😘Ketika Salmon Ketemu Lion❤️

By murni_harianja

1.6K 563 642

Aku ingin membuat sesuatu yang indah untukmu. Menyenandungkan ungkapan hati yang semakin lama, semakin tidak... More

Prolog
A friend of mine
Seseorang Yang Ku Nanti
Dia Putus?
Can/Can't?
Surat?
I know him.
Shocking news
Geusan
UKS [Usaha Kalau Sayang]
Makna dibalik Puisi
Untukku?
Vanilla atau kamu?

Rika Jatuh cinta?

135 49 48
By murni_harianja

22 April 2019

Happy reading!
💗💗💗

Liona's pov.

Salman enggan melangkah menuju ke arahku. Aku berhasil mengganggunya lagi dengan datang kekelasnya tanpa diundang. Karena harus berangkat terlalu pagi, aku lupa membawa sendok.

Untuk makan siang, setiap siswa memang harus membawa sendoknya masing-masing. Sekolah hanya menyediakan piring Dan mangkok. Jadi, sudah bukan Hal aneh jika benda itu ditemukan disetiap tas para siswa. Dan kalau sampai lupa membawa sendok, resikonya cuman satu. Makan pakai tangan. Beruntung, aku masih bisa meminjam dari salmon eh Salman.

"Kamu Kira aku supplier sendok?" Aku merapatkan jari-jari tangan, mempertemukan mereka didepan dada.

"Sorry, kan kamu tahu sendiri kalau tadi pagi aku buru-buru. Ya, kan jadinya ada gunanya kamu selalu bawa sendok lebih kesekolah" ucapku sambil menampilkan senyum andalanku. Tapi lihat, Salman sepertinya masih kesal.

Dipukulkannya ujung sendok ke dahiku. "Then, it is you! Stop being stupid!" Serangan cepat dari Salman memang tidak terlalu keras, tapi tetap saja itu berhasil membuatku spontan menggosok-gosok dahiku.

"Jangan lupa, aku berhasil masuk jurusan IPA, setidaknya aku berhasil membuktikan kalau aku gak bodoh-bodoh amat," belaku bangga. Berhasil masuk jurusan ini, setidaknya ada sedikit bukti kalo IQ-ku tidak terlalu buruk.

"Jadi menurutmu, siswa jurusan lain bodoh?" Tukas Salman. Dia menanggapi keliru komentarku, padahal aku tidak bermaksud seperti itu.

"Eh, bukan gitu. Maksud aku..."

"Kalau bukan gitu, trus gimana?" Tanyanya sinis. Aku jadi bingung gimana cara ngejelasinnya. Yang jelas, aku sama sekali tidak berkeinginan untuk membanding-bandingkan antar jurusan. Dasar ikan salmon baperan.

"Itukan tergantung minat juga. Kalau kamu lebih suka sastra, kan emang lebih baik kalau masuk jurusan Bahasa," terangku. Saat itu, tiba-tiba saja ekor mataku berhasil menangkap sosok Lindy yang sedang menatap ke arahku Dan Salman. Perhatianku berhasil teralihkan karenanya.

Cewek super jutek itu adalah teman sekelas Salman, sekaligus salah satu pengagum berat sahabatku ini. Secara fisik, dia sebenarnya cantik. Bibirnya yang kemerahan meskipun tanpa lipstik, bulu mata lentik yang memayungi kedua bola matanya yang bulat itu, Dan itu berhasil membuat siapa saja yang menatapnya tidak akan pernah bosan.

"Kayaknya si Lindy gak suka tuh aku ada disini," kataku pelan, sekaligus mengalihkan topik pembicaraan sebelumnya.

Salman tidak menggubrisku sama sekali. Meskipun Lindy adalah salah satu dari jajaran the most wanted girls, Salman tidak terpengaruh sedikitpun. Dia paling tidak suka jika mendadak aku membahas tentang Lindy. Dia kemudian berjalan mendahuluiku menuju keruang makan.
Menjadi satu-satunya anak IPA digedung Bahasa seperti ini, membuatku merasa menjadi seperti orang asing.

"Tungguin woi, kan gak asik jalan sendirian!" Beruntung Salman masih mau sedikit peduli. Ia menghentikan langkahnya, kemudian berbalik badan. Dia tidak berkata apapun, tapi aku mengerti bahwa dia memintaku agar bergerak lebih cepat.

"Dayang-dayangmu kemana?"

"Siapa? Rika sama Farah?" Salman hanya mengangguk-mengangguk kecil. "Mereka sahabat baikku, bukan dayang-dayangku. Mereka lagi nyari tempat strategis di ruang makan."

"Strategis? Kalian mau ngapain?" Aku tersenyum kecil begitu diperhadapkan pada pertanyaan tersebut. Dalam otakku, bayangan abang gantengku 'Rafly' tidak lagi duduk berhadap-hadapan dengan kak Stevie diruang makan semakin tergambar jelas.

"Malah nyengir-nyengir sendiri" aku menarik lengan baju Salman, sedikit berjinjit, agar bisa membisikkin sesuatu ke telinganya. Salman yang penasaran tidak protest dengan apa yang kulakukan. Aku kembali tersenyum sebelum akhirnya benar-benar memberi tahunya tentang kabar yang kudengar dari Farah.

"Tau gak?, Kak Rafly katanya udah putus sama kak Stevie" Salman tersentak, menatapku tidak percaya. Aku kembali tersenyum Dan Kali ini aku tertawa, puas melihat reaksi Salman HAHA.

"Kamu juga gak percaya kan? Aku juga belum lihat langsung sih. Makanya sekarang mau Cari tempat yang strategis biar bisa ngeliat apa kak Rafly masih makan bareng sama kak Stevie atau nggak" ucapku bangga.

"Jadi ini strategis yang kamu maksud?" Aku mengangguk bahagia.

🎸🎸🎸

Author pov.

Aula super besar yang bisa menampung Lima ratus lebih siswa adalah salah satu tempat favorite para siswa yang kelaparan. Setiap istirahat siang, ruangan ini akan disulap menjadi ruang makan. Siswa kelas XI Dan XII menikmati makan siang mereka di aula ini. Sedangkan siswa baru kelas X memiliki ruang makannya sendiri, di lantai kedua. Mereka masih dalam proses adaptasi, jadi untuk kegiatan serentak seperti ini, terkadang mereka masih perlu di berikan arahan lebih, agar bisa mengikuti tradisi di sekolah dengan baik.

"Kenapa gak muncul-muncul?" Liona mulai tidak sabar menunggu kedatangan abang gantengnya, atau Stevie, atau siapapun kakak tingkat yang biasa duduk bersama dengan mereka. Deret meja panjangnya masih terlihat kosong, meskipun diatas meja lauk pauk sudah tertata dengan rapi.

"Sabar dong, palingan juga lagi ada ulangan," Rika mencoba menenangkan Liona sembari menyendokkan nasi putih kepiring Farah.

"Kamu mau diambilin juga, Man?" Ucap Rika menawarkan diri membantu Salman

"Boleh deh, thanks" Salman menyerahkan piringnya kepada Rika. Rika tampak tersipu malu. Terlihat jelas, diam-diam Rika menaruh perhatian yang lebih kepada Salman. Namun hingga saat ini ia belum mengakui langsung kepada kedua sahabatnya. Tapi kedua sahabatnya memang sudah menaruh curiga kepada Rika.

"Nah tu...tu... Kak Stevie. Arah jam dua!" Farah segera memberikan tanda begitu mendapati sosok kak Stevie berjalan diantara kerumunan siswa kelas XII IPA 1 lainnya. Rambutnya yang lurus panjangnya sepinggang, diikat satu tinggi. Meskipun penampilannya biasa-biasa saja, tapi aura seorang princess tidak pernah lepas dari dalam dirinya.

Selain karena anak bungsu dari salah satu pejabat daerah, Stevie juga cerdas. Tidak sekali dia berhasil Naik keatas panggung Dan mengambil penghargaan sebagai juara umum. Selain itu, kemampuan Bahasa inggrisnya sangat baik. Tahun lalu, dia berhasil Lulus program pertukaran pelajar ke Sydney.

Stevie tampak sedang mengobrol dengan teman perempuannya. Benar. Dia tidak bersama dengan Rafly. Padahal biasanya pasangan yang berhasil meraih gelar best couple saat perayaan Hari Valentine itu selalu tampak bersama.

"Tuh kan, gak sama kak Rafly lagi!" Ucap Farah bangga.

"Memang bisa diandelin," puji Rika membuat Farah tersenyum bangga. Liona sendiri masih belum mengalihkan pandangannya dari Stevie. Bahkan hampir tidak mengedipkan matanya. Selama hampir delapan bulan melihat Stevie Dan Rafly selalu berjalan bersama dari kelas keruang makan. Meskipun jelas ia sakit hati karenanya, namun ia seperti telah terbiasa dengan itu. Dan sekarang, Stevie berjalan tanpa Rafly, ia masih sulit memercayainya.

Sementara Salman yang memperhatikan kebahagiaan terpancar dari wajah Liona tampak tidak suka. Dia tidak suka melihat Liona tersenyum karna Rafly.

"Hari ini Lion bakalan makan banyak. Jadi kalian jaga makanan masing-masing," Salman menahan kalimatnya, melirik kearah Liona, "Sebaiknya aku pindah tempat. Ntar makanan aku diembat lagi" ucapan Salman berhasil membuat Liona menatapnya tajam. Lion? Singa? Liona sudah berunglang Kali memperingatinya bahwa ia tidak suka dipanggil begitu.
Semakin dilarang, sepertinya Salman semakin suka menggunakan panggilan itu untuk menggoda Liona.

"Tuh kan, kumat lagi manggil Lion," protes Liona, namun Salman sama sekali tidak memedulikannya. Dia berjalan Santai membawa piring Dan mangkok sayurnya, mendekati teman-teman sekelasnya yang duduk beberapa meja dari meja yang ditempati Liona Dan kedua sahabatnya.

"Kadang tu ikan salmon emang bikin mood rusak!" Erang Liona kesal.

"Gitu-gitu kan dia selalu baik sama kamu, Na" bela Rika. "Dia cuman iseng aja nyandain kamu, lagian kamu juga sering plesetin nama dia" Rika sepertinya satu-satunya orang yang kecewa karena Salman batal makan bersama mereka. Kembali Liona Dan Farah menemukan indikasi lain dari perasaan Rika pada Salman.

"Kamu kenapa belain dia? Kamu suka sama dia?" Farah mendadak mengarahkan pandangannya pada Rika. Saat ini, Rika salah tingkah. Dia hanya diam, tapi tidak membantah, tidak juga mengiyakan. Hanya gerik tubuhnya yang mengatakan bahwa sebenarnya dia sedang panik.

"Kalian ini apaan sih? Suka apa?" Ucap Rika panik.

"Ok, disederhanain bahasanya. Kamu naksir sama Salman?" Tanya Liona sembari menyipit kan kedua matanya.

"Iya, kamu pasti suka sama Salman" Farah ikut menimpali. Rika seperti tersedak, tapi dia masih belum bisa mengatakan apapun.

"Ngaku, atau..." Rika menghembuskan napasnya panjang. Ia tertunduk lemas, mungkin karena merasa tidak berhasil menemukan celah untuk melarikan diri lagi.

"Iya, aku suka sama dia. Puas?!" Liona Dan Farah saling pandang kemudian mengembangkan senyum. Awalnya mereka berpikir Rika tidak mau berurusan dengan cinta, karena selalu sibuk dengan belajar. Tapi ternyata diam-diam dia jatuh hati pada Salman, sahabat Liona yang perubahan sikapnya tidak pernah bisa ditebak.

"Puas! Jangan cemas, kami siap membantu!" Farah begitu bersemangat, menepuk keras pundak Rika berulang Kali. Dan Rika tidak protest.

"Coba bilang dari dulu, mungkin pas Valentine kalian yang jadi best couple," ucap Liona asal. Siang ini Liona menemukan dua kebenaran. Yang pertama, putusnya hubungan Rafly Dan Stevie, Dan yang kedua, Rika sahabatnya ternyata menaruh hati pada Salman sahabatnya juga. Dan lihat, Liona sangat bahagia karenanya.

******
Tbc.

Thanks for reading^^
💗💗💗

Don't forget to leave vote and comments.

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 19.6K 38
"Oh wow roti sobek!" Queen berbinar, bibir gadis itu terbuka, matanya menyayup mengagumi keindahan otot tubuh Kai. "Cewek nakal," umpat Kai, sebelum...
3.1M 191K 52
"Di tempat ini, anggap kita bukan siapa-siapa. Jangan banyak tingkah." -Hilario Jarvis Zachary Jika Bumi ini adalah planet Mars, maka seluruh kepelik...
4.3M 124K 73
WARNING ⚠ (21+) 🔞 Tidak ada deskripsi langsung baca saja. apabila tidak sesuai bisa langsung di skip. jangan meninggalkan komentar jahat kecuali ko...
618K 22.8K 44
Berpacaran selama 3 tahun ternyata tidak membuat kekasihnya merasa cukup dengan Leana, Gadis cantik yang memiliki sejuta pesona itu pun tetap membuat...