Hari ini,tasya dan adit berangkat sekolah bersama,seperti biasa saat akan ke kelas adit akan menggandeng tangan tasya. Di koridor banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka. Berita tentang kejadian di lapang basket kemarin sudah tersebar.
Para siswa mengira,adit dan tasya akan putus. Tapi ternyata mereka terlihat mesra pagi ini.
Sama seperti di koridor,di kelas para murid juga menatap adit dan tasya.
"Ngapa lo semua liatin tasya hah? Gue tampol juga lo semua" Ujar adit
"Bukannya lo sama tasya putus ya? Beritanya udah nyebar kali" Balas salah satu siswi
"Heh markonah! Dapet dari mana lo berita kayak gitu?" Tanya adit
"Lo buka aja grup,disitu ada Berita tentang lo sama tasya yang putus." Jawab siswi itu lagi
Adit mengacuhkannya,dia berjalan santai menuju bangkunya dengan tangan yang selalu menggenggam tasya.
"Tasya!" Teriak sasa dari luar kelas
Seketika semua yang ada di kelas menoleh ke arah sasa. Begitupun adit dan tasya.
Saat sampai di bangku tasya,sasa mengerutkan kening heran melihat adit dan tasya yang seperti baik-baik saja.
"Lo! Kok disini sih?! Pergi lo! Lo tuh udah nyakitin sahabat gue! Gak malu lo? Setelah nyakitin tasya lo malah keliatan gak bersalah kayak gitu" Ucap sasa dengan nada tinggi
"Mulut lo jaga! Kalau lo gak tau apa-apa jangan asal ngomong!" Ketus adit
Sasa menatap tajam adit sedangkan yang di tatap malah sibuk dengan tangan tasya yang ada di genggamannya.
"Udahlah sa,lo pagi-pagi malah bikin ribut di kelas gue" Ujar tasya
"Tapi sya,lo gak inget sama kejadian kemarin? Lo dengan mudahnya maafin dia setelah kejadian kemarin?" Tanya sasa
"Lagian itu masalah sepele,gue juga yang salah paham" Balas tasya
"Lagian bukannya lo yang nyuruh nara kemarin? Dan lo ngomong ke nara kalo lo dapet chat dari tasya kan? Padahal tasya gak ngechat lo sama sekali" Sinis adit yang masih sibuk dengan tangan tasya
"Gue gak pernah ya ngomong ke nara kalo gue dapet chat dari tasya dan gue gak nyuruh nara sama sekali. Nara aja yang kegatelan pengen so perhatian sama lo dan lo bego mau aja di deketin si nara" Balas sasa
Tasya sebenarnya tidak ingin membahas masalah ini lagi. Tapi sekarang sasa malah membahasnya terus.
Entah kenapa,akhir-akhir ini tasya merasa ada yang aneh dengan sasa. Sasa sekarang tak pernah chat dengan tasya lagi,biasanya sasa akan terus menganggu tasya dengan chatnya yang tidak penting.
Menurut randy pun sama,randy merasa sasa berubah. Randy bilang jika sasa jarang komunikasi dengan randy.
Dan semenjak adit dan tasya dekat,sasa selalu mencampuri urusan tasya apapun itu yang bersangkutan dengan adit. Padahal sebelumnya,sasa tidak pernah ikut campur masalah tasya.
"Sa,gue tau dengan penampilan nara yang kayak gitu,Banyak orang pasti berpikiran negatif sama dia. Tapi memang kayak gitu penampilan dia dari dulu. Dia bukan tipe cewek yang kegatelan sama cowok orang. Gue tau dia" Ujar tasya
Sasa membuang nafas kasar dan memanglingkan wajahnya.
"Terus lo lebih percaya sama nara yang ngomong kalo gue nyuruh dia? Padahal gue gak pernah nyuruh dia" Ucap sasa
"Bukan gitu maksud gue" Balas tasya
"Gue gak nyangka lo lebih percaya sama nara" Ujar sasa
Sasa pergi dari kelas tasya. Tasya menatap sendu punggung sasa yang pergi meninggalkan kelasnya.
Tasya menghela nafas,dia tidak membayangkan masalahnya akan panjang seperti ini.
"Udahlah kamu gak usah mikirin si sasa." Ujar adit lembut
Tasya hanya mengangguk menanggapi ucapan adit.
***
Saat istirahat,di lapangan para murid berkumpul. Entah ada apa,mereka berkumpul seperti sedang menyaksikan sesuatu.
Adit dan tasya yang baru keluar dari kelas mengerutkan kening heran karena dilapangan banyak murid.
"Itu ada apaan sih" Tanya tasya
Adit mengangkat bahu acuh.
"Samperin yok" Ajak adit
Tasya dan adit berjalan menuju lapangan. Mereka menerobos kerumunan untuk melihat lebih jelas apa yang sedang di saksikan para murid lain.
"Lo itu cewe gatel! Setelah lo deketin adit terus lo deketin randy! Punya otak gak lo! Lo rasain gimana rasanya kalo cowok lo di deketin cewek gatel kayak lo!" Teriak seorang siswi di tengah kerumunan
Seketika mata adit dan tasya membulat melihat sasa yang sedang memaki nara. Nara terlihat biasa saja dimaki seperti itu.
Tasya tahu sifat nara. Dia orang yang berani dan dia tidak akan merasa bersalah jika memang dia tidak bersalah.
Dan yang paling membuat tasya terkejut adalah sasa. Setahunya,sasa adalah gadis yang baik dan sasa tidak pernah berbuat seperti ini. Sasa bukan seperti tasya yang suka memaki orang di depan umum. Sasa lebih suka menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.
Tapi,sekarang yang dilihatnya adalah bukan sasa. Tasya bingung,sebenarnya apa yang terjadi pada sasa?
"Gue gak pernah deketin adit! Adit itu pacar sahabat gue! Dan gue gak mungkin deketin dia! Gue sadar diri! Gue gak mungkin ngedeketin pacar sahabat gue! Gak kayak lo! So baik padahal diem-diem lo berusaha ngerusak mereka! Gue tahu lo NATASA! Lo gak lebih dari sekedar sampah yang dengan gak tau dirinya berusaha ngerusakin hubungan sahabatnya sendiri!" Teriak Nara
Sudah cukup,selama ini nara sudah muak menutupi segala kelakuan sasa. Nara mengetahui segala ulah sasa karena mereka memiliki HUBUNGAN KELUARGA.
Tasya berlari ke tengah lapang lalu menyeret sasa dan nara. Tasya membawa mereka ke roftoop. Adit dan randy mengikuti tasya dari belakang.
Sampai di roftoop,tasya menutup pintu. Lalu menatap tajam kedua sahabatnya itu.
"Kalian tuh kenapa sih? Dari awal kalian ketemu kalian ribut mulu. Kalian ada masalah apa? Apa yang kalian sembunyiin dari gue?" Tanya tasya
Adit dan randy duduk di kursi sambil menyaksikan ketiga cewek itu. Mereka akan ikut campur jika itu perlu. Tapi sekarang,biarkanlah para perempuan itu menyelesaikan masalahnya.
"Sya,mungkin lo akan sangat terkejut dengan pernyataan gue ini. Dan gue gak peduli lo mau percaya atau enggak karena memang itu kenyataannya" Ucap nara
Nara memandang tasya lekat.
"Gue tanya sama lo. Apa lo pernah ketemu sama orang tua sasa? Apa lo pernah maen ke rumah sasa?" Tanya nara
Tasya menggeleng menjawab pertanyaan nara.
Memang selama ini,tasya tidak pernah bertemu dengan orang tau sasa. Karena sasa bilang bahwa orang tuanya berada di luar negeri.
"Lo gak pernah kan? KARENA ORANG TUA SASA ITU ORANG TUA GUE JUGA!" Tegas nara
Sontak semua yang ada disitu terkejut mendengar pengakuan nara.
"Jangan pernah lo omongin masalah keluarga disini!" Ancam sasa
Nara berdecih. Dia menatap tajam sasa.
"Udah waktunya tasya tahu segalanya tentang lo. Termasuk kelakuan lo" Tegas nara
"Na.. G-gue gak ngerti maksud ini semua" Kata tasya
"Sasa anak angkat. Dia anak temen mama. Orang tua sasa meninggal karena kecelakaan dan akhirnya mama sama papa gue,angkat sasa jadi anak waktu umur sasa 7 tahun. Lulus SMP gue ikut mama sama papa ke Jerman tapi sasa waktu itu sakit dan gak bisa ikut. Terpaksa mama sama papa nitipin sasa sama tante gue. Setelah dua tahun di jerman dan masalah pekerjaan orang tua gue selesai. Kita balik ke indo. Betapa terkejutnya gue dan orang tua gue liat kelakuan sasa yang jadi kasar sama mama dan ngebangkang papa"Jelas nara
"Gue gak akan kayak gini kalo kalian gak ninggalin gue waktu gue sakit" Balas Sasa
Nara memutar bola matanya malas. Selalu saja itu jawaban sasa.
"Itu demi kebaikan lo dan keluarga kita. Kalo bokap sama nyokap gak ke jerman. Perusahaan kita akan bangkrut dan kita bisa aja jadi gembel. Waktu itu lo sakit dan kita gak tega bawa lo dalam keadaan sakit. Kalo keadaan gak kayak gitu. Gak mungkin kita ninggalin lo" Tegas nara
Adit,tasya dan randy menyaksikan perdebatan antara saudara di depan mereka.
"Cih! Itu cuma alasan" Decih sasa
"Gue gak mau ngomong ini sebenarnya. Tapi kelakuan lo makin kesini makin bejat. KITA UDAH BERBAIK HATI MAU NERIMA LO DI KELUARGA KITA. GUE UDAH RELA BERBAGI KASIH SAYANG ORANG TUA SEMENJAK LO DATANG. GUE RELA BERBAGI APAPUN YANG GUE PUNYA SAMA LO! TAPI LO GAK TAHU DIRI DAN GAK TAHU TERIMAKASIH! Kalo orang tua gue gak MUNGUT lo. Mungkin lo akan jadi gembel sekarang!" Bentak nara
Habis sudah kesabaran nara. Selama ini nara diam melihat tingkah sasa kepada orang tuanya. Tapi sekarang nara benar-benar tidak bisa menahan amarahnya lagi.
Tasya sontak berdiri saat nara mulai emosi. Tasya memegang bahu nara dan mengelusnya. Mencoba menenangkan.
"Dan asal kalian tahu. Yang bikin gue kaget saat masuk ke sekolah ini dan tasya ngenalin adit sebagai pacarnya ke gue. Gue kenal sama muka adit. Karena foto lo dit ada banyak di kamar sasa! Karena sasa suka sama adit sebelum adit kenal tasya!" Jelas nara
Tangan tasya yang mengelus bahu nara terhenti seketika. Tasya tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Adit langsung menghampiri tasya lalu mendekap tasya. Adit tahu pasti tasya sangat terkejut mendengar semua ini.
"Ya! Gue emang suka sama adit! Dan gue gak akan pernah berhenti buat dapetin adit!" Ucap sasa dengan nada tinggi
Sasa pergi dari roftoop. Sedangkan tasya menangis dalam diam di pelukan adit. Tasya tak pernah menyangka semua ini.
Sasa sahabatnya ternyata mengkhianatinya.
Haloo semuanyaa!!!
Sebelumnya aku mau ngucapin SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA:)
Semoga puasa kita semua bisa lancar sampai akhir. Aminnn:)
Mon maap kalo ada typo dan mon maap kalo ceritanya gak jelas:)
Jangan lupa vote dan comment:)
Oh dan satu lagi,aku buat cerita baru judulnya PRINCESS. Insya allah nanti malam di publish:)