Hening itulah keadaan yang ada di mobil yang ditumpangi Anindya. Sepertinya cowok yang sedang mengemudi disampingnya tau bagaimana perasaan Anindya saat separuh jiwanya harus membencinya bahkan dengan tega membentak dan bermain tangan dengannya.
"Ekhemm"deheman Noval membuyarkan lamunan gadis cantik tersebut.
"Udah sampai kak?"tanya Anindya.
"Udah ayo turun"ucap Noval dan hanya dibalas anggukan singkat dari Anindya.
Mereka menaiki lift dan berjalan ke apartemen bernomor 123. Ketika ingin membuka pintu mereka terkejut ketika pintu apartemen telah terbuka dan melihat seorang pria paruh baya sedang duduk diruang tamu.
"Bagaimana kau bisa masuk?"ucap Noval dengan dingin.
"Itu hal yg mudah bagiku"ucap pria paruh baya tersebut.
"Keluarlah, bukankah aku tidak lagi bagian dari keluargamu lagi"ucap Noval masih dengan nada dinginnya.
"Kembalilah kerumahmu nak dan siapakah gadis dibelakangmu itu?"tanya pria tersebut ketika melihat gadis nerd yang sedari tadi diam dibelakang Noval.
"Itu bukan urusanmu, yang aku mau kau pergi dari apartemenku, dan jangan berharap aku kembali sebelum kalian menyadari kesalahan kalian terhadap adikku"ucap Noval dan membuka pintu bermaksud menyuruh lelaki paruh baya tersebut keluar dari apartemennya.
"Sadarlah yang salah itu Anindya bukan Mila"ucap lelaki tersebut, dan disaat itu jugalah sebutir air bening mengalir dimata indah gadis yg sedari tadi diam dibelakang Noval dan dengan cepat gadis tersebut mengelap air matanya.
"Orang tua macam apa kau, disaat semua orang tua percaya kepada anak kandungnya tapi kau lebih percaya kepada anak angkat nya?"tanya Noval yg mulai tersalut emosi, kesopananya kini telah hilang terhadap orang yg lebih tua darinya lebih tepatnya terhadap orang tuanya.
"Semua bukti mengarah ke Anindya!"tegas lelaki paruh baya tersebut tak kalah dingin.
"Keluar!"ucap Noval dingin.
Anindya pov.
Lelaki paruh baya tersebut keluar dan disaat itupula anindya jatuh merosot dan mengeluarkan airmata yg dari tadi ditahannya.
"Apakah kesalahanku begitu besar kak sampai-sampai mereka begitu membenciku?"tanyaku dan melihat wajah tampan Kak Noval.
"Sabarlah biar karma menyelesaikan urusannya sendiri"ucap kak Noval dan membantuku berdiri.
"Tapi mereka tidak tau gimana jadi aku kak, aku menderita, aku sengsara, bahkan aku sempat terkena tekanan batin karena mereka"ucapku sambil menangis dia dada bidang kak Noval.
"Maafin kakak karena tidak membelamu dulu"ucapnya sambil mengelus rambutku.
"Setidaknya kau sudah menyadarinya aku tidak masalah, boleh aku meminta izin?"tanyaku.
"Mau minta izin buat apa?"tanyanya.
"Buat balas dendam ke mereka yg sudah melukai hati kecilku?"tanyaku sambil melihat kearah kak Noval.
"Itu hak mu, jadi lakukan apa yg ingin kamu lakukan"ucapnya dan mengelus rambutku.
"Gue akan membuat mereka menderita lebih dari penderitaan yang gue alami selama ini"gumamku kecil sambil tersenyum smirk sambil menghapus air mataku dan semoga tidak didengar kak Noval.
"Kamu bilang apa barusan?"tanya kak Noval yg mendengar gumaman ku barusan.
"Ah tidak, aku hanya bergumam bagaimana bisa perutku berbunyi dikeadaan seperti ini"ucapku mengelak dan dibalas sebelah alis terangkat oleh kak Noval.
"Ish kakak ga peka, aku lapar kak"sambungku sambil cengengesan.
"Perusak suasana aja"cibir kak Noval dan beranjak pergi menuju dapur dan aku ikuti.
"Mau makan apa?"tanya kak Noval.
"Hmm....gimana kalau kita masak nasi goreng aja?"ucapku sambil mengetuk-ngetukkan jari didaguku.
"Yaudah sekarang kamu duduk, biar kakak aja yg masak"ucap kak Noval.
"Ck, kakak yg duduk biar Nindya yang masak"ucapku dan menarik kak Noval kearah meja makan.
"Kamu bisa masak?"tanya kak Noval.
"Kok kakak kayak ngeremehin aku sih"ucapku sambil mengerucutkan bibir kesal.
"Yaudah kamu masak gih"ucap kak Noval.
"Siap komandan"ucapku dan melesat kearah dapur.
Sekitar 10 menit berkutat dengan bahan-bahan dapur akhirnya nasi goreng ala Anindya jadi.
"Silahkan komandan"ucapku dan meletakkan sepiring nasi goreng didepan kak Noval dan sepiring lagi untukku.
"Seperti nya ini enak"ucapnya dan memulai menyendokkan nasi kedalam mulut nya tapi aku tarik dahulu.
"Baca bismillah dulu"ucapku dan dibalas cengengesan darinya.
Setelah makan kami berniat ingin menonton hantu bersama, setelah persiapan semua telah siap kami duduk dan mulai memutar film dan memakan cemilan, ditengah film terputar sebuah panggilan telepon masuk di hpku dan tertulis nama 'Bang arga🐵'.
Drttt...Drttt...
"Ada apa bang?"
"Musuh Daddy kamu udah mulai beraksi, dan sekarang mereka sedang mengintai-ngintai rumah kamu"
"Ck, turunkan beberapa anak buah untuk menjaga sekeliling rumah, perketat semua keamanan yg ada, dan beri 2 bodyguard setiap anggota keluarga tp jangan sampai ketahuan"
"Baiklah"
Tut...Tut...
Saat aku kembali, terlihat seorang cowok yg tertidur pulas disofa ruang tamu tersebut. Dan karena kasihan aku mengambil bantal dan selimut untuk menyelimutinya dan meletakkan bantal dikepalanya agar tidak salah tidur.
Sesudah memastikannya terlelap akupun membersihkan semua kekacauan yg diperbuat td dan beranjak keluar menuju ke markas.
"Bagaimana apakah ada kendala?"tanyaku kepada bang Arga ketika memasuki ruangan khusus untuknya di markas.
"Tidak untuk diindonesia, tp ada sedikit kendala di London"ucap bang Arga sambil melihat benda persegi yg menjadi alat pantaunya.
"Masalah apa?"tanyaku dan duduk di sofa yg tersedia diruang khusus bang Arga.
"Ada penghianat dalam yang sudah membocorkan taktik nyerang kita untuk bulan depan"ucapnya.
"Bagaimana bisa penghianat masuk kedalam gangster ku?"
"Kemungkinan besar dia menyelinap"
"Abang tau siapa org nya?"
"Tau dan sekarang abang lg pantau gerak geriknya"
"Baiklah, nindya besok akan terbang kesana dan mengurus sampai akar-akarnya"
"Tumben, biasa nyuruh bang Johan aja"
"Lagi pengen ngerefresh pikiran"
"Abang ikut kamu"dan dibalas anggukan singkat Anindya.
Author pov.
Halaman mansion begitu ramai karena dipenuhi mobil" sport keluaran baru semua ntah milik siapa.
"Mobil siapa ini?"tanyaku kepada satpam saat turun dari mobil.
"Mobil kawannya mas Vano,Samuel dan Lucas non"ucap pak bambang, satpam yang sedang berjaga.
"Baiklah makasih pak"ucapku dan masuk melewati pintu belakang karena kalau lewat pintu depan takutnya mereka mengenali anindya walaupun dia sudah melepas peralatan nerdnya.
Nyampai dikamar gadis cantik tersebut langsung membaringkan tubuhnya disinggasana favorit nya yg tak lain tak bukan yaitu kasur, belum sampai 5 menit dia terlelap dan bisa dibilang baru ingin dia memasuki alam mimpi tapi dia dikejutkan oleh suara heboh dari ruang tamu.
'fak ngajak ribut nggak tau apa kalau gue mau tidur'
Karena kesal tidurnya diganggu diapun turun dan melihat kondisi ruang tamu yang berantakan bahkan tidak layak lagi disebut ruang tamu. Emosi anindya semakin bertambah dan dalam hitungan detik sudah pasti semua yg ada dirumah akan menutup telinga.
1
2
3
"KAK MUEL, KAK VANO, LUCAS!!!!!!"teriak Anindya dengan tidak malunya dan semua mata langsung menatap nya sambil menutup telinga.
"E-eh p-rrinces"ucap kak vano dan langsung menyenggol lengan kak muel seperti minta bantuan untuk menjelaskan semua ini.
"K-kapan nyampe?"tanya kak muel gugup dan terlihat juga Lucas yg bersembunyi diantara kak muel dan kak vano.
"10 menit yang lalu dan 5 menit lalu juga kalian udah menggangu ketenangan nindya tidur!"ucap anindya dengan kesal.
"Dan kalian semakin membuat anindya naik darah dengan pemandangan ruang tamu yg kacau balau seperti ini, 10 menit lagi nindya turun dan jika ini belum bersih mobil kalian yg ada diluar nggak tanggung-tanggung nindya bocorin biar ga bisa pulang sekalian!"sambung nindya dan langsung balik kekamar nya untuk mandi.
"Astaghfirullah cepat beresin"ucap Lucas panik.
"Kalian kok takut gitu sih?"tanya salah seorang teman Samuel.
"Kalian belum tau kalo princess kita marah gimana sih, semua ancaman nya itu bukan sekedar ancaman aja tapi benar-benar dilakukannya"ucap kak vano dan mulai membereskan satu persatu sampah ciki-ciki dilantai.
"Masaa sih?"tanya bobby.
"Pernah waktu kita smp kita nggak sengaja berantakin kamarnya terus dia ngancam kita kalo nggak ngebersihkan kamarnya tu dia bakal buang semua koleksi lego kita yg unlimited itu, kita sih mikir dia mana berani tapi yg terjadi malah sebaliknya, justice for lego"curhat Muel.
Dan semua langsung terdiam karena mereka tau koleksi lego" Samuel itu harganya bukan main, sekitar 10 menitan mereka siap membereskan kekecauan yang mereka perbuat dan bertepatan dengan turunnya Anindya.
***
"Perasaan itu muncul saat kita bertemu secara tidak sengaja dan mencintai secara tiba-tiba"
***
TBC
MAAP NGGAK UPDATE HARI MINGGU KEMARIN, SOALNYA SIBUK KALI.
VOMENTNYA JANGAN LUPA❣️