My Cold Boss Is My Love [END]...

By whiskeypink

3.3M 145K 1.2K

❌Don't copy my story!❌ DILARANG KERAS MENG-COPY PASTE CERITA INI. Copyright ©2019 by whiskeypink - 5 on #roma... More

Bagian Satu
Bagian Dua
Bagian Tiga
Bagian Empat
Bagian Lima
Bagian Enam
Bagian Tujuh
Bagian Delapan
Bagian Sembilan
Bagian Sepuluh
Bagian Sebelas
Bagian Dua Belas
Bagian Tiga Belas
Bagian Empat Belas
Bagian Lima Belas
Bagian Enam Belas
Bagian Tujuh Belas
Bagian Delapan Belas
Bagian Dua Puluh (END)
Extra Part I
Extra Part II (Ending)
ANOTHER STORY

Bagian Sembilan Belas

132K 6.4K 44
By whiskeypink

DILARANG KERAS MENG-COPY PASTE CERITA INI. JIKA KETAHUAN MELAKUKAN PELANGGARAN HAK CIPTA, MAKA AKAN MENDAPATKAN SANKSI YANG SETIMPAL

***

"Gue terlambat, Ga! Gue terlambat!" Zhafran melempar segala barang yang ia bisa dapati. Rangga mencoba menahan Zhafran agar tak menghancurkan seisi rumahnya. Atau bisa-bisa, Zhafran membakar rumahnya. Itu sangat mengerikan. Ternyata efek Aleta begitu kuat untuk seorang Zhafran.

"Tenang dulu, bro. Lo gak usah sampai emosi begini, bisa gak?" ucap Rangga kesal.

Zhafran mendengus kesal lalu duduk di sofa. Ia berdiam diri dan tak tau harus berbuat apa. Cintanya telah pergi. Bahkan tanpa pamit secara langsung dengannya.

"Jadi, Aleta gak pamit sama lo?"

"Enggak. Dia malah ninggalin surat ini ke tetangga nya saat gue datang," jelas Zhafran menahan kesal.

"Wah, kacau si Aleta.. dia gak tau aja, efek dia pergi segila ini buat lo."

Zhafran menatap Rangga tajam, "Apa maksud lo?" Rangga tertawa pelan, "Santai.."

Zhafran mengusap wajahnya gusar, "Gue nyesel gak sadar dari dulu, Ga. Gue baru saja mau melamar dia. Tapi dia sudah pergi ninggalin gue," Zhafran menutup matanya sejenak.

"Lalu apa yang bakal lo lakuin? Nyusul dia ke Amerika? Macam lo tau aja dimana dia tinggal," ledek Rangga.

"Apa lo udah nelfon bokap nya?"

"Sama saja. Mungkin Aleta sudah meminta Pak Bima untuk tak mengangkat telfon dari gue."

Rangga menghela nafas panjang, "Kalau begitu susah juga, bro. Tapi.. kenapa Aleta gak pamit ke lo ya?"

"Dia mikir gue menikah sama Diandra hari ini. Makanya dia gak pamit ke gue," Rangga menatap Zhafran bingung, "Diandra? Diandra sepupu lo itu?" Zhafran mengangguk walau matanya masih terpejam.

"Gue harus berbuat apa?!" teriak nya membuat Rangga terkejut.

"Bisa gak sih, lo gak kagetin gue?"

Zhafran tak meladeni ucapan Rangga dan ia berdiri lalu melangkah masuk ke kamar nya untuk berendam. Ia selalu berendam jika ia merasa stress. Dan kali ini, ia sedang stress karena Aleta pergi meninggalkan nya tanpa pamit.

10 Bulan kemudian..

Los Angeles
7.00 PM

"Kamu lagi ngapain, sayang?"

"Lagi baca novel saja, Yah," jawab Aleta tanpa melihat Bima yang berdiri di ambang pintu kamar nya.

"Kamu gak kangen Indonesia?"

Aleta yang ditanya seperti itu pun, sontak menghentikan kegiatan nya membaca novel.

"Kenapa Ayah bertanya seperti itu?"

Bima melangkah mendekati Aleta, "Kamu gak kangen Zhafran?" tubuh Aleta menegang, "Enggak, Yah," Bima tersenyum tipis.

"Kamu itu kerjaan nya bohong sama Ayah, ya?"

Aleta menatap Bima sejenak, "Aleta gak bohong kok, Yah," elak Aleta.

"Kamu bohong. Sejak kecil, kamu mana jago menyembunyikan kebohongan. Pasti gelagat kamu aneh kalau lagi bohong," Bima mencolek hidung Aleta gemas.

Tok tok tok.

Bima dan Aleta melempar pandangan ke ambang pintu saat Winda mengetuk nya.

"Lagi bicarakan apa? Asik banget," ucap Winda sembari tersenyum hangat pada mereka.

"Bukan apa-apa kok, Ma," jawab Aleta.

Ya, Winda telah menikah dengan Bima dua bulan lalu. Mereka sudah menjalin hubungan sejak lama. Dan setelah keadaan semua membaik, Bima memutuskan untuk menikah. Lagipula, Aleta membutuhkan kasih sayang Ibu walaupun umurnya sudah menginjak masa dewasa.

"Makan malam sudah siap, makan yuk," ajak Winda.

"Kalian duluan aja, Aleta mau kemas novel Aleta."

Winda mengangguk lalu mengajak Bima agar turun ke bawah lebih dulu. Aleta mengambil sesuatu dari laci, itu adalah 3 foto yang telah ia cuci. Foto saat Zhafran ulang tahun.

Ia tersenyum kecil saat melihat foto-foto itu. Wajahnya yang kebingungan dan juga wajah Zhafran yang kesal membuat ia mengingat masa itu. Senyum Aleta memudar saat melihat foto ketiga, dimana ia dan Zhafran saling bertatapan.

Ia mengelus foto itu, andai saja waktu dapat berputar kembali. Pasti ia akan langsung menerima permintaan Akbar waktu lalu. Terkadang, ia terjerumus akan rasa penyesalan. Mengingat dirinya tak berpamitan dengan Zhafran, membuat ia menyesal.

"Sedang apa kamu, Mas? Bagaimana kabar Papa?" Aleta tersenyum geli saat ia memanggil Akbar dengan sebutan 'Papa'.

Aleta meletakkan kembali foto-foto itu di laci dan langsung keluar dari kamarnya untuk segera makan malam.

Saat dimeja makan, semuanya hening. Terkadang Winda mencari sebuah topik pembahasan saat melihat wajah Aleta kembali murung.

"Kamu gak ada keinginan untuk ke Indonesia, sayang?" pertanyaan yang sama yang di lontarkan oleh Bima tadi.

Aleta menggeleng pelan, "Untuk apa?" tanya nya sembari menyuap masakan buatan Winda kedalam mulutnya.

"Nemuin itu siapa namanya? Bos kamu dulu," Winda mencoba mengingat nama bos Aleta yang bertemu dengannya saat meeting.

"Zhafran?"

"Nah iya, Zhafran."

"Dia sudah menikah, Ma."

Seketika Bima dan Winda saling melempar pandangan, "Menikah? Kamu tau dari mana?"

"Saat Aleta pergi dari Jakarta, itu hari dimana Mas Zhafran menikah dengan Diandra," jelas Aleta.

"Tapi sepengetahuan Ayah, Nak Zhafran belum menikah, sayang. Apa kamu yakin dia sudah menikah saat itu?"

Aleta menatap Bima sejenak, "Mas Zhafran sendiri kok, yang ngenalin Aleta dengan calon istrinya."

"Ya sudah, mungkin dia bukan jodoh kamu. Tapi, besok Ayah mau ke Indonesia karena ada urusan dengan perusahan Zhafran. Kamu mau ikut? Setidaknya kan, tali pertemanan kamu dengan dia jangan sampai terputus. Lagipula, kamu kan gak berpamitan tuh sama dia. Kamu gak buka komunikasi semenjak kamu di sini," Bima menatap putrinya yang hanya menatap piring makanan nya.

"Ya sudah, besok Aleta ikut ke Indonesia," ucap Aleta pelan dan langsung menghabiskan makanan nya.

Indonesia
8.45 Pagi

Aleta baru menginjak Indonesia setelah 10 bulan ia tak kembali ke sini. Ia sebenarnya rindu dengan Indonesia, apalagi ia sangat rindu dengan makam Mamanya.

Hal pertama yang ia lakukan ketika tiba di Indonesia adalah mengunjungi makam Mamanya.

"Hai, Ma.. Apa kabar? Maaf ya, Aleta lama gak datang kesini. Hm, Aleta sudah tinggal sama Ayah. Dan Mama tau? Ayah sudah menikah dengan Mama Winda dan mereka hidup bahagia sekarang. Mama gak perlu khawatir sama kami, kami disini selalu mendoakan Mama kok semoga tenang disana. Aleta sayang Mama.."

Aleta sudah cukup lama berada disini. Ia memutuskan untuk menjumpai Zhafran. Ia rindu dengan laki-laki itu. Tapi ia tak yakin apakah niatnya bertemu dengan Zhafran adalah pilihan yang tepat.

Saat ia berada di depan perusahaan nya itu, ia berdiam. Menatap dengan senyuman kecil.

"Eh, Neng Aleta, bukan?" ucap Pak Joko.

"Hai, Pak. Lama ya, gak berjumpa?"

"Eh, iya! Ini Neng Aleta. Aduh, Neng cantik banget. Beda loh dari terakhir saya lihat. Makin mulus.." Pak Joko tertawa pelan membuat Aleta rindu akan suasana perusahaan ini.

"Ah, Pak Joko bisa saja," jawab Aleta, "Ya sudah, aku mau masuk dulu ya, Pak."

"Iya, Neng. Silahkan.."

Aleta masuk dan di sapa oleh beberapa staff lama yang masih berada disini. Ia tersenyum saat melihat Rina didalam lift tengah membaca berkas, sepertinya Rina akan melakukan meeting siang nanti.

"Hai, Mbak!"

"Aleta?! Yaampun! Kamu kemana saja?" ucap Rina gak percaya. Ia langsung memeluk Aleta.

"Hehe, aku di Amerika, Mbak. Ikut Ayah.."

"Sombong ya kamu, gak mau komunikasi dengan kita lagi," kesal Rina.

"Tidak, Mbak. Bukan begitu, aku cuma gak mau Pak Zhafran telfon aku."

"Kenapa begitu?"

"Ya, aku gak mau aja Mbak, jadi perusak rumah tangga Pak Zhafran," seketika kening Rina mengkerut, "Siapa yang nikah?"

"Pak Zhafran, kan? Dengan itu perempuan namanya Diandra.."

"Yaampun, Aleta! Diandra itu sepupu nya Pak Zhafran dari London. Kenapa kamu bisa mikir itu calon istrinya Pak Zhafran?"

Seketika Aleta merasa bodoh, "Sepupu Pak Zhafran?" Rina mengangguk, "Iya, Aleta! Yaampun, jadi selama ini kamu hilang kontak, karena mikir Diandra itu calon istri Pak Zhafran?" Aleta mengangguk malu.

Rina tertawa puas melihat keluguan Aleta. Aleta yang merasa malu, langsung mengganti topik pembicaraan nya, "Pak Zhafran nya datang hari ini?"

"Kamu beruntung banget, Ta. Hari ini dia datang. Selama kamu pergi, Pak Zhafran balik lagi kayak dulu, lebih sering menghabiskan waktu bekerja sebagai pilot dan kelelahan di pagi hari sampai gak masuk kantor," Aleta membulatkan matanya, "Kamu serius, Mbak?" Rina mengangguk.

"Sudah sana, kamu kasih kejutan ke dia. Pasti dia kangen banget sama kamu," Rina tersenyum lebar pada Aleta, "Ya, sudah, aku duluan ya, Mbak."

Saat ia masuk kedalam lift dan menuju lantai paling atas, ia menghentikan langkah nya terlebih dulu. Berdiri di depan pintu ruang mantan bos nya itu.

Tok tok tok.

"Masuk!" Teriak Zhafran dari dalam.

Aleta heran, kemana sekretaris Zhafran? Apa ia tak menggunakan sekretaris semenjak ia pergi?

Aleta perlahan membuka pintu ruangan Zhafran. Laki-laki belum fokus pada siapa yang masuk, ia masih menatap layar IPad nya.

"Selamat siang, Pak. Saya mau melamar kerja sebagai sekretaris, Bapak,"

"Saya gak menerima sekretaris, maaf."

"Kamu yakin gak mau aku jadi sekretaris kamu, Mas?"

Sontak saat mendengar panggilan 'Mas' itu, Zhafran mendongakkan kepalanya. Ia begitu terkejut saat mendapati Aleta berdiri dihadapannya dengan penampilan yang berbeda. Ia melangkah mendekat dengan wajah tak percaya nya.

"Aleta? Ini beneran kamu?" Aleta mengangguk dengan senyum kecilnya. Zhafran dengan cepat berjalan dan langsung mengangkat tubuh Aleta dengan begitu bahagia.

Ternyata, penantian nya selama ini. Tidak sia-sia..

TBC
____

Part ini part terpanjang menurut ku, hehehe. semoga puas ya!

Eitsss.... Jangan lupa tekan bintang! See you :p

Continue Reading

You'll Also Like

22.5K 488 23
Andra Abyaksa, seorang CEO muda yang dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan menyeramkan. Dedikasinya pada pekerjaan membuatnya disegani dan dihormat...
2.1M 149K 32
Yang baru ketemu cerita ini jangan baca, sudah di hapus sebagian !!! Bagaimana jika laki-laki setenang Ndoro Karso harus menghadapi tingkah istrinya...
2.8M 13.4K 22
Area panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...
1.8K 91 7
Murakami Ohana : Gadis Jepang berusia 24 tahun, memiliki toko bunga, gadis pendiam yang menyimpan segala luka didalam dirinya Ingin hidup tenang Choi...