"kita lihat apa yang bisa kuperbuat tuan hanbin terhormat, bukan hanya kau saja yang dapat menghancurkan kehidupan keluarga ku"gumam nya dengan smirk yang tertera dibibir pucat nya.
"Maaf tuan tapi saya mempunyai cara agar anak itu barada cepat ditangan anda"
"Benarkah?katakan"
Sang anak buah mendekat ke arah sang tuan dan membisikan sesuatu yang berhubungan dengan namja yang inigin nereka tangkap untuk menyakiti lawan mereka.
.
.
.
Siang ini rencana nya setelah jam kuliah selesai jinhwan ingin mampir sebentar ke mini market didepan campus untuk membeli ramen dan memakan nya dimansion, ahhh kalau ia fikir fikir sudah sangat lama dia tidak merasakan lezat nya kuah ramen karena sang daddy sudah melarang nya memakan makanan yang hanbin sebut sampah seperti itu.
Namun langkah nya terhenti ketika dua namja dengan setelan jas hitam dan kemeja putih berdiri tepat didepan nya.
"Siang tuan, kami diperintahkan tuan hanbin untuk menjaga anda mulai dari sekarang sampai nanti tuan hanbin kembali"ucap namja berperawakan tinggi nan putih
"Bodyguard lagi?"gumam jinhwan.
"Mari tuan saya antarkan anda mobil"kini namja berperawakan tinggi berkulit tan yang bicara.
"Tapi aku ingin ke mini market itu dulu sebentar yah? Hanya memberi ramen dan kalian tidak boleh mengikuti ku"kedua namja itu menatap kearah mini narket yang jinhwan tunjuk.
"Maaf tapi tuan hanbin telah mengatakan pada kami bahwa anda dilarang memakan ramen tuan"
"Haishhh hanya satu ramen sajaa"jinhwan mengangkat telunjuk nya ke atas dan memasang muka seimut mungkin.
"Maaf tuan...."
"Huuuh yasudah lah ayo"ternyata keimutan seorang kim jinhwan tidak mempan untuk dua namja dihadapan nya ini.
Mereka berjalan ke arah mobil dengan jinhwan didepan dan dua namja itu dibelakang.
Setelah memasuki mobil hanbin, mobil itu melaju menuju mansion meninggalkan satu orang pria yang berdiri tidak jauh dari trmpat mobil terparkir.
"Maaf tuan tapi sepertinya lawan anda memerintahkan beberapa bodyguard nya untuk menjaga namja itu"ucap nya kepada seorang yang tengah ia telfon.
.
.
.
Jinhwan memasuki mansion dengan wajah yang ditekuk dan bibir yang ia majukan kedepan menunjukan bahwa ia sedang kesal namun beda dengan pendapat orang yang melihat nya mereka malah melihat jinhwan sangat menggemaskan jika begitu.
"Heiii ada apa dengan wajah itu babby boy"goda yunhyeong yang berjalan menuruni tangga menuju jinhwan.
"Yunhyeong hyunngggg"jinhwan berlari dan berhambur kepelukan yunhyeong, mendusel duselkan wajah nya didada sang sahabat.
"Manja sekali jika bersama yunhyeong"chanwoo mengusap surai lembut milik jinhwan.
"Tentuuu aku kan sahabat nya"
"Dan aku kekasih nya"timpal chanwoo dan langsung mendapat tatapan sengit dari jinhwan.
"Baiklah ayo duduk dan ceritakan kenapa kau datang dengan wajah seperti itu"yunhyeong membawa jinhwan untuk duduk disofa ruang tamu dengan diikuti oleh chanwoo.
Setelah mereka duduk jinhwan mulai menceritakan tentang ia yang dilarang oleh hanbin dan bodyguard nya untuk membeli ramen dan itu membuat nya sangat kesal.
"Hanya itu?"
"He'uuumm padahal hanya satu bungkus masa tidak boleh"
"Tetap saja walaupun hanya satu bungkus itu tidak sehat untuk mu jinhwan"
"Aahh cahnwoo hyung hanya satu bungkus loh"
"Tetap TIDAK SEHAT"ucap chanwoo dengan menekan kata tidak sehat dalam kalimat nya.
"Yunhyeong hyuunng"jinhwan menoleh kearah yunhyeong mencoba untuk mendapat pembelaan.
"Benar jinannie itu tidak sehat"
"Uuuuh kalian sama saja.....tapi aku laparsekarang"
Yunhyeong tersenyum menanggapi omongan jinhwan"ayo kita keruang makan sahabat mu ini sudah memasakan makanan untuk mu"
"Benarkah? Ayoooo"jinhwan menarik lengan yunhyeong kearah ruang makan.
.
.
.
Disisi lain seorang namja tampan nan tegas tengah menghela nafas dengan kasar berkali kali kala panggilan nya tidak dijawab oleh orang yang ia khawatirkan.
"Ayolah kim jinhwan kenapa tidak mengangkat telfon ku"
Hanbin terus menelfon dan berharap diangkat kali ini, namun hasil nya tetap sama tidak ada jawaban.
Tok...tok...tok...hanbin menaruh ponselnya dinakas samping kasur dan berjalan kearah pintu yang sedari tadi diketok.
"Hanbin ini sudah waktunya makan siang, ayoo kita cari cari makan siang disektar disini perutku mengamuk minta diisi"yeri memegang perut nya dan menampilkan wajah kelaparan nya dihadapan hanbin.
'Coba saja jinhwan yang bertingkah seperti itu pasti menggemaskan'itulah yang ada difikiran hanbin otak nya selalu memikirkan jinhwan jinhwan dan jinhwan.
"Heiii hanbiinn...."yeri melambai lambaikan tangan nya didepan wajah hanbin.
"Ahhh iya ayoo, tapi tunggu sebentar"hanbin melenggang pergi meninggalkan yeri yang sedang tersenyum manis.
Setelah selesai dengan segalanya hanbin kembali menemui yeri yang masih setia berdiri didepan kamar hotel nya.
"Sudah selesai?"tanya yeri, ia melihat hanbin dari atas sampai bawah.
"Aah iya sudah...."hanbin merasa gugup dilihat seperti itu oleh yeri.
"Apa ada yang salah dari ku?"lanjut nya.
"Tidak tidak, tidak ada sama sekali hanya saja kau terlihat lebih tampan ketika memakai pakain casual seperti itu"
hanbin with his casual clothes
"
Terimakasih, kalau begitu ayo"hanbin berjalan duluan kearah basement dengan diikuti yeri yang mensejajarkan diri nya disamping hanbin.
Didalam mobil mereka saling diam satu sama lain, sibuk dengan fikiran mereka masing masing hingga yeri bersuara dengan meminta hanbin untuk berhenti direstaurant depan yang dekat dengan pantai.
Mobil sudah terpakir dengan bagus ditempatnya"kita akan makan disini?"
"Iya tempat ini sangat indah bukan?"
"Kalau begitu ayo turun"
Hanbin memasuki restaurant seafood itu bersama yeri,memesan makanan yang ia dan yeri ingiinkan.
"Baiklah tunggu beberapa menit tuan nyonya"ucao sang oelayang lalu pergi dari dua orang yang dusuk berhadapan ini.
"Hanbin kau membawa camera?"
"Iyaaa,bisakah nanti setelah makan kita berjalan disekita pantai ini?aku ingin mengambil gambar untuk diabadikan"ucap hanbin sambil mengotak atik camera nya.
"Tentu l, aku akan menemani mu"senyum merkah tertera dibibir merah yeri.
Setelah itu makanan datang, dan mereka pun menikmati setiap makanan yang tersaji, mengabaikan panggilan telfon yang masuk dihandphone hanbin yang sengaja ia taruh dimobil.
.
.
.
"Ditelfon balik tapi tidak menjawab huuuh daddy"jinhwan menggelembungkan kedua pipinya.
"Masih tidak menjawab?"tanya yunhyeong yang kini duduk dihadapan jinhwan.
"Iyaaa apa mungkin daddy masih bekerja? Tapi kan sekarang sudah mau pukul 4"keluh nya dan lagi lagi kembali memasang pipi yang menggelembung.
"Berhenti bertindak imut seperti itu,mungkin hanbin masih ada pekerjaan yang belum selesai"ucap chabwoo yang jengan dengan sikap imut pujaan hati tuan nya itu.
"Ini bukan bertingkah imut tapii sedang kesal"jawab jinhwan.
"Tapi tidak terlihat sedang kesal"tanggap chanwoo dengan wajah cuek nya.
"Hiiisshh yunhyeong liat kekasih mu"
"Kenapa tidak memakai kata hyung jinannie?"
"Tidak aku sedang kesal dengan kekasih mu sekarang"
Yunhyeong memutar bola mata nya malas, entah ada apa dengan mereka berdua ini.
'Sedang apa hanbin hyung dengan wanita penyakitan itu? Sampai telfon dari jinhwan pun tidak dia angkat'yang ada difikiran yunhyeong saat ini hanya hanbin dan yeri.
.
.
.
"Hanbin coba lihat itu"yeri menunjuk sesutu dengan lirikan matanya karena kedua tangan nya ia gunakan untuk memegang es cream.
Hanbin memotret yeri dengan camera nya, tersenyum ketika hasil potretan nya bagus.
"Apa yang kau senyumi hanbin?"tanya yeri, ia bingun dengan hanbin dengan tidak tersenyum tapi dengan camera ia tersenyum.
"Coba lihat ini"hanbin menunjukan hasil potret nya.
"Waah aku terlihat sangat imut disit" ucap nya dengan senyum yang amat sangat menggambarkan bahwa ia sedang bahagia sekarang.
Hanbin tidak menanggapi omongan yeri ia melenggang pergi mencari spot terbaik unyuk memfoto.
"Kim hanbin tunggu aku"yeri berlari kecil menyusul hanbin.
Kini langit sudah menggelap dan sunset pun sudah menghilang.
"Sudah puas melihat sunset nya? Sekarang ayo kita kembali ke hotel"
"Ayoo, lagoan juga sudah tidak ada lagi sunset nya"
Hanbin san yeri berjalan menuju mobil hanbin yang masih terpakir dihalaman restaurant.
Didalam mobil yeri menceritakan banyak sekali hal yang dia ingin lakukan termasuk menceritakan tentang sunset yang tadi ia lihat bersama hanbin.
.
.
.
Setelah membersihkan diri hanbin menaiki ranjang nya menutup matanya dan mulai terlelap karena lelah, lagi lagi mengabaikan panggilan dari sang babby yang sedari tadi menelfon nya.
.
.
.
"Daddy apa tidak mengingat ku disana?"
Jinhwan duduk diatas kasur nya bersama hanbin memeluk kedua lutut nya dan menelungkup kan wajah nya.
"Babby merindukan daddy"gumam nya.
.
.
.
Pagi ini seluruh orang yang ada di mansion tengah membujuk jinhwan untuk tidak berangkat ke camous nya karena keadaan jinhwan yang bisa dibilang tidak sehat.
"Yunhyeong hyung, chanwoo hyung, dan lean noona aku tidak apa-apa ko aku harus kecampus karena ada ujian"ucap nya berusaha meyakinkan jinhwan.
"Sungguh tidak apa-apa?"tanya yunhyeong.
"Sungguh..."
"Setelah pulang dari campus cepatlah kembali kesini yah"ucap lean yang berdiri disamping yunhyeong.
"Siapp..."
"Yasudah kalu begitu biar aku yang mengantarmu ke campus"tawar chanwoo.
"Tidak us-"
"Tidak ada penolakan"chanwon berjalan mendahului jinhwan keluar mansion.
"Huuuh sudah seperti daddy saja"keluh nya dan berpamitan kepada yunhyeong dan lean lalu menyusul chanwo kedepan.
Setelah jinhwan pergi dari mansion yunhyeong berusaha menelfon hanbin dan akhirnya diangkat oleh hanbin.
"Kemana saja tuan muda?"
"Euunggh yoyo ada apa kau menelfon ku sepagi ini?"dari suaranya seperti nya hanbin baru bangun tidur.
"Pagi kata mu? Lihatlah jam sekarang apa dikamar hotel itu tidka ada jam dinding?"
"Waah aku tidak menyangka sudah sangat siang, kau bersama babby ku? Berikan telfon mu padanya"
"Dia sudah berangkat kuliah, dia menghubungi mu kemarin seharian kau tau? Tapi lau tidak menjawab nya"
"Maaf tapi aku tidak memegang mengang handphone kemarin"
"Kukira kau sedang asik berduaan dengan wanita penyakitan itu dan membuat babby mu menangis semalaman karena mengkhawatirkan mu"
"Dia menangis?"
"Iya dan badan nya demam karena menangisimu"
"Lalu kenapa kau mengizinkan nya ke campus yunhyeong"hanbin sedikit meninggikan suara nya ditelfon.
"Dia bilang ada ujian, dan chanwoo sedang mengantar nya"
"Suruh kekasih mu mejaga babby ku"
"Iyaaaa....kau jadi pulang kan hari ini"
"Aku pulang siang ini"
"Yasudah..."
"Jaga jinhwan baik baik"
"Hmmmm"yunhyeong mematikan ponselnya sepihak.
2 hari lagi adalah ulang tahun sahabat nya jadi dia harus mempersiapkan semuanya dari sekarang.
.
.
.
"Tolong lakukan seperti itu karin...."
"Baiklah....."
Namja paruh baya itu memeluk putri tunggal nya dengan erat sebentar lagi dia akan melihat bagaimana seorang Kim Hanbin menderita.
Next or stop.......?