Couple Goals (SUDAH TERBIT DI...

By na_billah

22.3M 844K 41.2K

*Follow dulu sebelum membaca. Jangan lupa vote juga! * Siapa bilang anak jaman sekarang pacarannya lebay? Be... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
Cast
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Chat
23
24
25
26
Chat 2
27
28
29
30
31
Chat 3
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
Squel?
Penting!!
TERBIT?
VOTE COVER
WAJIB BACA
PREORDER & BOCORAN PART

32

340K 11.8K 843
By na_billah

Bella tengah berada di kediaman keluarga Lazuardy. Sesuai pesannya, Reynald minta untuk di temani kerumah orang tuanya. Bella duduk di sofa yang letaknya didekat jendela kamar Reynald. Ia memperhatikan kekasihnya itu yang tengah mencari sesuatu di dalam lemari pakaiannya.

Bahkan Bella tak mau direpotkan untuk membantu Reynald. Biarkan saja ia ketar-ketir sendiri menyiapkan perlengkapannya.

"Kamu nyari apa sih? Dari tadi gak nemu-nemu perasaan" tanya Bella yang sudah jengah memperhatikan kekasihnya itu.

"Nyari tas buat kemping besok" jawabnya yang masih sibuk mencari benda yang dimaksudnya.

"Emang gak ada tas lain apa?"

"Gak ada. Kamu bantuin cari dong, duduk santai kek di pantai aja"

"Ogah! Urusan kamu itu mah. Salah siapa aku suru kamu buat prepare dari kemaren malah nyepelein. Sekarang aja baru ketar-ketir!" sindir Bella yang sukses membuat Reynald kesal.

"Cerewet sumpah! Belom pernah gue sumpel ya, mulut lo kalo lagi ngedumel kaya tadi!"

"Coba aja kalo berani!"

"Kalo gue berani, gue dapet apa?" tantang Reynald yang mulai tertarik dengan topiknya kali ini. Berharap mendapat keuntungan disana.

"Dapet cinta aku gimana?" jawaban Bella malah membuatnya menghela napas kasar.

"Halah! Itu mah emang udah dapet" ujarnya dengan menyombongkan diri.

"Aku maunya yang lain" mengedipkan sebelah matanya menggoda.

"Makin ngaco kalo di lanjutin omongan kamu" Bella bangun dari duduknya, menghampiri Reynald yang berdiri didepan lemari pakaiannya "Kamu inget-inget taronya dimana?" matanya menjelajah isi lemari Reynald.

"Coba kamu cari disini, aku cari dilemari meja komputer" ujar Reynald lalu pergi ke sudut ruangan yang ada di dalam kamarnya.

Bella mengikuti perintah Reynald, ia mencari dari atas lemari hingga bagian bawah lemarinya. Walaupun Reynald tinggal di Apartemennya, tetapi bajunya masih banyak yang ia tinggal di lemari kamarnya, di rumah orang tuanya.

Bella masih fokus mencari tas yang dimaksud Reynald. Ia mengangkat satu persatu lipatan baju yang tersusun berantakan disana, sambil merapikannya kembali. Pada saat ia mencari dibagian bawah, salah satu kain kecil jatuh ke lantai. Bella mangambilnya dan berniat untuk melipatnya kembali, tetapi ia dibuat terkekeh geli saat mengetahui pakaian dalam Reynald yang terjatuh.

Bella memanfaatkan benda kramat milik Reynald untuk menjahilinya. Hitung-hitung kerjain Reynald sekalian, selama ini Bella terus yang selalu di jahili. Membayangkan reaksi Reynald nantinya, membuatnya sudah ingin tertawa terbahak-bahak rasanya.

"Rey lihat aku!" ujar Bella.

Reynald menoleh, dan betapa terkejutnya ia melihat Bella mengenakan celana dalamnya yang bergambar kartun naruto dikepalanya seolah-olah itu adalah topi kupluk.

"Bella!!!" pekik Reynald menghampiri Bella.

Bukan Bella namanya jika hanya diam saja saat Reynald mengejarnya, ia justru berlari untuk menghindarinya. Bella tertawa disaat kakinya melangkah dengan gesit.

"Bella!! Itu sempak dari kapan tau! Ko bisa lo ketemu?!" ujar Reynald menahan malunya.

Apa kata dunia jika mengetahui Reynald masih menyimpan koleksi celana dalam bergambar naruto?. Apa lagi yang menemukannya itu Bella, gadis yang menyandang sebagai pacarnya.

"Gak nyangka gue, seorang Reynald Malik Lazuardy masih pake sempak beginian? Buahahahaha ya ampun lucu banget!!" Bella tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah Reynald yang memerah.

"Rey lihat aku! Kaya beneran punya kamu kan? Ada jendol-jendolnya gini" ujar Bella memegang rambutnya yang dikuncir terbungkus benda segitiga milik Reynald.

"Bella rese banget sih jadi cewek?!!" Reynald mengejar gadisnya, hingga terjadi acara kejar-kejaran.

Reynald hampir berhasil menangkap gadisnya, namun suara ketukan pintu dari luar kamarnya terdengar. Reynald mengeram kesal, hampir saja ia bisa mengambil benda segitiga itu dari kepala Bella.

Bella lantas mengambil benda segitiga itu yang menutup kepalanya. Cari aman kalau dilihat orang lain di rumah ini. Reynald tengah berbicara dengan bi Sari- asisten rumah tangga dirumah ini- tak lama Reynald keluar, sebelum itu ia memperingati Bella untuk tidak macam-macam. Ia tahu kalau gadisnya itu, berkelakuan hampir mirip dengannya. Usil.

Reynald menghilang dari balik pintu, Bella melihat pantulan dirinya di depan cermin. Ia cekikikan sendiri melihat dirinya dengan benda segitiga itu diatas kepalanya. Ide cemerlang muncul di otak cantiknya saat Bella melihat tempat pensil diatas meja komputer. Dan lucunya lagi, tempat pensil itu berbahan dasar kain tebal yang bergambar naruto juga. Ternyata Reynald punya juga tempat pensil? Ia kira, cowok modelan Reynald paling anti dengan begituan.

Bella tengah fokus mengubah tampilannya, sampai suara decitan pintu terbuka dan terlihat Reynald yang masuk dengan beberapa cemilan dinampan yang ia bawa.

Reynald belum mengetahuinya. Bella mengumpat dibalik kamar mandi yang letaknya tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia menyembulkan setengah badannya.

"Sayang?" panggil Bella sengaja dengan suara yang di lembutkan.

Reynald menoleh kearah sumber suara yang memanggilnya, keningnya mengkerut melihat gadisnya seperti sedang menyembunyikan sesuatu dibalik sana.

"Kamu ngapain? Sini ada brownis buatan bunda" ujarnya santai, sambil meminum sirup yang disediakan bi Sari.

Bella menahan tawanya membayangkan reaksi Reynald. Ia menetralkan wajahnya yang mungkin terlihat memerah karena menahan tawa yang ingin meledak.

"Kamu ngapain sih disana?" tanya Reynald bingung.

Bella keluar dari persembunyiannya, Reynald lantas membulatkan matanya sempurna. Bella memakai benda segitiga itu diselangkangannya ditambah sesuatu yang mencuat dari dalam sana.

Bella sudah tidak kuat lagi menahan tawanya yang ingin meledak, akhirnya Bella tertawa terpingkal-pingkal melihat reaksi Reynald yang diam ditempatnya dengan mata yang membulat sempurna serta wajahnya yang merah padam.

Reynald menghampiri Bella yang tengah tertawa ditempatnya, ia lantas menggendong Bella diatas pundaknya layaknya karung beras. Sesampainya diatas ranjangnya, Reynald menjatuhkan tubuh Bella diatas kasurnya yang empuk itu.

Bella gelagapan saat Reynald menyeringai dihadapannya. Ia menelan salivanya susah payah. Tatapan Reynald beda dari yang biasanya ia lihat, entahlah antara marah atau malu. Bella susah menebaknya.

Reynald menjatuhkan tubuhnya diatas ranjangnya. Niatnya ingin menindih tubuh Bella, tapi Bella sudah lebih dulu menggulingkan tubuhnya kesisi ranjang. Reynald menggeram kesal karena Bella berhasil lolos dari terkamannya.

"Sini apa gue paksa?" tawar Reynald. Tangannya sudah mengibas-ibas untuk menyuruh Bella datang padanya.

Bella tersenyum ditepi ranjang, ia sudah berdiri dengan pandangan yang menantang Reynald.

"Paksa" jawaban Bella, reflek membuat Reynald mengerutkan keningnya bingung.

"Jadi sukanya dipaksa ya?" Reynald tersenyum mesum, lalu ia bangun dari baringnya.

Bella sudah bersiap-siap untuk berlari menjauh dari Reynald. Sebisa mungkin, ia tidak boleh tertangkap. Reynald tuh resek kalau sudah seperti ini, ditambah otak mesumnya itu membuat Bella harus ekstra menjaga dirinya. Walaupun ia percaya, kalau Reynald tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh padanya.

Reynald sudah berlari mengejar Bella. Bella sendiri berlari dengan gesitnya menjauhi Reynald yang berusaha terus menggapainya. Bella tertawa saat Reynald kesal sendiri karena sedari tadi ia tidak berhasil menangkap Bella.

"Ah cemen! Kegedean badan sih jadinya gak kuat lari!" ejek Bella dengan memeletkan lidahnya. Reynald yang melihatnya lantas menajamkan matanya seolah-olah ia marah.

"Kalo ketangkep, awas aja ya lo! Gak bakal gue lepasin!" ujar Reynald yang langsung menggapai tangan Bella, namun lagi-lagi tidak dapat karena Bella cukup gesit.

Bella tertawa terbahak-bahak sambil berlari mengelilingi kamar Reynald. Saking terlalu fokus dengan laju kakinya, Bella sampai tak memperhatikan lantainya. Kaki kursi meja komputer Reynald berhasil membentur kaki Bela, sampai Bella hampir terjatuh akibat tersandung.

Untung saja Reynald berhasil menangkapnya. Kalau tidak, pasti Bella akan terjatuh. Sakitnya sih tak seberapa, tapi malunya itu loh. Masa iya jatuh karena tersandung didepan pacar, pasti nanti akan disambut dengan gelak tawanya.

"Kualat tuh sama calon imam!" ujar Reynald. Ia memutarkan tubuh Bella agar berhadapan dengannya.

"Sakit jempol kakinya" adu Bella. Reynald malah terkekeh, bukannya simpati padanya hal itu membuat Bella kesal padanya.

"Makanya jangan dosa sama gue!" Reynald mendudukan Bella di kursi yang tadi membuatnya tersandung.

Reynald berjongkok dihadapan Bella yang duduk. Kaki Bella yang sakit sudah Reynald letakkan diatas pahanya sendiri. Ia mengecek jempol kakinya Bella.

"Gak kenapa-napa juga! Manja banget!" ujar Reynald sambil menggetuk lutut Bella.

"Ih sakit! Cium kek biar sembuh" Reynald sudah tersenyum senang mendengar permintaan gadisnya. Dengan senang hati akan ia lakukan itu.

Reynald dengan cepat bangun dari jongkoknya. Ia bertumpu pada kedua lututnya, agar sejajar dengan Bella yang duduk dikursi. Bella sudah mengerutkan keningnya bingung.

"Mau ngapain?" tanya Bella bingung saat wajah Reynald sudah agak dekat dengan wajahnya.

"Katanya cium?" Bella lantas mendorong wajahnya pelan agar menjauh darinya.

"Cium jempol gue yang sakit. Bukan cium muka gue, Bambang!" ujar Bella. Reynald langsung melongo ditempatnya, membuat Bella terkekeh.

"Tega banget! Kaki bunda aja gak pernah gue cium, lah ini gue malah disuru cium kaki gajah!" Reynald sudah berdiri dan melipat tangannya didepan dada.

Bella juga ikut bangun. Ia langsung menggetuk kepala Reynald dengan pajangan yang ada di meja komputer. Enak saja kaki mungilnya dibilang kaki gajah!

"Kaki cakep gini lo samain sama gajah?! Badan lo noh kek gajah!" kesal Bella.

Reynald sudah menarik tubuh Bella untuk masuk kedalam dekapannya.

"Obat paling ampuh itu, pelukan kasih sayang" ujar Reynald merapatkan tubuhnya dengan Bella.

"Modus!"

Baru saja Bella membalas pelukan Reynald, pintu kamarnya sudah terbuka lebar dan menampakkan sosok Raffa adiknya. Bella reflek mendorong keras tubuh Reynald sampai ia hampir terjatuh dilantai kalau saja tidak Bella pegang tangannya.

-
-
-
TBC

Yah, ke gep tuh mereka wkwk.
Kira-kira siapa ya yang masuk kedalam
kamarnya Reynald. Ganggu aja hehe.

Selamat berkhayal teman-teman.

Coba siapa yang bisa tebak, siapa
yang masuk ke kamarnya? Hoho

Continue Reading

You'll Also Like

10.7M 1.1M 76
𝐏𝐀𝐑𝐓 𝐌𝐀𝐒𝐈𝐇 𝐋𝐄𝐍𝐆𝐊𝐀𝐏! Squel dari cerita : RENAVEL 🚫𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓🚫 Cerita solf pr...
17.9M 767K 59
BELUM REVISI!!! Pernikahan dini hasil dari perjodohan dadakan memang terdengar tabu di era modern seperti ini. "Remaja SMA berumur 16 tahun menikah k...
RAYAN By vina

Teen Fiction

9M 877K 50
[Sudah terbit dan sudah tersedia di Gramedia] ~ Versi Novel 80% beda, disarankan untuk langsung baca versi Novel karna ending nya jelas ada. ~ Gracio...
34.2M 2M 75
[SUDAH TERBIT DI COCONUTBOOKS (Bintang Media)] Alaska Tahta Wardana, cowok jangkung berwajah tampan, pandai dalam hal adu fisik maupun otak, Bad boy...