Yaa seperti yang lu liat gini. "
"Ngomong-ngomong lu makin cantek ajaa.. Dimanja lu sama suami lu? " Goda Aila terkekeh.
"Iyee dimanja gue.. Sirik lu? " Jawab Nazwa juga ikut terkekeh.
"Suami lu mana Naz? Kenalin napa.. Masa diumpetin mulu. " Tanya Vira
"Nohh.. Suami gue lagi sama Abi Umi.. " Tunjuk Nazwa kepada Gus Raka yang tengah membawa beberapa barang keluar dari bagasi mobil.
"Mana etdahh.. Ngga keliatan. " Cibir Ailaa.
"Iihh.. Mata lu buta apa gimana? Itu yang pake gamis warna coklat. " Jelas Nazwa dengan nada kesal.
"Lagian ortu lu parkir jauh amat. Kaga keliatan gue. " Sahut Vira.
"Yaa entar kalo deket gue kenalin. Nanti baek-baek kalian kalo ngomong sama beliau, Dia Gus di Pesantren tempat gue belajar... Lu salah ngomong dikit bisa ditabok ama hadist-hadist, gue nih dah jadi korban. " Jelas Nazwa.
"Heleh gaya lu jadi korban. Kita-kita juga tau, lu kesenengan kan karena dapet anak pemilik pondok, bisa uwuan dah tu di Pesantren. " Ledek Leoni disertai gelak tawa dari kedua sepupunya.
"Si*l*n lu bertiga.. " Umpat Nazwa pelan. Takut jika orang-orang mendengar perkataan mereka.
Merekapun secara serempak tertawa terbahak-bahak sampai tidak sadar jika Gus Raka sudah berdiri di samping Nazwa.
"Assalamualaikum. " Sapa Gus Raka.
Keempat wanita itu secara serempak menatap Gus Raka, semua sepupu Nazwa tidak ada yang berkedip sama sekali. Nazwa yang menyadari itu hanya memutar bola mata malas.
"TUTUP MATA KALIAN BERTIGA!! " Teriak Nazwa langsung menyadarkan ketiga sepupu nya saat menatap wajah tampan Gus Raka.
"Hiihh si an- " Belum sempat Leoni melanjutkan umpatan nya, Nazwa lebih dulu membekap mulut perempuan itu.
"Sekali lagi lu ngomong frontal di depan suami gue, Gue lempar lu di empang belakang. " Bisik Nazwa dengan sangat pelan.
"Nazwa kenapa? " Tanya Gus Raka.
"Ngga papa Mas.. Tadi katanya Leoni mulutnya pegel minta Nazwa pijitin. " Ucap Nazwa terkekeh.
Maaf yaa guys.. Kalau bahasa nya kurang sopan, Author cuma mau menjiwai karakter nya aja wkwk
Ambil positif nya buang yang negatif, tapi kek nya ngga ada yang positif dari part ini 😂 yaudah deh
Jangan lupa vote and comment
See you next time
Salam dari Author
Ig:dhnryyy_
Lampung, 27 Mei 2023