Sudah hampir satu bulan Park Jimin tidak bertemu temannya itu karena libur semester.
Jimin, Seunghee ditambah Taehyung adalah teman satu kelas. Mereka selalu bersama kemanapun. Dikelas, saat istirahat ke kantin, saat ada tugas kemudian perlu mencari literature ke perpustakaan.
Eitsss... jangan terlalu yakin kalau Jimin yang mengerjakan. Sangat tidak benar.
" Seunghee, ngerjakannya di perpustakaan aja. Kita masih perlu banyak literatur "
" Yaudah ayo "
" Tapi tadi gua ga nyimak maksud dari tugasnya. Gua yakin lo lebih ngerti hehehe "
" Pada akhirnya gue yang ngerjain sendiri, njing!! "
" Gua traktir thai tea dah "
" Sama makan lahh, laper cuy "
" Siap!! "
Kurang lebih begitulah.
Seunghee selalu lemah dengan thai tea. Dalam sehari kalau tidak minum, tidak afdol katanya.
Sementara Taehyung?
Dia masih bisa dibilang membantu. Walau dikit-dikit. Dia masih membantu mengerjakan tugas sekolah bersama Seunghee.
Saat ini Jimin sedang sibuk menggulir laman beranda instagram. Kemudian tidak sengaja melihat postingan Seunghee sedang berada di taman bermain bersama teman-temannya.
Lucu banget lo, batin Jimin.
Kemudian Jimin mencari nama Seunghee di daftar kontaknya.
Jimin
Heh sipit
P
P
P
Seunghee
Apa sih nyet
Jimin
Hehehe
Dimanakah kau
sekarang, sipitku?
Seunghee
Berduaan
Di ranjang
Jimin
HEH
SAMA SIAPA LO??
Gue laporin orang tua lo ya!!
Seunghee
Ganggu lo, nyet
Gue berduaan sama anjing
Jimin
Hah?
Lo udah ga doyan manusia?
Seunghee
Sama boneka anjing
Goblok
Jimin
Ya mana gua tau
Lo ngomongnya ga jelas
Seunghee
Ngetik kali maksudnya???
Jimin
Asuu pake dikoreksi
Seunghee
Wkwkwk
Ada apa seh ngechat?
Kangen lo sama gue?
Jimin
Iya.
Anjing kekirim-batin Jimin.
Seunghee
Hah?
Jimin
Jalan yok
Gue jemput ya
Siap siap
Ga pake lama
Seunghee
Idih????
---
Taman Kota.
Saat ini kedua sahabat itu sedang menyusuri taman dimalam hari. Jimin benar-benar serius dengan ucapannya tadi untuk mengajak Seunghee pergi. Dia bahkan datang lebih cepat saat Seunghee belum bersiap-siap.
" Untung perginya kesini " kata Seunghee sambil merapikan poninya.
" Kenapa emangnya? "
" Baju gue pas kalo cuma kesini. Lagian lo cepet banget sampenya, kaya Superman!! "
Seunghee sedari tadi menggerutu. Baju yang dia kenakkan sangat biasa menurutnya. Dia bahkan belum memakai liptint tapi Jimin sudah memaksanya pergi.
" Ribet banget, dasar cewek "
" Yakan harus dandan juga, nyet "
" Kenapa sih? Biar keliatan cantik di depan gue?? "
Deg.
Seunghee sekarang mematung ditinggalkan Jimin.
Entah ini perasaannya atau tidak, tapi Jimin sekarang lebih cheesy dari biasanya. Sebagai perempuan tentunya Seunghee juga bisa malu.
Mereka berdua kemudian berhenti di tukang es potong. Membeli dua es potong lalu duduk di salah satu bangku di taman itu.
Seunghee baru saja akan mengikat rambutnya, tetapi tangan Jimin sudah menahannya.
" Apa sih, nyet?? "
" Jangan dikuncir, leher lo keliatan. Banyak laki-laki hidung belang disini, bahaya "
Deg.
" Lo salah satunya ya?? " cibir Seunghee.
Ia sengaja melakukan itu untuk menetralkan jantungnya yang tiba-tiba berdetak lebih cepat dari biasanya.
Karena seorang Park Jimin.
" Kagaklahh "
Mereka kemudian memakan es potongnya masing-masing.
Rasa es potongnya sangat dingin. Sampai beberapa kali Seunghee merinding.
Es potong Jimin sudah habis lebih dulu. Sekarang perhatiannya kembali pada Seunghee. Matanya tidak pernah lepas menatap Seunghee sedari tadi.
Baginya sekarang Seunghee terlihat seperti anak kecil yang sedang memakan es. Belepotan dimana-mana.
" Belepotan kalo makan. Kayak anak kecil, lo " kata Jimin sambil membersihkan es yang belepotan di sudut bibir Seunghee.
" Hehehe ya maap, nyet " Seunghee nyengir kemudian melanjutkan untuk menghabiskan es potongnya. Tinggal sedikit.
" Bisa ngga sih lo ga panggil gua nyet, nyet, nyet. Gua punya nama "
Seunghee membuang stik es potong lalu menghadap ke arah Jimin.
" Kenapa sih? Bercandaan doang kok "
" Gua gasuka! " jawab Jimin tegas sambil menatap Seunghee
" Yaudah maaf "
Seunghee menundukkan wajahnya. Ia takut. Baru pertama kali melihat Jimin seperti ini.
" Kalo panggil Jimin sayang, baru gua mau hahahaha "
" Sialan! Gue kira tadi lo marah beneran. Bodoamat, gue mau pulang aja "
Seunghee kini mengerucutkan bibirnya.
" Hahahaha jangan ngambek dong sipitku "
" Sialan lo, nyet!! "
Setelahnya mereka kembali dalam pikiran masing-masing.
Perasaan Seunghee sudah tidak karuan sekarang. Takut karena Jimin tadi sepertinya sedang marah, tapi sekaligus juga malu. Jantungnya berdetak cepat lagi. Ada apa?
Jimin dan Seunghee memang sudah berteman sangat dekat. Kedua orang tua mereka juga sudah saling mengenal. Tapi bahkan sampai sekarang status mereka hanya teman. Tidak lebih.
Mereka berdua untuk saat ini juga tidak sedang menjalin hubungan dengan orang lain.
Hanya pernah tertarik dengan orang lain. Itu Seunghee.
Pernah suatu hari Jimin ingin menyatakan perasaannya. Tapi kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
Seunghee dengan wajah berbinarnya mendatangi Jimin. Ia mengatakan bahwa sedang menyukai kakak kelas.
Hal itu tentu saja membuat Jimin tidak suka. Jimin kemudian pergi dan mengabaikan Seunghee selama beberapa hari.
Tapi setelahnya mereka kembali berbaikan. Kembali bersama-sama.
" Seunghee, mau ngga kalau kita ubah status kita? " kata Jimin serius.
" Ubah gimana? " tanya Seunghee.
" Lebih dari sekedar temen " Jimin menelan ludahnya dengan susah payah. " Gua mau kita pacaran. Gua sayang sama lo lebih dari temen. Ini perasaan seorang laki-laki ke perempuan. Perasaan gua ga sesederhana itu. Lebih rumit dijelaskan, tapi gua serius " lanjutnya.
Seunghee mengerjapkan matanya.
" Jawab dong,, "
" Gue mau pulang "
" Hah? "
---
Seunghee meminta Jimin untuk mengantarkannya pulang karena sudah malam.
Soal penyataan perasaan Jimin tadi memang benar. Dan sekarang ia menyesal melakukannya.
Pasalnya sekarang Seunghee menjadi diam di gendongan pada punggungnya.
Iya, Seunghee minta di gendong di punggung Jimin.
" Jimin... "
" Eh iya? " Jimin tersadar dari lamunannya.
" Mau gue kasih jawaban sekarang apa besok? " tanya Seunghee.
Jimin bimbang sekarang. Sekarang atau besok juga sama saja kalau ia ujung-ujungnya ditolak. Atau sekarang lebih baik? Ia tidak perlu menunggu lama.
" Sekarang aja "
" Oke "
Deg
Deg
Jimin menghentikan langkahnya.
Jantungnya kali ini berdetak lebih cepat sama halnya dengan Seunghee tadi.
" Maksudnya? "
" Masa belum ngerti? " tanya Seunghee.
Kemudian gadis itu melakukannya lagi.
Cup.
Ia mencium pipi Jimin lagi.
Semburat merah muncul dikedua pipinya.
Jimin menurukan Seunghee kemudian berbalik badan. Menatap gadis didepannya lekat-lekat.
" Kalo nyiumnya disini baru gua ngerti " katanya sambil menunjuk bibirnya.
" Gamau!! "
Seunghee menutup wajahnya yang sekarang memerah seperti tomat.
Sementara Jimin sekarang sudah tertawa lepas. Ia kemudian melangkah mendekat untuk menarik pelan badan Seunghee kedalam pelukannya.
" Makasih ya atas jawabannya "
" Iya, sama-sama "
Setelah itu mereka berdua melanjutkan langkahnya kerumah Seunghee.
Sampai di gerbang rumah Seunghee, gadis itu berbalik...
" Jimin sayangkuuuu "
" Hah?? " Jimin tertegun.
Seunghee kemudian berlari cepat masuk kerumahnya meninggalkan Jimin.
" Hahaha lucu banget sih lo "
Setelah dilihatnya Seunghee sudah masuk ke rumah, Jimin membalikkan badannya lalu pulang kerumahnya.
Senyum merekah tergambar jelas pada wajah keduanya. Baik Jimin atau Seunghee yang sebenarnya saling menyimpan perasaan satu sama lain.
Dan sepertinya Kim Taehyung akan kenyang besok, karena akan dapat traktiran dari temannya yang sekarang sudah berstatus lebih dari teman.
FIN.
Sekali-sekali lah memunculkan mereka berdua.
Muehehehehehe.