Sedang proses revisi
Part ini tidak nyambung dengan part sebelumnya
Seulgi menatap Yerin dengan penuh kekhawatiran sedangkan Lisa sibuk mengusap punggung Yerin. Dan lihatlah yang dilakukan Hoseok, dia mengibas-ngibaskan tangannya didepan muka gadis itu.
Dan yang dilakukan Yerin cuma duduk tersenyum tapi keadaan horor tiba-tiba datang saat Yerin meremas sendok yang digenggamnya.
Sejak pagi tadi ia sudah menahan emosinya dan sampai sekarang ia masih harus menahannya.
"Yerin apa kau baik-baik saja?" Pertanyaan Taehyung membuat Seulgi, Lisa maupun Hoseok menatap sinis kearah Taehyung yang pura-pura polos atau memang dia tidak peka. "Nee." Jawab Yerin singkat.
Sudah terhitung 4 hari Taehyung selalu membawa-bawa wanita ini seakan dia adalah pacar Taehyung. Sedangkan pacar aslinya ia campakkan dan dibiarkan sendiri tanpa perhatian.
Jisoo... Hmm
Jika dipikir secara logika sepertinya wanita ini sengaja membuat Yerin cemburu atau ada maksud lain tetaplah Yerin membenci wanita ini.
"Oppa bisakah kau potongkan daging ini?" Pinta Jisoo dan diangguki oleh Taehyung membuat Yerin menganga melihatnya.
Sore ini mereka memutuskan untuk makan diluar sesuai saran Yerin. Tapi Yerin sama sekali tidak tahu jika wanita gila ini akan ikut.
Yerin sempat frustasi tentu saja.
"Taehyung-ah apa kau tidak ingin memotongkan daging Yerin juga? Keliatannya dia belum menyentuk makanannya." Ucap Hoseok.
"Baiklah, sini biar aku bantu." Taehyung terlebih dahulu melirik Yerin dan tersenyum setelah mengacak-acak rambut Yerin.
"Ahhh kalian memang sangat romantis." Teriak Seulgi dan Lisa kegirangan.
Dan itu membuat Jisoo seketika memanas dan seolah tidak terima dengan perlakuannya terhadap Yerin.
Terlihat Yerin sesekali membantu Taehyung namun justru tangan Yerin dimasuknya kedalam jaket yang dikenakan pria itu.
"Tanganmu dingin."
Seulgi dan Lisa lagi-lagi memekik girang melihat keromantisan pasangan ini.
Yerin juga nampak menyembunyikan wajahnya yang memerah. Tatapan sinis dari Jisoo tidak lepas dari pandangan didepannya ini. Menjijikan---batin Jisoo.
"Aku selalu berdoa semoga tidak ada yang berusaha merusak hubungan kalian." Ucap Lisa bermaksud menyinggung Jisoo.
"Hmm semoga saja yah." Sahut Jisoo. Seketika membuat Lisa ingin menjambak rambutnya tapi tetap ia urungkan niatnya itu. Tapi jangan lupa ingatkan saja lain kali untuk segera memutilasi wanita ini.
Semua berjalan lancar dan mereka sibuk menghabiskan makanan mereka masing-masing.
Sesekali pasangan ini sibuk menunjukkan kemesraan mereka dengan saling suap. Bukan Yerin yang pertama melakukannya tapi Taehyung. Yerin hanya bisa tersipu malu saat teman-temannya mulai menggodanya. Sedangkan Jisoo lebih memilih diam saja.
***
"Tapi bisakah lebih lama lagi?" Yerin memekik kaget.
"Tidak."
"Tapi...tapi aku be-belum siap."
"Aku tidak ada urusan dengan itu, nona Jeon. Yang pasti kau harus segera mempersiapkan semuanya." Jelasnya.
"Baiklah. Akan ku usahakan, Direktur Lee. "
Gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut. Jujur saja ia juga kaget setelah tiba-tiba dihubungi dan diminta untuk segera bertemu walaupun ia tahu bahwa pasti kabar ini akan segera keluar dari mulut Direktur Lee.
Tidak sengaja dia bertemu dengan Jisoo saat menyusuri koridor rumah sakit. Dengan kacamata hitam serta polesan make up tebal ia lebih seperti ahjumma menurut Yerin. Ia berusaha tidak bertemu pandang dengan Jisoo dan seperti Jisoo juga tidak menyadari itu.
Yerin kembali berjalan keluar rumah sakit dan segera pulang. Rencananya ia akan kerumah ibunya malam ini juga. Ia sudah sangat rindu dengan ibu dan adik kecilnya.
Saat keluar dari taksi yang ia tumpangi pandangannya melihat kearah seseorang yang sedang memakan ramyeon, seorang ahjumma yang sedang mengangkat belanjaannya dan sepasang lawan jenis yang saling menyuapi es krim dan bahkan sangat mirip dengan temannya, Jimin dan Ryujin.
Dia tersenyum. Betapa ramainya kota Seoul sore ini bahkan disupermarket sekalipun.
Tunggu dulu.
Yerin kembali menoleh dan memastikan bahwa yang dia lihat bukanlah orang yang mirip melainkan mereka sendiri.
Gadis itu menyembunyikan badannya yang kecil dibalik pohon rindang yang berjarak dua meter dari kursi yang Jimin dan Ryujin tempati.
Sengaja ia menyipitkan matanya demi mempertajam penglihatannya, tapi yang ia dapatkan memang benar bahwa mereka berdua adalah Jimin dan Ryujin. Sedang apa barusan mereka? Menyuapi es krim?
Dengan lantang Yerin berjalan kearah mereka, menepuk bahu kedua orang tersebut dan ya.
"Yerin-ah!"
"Yerin!"
"Wae wae? Kenapa kalian terkejut eoh?" Tanya Yerin sembari melipat kedua tangannya didepan dadanya.
"Ti-tidak. Kami sa-sama sekali tidak terkejut." Jawab Ryujin terbata-bata.
"Yerin tolong rahasiakan ini." Ucap Jimin.
"Rahasia? Apa yang harus ku rahasiakan?"
"Yak oppa!!"
"Oppa?" Tanyaku memekik.
Yerin menatap dua orang didepannya ini secara bergantian. Tiga menit mereka diam akhirnya Yerin pamit pulang setelah mulai menyadari semuanya.
Biarkan saja dua orang ini memaduh kasih di... Tempat apa ini? Didepan supermarket? Oh yang benar saja.
Gadis itu memilih berjalan sambil terkekeh melihat tingkah sahabat serta teman yang baru ia kenal tersebut. Memang cinta pandangan pertama itu ada yah. Jimin dan Ryujin lah orangnya.
-----------------------------------------------------------------
Pendek
Lagi ga ada ide
Otaknya lagi error
Bagi kalian yang suka
Mohonnnnn
Vote & comment yah
Lafyuuuu gaes:*
.
Dapet salam dan hari ini dari uri baby