Challenge | Minsoon Wonsoon S...

By Yuri_Kazzuya

19.8K 2.1K 479

"Lo pilih gue atau si tiang listrik?" "Lo ngomong apa sih Jeon?" "Gue serius Kwon!" "Kalo gue gak mau pilih?"... More

Cast
1
2
3
4
5
6
6,4 Special Soonyoung Birthday
6,7 Special Soonyoung Birthday
8
9
10

7

1.4K 163 43
By Yuri_Kazzuya

A Day With Jeon Wonwoo

_________________________

·

·

·

·

·

·

·

Warn!
Typo bertebaran
2,7k+ word

·

·

·

·

·

·

·

Happy Reading♡

Wonwoo memasukan beberapa buku-buku miliknya kedalam tas hitam. Ia dengan terpaksa harus berangkat ke sekolah. Padahal niatannya tadi ingin bolos, tapi kepulangan ayahnya yang mendadak membuatnya berubah pikiran.

"Ck! Nyusahin aja, gak usah pulang sekalian juga gue seneng. Ini malah pake acara pulang segala," gerutu Wonwoo.

"Wonwoo! Cepat turun!" Teriak seseorang dari lantai bawah.

Tanpa membalas teriakan ayahnya, Wonwoo segera turun ke bawah.

Ketika sudah sampai dibawah, Wonwoo langsung disambut oleh ayah dan adiknya,Jeon Somi yang tengah melakukan sarapan.

"Kemarilah! Aku yang akan mengantarmu nanti." Wonwoo berdecih pelan. Sungguh, dia gak suka dengan ayahnya yang sok begini.

"Daripada ngurusin gue, mending ayah balik lagi aja ke kantor." Ayah Wonwoo yang mendengar jawaban anaknya itu seketika menatap tajam ke arah Wonwoo.

"Kamu sudah berani lawan ayahmu?!" Wonwoo merotasikan kedua bola matanya.

"Gak usah sok perhatian. Som, lo ikut ayah kan?" tanya Wonwoo yang langsung dapet anggukan dari Somi.

Somi sebernernya pingin bareng kakaknya itu, tapi dia gak berani bantah ayahnya.

"Yaudah gue pergi dulu." Tanpa mendengar jawaban dari ayahnya ataupun adiknya, Wonwoo segera pergi meninggalkan mereka.

"JEON WONWOO!"

...

"Ji, lo baliknya kapan sih? Ini udah mau seminggu tau." Terdengar helaan nafas di seberang telpon.

"Gue juga maunya pulang sekarang. Tapi ya, kerjaan ayah gue belum selesai. Masa iya gue balik sendiri." Soonyoung maupun Yanan menganguk pasrah, padahal Jihoon gak bisa liat mereka lagi ngangguk.

"Yaudah lo cepetan baliknya. ntar kalo lama, Soonyoung gue comblangin nih sama temen gue."

"Heh?! Awas lo kalo macem-macem sama anak gue!" ancam Jihoon yang malah buat Yanan ketawa. Kalau Soonyoung sih cuma geleng-geleng aja.

"Lagian nih ya, lo juga ditungguin tau."

"Sama?"

"OSIS." Walaupun mereka sekarang gak lagi video call an tapi Soonyoung yakin kalo sekarang Jihoon lagi bingung sama maksud Yanan.

"Lah Osis kenapa? Kalo mereka butuh gue mah harusnya chatt aja."

"Bukan gitu maksud gue! Lo tuh di tungguin sama anak Osis. Cape gue ngomong sama lo. Udah ya gue tutup Bye!"

"Anj—" Suara Jihoon terpaksa terputus gara-gara Yanan yang matiin telpon secara sepihak.

"Loh kok dimatiin sih?" protes Soonyoung gak terima. Gimana ya, kan mereka telponan pake hp Soonyoung—kouta juga kouta dia kok malah Yanan yang seenaknya sendiri.

"Biarin ajalah. Lagian ini juga mau masuk tau," ucap Yanan yang balik ke tempat duduknya semula.

Dan bener aja bel masuk langsung bunyi beberapa menit setelah Yanan duduk di kursinya.

...

"Oke! Ibu bakal kasih kalian tugas ya."
Bu Yoo In Na berjalan kearah mejanya, mau ambil buku absen.

"Hmm... Enak nya gimana? Sesuai tempat duduk aja ya?" tanya bu Yoo In Na yang langsung dapet tatapan gak ngerti dari semua murid.

"Jadi gini murid-murid, ibu mau ngasih kalian tugas kelompok. Satu kelompok terdiri dari dua orang. Biar gak ribut dan gak ada yang disisihkan, gimana kalo kelompoknya satu bangku aja?"

"Tapi bu, Jihoon kan belum berangkat. Trus Soonyoung gimana?" itu Yanan yang langsung ngangkatin tangannya buat tanya.

"Oh iya, hmmm...."

"Biar saya aja yang jadi satu kelompok sama Soonyoung bu." Lagi-lagi Yanan buka suara. Tapi kayanya keinginan Yanan buat sekelompok sama Soonyoung gak bakal terwujud.

"Gak. Itu nanti temen satu bangku kamu gimana? Lagian Jihoon nelum tent—"

Tok tok tok

Fokus seisi kelas berpindah ke pintu yang barusan diketuk.

Terlihat seorang guru muda kesayangan para siswi karena ketampanannya yang gak normal beserta seorang pemuda disampingnya dengan penampilan kusut,rambut acak-acakan, dan jangan lupa wajahnya yang terlihat super menyebalkan.

"Permisi, saya mau nganterin anak bandel ini ke kelasnya. Tadi saya liat dia mau bolos ke atap." Guru itu—Lee Dongwook namanya, mendorong pemuda kusut di sampingnya pelan.

"Eh—makasih banyak. Anak didik saya selalu merepotkan," ucap Yoo In Na merasa bersalah.

"Gak masalah. Saya permisi dulu, mau lanjut mengajar." Lee Dongwook mengedipkan salah satu matanya sebelum pergi ke kelasnya, entah gunanya apa.

Padahal yang dikedipin bu Yoo, tapi yang baper satu kelas.

"Nah, sekarang sudah ada Wonwoo. Jadi Soonyoung satu kelompok sama Wonwoo ya? Wonwoo kan juga belum punya kelompok." Kelas yang awal gaduh tiba-tiba jadi hening. Mereka antara kaget sama gak tau mau bereaksi macam apa.

"WAIT—WHAT THE NANI?!" Soonyoung teriak frustasi. Dia gak peduli kalo di kelas masih ada gurunya.

Dan temen-temen sekelasnya gak ada yang mau negur dia. Karna yah—mereka tau seberapa gak maunya mereka sekelompok sama Wonwoo.

Wonwoo emang terkenal karena kegantengan dan juga sifat coolnya. Dan lagi dia juga pinter. Makanya dia punya fansclub nya sendiri.

Tapi beda lagi kalau dari sudut pandang anak-anak seangkatan. Mereka rata-rata banyak yang berusaha jauh dari Wonwoo.

Menurut mereka Wonwoo itu cuma bocah kelas 12 yang nyebelinnya minta ampun. Contohnya aja suka bikin orang emosi, gak mau nyontekin, dan kalo ada kerja kelompok gak ikut nimbrung ato minimal ngerjain.

Dan kalau kita tegur, dia pasti bakal jawal, "kalian bego ya? gitu doang kaga ngerti." atau kaya, "lo semua bisa kan? trus kenapa nyuruh-nyuruh gue?" dan juga, "cih,lama banget. Kalo gue yang ngerjain, dari setengah jam yang lalu udah kelar ini tugas. Lo pada goblok apa?"

Bacot banget emang.

Makanya mereka gak mau sekelompok sama orang rusuh kaya Wonwoo. Walaupun masih banyak juga yang mau sama Wonwoo, tapi satu kelas ini rata-rata udah pernah ngerasain semenyebalkan apa Wonwoo itu.

"Soonyoung, tolong tenang sedikit. Kamu seharusnya tidak boleh seperti itu. Toh, wonwoo dan kamu kan sama-sama belum dapat kelompok. Lagipula Jihoon kan belum pasti cepat  kembali bersekolah," ucap bu Yoo lembut, layaknya menjelaskan kepada murid TK.

"Wonwoo kamu gak keberatan kan?" Wonwoo yang aslinya gak tau apa-apa cuma ngangguk acuh dan jalan ke tempat duduknya, yang tentunya langsung dihadiahi tatapan membunuh dari Soonyoung.

"Yasudah. Masalah kelompok sudah selesai. Ibu beri waktu sampai pertemuan minggu depan."

...

Soonyoung menjatuhkan badannya keatas kasur.

Jiwa sama raganya lagi cape.

"Soonie, sayang! bisa bantu bunda?" panggil bundanya Soonyoung. Soonyoung yang awalnya pingin tidur itupun akhirnya bangun dari kasur dengan males-malesan. Dia kan gak mau jadi durhaka.

"Iya bun, kenapa?" tanya Soonyoung pas udah sampe ke dapur.

"Kamu bisa bantuin bunda masuk-masukin ini ke toples? Yang rapi ya." Soonyoung ngangguk pasrah trus deketin kue kering yang habis di oven.

Bunda Soonyoung senyum trus ngelanjutin kegiatannya tadi.

Ting Tong...

Suara bel rumah otomatis buat pasangan ibu anak itu noleh ke arah pintu depan. Soonyoung yang peka bundanya lagi sibuk itupun akhirnya berdiri buat bukain pintu.

"Eh-eh gak usah. Kamu disini aja, biar bunda yang bukain." Sebelum bener-bener berdiri bundanya Soonyoung udah motong duluan jadilah Soonyoung balik duduk.

Sekarang bundanya Soonyoung jalan setengah lari kearah pintu.

Soonyoung sih gak terlalu peduli, tapi suara bundanya cukup keras bikin Soonyoung kepo.

"Eh,Temannya Soonyoung ya? Yasudah masuk dulu sini." Karena kekepoannya itu akhirnya Soonyoung jalan deketin bundanya yang masih di depan.

"Siapa bun?" tanya Soonyoung yang udah sampe ke ambang pintu.

"Ini loh teme—"

"LOH KOK LO ADA DISINI?!" teriak Soonyoung yang gak lupa sambil nunjuk-nunjuk orang yang ada didepan nya itu.

Soonyoung gak terima. Bener-bener gak terima.

"Hush... kamu gak boleh kaya gitu sama temen mu,gak sopan. Ayok masuk nak."

"Tapi bun, dia bukan temenku."

"Oh iya namanya siapa? kok bunda gak pernah liat kamu main kesini?" Bunda Soonyoung sengaja mengabaikan ucapan anaknya itu.

"Saya Jeon Wonwoo tante."

Pemuda itu, Wonwoo senyum cerah kearah bundanya Soonyoung sambil dudukin dirinya—ninggalin Soonyoung yang masih bengong di depan pintu.

"Panggil bunda aja. Gak enak kalo kamu panggilnya tante."

"Bunda ngapain sih?!" Soonyoung langsung ngehampirin bundanya kedalem begitu udah sadar.

"Kamu itu yang ngapain? Cepet ganti baju, ini Wonwoo mau ngajak kamu kerkom loh." Bibir Soonyoung mengerucut, dia gak terima. Tapi akhirnya dia tetep ngikutin perintah ibunya.

Penampilan Wonwoo sekarang ini 180° berbeda dari penampilannya di sekolah tadi. Keliatan lebih—rapi.

Bajunya emang baju santai, tapi ini terkesan rapi. Rambutnya juga gak acak-acakan. Wajahnya pun gak kusut kaya waktu di sekolah tadi.

Bisa dipastikan kalau fans nya Wonwoo liat, mereka pasti bakal muji-muji Wonwoo. Atau bahkan bikin mereka teriak histeris.

Kalau Soonyoung sendiri sih b aja. Mau kaya gimanapun Wonwoo, dimata Soonyoung Wonwoo tetaplah Wonwoo yang menyebalkan. Yah walaupun sekarang ini mungkin Soonyoung bakal akui kalau Wonwoo sedikit keliatan tampan. Tapi cuma sedikit loh.

"Ah, bunda lupa. Bunda tinggal dulu ya won, takutnya masakan bunda gosong. Kalo mau ngemil ambil aja ya gak usah malu-malu."

"Iya tan—bun." Wonwoo cengegesan. Hampir dia salah nyebut.

Gak butuh waktu lama, Soonyoung akhirnya turun. Dengan pakaian yang santai tapi tetep rapi dan sopan.

"Lo ngapain kesini?" tanya Soonyoung pake nada nyolot, gak lupa sama muka mrengutnya yang malah keliatan lucu.

"Ngajakin lo kerkom lah. Sana ijin dulu ke bunda lo." Soonyoung melongo sebentar.

Ini Wonwoo gak kesambet kan?

"Lo? ngajakin kerkom?"

"Iyalah. Lo pikir?" Sifat Wonwoo yang nyolot balik lagi.

"Yaudahlah terserah lo aja. BUUNNN SOONYOUNG IJIN KERKOM YAAAA!" Wonwoo reflek nutupin kupingnya. Abisnya suara Soonyoung keras banget padahal jarak ruang tamu sama dapur gak terlalu jauh.

"IYAAA! JANGAN PULANG MALEM-MALEM YAA!"

Like mother like son :)

"OKEEE!"

Kayanya habis pulang dari sini, kuping Wonwoo harus cepet-cepet di periksa ke THT.

···

"Mau kemana?" satu kalimat dari Soonyoung membuka percakapan mereka di mobil. Iya, mobil. Wonwoo bawa mobil sendiri.

"Ke Lotte world," kata Wonwoo acuh, masih fokus nyetir dia.

"Ha? kita mau kerkom disana?"

"Yang janji kita mau kerkom siapa?" Wonwoo ngelepas kaitan dua kancing teratas kemeja nya sekaligus ngacak-acak rambutnya yang tadinya rapi berubah jadi berantakan kaya pas disekolah.

"Lah? tadi? lo bilang ke bunda—"

"Itu biar lo diijinin aja sih." Hening seketika. Soonyoung masih nyerna perkataan dari Wonwoo.

Jadi tadi dia cuma pura-pura? Dasar pencitraan!

Soonyoung akhirnya lebih milih malingin mukanya kearah samping kaca mobil. Mau nolak, tapi udah terlanjur ke culik. Jadi Soonyoung cuma bisa pasrah.

"Ngapain kita ke Lotte World?"

"Ngerayaan ultah lo yang belum sempet lo rayain bareng gue kemarin."

···

"Lo sering kesini?" Lagi-lagi Soonyoung yang mulai percakapan.

"Sering. Tapi kalo main wahananya sih jarang."

"Sayang bangettt... Trus lo kesini ngapain?" Mata Soonyoung muterin seluruh objek yang tertangkap matanya.

"Biasa. Urusan keluarga. Lo mau main yang mana dulu?" Soonyoung yang emang pada dasarnya udah excited, jadi makin semangat lagi.

"Tenang aja. Kali ini lo bakal ngerasain gimana rasanya naik wahana disini! Ayok kita pemanasan! dimulai dari.... itu!" Soonyoung nunjuk roller coaster yabg keliatan tinggi banget.

"Lo yakin mau naik itu? kalo lo muntah gue gak tanggung jawab ya."

"Iya-iya bawel ih. Orang gue nya gak kenapa-kenapa kok. Ayok!"

Dan terbukti setelah mereka naik roller coaster, Soonyoung bilang perutnya mual ditambah pusing.

Tapi anehnya, Soonyoung tetep gak kapok. Karna setelah pusing dan mual Soonyoung hilang, Soonyoung minta buat masuk rumah hantu trus dilanjut ke koora-koora dan wahana menegangkan lainnya.

Wonwoo sih seneng ya. Soalnya Soonyoung kalo takut, dia gak sadar pegang lengan Wonwoo.

Tapi yang Wonwoo gak suka, dia takut kali baju nya bakal molor gara-gara Soonyoung nariknya terlalu kenceng.

"Oi—stop dulu... cape," kata Soonyoung sambil manyun. Gak lupa posisinya dia udah duduk sekarang.

"Lagian lo mainnya yang bikin jatungan semua. Guenya sih gak papa. Baju gue yang gak aman." Soonyoung cuma cengegesan sebagai jawaban.

Hening beberapa lama. Soonyoung sibuk sama es krim nya yang baru dipesen beberapa waktu yang lalu sama Wonwoo, sedangkan Wonwoo sibuk ngotak-atik hp nya.

"Won, gue mau minta sesuatu boleh?" tanya Soonyoung yang sukses buat Wonwoo matiin layar hpnya.

"Kenapa?"

"Gue mau..."

Wonwoo naikin satu alisnya bingung. Kok jadi serius gini?

"Gue mau... naik komedi putar! Ayok naik!" seru Soonyoung semangat.

Sedangkan Wonwoo cuma diem pake muka datarnya.

"Sadar umur bego!"

"Tapi gue mau naik Won! Itu mainan gue waktu masih kecil. Gue kangen!"

Wonwoo jadi gregetan sendiri. Dia mukul kepala Soonyoung. Gak keras sih tapi cukup buat si pemilik kepala mengaduh.

"Lo gak baca? Itu cuma buat anak-anak yang tinggi nya sampe 120 cm. Inget umur goblok." Noh kan Wonwoo ngegas. Soonyoung ngeluh pelan. Dia pingin jadi bocah lagi!

"Yang lain aja dah jangan yang itu. Bianglala aja ya?"

"Itu buat terakhiran aja. Sekarang kita makan dulu! Tapi lo yang bayarin." Soonyoung cengegesan. Abisnya dia gak bawa duit.

"Terserah ajalah."

···

Hari udah mulai malam, itu artinya waktu mereka juga udah makin menipis.

Jadilah mereka sekarang lagi ngantri masuk bianglala beserta dengan dua buah aromanis yang pastinya milik Soonyoung semua karna Wonwoo gak mau.

Giliran mereka buat naik dateng. Soonyoung dan Wonwoo duduk berhadapan biar gak berat sebelah.

Perlahan bianglala mereka naik keatas meninggalkan tanah.

Ribuan lampu yang menyala keliatan begitu cantik dari atas sana.

Sebenarnya pemandangan yang biasa bagi Wonwoo tapi entah kenapa kali ini rasanya beda.

Entah karena suasana hatinya yang sedang bagus atau karna adanya sosok Soonyoung di depannya.

Soonyoung sendiri? Dia gak jauh beda sama Wonwoo, terpana dengan kecantikan yang ada di bawahnya. Tak lupa tangannya mengambil beberapa jepretan dari kamera handphonenya.

Bianglala masih bergerak secara perlahan hingga posisi mereka sekarang tepat pada titik puncak bianglala.

Membawa sensasi menegangkan sekaligus mengagumkan secara bersamaan.

Hangat. Tangan Wonwoo tiba-tiba terasa hangat. Fokusnya teralihkan ke sumber kehangatan dari tangannya itu.

Soonyoung. Lebih tepatnya tangan Soonyoung menggenggam erat tangan Wonwoo, mencoba menyalurkan perasaan tidak nyamannya. Sedangkan si pemilik tangan masih fokus ke arah ribuan lampu dibawah sana, seakan-akan tidak terjadi apapun.

"Jangan dilepas. Gue takut jatuh...," gumamnya lirih yang untungnya masih terdengar oleh Wonwoo karna suasananya yang sepi.

Wonwoo tersenyum. Senyuman yang jarang ia perlihatkan ke orang lain. Bukan senyum menyebalkan apalagi senyun mengejek. Kali ini senyuman yang benar-benar tulus.

"Tenang aja. Gak bakal gue lepasin."

"Gak usah geer ya! gue gak lagi modus!" Perkataan Soonyoung sukses buat Wonwoo terkekeh.

"Iya-iya gue tau kok," bales Wonwoo masih sambil senyum. Coba aja kalo tiap hari dia senyum kaya gitu.

Tak ada percakapan lagi setelah itu. Soonyoung nya malu sedangkan Wonwoo nya lebih keliatan menikmati.

"Maaf gue telat." Suara Wonwoo berhasil memecah keheningan.

"Telat?"

"Iya, telat ngasih kado ini buat lo. Harusnya sih kita jalan kemarin, tapi karna gue gak sempet jadi gak bisa." Wonwoo nunduk ngeliatin jari-jari mungil Soonyoung yang masih setia genggam tangan Wonwoo.

"It's okay. Gini aja gue udah bersyukur banget." Sekarang gantian Soonyoung yang senyum lebar sampe matanya jadi segaris.

Krekk....

Soonyoung maupun Wonwoo noleh kearah sumber suara. Ternyata mereka udah sampe bawah yang otomatis waktu mereka udah habis.

Soonyoung berusaha narik tangannya dari genggaman Wonwoo tapi tangannya malah di tahan.

"Gak usah dilepas. Gini aja sampe kita turun." Soonyoung pasrah aja. Mau nolakpun udah telat karna sekarang tangannya lagi di tarik buat keluar bianglala, sampe di liatin mas-mas yang jaga pintu.

"Yuk pulang. Udah malem ntar lo dicariin bunda lo."

···

"Ah iya, gue lupa—" Wonwoo yang lagi nyetir ngelirik ke kursi belakang sedangkan Soonyoung cuma nautin alisnya bingung.

"Lupa?" Pertanyaan Soonyoung gak dijawab, tapi begitu sampai lampu merah Wonwoo keliatan nyari sesuatu di kursi belakang.

"Ini buat lo. Gue langsung keingetan lo waktu ngeliat itu. Emang gak mahal tapi seenggaknya berkesan buat lo." Wonwoo ngasihin bungkusan totebag ke arah Soonyoung.

"Buat gue?" tanya Soonyoung yang dibales anggukan sama Wonwoo, karena dia udah fokus nyetir lagi.

Dibukanya totebag itu yang seketika nampilin boneka lucu warna coklat.

"Hamster?" Wonwoo ketawa pelan.

"Mirip sama lo."

Soonyoung manyun. Sedikit gak terima dikatain mirip hamster tapi dia gak bisa ngelak kalo dia sebenernya suka sama hadiah pemberian Wonwoo itu.

"Gue sebenernya gak suka dimiripin sama hamster... tapi makasih." Soonyoung senyum yang kebetulan mereka udah sampe didepan rumah Soonyoung jadi Wonwoo semoet kiat senyumnya Soonyoung.

"Yaudah masuk gih." Soonyoung ngangguk dan buka pintu mobilnya.

Tapi belum sempet ia keluar, tangannya udah ditahan sama Wonwoo. Berakhirlah Soonyoung balik duduk lagi ketempatnya.

"Gue lupa ngucapin... Selamat ulang tahun Kwon Soonyoung... Gue bener-bener berterima kasih, hari ini gue bisa ngelupain beberapa hal berat. Gue juga selalu ngedoain yang terbaik buat lo." Wonwoo senyum terus majuin badannya ngedeket ke arah Soonyoung.

"Dan percayalah, gue sayang sama lo Kwon Soonyoung."

Wonwoo narik badan Soonyoung buat lebih ngedeket ke arahnya hingga posisi mereka sekarang kaya orang pelukan.

Diciumnya pucuk kepala Soonyoung. Cuma sebentar tapi berefek banyak pada kulit pipi Soonyoung.

Terakhir kedua pipi Soonyoung di cubit pelan.

"Sana masuk... Ntar bunda khawatir."

Tanpa sepatah kata pun Soonyoung lari masuk ke rumahnya ninggalin Wonwoo yang terkekeh gemas di dalam mobil.

♡♡♡

j.wonwoo

liked by chwebukanchoi.hansol, sammy.samuel, h.joshuarich, and 111.789 other

Thanks for today♡
Disimpen baik-baik ya kado gue...
Gak boleh sampe ilang.

Ilang ? gue cium!
kwon_soonyoung10.10

#nobacot

j.wonwoo telah mematikan komentar

♡♡♡

·

·

·

·

·

·

·

·

·

·

·

·

·

·

·

·

Tbc

Maaf ngaret lama ಥ_ಥ
Baru sempet ngelanjutin sekarang...

Sekarang aku resmi jd murid SMA Uwuuuヾ(๑╹◡╹)ノ"

Jadi kalo jarang update mohon dimaklumi ya.

Oh iya kalo kalian mau ngingetin aku buat update story juga gk pp, mlhan ak seneng ada yng nungguin 😂

btw ini kepanjangan gak sih?

butuh saran guys😗

Jangan lupa tinggalkan voment💕

Continue Reading

You'll Also Like

195K 23.2K 28
Misi pertama gue udah berhasil bikin ka gita mencair, sekarang misi gue selanjutnya adalah bikin ka gita nikahin gue! - Kathrina.
101K 9.2K 40
Cerita fanfic ini akan fokus kepada kehidupan Hong Haein dan Baek Hyun Woo sebelum mereka menikah kembali, ketika menikah, dan setelah mereka menikah...
245K 5.6K 21
Warn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"
628K 64.7K 45
Bertransmigrasi menjadi ayah satu anak membuat Alga terkejut dengan takdirnya.