[6] ʜɪᴅᴇ • ʜᴀɴ ᴊɪꜱᴜɴɢ ✔

By Blu-violetrose

29.4K 3.5K 406

tapi sayangnya, keputusan buat nolong han jisung waktu itu malah nyeret kamu ke sebuah skandal dating. jadi... More

00
01
02
03
04
06
07
08
09
10
11
12
13

05

1.6K 232 9
By Blu-violetrose

☄°•°○



















































Tok.. tok.. tok!!





Aku bangun, melihat penjuru kamar hingga terpaku pada jam dinding kamar menunjukkan pukul sebelas pagi. Hampir siang. Aku tertidur dengan posisi yang sama ketika menelepon Jisung semalam. Di atas karpet, bersandar, dan menenggelamkan wajahku di lipatan kakiku.









Aku bangkit membuka pintu kamarku sebab diketuk tadi.















"Kenapa, Bun?" tanyaku, menatap bunda yang kelihatan agak gusar.


"Haduh... syukurlah kamu udah bangun," ucap Bunda pelan. Aku nggak ngerti.



"Emang kenapa?"









Bunda narik aku keluar kamar, menuju ke ruang tengah dan duduk di sofa depan tv. "Bunda takut di sini sendirian. Habisnya di luar ada orang, gelagatnya aneh," kata Bunda.










Sontak aku jadi agak panik sendiri. Secepat itukah mereka yang bekerja di penyiaran datang menemuiku karena skandal ini?















"B-bun... orangnya satu atau banyak?"


"Satu. Kenapa?"














Aku berdiri dan jalan ke jendela, mengintip dari balik tirai. Benar kata Bunda. Ada seseorang di luar pagar, dengan baju serba hitam dan masker. Dia juga bawa kamera DSLR, seperti masternim di Korea. Kulihat dia terus-terusan memperhatikan rumahku seperti mencari-cari orang.








Namun Bunda salah. Dia tidak sendiri. Ada satu orang lagi datang dan sepertinya dia kawannya.






Lama kelamaan mereka bertambah. Dari satu menjadi dua, kemudian menjadi empat, dan yang terakhir menjadi enam.















Aku makin takut.










Takut ini jadi besar ketika salah satu dari mereka melihatku. Aku menutup tirai dengan cepat dan kembali menemui Bunda.














"Bener 'kan?" tanya Bunda. Aku mengangguk, ikut duduk dengan wajah pucat.


"Bun... dia gak sendirian. Dia punya temen."




"Dia itu orang jahat apa bukan, sih? Bunda jadi waspada gini!" kata Bunda greget. Aku lantas menggeleng dengan cepat.



"Mereka bukan orang jahat, Bun..." ucapku, "Mereka... orang-orang penyiaran. Mereka bawa kamera."









Bunda mengernyit. Jelas, beliau pasti bingung.












"Lah? Ngapain ke sini? Rumah kita 'kan bukan sumber berita?"













Lagi-lagi aku menggeleng. Kepalaku tertunduk. Aku belum siap menjelaskan pada Bunda tentang segalanya. Aku takut Bunda malah kepikiran dan aku jadi merepotkannya.






Aku bangkit dari duduk, "Bun aku... mau mandi dulu," ucapku sembari berlalu kembali ke kamar.












Aku butuh air untuk mendinginkan kepalaku.
















"Maaf, Bun. Rumah kita adalah sumber berita sekarang. Aku sumbernya," batinku.
































































☄°•°○



Continue Reading

You'll Also Like

475K 10.2K 8
Ganiya Ammara, seorang selebgram yang mempunyai image baik. Namun, kehidupannya berubah 180° karena mendapat tuduhan sebagai orang ketiga dalam hubun...
2.8M 433K 39
[SUDAH TERBIT] TRILOGI BAGIAN 1 Kadang Natta bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa dia masih bersedia pacaran sama Jeno Setyo Novanto yang jela...
369K 63.6K 42
Pada awalnya semua baik baik saja sebelum beberapa tragedi yang membuat semua ini rumit, termasuk perasaan seorang gadis bernama Jihan. Kejadian sete...