Qilla menaruh boneka tersebut disamping Azmi lalu ia mendekatkan mulut nya di samping telinga Azmi dan mengucapkan sesuatu.
"Anna uhibuka fillah akhi". Ucap Qilla pelan lalu berdiri keposisi sebelumnya dan pergi.
Namun, ketika hendak pergi dari nya tangan nya seperti ada yang memegang hingga membuat Qilla terkejut dan kaget.
Qilla membalikan badan nya menatap Azmi yang tengah tertidur namun dengan tangan yang memegang tangan nya, dengan pelan2 Qilla mencoba melepaskan nya namun tak berasil karena genggaman nya sangat lah kuat. Hingga membuat Qilla pasrah dan duduk di dekat nya.
Qilla menatap Azmi dengan tangan yang masih di pegang oleh nya, tak lama setelah itu Aisyah dan Jesi masuk kedalam ruangan.
"Qill, ayo pulang udah malam ini!! ". Ucap Jesi lirih saat tiba di samping Qilla.
"Iya buya udah nunggu di parkiran ni". Tambah Aisyah.
"Bagaimana aku bisa pulang lihat lah ini! ". Jawab Qilla sambil memperlihat kan tangan yang di pegang oleh Azmi.
"Astagfirullah, la ko bisa? ". Ucap mereka berdua kaget.
"Ya ngga tau, tadi aku udah coba untuk ngelepasin tapi genggaman nya terlalu kuat". Ucap Qilla pasrah.
"Itu tanda nya mungkin dia ngga mau jauh sama kamu". Goda Aisyah.
"Ihh,, apaan sih syah ngga lah sekarang bantuin aku ngelepas ini kalo ngga panggil bunda Fitri aja deh". Rengek Qilla.
"Kita ngga bisa deh Qill, kan kamu tau kan kita ni perempuan haram memegang laki-laki, bunda Fitri juga tadi katanya dia pulang mendadak karena putri nya sakit". Tolak Aisyah.
"Iya tu, apa ngga nanti kita suruh kak Ahkam sama Aban aja buat ngelepasin itu". Saran Jesi.
"Yaudah lah,, terserah kalian gimana, yang terpenting sekarang aku bisa lepas ". Pasrah Qilla.
Mereka berdua keluar dari kamar dan hendak memanggil Ahkam dan Aban.
"Mas sini deh!! ". Panggil Aisyah saat tiba di ambang pintu yang saat itu mereka berdua tengah duduk di kursi tunggu.
"Ada apa? ". Tanya Ahkam.
"Sini dulu geh!! Bawa sekalian Aban nya". Pinta Aisyah.
Ahkam dan Aban menghampiri kedua gadis tersebut..
"Ada apa? ". Tanya Aban.
"Itu lo si Qilla ngga bisa keluar karena tangan nya di pegang terus sama Azmi dan katanya kuat banget kita mau bantuin tapi gimana,, kalian bisa bantu? ". Tanya Jesi.
"La ko bisa sih? Yaudah ayo kita bantu". Ajak Ahkam kaget.
Mereka masuk kedalam kamar dan menemui Azmi dan Qilla..
"Gimana udah kena? ". Tanya Aban.
"Belum kak, keras banget tangan kayanya tangan nya keram deh mangkanya bisa keras gitu ". Jelas Qilla.
"Yaudah sini biar kami bantu". Tawar Ahkam.
Ahkam dan Aban mencoba untuk melepaskan genggaman Azmi namun hasil nya nihil tangan nya sudah terlalu keram sedangkan dokter sudah pulang dan tidak ada yang jaga malam akhirnya mereka semua pun pasrah.
Dan terpaksa Qilla harus menginap bersama dengan Azmi dan untuk itu mereka di temani oleh Aisyah dan Jesi Sementara Ahkam dan Aban mereka yang pulang karena ngga mungkin mereka di dalam satu kamar.
Aisyah dan Jesi duduk bersandar di sofa dalam kamar untuk istirahat, Sementara Qilla ia duduk di kursi tepat sebelah Azmi tertidur dengan tangan yang masih tergenggam.
Ya allah hamba ingin setiap saat ia seperti ini memegang tangan hamba, tapi ia belum halal bagi hamba dan hamba terlalu berdosa dengan terus memegang tangan hamba seperti ini. Hamba mohon ya allah lemas kan tangan nya agar hamba bisa terlepas dari tangan nya. Batin Qilla sambil menatap Azmi.
Tiba-tiba tangan Azmi menjadi lemas dan tidak kaku seperti tadi, Qilla kaget dan mata Azmi perlahan-lahan mulai membuka mata dengan sigap Qilla melepaskan genggaman nya.
"Bang!! Sudah sadar ". Ucap Qilla lembut sambil tersenyum.
Azmi tersadar ia memegangi kepalanya yang masih terasa sakit ia memandangi ruangan yang serba putih dan bau obat dimana2 sehingga membuat nya merasa mual dan bingung.
"Aku dimana? ". Tanya nya yang masih memegangi kepala.
"Kamu ada dirumah sakit sekarang, istirahat lah!! ". Pinta Qilla yang melihat Azmi yang berusaha untuk bangkit namun tidak bisa.
"Ko kamu ada disini? Dan mana kak Ahkam sama Aban? ". Tanya Azmi Melihat sekeliling.
"Tadi kamu ngga sengaja megang tangan ku waktu ngga sadarin diri terus tangan nya kaku banget ngga bisa dilepas, yaudah akhirnya aku terpaksa disini,, sedang kan kak Ahkam sama Aban pulang kehotel sama buya. Untuk nemenin aku disini aku ngajak mereka berdua". Jelas Qilla sambil menunjuk kearah kedua sahabat nya itu.
"La berati aku laki-laki sendiri dong disini, maaf ya gara2 aku sampe ngga pulang ". Ucap Azmi.
"Alah udah lupakan ngga masalah". Ucap Qilla.
"Tapi seneng kan bisa deket2 sama aku". Goda Azmi.
"Apaan sih ngga ya". Jawab Qilla malu.
"Tapi bang kenapa tangan kamu bisa kaku kaya gitu? Dan kamu punya penyakit ko ngga bilang sih sama aku". Tanya Qilla merajuk.
"Aku dulu waktu kecil pernah kecelakaan yang saraf yang ada di tangan ku jadi bermasalah, jadi maka dari itu aku sering keram. Dan kamu juga sudah tau penyakit ku? Maaf aku sembunyikan ini lama dengan kalian semua, karena aku ngga mau kalian sedih terutama kamu Qill". Ucap Azmi dengan nada sedih..
"Jangan gitu bang, itu malah buat aku tambah sedih karena kamu ngga mau jujur sama aku, Qilla mohon jangan ada rahasia diantara kita untuk kedepan nya". Pesan Qilla sambil tersenyum.
"Iya terima kasih Qilla, anna uhibuka fillah ukhty ". Ucap Azmi sambil tersenyum.
"Ahabakalladzi ahbabtani lahu akhi". Balas Qilla sambil tersenyum.
"Yasudah kamu istirahat biar cepet sembuh, aku mau istirahat bareng sama temen2". Pinta Qilla.
"Ngapa ngga istirahat disini aja? Disebelah ku". Tanya Azmi.
"Ngga mungkin lah Bang!! Kan kita bukan muhrim dan juga kita ni santri masak tidur sebelahan". Jawab Qilla.
"Ya nanti suatu saat nanti kalo aku sudah jadi ustad aku akan ngelamar kamu biar setiap saat bisa tidur bareng kamu". Goda Azmi.
"Ihh,, mulai kan udah lah yang terpenting sekarang kamu sehat dulu". Jawab Qilla malu.
Ia pun berjalan menuju ke tempat kedua teman tengah tertidur, dan tidur bersama kedua teman nya itu.
⏺⏺⏺
Keesokan pagi-pagi sekali Ahkam dan Aban sudah berada di hotel mereka pun mengetuk pintu kamar.
"Assalammualaikum ". Ucap Ahkam.
Mendengar itu Qilla terbagun dan mengucek-ucek mata nya lalu melihat kearah jam pukul 04.00
"Siapa yang datang sepagi ini". Ucap Qilla berdiri dan membuka kan pintu.
"Eh kak Ahkam sama Aban udah dateng aja sepagi ini". Ucap Qilla saat pintu sudah dibuka.
"Hehee,,, iya Azmi sudah sadar? ". Tanya Aban.
"Iya ka sudah, tadi malem mereka cariin kakak. Mari masuk kak". Ucap Qilla mempersilahkan masuk.
Mereka pun masuk dan terlihat semua orang tengah tertidur termasuk Azmi.
Assalammualaikum wr. Wb
Marhaban ya ramadhan ya teman2 semua nya 🎉
maafin Author ya selama ini kalo Author punya salah sama kalian semua maupun sengaja atau tidak😢🙏
Hari ini hari pertama kita menjalani ibadah puasa semoga allah menerima puasa kita dan diampuni semua dosa kita. Aamiin.
Makasih banget buat kalian semua yang udah suport cerita ini Author ngga nyangka baru satu bulan Author bikin cerita ini tapi yang udah liat udah hampir 2k bikin Author terhura, dan bikin Author semangat buat ngelanjutin ini cerita sampai benar2 tuntas 😢😭
Dan inget ya gengs... Ini cerita masih panjang banget jadi tetap setia sama cerita Author ya
Yaudah deh next part ukh 😘👉
Jangan lupa vote and komen ya Author pergi dulu 🙌
Wassalammualaikum wr. Wb
06-05-2019