Enjoy guys
" Tok tok " Suara ketukan membuyarkan lamunan cherry.
" masuk "
Cherry menegakkan duduknya dan melepaskan kacamatanya. Setiap mendesain sesuatu cherry memang sering memakai kacamatanya. Sementara tangannya masih setia memegang pensil di atas sketsanya. Matanya menatap kearah pintu yang terbuka pelan.
Senyum cherry melengkung sempurna melihat siapa yang datang. Seorang pria dengan gaya casual membuatnya terlihat makin tampan.
" apa aku mengganggumu? " mark bertanya setelah menutup pintu. Langkahnya tegas menuju cherry yang berada di balik meja kerjanya.
Mark berhenti tepat dibelakang cherry lalu mencondongkan badannya sedikit kedepan.
" sedikit. Kamu membuyarkan ide ku my " jawab cherry cemberut tanpa melihat mark.
" benarkah? Baiklah aku akan bertanggung jawab atas itu. Aku akan membantu kamu membuat sketsamu "
Mark memegang tangan cherry yang sedang memegang pensil. Wajahnya pun sejajar dengan wajah cherry.
Cherry tersenyum lalu menolehkan wajahnya. Menatap wajah tegas mark dari dekat.
" cup " cherry mencium pipi kanan mark
Mark tersenyum dan menaikkan salah satu alisnya " apakah aku sangat tampan sehingga kamu tidak bisa menahan untuk tidak menciumku hm? "
Cherry tertawa dan menangkup pipi mark " cup cup cup cup "
Mencium pipi mark berkali kali membuat mark ikut tertawa.
" aku rasa pipiku memiliki tanda lipstik yang banyak sayang "
Tawa cherry makin meledak. Tangannya mengelus bekas ciumannya.
" ini tanda agar tidak ada wanita lain yang berani mendekatimu "
" ah begitu? Kalau seperti itu aku juga akan menandaimu , agar pria lain tidak ada yang berani mendekatimu "
Mark memajukan wajahnya dan mencium dalam kening cherry. Selanjutnya ciumannya turun kehidung cherry lalu terakhir mengecup bibir cherry
" dan tidak ada yang berani mengambilmu dariku. You're mine " kata mark lembut namun tegas.
Mendengar itu, cherry mengalungkan kedua tangannya ke leher mark dan memeluknya erat.
" apapun situasinya kamu jangan pernah marah ya " kalimat pelan yang keluar dari mulut cherry membuat mark bingung.Mark melepaskan pelukan cherry dan menatap cherry
" ada masalah? "
" tidak. Aku hanya takut kamu marah. "
" kenapa aku harus marah jika tanpa sebab. "
" sebab kalau kamu marah kamu tidak setampan sekarang ini. Kamu hampir menyerupai monster kalau sedang marah. "
Mark tertawa sedangkan cherry memasang wajah cemberut.
" baiklah aku tidak akan marah jika kamu tidak nakal . "
Cherry memundurkan kursinya menciptakan jarak dengan mark
" hey aku sudah besar , kenapa aku harus nakal "
" who knows " mark mengedikkan kedua bahunya.
" kalau begitu , kamu pulang sendiri saja "
Cherry berdiri dan menyambar tasnya. Berjalan cepat menuju pintu ruangannya
" hap " kedua tangan mark melingkar di perut cherry
" kalau aku marah terlihat seperti monster kenapa justru kamu terlihat sangat cantik dan menggoda ketika marah hm? "
Mark mengecup leher cherry membuat cherry tersentak dan merasa geli.
" stop. " cherry membalikkan badannya dan memeluk mark
" gendong dan aku ikut pulang dengan kamu "
" as u wish baby "
mark menggendong cherry sementara cherry menyembunyikan wajahnya di ceruk leher mark. Namun sepanjang perjalanan cherry lebih sering melamun memikirkan suatu hal yang membuatnya merasa ketakutan.
Cherry berubah fikiran dan mengurungkan niatnya untuk pulang kerumahnya. Dengan pelan , cherry meminta mark membawanya ke rumah ibu viona yang tak lain dan tak bukan adalah ibu mark. Mark dengan senang hati membawa cherry ke rumahnya itu artinya waktu bersama cherry menjadi panjang. Dan sekarang cherry dan mark saling jalan bergandengan menuju ruang tamu
" malam bik "
cherry melepas genggaman tangan mark beralih memeluk bik minah dengan erat. Setelah cherry pergi dari rumah mark waktu lalu, cherry sudah tidak pernah bertemu dengan bik minah lagi
" aduh nak cherry " bik minah membalas pelukan cherry
" semakin cantik saja nak. " goda bik minah , Cherry hanya tertawa menanggapinya.
" kak cher " abel berteriak di ujung tangga
Cherry menoleh dan melambaikan tangan melihat abel
" hai bel "
" kak cher main kesini? Mau menginap? "
Cherry diam memandang abel
" kaaak " abel menjentikkan jarinya di depan wajah cherry
" ah kalau boleh " balas cherry cepat lalu menatap mark dengan senyum manisnya
" kamu ada rencana menginap disini sayang? "
mark mendekat kearah cherry, meletakkan tangan kirinya di punggung cherry memeluknya ringan
" tadinya tidak. Tapi sekarang mau. Lagipula besok weekend. Boleh ? "
" tentu saja. Kalau begitu aku juga menginap disini "
" yes " cherry melakukan high five bersama abel.
" beritahu mama papa dulu kalau kamu menginap disini. Aku yang telfon atau kamu? " mark mengelus rambut cherry dengan sayang
" nanti aku yang telfon "
" baiklah sayang. Kalau begitu abel ajak cherry ke kamar kamu , dia butuh istirahat. Nanti waktu makan malam baru aku panggil kalian atau bik minah "
" oke kak. Kak cher ayooo "
Setelah pamitan sama bik minah dan mark tak lupa sebuah kecupan mendarat di puncuk kepala cherry sebelum cherry dan abel menghilang dari balik pintu kamar abel di lantai atas.
" aku senang kak cher menginap disini " abel menjatuhkan bokongnya di tengah ranjang.
Cherry hanya tersenyum lalu ikut duduk tapi hanya dipinggir ranjang
" kenapa tiba tiba ? " tanya abel dengan mimik serius
Abel menatap cherry penuh selidik dan melipat kedua tangannya di dadanya.
Melihat ekspresi abel , cherry merasa aneh. Baru saja cherry ingin menjawab , suara tawa abel menggelegar.
" hahaha kak cher kenapa seserius itu? Apa aku terlihat seperti orang yang kerjanya mengintrogasi ? Aku hanya bertanya asal. Hanya bercanda "
Menghembuskan nafas pelan , cherry kemudian naik ketengah ranjang dan mencubit pipi abel
" ya kau terlihat seperti itu. Bahkan lebih seram "
Mereka berdua tertawa sampai akhirnya tubuh mereka jadi terlentang berdampingan.
" bel , aku ingin menanyakan sesuatu padamu "
" apakah ini serius ? Atau kak cher ingin membalasku ? "
" tidak. Aku serius bel. "
Perlahan abel bangun lalu duduk. Cherry pun mengikuti abel dan membuat dirinya saling berhadapan
" katakan " abel tersenyum manis
" aku tidak sengaja -- "
" sayang? " suara mark menginterupsi kalimat cherry.
Abel dan cherry menoleh ke asal suara
" apa yang kalian bicarakan sampai tidak mendengar aku mengetuk pintu bahkan menyadari aku masuk "
" tadi kak cher -- "
Lagu one call away terdengar menandakan ada telfon dari ponsel abel. Abel meraih ponselnya. Mengerutkan dahinya tanda bingung. Sebelum nada deringnya berhenti abel mengangkat telfonnya.
Dengan mata memicing, cherry memperhatikan gerak gerik abel yang terlihat berbeda.
Setelah menutup telfonnya , abel bergegas mengambil jaket dan kunci mobilnya
" abel mau kemana ? " cherry mencekal tangan abel
" mau keluar sebentar kak. Kalian makan malam saja . Tidak usah menunggu abel " kata abel lalu melepas cekalan tangan cherry
" tapi bel , aku belum, - " lagi lagi kalimat cherry terputus
" ya sudah mungkin abel lagi ada urusan sayang "
" mark , tapi abel - "
" kenapa hm? " mark menangkup pipi cherry
Menjawab pertanyaan mark dengan gelengan kepala , tapi mata cherry memperhatikan abel yang setengah berlari turun dan hilang dari pandangannya
" nanti abel akan pulang. Kalau gadis itu tidak pulang, tenang saja aku yang akan menemanimu tidur "
Cherry mencubit perut mark dengan cukup keras. Mark mengelus perutnya tidak menyangka kalau cubitan cherry lumayan menyakitkan.
" ayo , makan malam sudah siap. "
" iya , aku ganti baju dulu "
" mau di temani? "
" maaaaarrkkk "
" oke aku akan menunggumu di luar. Tapi sangat disayangkan aku tidak bisa melihatmu ganti pak hmgdkdvsksb"
Cherry menutup mulut mark lalu melotot tajam " diam dan tunggu diluar atau aku ga akan turun makan "
" baik sayang. Aku kalah. Cup " sebelum pergi mark menyempatkan mencium pipi cherry.
Mengganti pakaiannya dengan sedikit terburu buru karena teriakan mark dari luar sangat mengganggunya. Setelah selesai, cherry merogoh tas nya niat mencari ponselnya. Ya dia hampir lupa memberi tahu mama papa nya kalau hari ini akan menginap di rumah ibu viona.
Mendial nomor darurat 1 yang artinya itu adalah nomor mamanya , sampai nada terakhir belum tersambung itu artinya mamanya tidak menjawab panggilannya.
Sampai ketika suara bunyi ponsel yang bukan nada deringnya menggema di kamar. Layar berkedip ditengah ranjang. Ponsel abel. Nomor tertera tanpa nama. Sebelum nada dering berakhir , cherry mengangkat panggilan itu.
Belum sempat cherry bersuara , suara di sebrang telfon sudah lebih dulu berbicara dan membuat cherry bingung dengan yang dikatakan sang penelfon.
Ingin bicara namun telfon sudah terputus. Cherry penasaran dengan maksud sang penelfon sampai melupakan kalau di balik pintu, mark menunggunya
" sayang " teriak mark dari luar lebih keras
Cherry meletakkan ponsel abel di meja kecil dekat ranjang dengan cepat.
" iyaaaaa wait "
Membuka pintu dengan wajah sedikit tersenyum menyembunyikan kebingungan yang cherry rasakan
" hampir setengah jam kamu ganti pakaian sayang. Kamu membuatku ketakutan. Harusnya jika kamu kesulitan , kamu memanggilku " mark mengelus rambut cherry
" maaf. Tadi aku ragu harus mandi atau tidak. Tapi mengingat kamu berdiri layaknya satpam di sini , aku jadi tidak tega membiarkanmu menunggu lama " cherry menggenggam tangan mark yang bermain dirambutnya
Tawa mark membuat cherry ikut tertawa . Namun cherry masih merasa penasaran dan resah. Semakin lama perasaan nya semakin tidak enak.
" kenapa ? " mark merasa cherry berbeda sejak tadi
" tidak apa apa. Ayo , kita sudah ditunggu "
Tidak mau membuat mark semakin menyelidikinya , cherry menarik mark mengikutinya turun ke bawah. Karna cherry tahu , mark peka luar biasa jika menyangkut dirinya.
🎉🎉🎉🎉🎉
Selamat membaca buat kalian yang menungguuuu...
Maaf terlalu lama untuk kembali hehehe
Next doakan aku buat rajin rajin up yaaaa...
Soalnya banyak part yang akan di post.
Mungkin sisa 5 atau lebih part lalu cerita ini akan end.
Btw aku Sudah ada bayangan mikirin lanjutan cerita ini :)
Tapi kalau kalian ada ide , bisa kasih aku masukan buat lanjutan next story (yang berhubungan dengan story ini yaaa biar berkembang )
Tengkyuuuuu
Love
CandyB