Ya, hari ini adalah pernikahan mereka; Jungkook dan Yumi. Sudah banyak sekali tamu yang datang, dan pastinya sesuai undangan. Jungkook dan Yumi juga sudah berada di atas Altar bersama Pastor. Acara belum dimulai karena masih banyak tamu yang baru datang.
Oh, ya. Jimin juga menyempatkan untuk pulang ke Korea demi menghadiri pernikahan sahabatnya. Tidak mungkin melewatkan momen terbaik ini. Apa lagi, jika sampai Loona datang sendiri tanpa gandengan. Jimin tidak tega melihat Loona datang ke pesta seorang diri. Jika Loona sedang baper, lalu siapa yang akan dia pukul karena gemas—jika bukan Jimin. Alasan lainnya adalah, Jimin ingin mendapatkan bunga yang dilempar mempelai. Siapa tahu dia yang dapat bunganya, dan beberapa tahun yang akan datang dia yang menikah.
"Acara akan segera dimulai."
Sang pembawa acara memulai. Menatap kepada kedua mempelai, serta mempersilakan Pastor untuk memulai upacaranya.
Skip, ya.
Saatnya pengucapan janji. Pastor menyatukan tangan mereka, dan meminta untuk saling memandang. Bukan hal yang baru bagi mereka. Memandang dengan senyum yang mengembang bahagia. Bahkan sampai membuat Yumi malu karena Jungkook terus tersenyum semanis itu.
"Jeon Jungkook. Bersediakah kamu menerima Jeon Yumi sebagai istrimu? Mampukah kamu untuk mencintai dia, membuatnya bahagia lahir batin, setia padanya dan selalu ada untuknya?"
Jungkook tersenyum. Menarik napas, lalu membuangnya. Memandang Yumi dan membalas, "Sangat bersedia. Mencintai dia sepenuhnya, setia, membahagiakan lahir batin, dan bersumpah untuk setia." Yumi total malu dengan ucapan Jungkook. Manis sekali, dan Yumi benar-benar suka.
"Jeon Yumi. Bersediakah kamu menerima Jeon Jungkook sebagai suamimu? Mampukah kamu untuk mencintai dia, melayani dia, bahagiakan dia lahir batin, setia dan selalu ada untuknya?"
Yumi memandang Jungkook dengan tersenyum. Mengangguk malu dan menjawab, "Sangat bersedia. Mencintai dan melayani dengan baik. Bahagia dengannya, membahagiakan dia. Setia dan selalu ada untuknya. Selamanya."
Keduanya tersenyum. Dibalas sorak tepuk tangan dan berbagai ungkapan haru dari tamu undangan. Romantis sekali menurut mereka. Dan Loona benar-benar dalam mode baper sekarang. Lihat saja tangannya yang sudah memukul paha Jimin berkali-kali. Tahan, Jimin jangan kesal. Loona dengan dalam mode gemas yang berlebihan.
"Baiklah. Kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri."
Tepat setelahnya, sorak meriah begitu menggema. Loona bahkan sampai berdiri karena terlalu antusias menyambut pasangan baru itu. Membuat Jimin sedikit malu, jadi ia langsung menarik Loona untuk kembali duduk. Yumi dan Jungkook saling melempar senyum bahagianya. Malu juga karena mereka menjadi pusat perhatian sekarang.
"Boleh dicium, gak?"
Itu Jungkook. Dia bertanya kepada Pastor yang sedang menyiapkan cincin untuk dipasangkan di jari keduanya. Menatap Jungkook dengan dahi yang berkerut, lalu menggelengkan kepala.
"Boleh, tapi pasang cincin dulu. Sabar, nanti malam dipuasin," balas Pastor yang langsung membuat Yumi malu dan menginjak pelan kaki Jungkook. Melotot kepada Jungkook, seakan memberitahu jika itu tadi adalah pertanyaan yang berujung kepada hal memalukan.
Akhirnya, mereka mulai bertukar cincin. Masih dengan senyum yang sama, dan kembali mendapat sambutan hangat dari tamu yang datang. Mama Yumi bahkan sampai mengeluarkan air mata karena bahagia. Bersyukur sekali Yumi memiliki suami macam Jungkook yang begitu baik dan dewasa. Pengertian, penyayang, dan perhatian. Sepenuhnya, Yumi diserahkan kepada Jungkook sebagai tanggung jawab barunya.
Selesai. Riuh tepuk tangan itu kembali terdengar. Kedua mempelai menebar senyum kepada para tamu undangan.
"Udah boleh dicium?" Jungkook bertanya. Pastor tersebut mengembuskan napas pasrah. Cerewet sekali menurutnya. Ia pun mengangguk dan membalas, "Iya, boleh." Jungkook langsung tersenyum dan itu membuat Yumi semakin malu. Bersiap untuk melahap bibir warna maroon tersebut. Mencondongkan badannya, menatap mata Yumi, lalu ….
Chup—
"Woah … !"
Ya, mereka sudah berciuman di atas Altar. Suasana menjadi semakin ricuh atau bahkan berisik saat dua mempelai tengah menikmati ciumannya di atas sana.
"Ah, manisnya …. " Loona meremat bajunya sendiri dengan memasang wajah gemas. Kaki ia hentakkan tak kuasa menahan semuanya. Sungguh, malah Jimin yang gemas dengan Loona.
Ciuman berakhir. Keduanya mulai turun, dan bersiap untuk melempar bunga.
Semua orang berdiri, termasuk Jimin yang sudah bersiap bahkan ia sampai meninggalkan Loona. Tentu saja, yang Jimin tunggu adalah momen ini. Bagaimanapun caranya, ia harus mendapatkan bunga tersebut.
Jungkook dan Yumi mulai bersiap. Menghitung mundur, dan membuat beberapa orang yang menanti bunga tersebut menjadi berdesakan. Untuk Jimin, dia berada di tengah-tengah.
"Satu … dua … tiga … !"
Bunganya sudah dilempar. Dan siapa yang mendapatkannya?
"Wah, akhirnya! Gue yang dapat bunganya, huuu … !!"
Itu Jimin, dia yang mendapat bunganya. Tidak sia-sia ia datang dari China hanya untuk mendapatkan bunga tersebut. Berteriak lalu berkeliling, menunjukkan jika dia sedang bahagia. Menghampiri Loona dan memeluk gadis itu, bahkan ia sampai memutar tubuh Loona.
Jungkook dan Yumi hanya bisa tertawa menanggapi. Hanya mendapat bunga saja Jimin luar biasa bahagia, Astaga.
"Loona, abis ini kita yang nikah!" teriaknya lalu kembali memeluk Loona. Gadis itu mengangguk dan mencoba melepaskan pelukan Jimin yang sialnya membuat dia sesak napas. "Iya, lepasin heh!" ucapnya. Jimin melepaskan. Tersenyum kikuk dan Loona berkata, "Janji abis ini kita yang nikah!" Jimin mengangguk yakin dan memberikan eye smile lucunya.
"Janji!"
Keluarga mempelai, menghampiri Jungkook dan Yumi. Memeluk mereka satu persatu, lalu menebar senyum kebahagiaan dengan rasa haru sebagai pelengkap.
"Selamat, ya. Mama bahagia banget," ucap Mama Jungkook yang menggenggam tangan Yumi. Dibalas senyuman oleh mereka, dan Yumi membalas, "Terima kasih, Ma." Lalu kembali dipeluk untuk menambah kesan bahagianya. Menatap Mama Yumi, lalu segera melepas pelukan dan bergantian memeluknya.
Tangis Yumi pecah setelah ia dapatkan pelukan Mamanya. Bahagia sekali, tapi juga bersedih. Karena setelah ini, Yumi tak akan tinggal lagi bersama Mamanya.
"Mama—"
"Mama bahagia sekali, Yum."
Melepas pelukannya. Saling menatap, Mama Yumi menghapus sisa air mata putrinya. "Kamu baik-baik, ya. Bahagia terus sama suamimu. Jangan manja lagi dan jangan bandel. Mama percayakan semua sama kamu," ucapnya. Yumi mengangguk tersenyum. Beralih kepada Jungkook, pria itu tersenyum dan menerima pelukan Mama mertuanya. Dilepaskan oleh Mama Yumi, selanjutnya akan diberikan pesan terkhusus untuk Jungkook.
"Selamat, ya. Kamu udah jadi mantu Mama sekarang. Bahagiakan Yumi, bahagiakan diri kamu juga. Jaga anak Mama satu-satunya dengan baik. Mama percayakan Yumi sama kamu," pesannya. Jungkook mengangguk dan membalas, "Jungkook janji akan membahagiakan Yumi. Menjaga dia, dan gak akan kecewain Mama." Mengangguk, kemudian menyingkir.
Bergantian dengan Ayah Jungkook yang entah akan bicara apa.
"Pesan Ayah cuma satu. Jangan gagal lagi," ucapnya begitu tegas. Jungkook mengangguk. "Iya, Jungkook janji!" balasnya. Kali ini, Jungkook tidak akan gagal—dan itu adalah janjinya kepada diri sendiri. Tidak mau lagi mengalami masa sulit yang sama. Pernah kehilangan hasrat untuk jatuh cinta.
Jungkook dan Yumi berpindah menghampiri Loona dan Jimin yang sedang bermain bunga.
"Heh, ucapan selamat kalian mana?"
Itu Yumi. Dia menagih kepada Loona dan Jimin karena mereka sahabatnya. Dua orang itu tersenyum kikuk, lalu Loona memeluk Yumi begitu erat. Sangat bahagia dengan kebahagiaan Yumi dan Jungkook. Sungguh, Loona ingin menyusul secepatnya.
"Yumi, aku bahagia banget. Gak nyangka si cewek nakal akhirnya nikah," ucapnya. Yumi tersenyum, atau bahkan tertawa. "Sekarang udah gak nakal, dong. Aku juga bahagia, Loon!" balasnya. Saling melempar senyum. Terharu juga karena tiba-tiba Yumi menikah.
"Jungkook, selamat, ya. Kalian harus bahagia pokoknya," pesan Jimin untuk Jungkook. Dirangkul oleh Jungkook kemudian membalas, "Makasih. Kalian cepet nyusul dong!" Jimin melepas rangkulan sahabatnya. "Masih lama banget," ucapnya dengan bibir yang dikerutkan lucu. Menciptakan tawa dari Yumi dan juga Jungkook.
Tak lama kemudian, beberapa tamu dikejutkan dengan kedatangan seseorang. Memakai jas rapih dengan tatanan rambut yang begitu rapih. Membuat Jungkook dan Yumi melihat siapa yang datang. Dan betapa terkejutnya mereka saat mengetahui siapa dia.
Itu Kim Taehyung. Datang memenuhi undangan, walau terlambat.
Berjalan di antara kerumunan dengan dirinya yang terlihat sangat berbeda jauh dari biasanya. Terlihat lebih segar dan penuh semangat. Tidak ada tatapan tajam, menakutkan atau mengerikan. Ia tersenyum kecil dengan matanya yang menatap kedua mempelai.
Yumi terkejut dan sempat takut. Tapi sepertinya, Taehyung tidak akan membuat masalah kali ini.
Masih menebar senyum saat ia sudah tiba di depan Jungkook dan Yumi, atau bahkan senyumnya semakin mengembang.
"Hai, selamat untuk pernikahan kalian."
Yumi dan Jungkook tidak mengerti. Menebak apakah pria di hadapannya ini benar-benar Kim Taehyung.
"Jangan kaget dan jangan takut. Aku gak akan bikin keributan di sini, kok." Ia hanya menatap tahu kepada mereka semua. Cukup tahu jika ia biasanya membuat masalah, maka dari itu mereka memandang Taehyung dengan diam.
"Aku datang penuhin undangan kalian. Aku juga udah nerima semuanya, kok. Tenang aja, aku gak akan gangguin kalian lagi. Aku cukup sadar, kalau aku bukan yang terbaik untuk Yumi. Tapi aku bahagia, serius. Kalau dilihat-lihat, kalian cocok banget."
Yumi masih diam dengan mata penuh harunya. Sedangkan Jungkook tahu, Taehyung benar-benar sadar sekarang.
"Yumi, jangan sedih. Ini hari bahagia kamu, loh. Aku udah lepasin kamu, dan janji gak akan ganggu lagi. Maaf aku selalu bikin kamu takut. Tapi sekarang, aku udah lupain semuanya. Aku udah sembuh," ucapnya lagi dengan tersenyum.
"Taehyung—"
Akhirnya Yumi membuka suara. Menatap mantan kekasihnya yang memang terlihat baik-baik saja sekarang. Cukup lega karena Taehyung berubah, dan kembali menjadi dirinya yang dulu.
"Terima kasih," ucap Yumi dengan menahan harunya. Taehyung tersenyum begitu tulus dan membalas, "Iya. Pokoknya kalian harus bahagia." Yumi mengangguk bahagia. Taehyung menatap Jungkook, dan pria itu memberikan ekspresi diam.
"Jungkook, maaf. Kalau aku ada salah, tolong dimaafin. Serius aku gak sadar waktu itu. Aku masih terobsesi sama Yumi, sampai ngelarang kamu yang pacarnya buat nikahin Yumi. Aku brengsek banget waktu itu." Taehyung berkata dengan melampirkan tawa miris akan kegilaannya dahulu. Jungkook mengangguk. Tiba-tiba memeluk Taehyung sekilas, lalu melepasnya. Tersenyum dan menepuk punggungnya.
"Gak, Taehyung. Aku maklumin, kok. Yang penting sekarang kamu sadar dan tahu, kalau Yumi bukan yang terbaik untuk kamu. Tapi percayalah, sebentar lagi kamu pasti akan mendapatkan pengganti Yumi yang lebih baik," pesan Jungkook. Taehyung tersenyum dan mengangguk, kemudian berpamitan untuk pulang.
"Ya, udah. Aku gak bisa lama-lama, Dokter udah nunggu. Sekali lagi, selamat untuk kalian."
Setelahnya ia pergi. Meninggalkan Yumi dengan perasaan lega luar biasa, karena Taehyung kembali menjadi dirinya yang baik-baik saja.
Beberapa menit setelah kepergian Taehyung, datanglah Kimberly. Terlihat cantik dengan balutan dress warna putih. Datang menghampiri mempelai dengan senyum yang mengembang. Tidak terkejut lagi karena Kimberly memang akan datang di pernikahan mereka.
"Aku beneran datang, 'kan?" tanyanya dengan tersenyum. Yumi mengangguk tersenyum. "Iya, dan kita udah nungguin kamu," balasnya. Membuat Loona sedikit bingung, tapi tidak menganggap itu masalah besar. Mungkin sebelumnya, ada pertemuan yang membahas hal ini.
"Selamat, aku turut bahagia dengan pernikahan kalian."
Keduanya mengangguk dan melempar senyum.
Dari belakang, terlihat Taehyung yang entah mengapa kembali lagi. Tiba di hadapan mereka semua, ia tersenyum kikuk.
"Taehyung, kok balik lagi?" Yumi yang bertanya. "Souvenir-ku mana, Yum?" tanyanya dengan begitu polos. Sungguh, semua orang tertawa setelah mendengarnya. Membuat Taehyung heran, namun juga menyadari jika ucapannya itu memang mengundang tawa.
"Aku kira kenapa, loh."
Loona yang kebetulan ada di dekat Souvenir, segera mengambilkan satu untuk Taehyung. Terlihat pria itu sangat senang menerima Souvenir dari pernikahan mantan kekasihnya. Yumi senang, Taehyung sudah kembali menjadi dirinya sendiri.
"Eh, mending kalian kenalan."
Itu Jimin. Melirik kepada Kimberly dan Taehyung, lalu memberi saran untuk berkenalan. Nampaknya, semua orang setuju. Taehyung dengan berani menatap Kimberly, sekedar melihatnya. Dan begitupun sebaliknya.
"Bener, siapa tahu jodoh." Mendengar ucapan Yumi, membuat Taehyung berbalik. Menatap Yumi dan berkata, "Tapi dia kelihatan lebih tua dari aku." Sedikit takut menyinggung perasaan Kimberly, tapi sepertinya tidak.
"Kimberly masih muda, kok. Mungkin sekitar dua tujuh?" ucap Jungkook dengan nada bertanya yang menatap Kimberly. Dibalas anggukan canggung, dan akhirnya mereka berani untuk berkenalan.
"Kimberly."
"Kim Taehyung."
Jimin langsung bertepuk tangan tanpa sebab. "Nah, cocok!" ucapnya penuh semangat.
Semuanya tersenyum bahagia. Taehyung total malu setelah berkenalan dengan Kimberly. Tapi sungguh, Taehyung sedikit jatuh hati dengan wanita itu.
—
Instagram
Jungkook_ym
25.689 Likes
Jungkook_ym Finally, You're be Mine💏 @Jn_yumi
View All Comments ….
Namjoonkim34 congrats bro! Keren kalian
Seokjin_ congrats!! Bahagia selalu dan cepet dapat momongan
Hoseokjung_ semoga nular
YoonGi_ Souvenir gue ketinggalan, besok wajib diantar ke rumah @Jungkook_ym
Jiminpark_ bilang aja males @YoonGi_
Jkfans_ yah, potek. Btw, selamat ya sayangku
Ymfans_ akhirnya nikah!
YumKookLove_ bahagianya, kapalku akan selamanya berlayar huu
Loona.iya canteknya sahabatku @Jn_yumi
Kimb_ congrats congrats!
Taehyungkim_ @Kimb_ follback ya
Jungkook_ym wih, langsung ngegas nih ceritanya @Taehyungkim_ @Kimb_
Jn_yumi aku mendukung kalian sepenuhnya @Taehyungkim_ @Kimb_
TaeKimb_ kapal baru, sambut mereka dung
Bangtansquad_ weh, congrats-in harus nih @Taehyungkim_ @Kimb_
Taehyungkim_ diam kalian semua, bikin malu aja!
TBC
Udah nikah gaes.
Dua chapter lagi ya?
Gimana?
Itu cowoknya hampir kaya Jungkook
Serius aku mau nanya. Endingnya nanti mau aku kasih adegan sesuai yang kalian tunggu. Niatnya, mau aku kasih video penambah imajinasi kalian terhadap adegan yang aku tulis.
Video ini mengandung unsur 21+ pakek banget. Bukan gambar, tapi cuma suara imagine aja.
Gimana? Aku butuh persetujuan kalian. Kalau kalian mau, komen ya. Aku tunggu.
Tapi kalau kalian setuju, kalian harus persiapkan mental dan earphone kalian. Jangan didengarkan tanpa earphone. Bahaya tingkat dewa.
Ingat, ya. Videonya mengandung unsur 21+ walau cuma suara.
See you💜💜💜