Diharapkan untuk yang masih dibawah umur untuk tidak membaca chapter ini
Woojin merasa bingung kenapa tiba-tiba ada orang yang mengiriminya foto semacam ini, Woojin mencoba membuka selembar kertas yang juga ada didalam amplop berwarna coklat itu
Tubuh kekasihmu
sungguh nikmat
Woojin kembali membuka isi amplop itu dan ternyata ada satu kertas lagi didalamnya
Dan sungguh ini tidak bisa dipercaya
" Jihoon- apa benar ini Jihoon "
Woojin menyipitkan kedua matanya. Segera Woojin mengambil ponselnya untuk meminta penjelasan pada Jihoon atas foto ini
" Akhh kenapa tidak aktif " gerutunya kesal, Jihoon sama sekali tak mengangkat telpon dari Woojin dan itu cukup untuk menambah rasa curiga Woojin atas Jihoon
Setelahnya Woojin terduduk lemas dikursi kerjanya, bagaimana mungkin kekasih yang selama ini ia percayai bisa melakukan hal menjijikan seperti itu terlebih dengan atasannya sendiri yakni Kang Daniel
Disisi lain Jihoon sekarang tengah sibuk bekerja dan ia sendiri yang turun kelapangan karena Daniel tidak bisa ikut karena ia harus menghadiri rapat penting. Saking sibuknya ia sampai tak mengetahui bahwa Woojin menelponnya beberapa kali
" Bagaimana menurut anda dengan tempat ini ? " ucap sang kepala taman
" Emm bagus, saya suka dengan taman ini, kalau begitu kapan saya bisa melangsungkan pekerjaan saya ? "
" Besok sudah bisa "
" Oke baiklah, kalau begitu saya mohon pamit. Jika ada sesuatu segeralah hubungi saya . . . Senang bekerjasama dengan anda "
" Terimakasih mari saya antar "
.
.
.
" Hahh hari ini sangat melelahkan " ucapnya setelah sampai dikamar hotelnya " kemana Daniel ? apa dia belum pulang ? " Jihoon melepaskan jas kerjanya dan mengambil segelas air dari dalam kulkas
Tak lama terdengar bunyi pintu terbuka, Jihoon menoleh dan mendapati Daniel masuk dengan wajah lelah dan pakaian yang sudah tidak rapi lagi. Jihoon menghiraukan kedatangan Daniel karena baginya itu tidak terlalu penting
Jihoon terkejut saat tiba-tiba ada tangan kekar yang melingkar dipinggangnya dan bisa dipastikan itu adalah ulah Daniel
" Biarkan seperti ini dulu " ucapnya, waktu Jihoon ingin melepaskan tangan Daniel dari pinggangnya. Namun Jihoon tidak hanya diam ia terus berusaha melepaskan Daniel
" Tolong lepaskan saya pak "
Daniel masih bergeming
" Kenapa orang ini apa dia mabuk ? " gumamnya dalam hati " Maaf pak Daniel tolong lepaskan saya "
" Tidak, aku tidak mau melepaskanmu aroma tubuh mu sangat menenangkan " ucap Daniel melantur
Jihoon berontak dan akhirnya bisa melepaskan dirinya dari Daniel " bapak jangan kurang ajar, selama ini saya sudah sabar atas perbuatan bapak "
" Kenapa ? kau masih memikirkan kekasihmu itu hah " Daniel menyeringai " asal kau tau dia tidak akan menganggapmu sebagai kekasihnya lagi "
" Apa maksud mu ? "
" Kau lihat saja nanti "
Daniel pun pergi meninggalkan Jihoon yang masih terdiam bingung atas penyataannya tadi
Pukul 9 malam Jihoon teringat kalau ia belum ada mencek ponselnya seharian ini " 3 panggilan tak terjawab dari Woojin " segera Jihoon menelpon balik Woojin namun tak ada sama sekali jawaban " kenapa tidak aktif ? " Jihoon mencobanya lagi namun hasilnya sama Woojin tidak mengangkat telpon dari Jihoon
" Beri aku satu botol lagi " Woojin, woojin berucap ditengah keadaannya yang sedang mabuk " Jihoon kau jahat, kenapa kau mengkhianatiku hah apa salah ku "
" Ini minuman yang anda pesan "
Tanpa menjawab Woojin langsung meneguk minuman itu sampai habis dan bahkan tak bersisa setetes pun " kau bilang kau cinta padaku tapi kenapa kau malah berselingkuh dariku "
Seorang wanita tiba-tiba mendekat pada Woojin, Woojin melihat kearah wanita itu dan " Jihoon~~ " Woojin berhalusinasi bahwa itu adalah Jihoon. Woojin tertawa layaknya orang gila " kau, kau telah mengkhianati ku dasar wanita sialan " ucapnya. Sambil menunjuk wajah siwanita
" Kau sedang mabuk berat tuan, mari saya antar kekamar " ucap siwanita dengan nada yang begitu menggoda
Woojin bersmirk " hah setelah bermain dengan orang itu kau ingin bermain dengan ku lagi . . . Tapi baiklah ajak aku bermain denganmu sekarang "
Siwanita pun tak menolak ajakan Woojin, ia malah senang dan tentunya tanpa susah payah menggoda terlebih dahulu. Siapa wanita yang tak ingin dengan Woojin yang bisa dibilang sangat tampan ini. Tanpa menunggu waktu lama wanita itu pun langsung memapah Woojin menuju kamar penginapan didiskotik ini
.
.
.
Tak lama mereka pun sampai ditempat tujuan, si wanita langsung merebahkan tubuh Woojin dikasur
Woojin masih dalam pengaruh alkohol
" Katanya tubuhmu nikmat . . . Aku juga ingin merasakannya Jihoonie " racaunya semakin tak karuan
" Aku akan memberikanmu kenikmatan tuan " ucap si wanita seduktif. Tanpa pikir panjang siwanita langsung menanggalkan seluruh pakaian Woojin dan hanya pakaian dalam lah yang tersisa. Sangat terpampang jelas tubuh seksi Woojin dengan dada berisi dan otot tubuhnya yang menantang. Siwanita menjilati perut kotak-kotak Woojin, Woojin pun terangsang dan langsung menarik tubuh wanitu itu kedalam kuasanya. Karena pengaruh alkohol itu sangat tinggi alhasil Woojin juga akan terus berhalusinasi sampai pengaruh alkoholnya berkurang dan sepanjang permainannya dengan wanita itu berlangsung Woojin terus saja menghalusinasikan wajah kekasihnya yakni Jihoon
" Nghhh " desah si wanita
Tanpa henti Woojin terus mengecupi bibir sensual wanita itu dengan tidak lembutnya bahkan bukan hanya bibir saja tangannya pun asik meremasi dada besar siwanita, keduanya menikmati bagaikan dunia hanya milik berdua
Semakin lama Woojin semakin terangsang bahkan kejantanannya pun sudah tegang sedari tadi. Tanpa pikir panjang lagi Woojin segera melepaskan semua pakain wanita itu dan yah tidak ada lagi kain yang tersisa ditubuhnya. Woojin langsung mengarahkan kejantanannya kelubang vagina siwanita dan dengan satu tusukan ia berhasil memasukkan kejantanannya kedalam sana
" Akhhh nghhh lebihhh cepattthhh " Woojin dan siwanita sudah tidak bisa lagi membendung kenikmatan itu dan bahkan Woojin semakin mempercepat tempo tusukannya dan itu menambah semakin nikmat
" Aakkhhhh " erang Woojin saat ia merasa sebentar lagi akan sampai
" Ahhh " Woojin pun telah sampai tapi beruntungnya ia sempat mengeluarkan kejantanannya sebelum cairan spermanya keluar
Keduanya bernafas tidak teratur karena merasa terlalu lelah setelah bermain
Wanita itu bangkit dan kembali mengecup bibir Woojin " terimakasih, permainanmu sungguh luar biasa " ucapnya dan setelah itu meraih semua pakaiannya dan pergi meninggalkan Woojin yang masih terlena dengan sisa-sisa kenikmatannya
Jihoon masih gelisah karena Woojin tak kunjung mengangkat telponnya
" Asal kau tau dia tidak akan menganggapmu sebagai kekasihnya lagi "
Terbesit lah ucapan Daniel dan Jihoon tak mengerti apa maksud ucapan Daniel itu " Woojin, tidak akan menganggapku sebagai kekasihnya lagi ? memangnya apa salahku ? "
Tbc
Salamsayang
Nunnasikembar 😘😘😘😘😘