The Perfect Partner (END)

By shviagloriaa

19K 975 9

Vote and Coment ya. Happy Reading ******* Dipertemukan karena tugas dan disatukan karena perjodohan. Akankah... More

About Cast
Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Pemberitahuan
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17

Chapter 2

1.3K 75 0
By shviagloriaa

Rafa POV

Saat ini aku berada diruangan atasanku, aku tidak tahu kenapa aku disuruh menghadap Komandan.

"Ijin, Kapten Rafa menghadap" lapor Rafa.

"Silakan duduk"  ucap komandan.

"Siap, Terima kasih komandan"

"Tidak usah terlalu formal, ada yang harus aku bicarakan denganmu"

"Baiklah"

"Kau dan timmu akan ditugaskan didaerah perbatasan karena mereka tertimpah bencana dan akan berangkat besok pagi"

"Baiklah komandan"

"Terima kasih karena tidak menolak"

"Ini sudah menjadi tugasku"

"Baiklah, pergilah dan siapkan semuanya"

"Siap laksanakan"

Aku segera keluar dari ruangan komandan dan menuju ketempat anggotaku berada untuk memberitahukan Tugas yang kami dapatkan.

Setelah aku memberitahukan kepada anggotaku dan menyiapkan semua keperluan kami selama kami berada disana, aku segera kembali ke asrama karena ingin menyiapkan keperluanku pribadi dan beristirahat..

Skip >>
Sampai di wilayah Perbatasan

"Selamat siang, Kapten"

"Selamat siang, ada apa?"

"Komandan menyuruh anda untuk menjemput para dokter relawan dibandara dan mereka akan sampai pukul 15.45, Kapten"

"Baiklah, Terima kasih"

"Sama-sama"

"Kamu bisa pergi"

"Siap, ijin mendahului Kapten"

Aku hanya membalasnya dengan anggukan.

Rafa POV end

Skip >>
Bandara

"Selamat datang, Perkenalkan Saya Kapten Rafael, saya yang akan bertanggungjawab atas kalian, selama berada disini" Ucap Rafa memperkenalkan diri.

"Terima kasih, Kapten" Ucap Mikha selaku Ketua Dokter yang bertugas menjadi  relawan.

"Ya, sama-sama. Baiklah, sekarang kita segera menuju ke barak kalian juga butuh istirahat, karena besok kalian akan segera bertugas"

"Baiklah"

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh, sampailah mereka dibarak.
Mikha Dkk segera membereskan semua keperluan mereka. Sedangkan, Rafa melakukan Briefing bersama Teman-temannya.

Matahari pun sudah tenggelam dan suasana diwilayah perbatasan ini sangat sepi, walaupun banyak warga yang tinggal ditempat ini tapi mereka sekarang berada ditempat pengungsian karena takut jika sesuatu tidak diinginkan terjadi.

Malam mulai larut tapi Mikha tidak bisa terlelap. Dia pun memutuskan keluar untuk mencari udara segar.

Dari kejauhan Mikha melihat Rafa sedang memandangi langit, diapun memutuskan untuk menyapanya.

"Selamat malam" Sapa Mikha dan hanya dibalas deheman oleh Rafa.

"Kenapa berada diluar?" Tanya Rafa.

"Aku tidak bisa tidur, jadi aku memutuskan keluar. Kamu kenapa diluar?" Jawab Mikha dan kembali bertanya.

"Aku hanya mencari udara segar" ucap Rafa

"Masuklah udaranya tidak baik untuk kesehatan" sambungnya.

"Kau menasehatiku, tapi kau sendiri masih berdiri disini"

"Aku sudah terbiasa udara seperti ini"

"Aku akan masuk, jika kamu juga masuk"

"Kenapa begitu?"

"Ya memang begitu"

"Baiklah ayo masuk"

"Ayo"

Tanpa mereka sadari ada yang memperhatikan mereka dari awal.

"Aku harap kamu bisa meruntuhkan dinding Es Rafa, Mikha" Ucap seseorang yang memperhatikan mereka itu.

Mentari masuk melalui celah-celah jendela membuat gadis cantik yang sedang bermimpi itu menggeliat dan membuka matanya.

Mikha POV

"Semoga hariku ini menyenangkan tanpa hambatan sedikit pun"

Aku pun membereskan tempat tidurku dan segera menuju ke kamar mandi untuk memulai ritual mandiku.

30 menit kemudian aku keluar dari kamar, aku melihat teman-temanku sedang menikmati sarapan.
Aku pun menghampiri mereka sambil tersenyum.

"Selamat pagi" Sapaku

"Selamat pagi Dok" Ucap mereka serempak.

"Maaf saya terlambat bangun" ucapku merasa bersalah.

"Tidak apa-apa Dok, ini sarapannya dok" Ucap Suster Lia sambil memberikan sarapanku.

"Terima kasih"

Selesai makan, aku dan Suster Lia membereskan dapur.

Setelah itu, kami menuju ke ruang tamu yang ada di Barak ini.

"Sebentar lagi kita akan pergi ketempat pengungsian, siapkan semua yang kita perlukan selama kita berada disana" Ucapku.

"Baik Dok"

Mikha POV End

Author POV

Sementara Rafa sedang bersiap-siap untuk mengantar Mikha Dkk menuju ke Pengungsian.

Tempat Pengungsian

"Ya Tuhan, kenapa keadaan mereka sangat buruk?" Batin Mikha.

"Baiklah sekarang kita akan memeriksa keadaan semua pengungsi ditempat ini dan jangan lupa memberi Vitamin kepada mereka semua, karena keadaan mereka yang jauh dari kata baik dan jika ada warga yang terserang penyakit segera bawah ke pos"  Perintah Mikha kepada anggotanya.

"Baik dokter" ucap mereka serentak.

Para Dokter relawan sibuk memeriksa warga yang mengungsi ini dan Rafa Dkk bertugas untuk mengamankan tempat ini.

To be continue
Thank you

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 9.2K 7
(sangsi berat buat yang coba plagiat) Warning (21+) Theresa putuskan untuk berselingkuh dengan bodyguard tampan bernama Aaron Parker. Ini semua diri...
ZiAron [END] By ✧

Teen Fiction

7.9M 736K 69
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SEBAGIAN PART DI PRIVAT ACAK. TERIMAKASIH] _________________________________________________ (16+) Hanya kisah kedua pasang...
2.5M 118K 38
Alana, seorang wedding organizer, dipertemukan kembali dengan mantan suaminya, Jevano, setelah lima tahun tidak berjumpa ketika Jevano datang sebagai...